Rabu, 09 Desember 2015

Mengapa Mereka Takut teroris ISIS Kalah??? Fathi Yazid Attamimi "Tokoh Teroris" ?? Diundang UI..!!??!! Skakmat, Langkah Jokowi Matikan Kawan dan Lawan ..!!!!!


stop isis stop isisstop isisstop isis

 Mengapa Mereka Takut teroris ISIS Kalah???
LiputanIslam.com - Banyak orang dibuat pusing oleh perkembangan situasi Timteng dan dunia belakangan ini, namun tak sedikit orang yang dapat membaca ketakutan para pendukung teroris terhadap kekalahan ISIS di Timteng.
Tak dapat dipungkiri bahwa Moammad Gaddafi di Libya terguling dan terbunuh akibat perang proxy yang dikendalikan Barat dan donaturnya yang terdiri atas Turki dan negara-negara Arab Teluk Persia. Kekacauan yang terjadi sekarang di Libya tak lain juga karena perselisihan sikap mereka mengenai negara Libya yang sudah berantakan, sedangkan orang-orang Libya sendiri sudah tak punya peran apa-apa dalam perang.
Sebagian besar orang yang berperang melawan Gaddafi adalah orang-orang bayaran dari luar, bukan rakyat Libya. Mereka disokong Barat dengan serangan udara, informasi dan logistik militer.
Kelebihan perang proxy terhadap Libya ialah negara-negara penyerangnya praktis tidak menanggung beban nyawa, sebab nyawa manusia-manusia bayaran bagi mereka tak ada harganya. Dari sisi pendanaanpun, jika pengiriman satu personil pasukan Amerika Serikat (AS) memerlukan biaya rata-rata USD 1000/bulan untuk gaji, tunjangan dan lain-lain, maka satu personil bayaran dari Somalia, misalnya, cukup dengan bayaran USD 100-200/bulan, sementara targetnyapun juga kurang lebih juga sama tercapainya.
Tergulingnya pemerintah Libya lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya membuat Barat dan sekutunya lupa diri dan gagal menangkap realitas bahwa Gaddafi tamat riwayatnya bukan karena kehebatan dan keterorganisasian pasukan bayaran itu, melainkan karena sebagian besar tentara dan rakyat Libya serta negara-negara lain tak sudi membela rezim Gaddafi, persis seperti apa yang dialami diktator Irak Saddam Hossein.
Menyaksikan kegemilangan agendanya di Libya, aliansi Barat, Arab dan Turki lantas beraksi untuk Suriah dengan mengerahkan balatentara bayarannya ke Suriah, tapi mereka salah strategi akibat kegagalan menangkap realitas Libya tadi. Banyak tentara dan rakyat Suriah yang masih loyal kepada pemerintah sehingga penantian aliansi itu hanya tinggal penantian, apalagi di Suriah juga sudah tertanam kepentingan beberapa negara kuat di kawasan dan dunia semisal Rusia, Iran dan bahkan Cina.
Negara-negara sekutu AS di Timteng yang semula yakin bahwa proyek penggulingan rezim Bashar al-Assad di Suriah akan selesai paling lama tiga bulan lantas kalap sehingga membukakan pintu bagi semua kombatan asing tanpa mengindahkan latar belakang ideologis dan tujuan mereka di Suriah. Akibatnya, berbagai tipe kelompok kombatan terbentuk sebegitu liar dan tak terkendalikan lagi oleh siapapun sehingga menjadi ancaman bukan hanya bagi Suriah, melainkan dunia secara keseluruhan.
Ketika kelompok-kelompok teroris di Suriah sudah tak terkendalikan lagi, Barat dan sekutunya di Timteng mencoba mengembangkan aktivitas kelompok-kelompok yang masih berada di bawah pengaruhnya supaya dapat menjalar ke Irak. Sebabnya jelas; Nouri al-Maliki saat menjabat perdana menteri Irak enggan menjalin perjanjian militer dengan AS seperti yang diharapkan Washington. Saat itu Gedung Putih berharap Baghdad meminta penempatan pasukan militer AS di Irak. Sebagaimana dialami di Libya, aliansi Barat, Arab dan Turki itu juga mengalami blunder di Suriah dan Irak.
Peta Kepentingan Aliansi Barat, Arab dan Turki
Secara garis besar, beberapa interes dan tujuan terpenting aliansi ini ialah sebagai berikut;
Amerika Serikat:
  • Berdominasi di Timteng dan menguasai sumber energi yang diperlukan oleh negara-negara yang berpotensi menjadi rival ekonomi AS semisal Cina dan India.
  • Mengembangkan pengaruh di dunia.
  • Melestarikan eksistensi militer dan pangkalannya di kawasan strategis Timteng.
  • Meningkatkan ketegangan dan konflik antarnegara Timteng agar pendapatan yang mereka peroleh dari minyak terkuras dan banyak digunakan untuk belanja senjata.
  • Melicinkan proyek pengkotakan kembali Timteng dengan patokan prakarsa yang disebut Peta Jalan atau Peta Bernad Lewis, sebab ketika Timteng dikotak-kotak oleh Inggris dan Perancis dan Perjanjian Sykes-Picot, ruang untuk pengaruh AS tidak diperhitungkan. Karena itu, AS yang kini merasa sebagai adidaya dunia berobsesi membuyarkan perjanjian itu sesuai interesnya.
  • Menanamkan pengaruh di negara-negara yang secara tradisional berafiliasi dengan Rusia yang notabene rival AS, sebelum kemudian melemahkan Rusia dengan cara melatih dan memperkuat oposisi, membangkitkan pemberontakan dan pada akhirnya membelah Rusia menjadi beberapa bagian.
Arab Saudi:
  • Melawan ekspansi pengaruh Iran dan kaum Syiah di Timteng, atau kalau bisa juga membendung pengaruh Islamis Sunni yang berafiliasi dengan Turki atau Ikhwanul Muslimin di Mesir.
  • Menguasai pucuk kekuasaan di negara-negara Arab dengan cara menyingkirkan para pemimpin nasionalis yang menjadi rival di negara-negara ini.
  • Memimpin negara-negara Islam untuk kemudian menyebarluaskan faham wahabisme di dunia dan pada puncaknya ialah menghidupkan kembali kekhalifahan Islam dengan ibu kota Mekkah al-Mukarramah.
  • Menyingkirkan negara-negara yang berpotensi menjadi ancaman bagi keamanan nasional Saudi.
  • Menjauhkan bahaya revolusi dari negara-negara yang rakyatnya mendambakan demokrasi.
Turki:
  • Melampiaskan dendam terhadap negara-negara Arab yang dalam Perang Dunia I enggan menyokong dinasti Ottoman dan malah ada yang melakukan pemberontakan terhadap Turki.
  • Meski sudah terbentuk pemerintahan baru di Turki, negara ini masih berambisi terhadap wilayah negara-negara jirannya, dari Cyprus hingga wilayah utara Suriah (provinsi Raqqah, Aleppo, Idlib dan lain-lain) dan wilayah utara Irak (provinsi Nineveh) serta semua tempat yang banyak warganya berdarah Turki. Turki masih mengasumsikan semua wilayah itu sebagai bagian dari wilayah Turki. Kecenderungan neo-Ottomanisme ini terjadi pada pemerintah Turki sekarang, dan inilah sebab mengapa Turki tak segan-segan terlibat konflik dengan semua negara jirannya.
  • Menghidupkan kembali kekhalifahan Ottoman berdasarkan pandangan Ikhawanul Muslimin dan menampilkan dirinya sebagai pemimpin Dunia Islam.
  • Menjangkau sumber-sumber minyak dan gas Irak dan Suriah.
  • Mengantisipasi bahaya terbentuknya negara Kurdi yang akan menjangkau sebagian wilayah Turki.
Mainsource : http://liputanislam.com/terorisme/isis/mengapa-mereka-takut-isis-kalah-bagian-13/

Qatar:
  •  Meskipun negara ini mungil, tapi kekayaannya yang melimpah membuat negara ini merasa perlu memainkan peranan signifikan di Timteng.
  • stop isis
  • Di tengah konflik antarnegara besar di sekitarnya, Qatar tidak ingin menjadi pelanduk yang mati di tengah gajah yang bertarung.
  • Trauma akan peristiwa invasi Irak ke Kuwait, negara-negara kecil namun kaya raya semisal Qatar, Uni Emirat Arab dan bahkan Kuwait sendiri lebih senang apabila negara-negara besar yang bertikai pada akhirnya berkeping-keping menjadi negara-negara kecil seperti mereka, karena dengan begitu mereka tidak akan menjadi pelanduk di tengah negara-negara sekitar. Karena itu mereka berinvestasi untuk menciptakan perpecahan negara-negara besar sekitarnya.
  •  Menghalangi pembentangan jalur pipa minyak Iran menuju Eropa.
  • Menjangkau dan menguasai sumber-sumber energi di negara-negara lain semisal Libya dan kawasan utara Irak dan Suriah demi mengembangkan pendapatan.
  • Menunjukkan loyalitas kepada negara-negara besar semisal Arab Saudi, AS dan Inggris yang diharapkan akan terus melindungi mereka, atau demi mengamankan diri dari bahaya mereka.
Negara-Negara Eropa Barat:
Dengan bergerombol di sekitar singa yang bernama AS, negara-negara Eropa Barat sering mendapat jatah keuntungan ekonomi dan pengaruh. Inggris dan Perancis yang pernah berdominasi di Timteng selama beberapa dekade dan menjadi arsitek banyak pertikaian yang terjadi sekarang jelas tidak mungkin rela pengaruhnya menguap begitu saja di Timteng.
Di samping itu, di Eropa juga terdapat warga Muslim dengan jumlah yang cukup signifikan. Mereka yang sebagian besar berdarah non-Eropa sulit membaur dengan masyarakat pribumi karena perilaku diskriminatif masih cukup kental di sebagian negara Eropa. Akibatnya, tak sedikit warga Muslim di sana yang terpikat kepada kelompok-kelompok radikal.
Problema serupa pernah di alami Eropa terkait keberadaan ras Yahudi sehingga kemudian diselesaikan dengan pengasingan mereka dari Eropa atas nama imigrasi kaum Yahudi ke Palestina. Sekarang, solusi serupa juga dipertimbangkan oleh Eropa terkait warga Muslim. Eropa berharap dapat memindahkan mereka ke Timteng.
Israel
  • Boleh dibilang, Rezim Zionis Israel adalah pemain yang paling diuntungkan oleh situasi yang terjadi sekarang di Timteng. Dengan terjadinya konflik antarnegara regional, pasukan negara-negara yang berpotensi mengancam eksistensi Israel setidaknya akan loyo sehingga dalam jangka pendek tidak menjadi ancaman bagi Israel.
  •  Isu pembebasan Palestina dan dukungan terhadap hak bangsa Palestina menjadi isu sekunder negara-negara regional. Dengan demikian Israel menemukan kesempatan untuk meningkatkan kekuatan dan memperkokoh posisinya.
  • Ketabuan hubungan negara-negara Arab dengan Israel menjadi terpecahkan. Negara-negara ini pada akhirnya bisa melakukan perundingan langsung dengan Israel, atau bahkan tak segan lagi membuka kantor perwakilan sebelum kemudian kedutaan besar di Israel.
  • Kelompok-kelompok pejuang Islam, baik Sunni maupun Syiah, dari Hizbullah hingga Hamas, semuanya direpotkan oleh perang saudara sehingga ancaman mereka bagi Israel melemah. Perbedaan sikap serta pro dan kontra mereka di depan kubu-kubu yang terlibat konflik praktis melemahkan pihak yang terlibat perlawanan langsung terhadap Israel.
  • Berkepingnya Timteng menjadi negara-negara kecil memperbesar kemungkinan Israel untuk berdominasi di kawasan ini, memanfaatkan pertikaian-pertikaian yang tak berkesudahan di tengah negara-negara ini, dan jika perpecahan itu bermotif agama dan ras maka Israel menemukan alasan kuat bagi eksistensi negara Yahudi.
Yordania:
Yordania tergolong negara yang paling lemah dari segi ekonomi dan militer sehingga di tengah permainan negara-negara besar ia berusaha mengantisipasi bahaya negara-negara jirannya.
Karena bertetangga dengan Suriah, Irak, Arab Saudi dan Israel, Yordania praktis menjadi tempat lalu lintas semua pandangan politik regional sehingga berpotensi bernasib seperti Suriah dan Libya, apalagi kalangan garis keras, masyarakat berdarah Palestina dan kelompok-kelompok sekular kiri menjadi segmen yang sulit dikendalikan.
Kondisi rawan ini membuat Yordania berusaha mengarahkan semua konflik ke negara-negara jirannya melalui kerjasama dengan negara-negara Barat agar semua perselisihan yang ada dapat diselesaikan di tempat lain.
Bertolak dari semua latar belakang ini dapat diketahui bahwa sebagian besar negara yang berkoalisi dengan AS terlibat dalam krisis dan konflik Timteng dengan berbagai tujuan masing-masing. Dalam beberapa kondisi kepentingan mereka menjadi tumpang tindih sehingga praktis menciptakan kekacauan yang luar biasa pada kubu ini. (http://liputanislam.com/berita/fokus/mengapa-mereka-takut-isis-kalah-bagian-23/)
 

stop isisKubu Lawan
Di luar kubu tersebut terdapat kubu negara-negara lain yang ingin mempertahankan kepentingan nasionalnya di tengah situasi sekarang. Mereka adalah;
Iran
Sebagaimana semua negara lain di dunia, Iran juga ingin mengembangkan pengaruhnya di dunia. Di tengah badai tekanan asing, Iran justru dapat mengangkat posisinya, mulai dari Afghanistan hingga kawasan Laut Mediteranian, bahkan hingga Laut Hitam dan Teluk Aden. Iran yang pernah terpaksa berperang selama delapan tahun melawan semua kekuatan besar dunia untuk memperkuat pijakan kakiknya kini berhasil membangun kubu-kubu pertahanan hingga ribuan kilometer di luar garis perbatasannya sehingga harapan Israel dan beberapa negara lain untuk dapat menyerang Iran menjadi sekedar isapan jempol belaka karena resikonya akan sangat besar.
Iran akan kehilangan dua sekutunya jika Suriah dan Irak sampai jatuh. Karena itu Iran mengerahkan Iran mati-matian mempertahankan kubu-kubunya di dua negara ini. Seperti pada perang delapan tahun melawan Irak di era mendiang Saddam Hossein, Iran ingin menggiring pihak lawan kepada perang attrisi.
Musuh-musuh Iran menyadari bahwa di bawah tekanan hebat embargo internasional Iran malah bisa menjadi seperti sekarang. Karena itu, pasca pencabutan embargo tekanan justru akan diperhebat, dan Iran berusaha mendapatkan kesempatan untuk menggagalkan tekanan itu.
Rusia
Rusia sekarang adalah adikuasa yang mulai menggeliat lagi. Pasca Uni Soviet, AS beranggapan sudah tak memiliki rival lagi di dunia sehingga banyak bertingkah di kancah internasional dan tak segan-segan menabrak semua rambu dan kesepakatan yang pernah dijalinnya dengan Uni Soviet sebelum federasi ini buyar. Kawasan dari Eropa Timur hingga Suriah sekarang menjadi target serangan Barat.
Selama beberapa waktu Kremlin terpaksa diam menyaksikan agresi Eropa ke wilayah pengaruhnya, demi membenahi struktur perekonomian Rusia. Tapi sekarang situasi sudah berubah sehingga Moskow tidak ingin berpangku tangan lebih lama lagi dan karena itu Rusia bangkit melawan gerakan ekspansif Barat di Ukraina dan Suriah. Di mata Moskow bahkan isunya bukan lagi sekedar memelihara pengaruh tradisional, melainkan sudah masuk ke ranah keamanan nasional.
Saudi dan Turki telah mengalirkan banyak ekstrimis berdarah Rusia ke Suriah dan Irak yang selanjutnya diharapkan pulang untuk berjuang mendirikan kekhalifahan di berberbagai wilayah Rusia. Di sisi lain, Barat juga berusaha membenturkan Rusia dengan negara-negara eks-Uni Soviet yang dihuni oleh warga Muslim berdarah Rusia agar Negeri Beruang Merah ini mengabaikan ekspansi Barat di Eropa Timur. Karena itu, Rusia lantas berusaha tampil prima di Suriah demi menangkal bahaya yang mengintai perbatasannya.
Mesir:
Negara ini tahu persis bahwa jika kelompok-kelompok Islam garis keras berkuasa, terutama kelompok Ikhwanul Muslim, maka keamanan nasional mereka akan terancam. Karena itu Mesir enggan mengikuti rencana-rencana Saudi dan negara-negara Arab Teluk Persia lainnya.
Kepentingan nasional Mesir menuntut kebertahanan Bashar al-Assad sebagai presiden yang moderat di Suriah sehingga jika dirasa perlu Mesir bahkan siap mengirim pasukan ke Suriah untuk melawan para ekstrimis, walaupun Kairo tentu berharap pasukannya tetap berkonsentraasi di Mesir sendiri untuk meladeni tingkah para ekstrimis yang masih malang melintang di berbagai wilayah negara ini.
Suriah
Banyaknya tentara dan rakyat Suriah yang loyal kepada Basyar al-Assad adalah kenyataan yang tak terduga sebelumnya oleh Barat dan sekutunya. Akibatnya, semua rencana mereka berantakan. Sebelum krisis Suriah, popularitas al-Assad bisa jadi berada di bawah level 50%, tapi sekarang mayoritas mutlak Suriah mendukungnya. Karena itu, kubu oposisi Suriah tak mungkin berani berlaga melawan al-Assad dalam pemilu. Mereka alergi mendengar kata pemilu karena mereka tahu persis al-Assad pasti menang.
Di awal perang Suriah, digembar-gemborkan usulan kepada al-Assad supaya mundur dan menyerahkan Suriah kepada orang lain, tapi dia menolak mentah-mentah semua usulan yang ada. Di kemudian hari rakyat Suriah menyadari bahwa yang terjadi di Suriah ternyata bukan perang saudara antara pemerintah dan oposisi, melainkan perang di mana pasukan bayaran dari berbagai negara berdatangan untuk menguasai Suriah dan menjadikan negara ini sebagai Libya Jilid II. Karena itu rakyat Suriah memilih loyal kepada pemerintahnya.
Di sisi lain, terciptanya situasi baru setelah Iran dan Rusia terlibat langsung dalam krisis Suriah membuat rakyat Suriah optimis semua wilayah negaranya akan bebas dari cengkraman pihak-pihak asing.
Irak
AS dan sekutunya tidak hanya menghancurkan infrastruktur ekonomi dan militer negara ini, tapi juga konstalasi politiknya. Kemudian, karena kepolisian Irak juga ringkih, semula AS menduga Baghdad akan mudah menerima perjanjian keamanan dalam bentuk apapun, tapi Washington ternyata tak habis berpikir mengapa Baghdad ternyata enggan meneken perjajian keamanan dengan AS dan malah meminta pasukan AS ditarik dari Irak.
Karena itu AS lantas menggunakan para anteknya untuk mengacaukan keamanan Irak agar terbentuk opini bahwa Irak tidak akan aman tanpa pasukan militer AS. Namun demikian, Baghdad tetap berusaha menemukan jatidirinya dan berusaha melawan ancaman asing. Kondisi inilah yang kemudian menimbulkan kasus-kasus di mana pasukan udara AS malah menyerang tentara dan relawan Irak yang sedang bertempur melawan kawanan teroris ISIS. Di saat yang sama, Washington juga berusaha menguatkan pihak Kurdi yang menjadi pesaing pemerintah pusat Irak.
Dewasa ini Irak terancam bahaya disintegrasi, sementara AS memutuskan untuk mendatangkan lagi pasukannya ke Irak tanpa persetujuan Baghdad sehingga AS praktis menduduki Irak. Tak hanya itu, AS juga bermaksud mendatangkan pasukan negara-negara Arab sekutunya, yang justru merasa terancam jika stabilitas, keamanan dan kekuatan Irak pulih kembali.
Aksi AS dan sekutunya itu pasti akan mendapat perlawanan dari orang-orang Irak, dan akibatnya, perjuangan bangsa Irak melawan ISIS terpecah dan akan banyak yang menyasar kepada pasukan negara-negara asing yang menduduki Irak.
Cina, India dan Tunas-Tunas Kekuatan Ekonomi
Ambisi utama AS ialah menguasai sumber-sumber energi yang diperlukan oleh negara-negara ini. Semua perkiraan yang ada membenarkan terjadinya upaya pencegahan barjayanya negara-negara ini di Asia Timur.
Cina, India dan kekuatan-kekuatan ekonomi baru tidak mengharapkan kemulusan hegemoni Washington dan sekutunya di kawasan ini. Karena itu, meskipun mereka selama ini tidak mau terlibat dalam berbagai konflik internasional demi menata dan memperkuat ekonominya, bukan tak mungkin dalam waktu dekat mereka akan terlibat ketika mereka merasa terancam, apalagi mereka juga kuatir terhadap perilaku kelompok-kelompok radikal yang didukung Saudi dan Turki.
Mayoritas Negara Arab
Kecuali Maroko dan Sudan yang memilih menyesuaikan diri dengan negara-negara Arab Teluk Persia akibat faktor keuangan, negara-negara Arab lainnya memiliki pandangan yang sama dengan Mesir.
Di tengah situasi ini, Turki yang takut ISIS berantakan di Suriah dan Irak menjadi kalap hingga memilih datang langsung ke Irak. Sebab, selain memang mengincar Mosul, Turki juga tidak ingin berhadapan dengan Rusia dan Irak di Suriah. Apalagi Turki beranggapan bahwa operasi pembebasan Mosul oleh pasukan Irak akan segera dimulai tanpa mempertimbangkan peranan Ankara.
Terdorong oleh faktor yang sama, AS dan para sekutunya berusaha menduduki Irak lagi agar jangan sampai semua skenario dan agenda mereka berantakan akibat kalahnya ISIS.
Terlihat betapa ironisnya Timteng. Kawasan ini menjadi kantung berbagai macam konflik dan perang multinasional yang melelahkan. Celakanya lagi, di saat ada beberapa negara berusaha memperkuat kubu pemberantasan terorisme demi meredakan gejolak dan mencegah menularnya teroris ke negara-negara lain, Turki dan sejumlah negara malah melakukan tindakan-tindakan yang dapat memicu perang dunia. (mm/ http://liputanislam.com/berita/fokus/mengapa-mereka-takut-isis-kalah-bagian-33/)

Netanyahu: “Mossad” Bantu Kembangkan Hubungan Dengan Negara-Negara Arab

YERUSALEM, Salafynews.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan pada Senin malam (7/12), bahwa badan intelijen “Mossad” membantunya dalam pengembangan hubungan diplomatik dan politik dengan negara-negara Arab tanpa menyebutkan namanya.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, Netanyahu mengatakan: “Di bidang diplomatik, Mossad terus membantu dalam kapasitas saya sebagai Perdana Menteri, dalam pengembangan hubungan diplomatik dan politik di seluruh dunia, termasuk dengan negara-negara Arab.”
Mengacu pada partisipasinya dalam konferensi iklim, Netanyahu mengatakan: “keterangan terkait hubungan tersebut telah rampung pekan lalu di Paris, dan saya telah bertemu dengan banyak pemimpin.”
Netanyahu mengatakan bahwa Mossad telah membukakan jalan untuk pembentukan hubungan regional dan internasional, untuk melawan Iran di kawasan.
Netanyahu membuat pernyataan yang disiarkan pada salah satu saluran televisi terkait pengangkatan kepala baru Mossad, yang mengatakan: “Mossad adalah perangkat operasional dan intelijen, dan terkadang pula membukakan jalan bagi pembentukan hubungan politik, terutama dengan negara-negara yang kami tidak memiliki hubungan resmi dengan mereka.”
Dia menambahkan: “Mossad akan terus meningkatkan kemampuan kami dalam menggagalkan ancaman terhadap keamanan negara melalui berbagai cara dan operasi rahasia.”
Netanyahu mengumumkan penunjukan Yossi Cohen, sebagai kepala baru Mossad setelah sebelumnya hingga sekarang ia bekerja sebagai Presiden Otoritas Keamanan Nasional dan penasihat Perdana Menteri untuk Urusan Keamanan Nasional.
Cohen, 54, menyampaikan bahwa ia bergabung dengan jajaran Mossad sejak  tahun 1983 dan bekerja di bagian unit operasional, kemudian menjabat sebagai kepala operasional di Mossad pada tahun-tahun 2006-2011 dan pada tahun 2011 ia ditunjuk sebagai wakil kepala Mossad, menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu. [Sfa/RA/ http://www.salafynews.com/2015/12/09/netanyahu-mossad-bantu-kembangkan-hubungan-dengan-negara-negara-arab/] 
 

Presiden Iran: Seruan Trump Mengandung Kemunafikan

TEHRAN, Salafynews.com – Presiden Iran Hasan Rohani mengkritik keras statemen capres Donald Trump, yang mengeluarkan pernyataan pelarangan masuk bagi imigran muslim untuk hidup di wilayah Amerika “dengan dalih memerangi terorisme”. Rohani menyebutkan bahwa seruan itu mengandung unsur kemunafikan.
Trump mendapatkan banyak kritikan keras baik dari dalam maupun dari luar negeri, saat ia menjelasakan bahwa insiden penembakan di California pekan lalu sebagaimana yang dilaporkan oleh pihak kepolisian, adalah aksi seorang pria yang beragama Islam bersama istrinya, maka atas dasar itu ia menyerukan pelarangan bagi imigran, siswa, wisatawan atau pengunjung lainnya untuk dapat memasuki negara itu.
Selama rapat kabinet, Rohani melancarkan serangan terhadap Trump dengan tidak menyebutkan  namanya secara langsung.
Dalam komentarnya sebagaimana disiarkan oleh televisi pemerintah Iran, ia mengatakan: “dengan dalih memerangi terorisme ia juga menyarankan beberapa orang untuk tidak membiarkan orang yang beragama Islam memasuki negara-negara lain, kami sungguh menyesalkan komentar seperti itu terkait warga Muslim.” Ia menambahkan : “Hal itu disampaikan di saat mereka sendiri getol memberi dukungan kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah, Irak dan Libya”. [Sfa/JM/http://www.salafynews.com/2015/12/10/presiden-iran-seruan-trump-mengandung-kemunafikan/]
 

Website Sarkub Bongkar Kepalsuan Wahabi Palsukan Kitab Aswaja

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Kami Himbau buat teman-teman semua untuk berhati-hati… Sekarang mulai ada pembagian, kitab-kitab Gratis dari kelompok Wahabi Salafi. Semalam ana mendapatkan dari teman, 1 Dus kitab yang berisi :
  1. Tafsir Ibnu Katsir.
  2. Fatkhul Madjid Syarah Kitab Tauhid.
  3. Riyadhus Sholihin.
  4. Bulughul Marom
  5. Arrohiqul Makhthum.
Kutub Aswaja

Kitab-kitab tersebut, telah disebarkan dan dibagikan oleh beberapa sponsor dari kelompok mereka.. salah satunya Maktab Darussalam.
Mereka dengan sengaja mentahqiq, mentakhrij dan meringkas kitab-kitab hadist yang jumlah halamannya besar untuk menyembunyikan hadis-hadis yang tidak mereka sukai. (Baca Stempel Syiah Cara Wahabi, Teroris Serta Kelompok Radikal Padamkan Cahaya Qur’an dan Sunnah yang Cinta Persatuan)
Untuk membentengi dan memperkokoh ajaran wahabi yang rapuh secara dalil (naqli) maupun secara ilmiah (aqli)…
Maka apapun akan mereka lakukan. Segala cara akan mereka tempuh demi tercapainya tujuan mereka itu, meskipunn dengan cara-cara tidak terpuji, seperti Mentahqiq dan men Tahrij kitab-kitab Ahlu sunnah Waljama’ah. (Baca Agus Sunyoto; Wahabi Singkirkan Wali Songo)
  • Tahqiq adalah upaya penelitian secara mendalam terhadap sebuah manuskrip (makhthuthat) sebelum mencetak dan menerbitkan manuskrip tersebut. Biasanya juga memberikan komentar-komentar terhadap naskah yang ditahqiqnya itu.
  • Sedangkan Takhrij adalah upaya penelitian terhadap suatu hadits untuk menunjukkan atau menisbatkan hadits tersebut pada sumber-sumbernya yang asli, yang mengeluarkannya secara lengkap dengan sanadnya.
Terkadang, kata takhrij juga dimaknai sebagai upaya penelitian terhadap tingkat kesahihan sebuah hadits.
Takhrij juga diartikan sebagai upaya memisahkan antara hadits yang shahih, hasan, dho’if dan palsu atau mungkar dalam suatu kitab kumpulan hadits oleh seorang Mufti atau Muhaddits.
Misalnya, kitab Sunan Ibnu Majah ditakhrij untuk mengeluarkan hadits-haditsnya yang shahih saja, sehingga terbitlah kitab Shahih Ibnu Majah.
Sebagai contoh, kasus hilangnya beberapa hadis dari kitab Shahih Muslim, Musnad Ahmad dan lainnya, yang diringkas dengan alasan untuk memudahkan dalam membacanya.
Website Penebar Radikalisme

Padahal, dalam buku-buku ringkasan dan takhrij tersebut, banyak hadis-hadis penting yang mereka buang karena tidak sesuai dengan faham mereka. (Baca Ustad Solmed: Indonesia Tanah Ahlussunnah Bukan Ahlu Fitnah, Indonesia Darurat Wahabi)
Indonesia darurat Wahabi dan Takfirisme

Kasus ini diakui oleh tokoh-tokoh ulama timur tengah. Atas segala kejadian semacam itu, tokoh ulama terkemuka Syiria, Syaikh Sa’id Ramadhan al-Buthi berkata :
“….Tetapi amanat Allah, ilmu dan mahluk-Nya, membuatku merasa terpanggil untuk mengingatkan umat islam dari perbuatan-perbuatan aneh seperti ini, yang telah dimanipulasi oleh orang-orang yang mengajak manusia untuk mengikuti mereka, bersandar kepada ajaran agama mereka ,dan meriwayatkan hadis-hadis dari nabi .”
Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hatilah wahai umat islam dari buku-buku terbitan Salafi Wahabi, Karena adanya bahaya laten dalam pemalsuan isi dan kandungan buku, sebagaimana diungkapkan oleh Syaikh al-Buthi tersebut.
Sejarah maupun data telah menunjukan bukti kuat bahwa mereka dikenal tidak amanah dalam menyampaikan ilmu. (Baca Kicauan Denny Siregar: Indonesia Darurat Khilafah dan Wahabi)
Karenanya, telitilah dalam membeli dan cermatilah dalam mencari buku bacaan, sehingga diri Anda, orang tua Anda, anak-anak dan istri Anda, serta orang-orang Anda cintai tidak tergelincir dalam kesesatan.
Mereka (wahabiyah) juga membuang hadis-hadis yang tidak mereka sukai dalam buku yang mereka terbitkan ,sehingga tidak sesuai dengan buku aslinya yang diterbitkan oleh penerbit lain.
Hal ini sebagaimana yang terjadi pada kitab kitab syarah muslim, dimana mereka membuang hadis-hadis tentang sifat Allah .
Juga sebagaimana hilangnya 49 kalimat dalam kitab shahih bukhari, dan raibnya beberapa hadis tentang keutamaan Sayyidina Ali K.W dalam kitab Ash-Showa’iq al- Muhriqoh fi ar-rod ‘ala ahli Bida’ wa zindiqoh.
Kasus ini juga dialami oleh Imam al-Kautsari ketika dia mentahqiq kitab al-Asma wa ash-Shifat karya Imam Baihaqi (h. 356).
Dia mengatakan bahwa hadits yang disebutkan oleh Abu Bakr ash-Shamit al-Hanbali yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Ahmad ibnu Hanbal dalam kitab as-Sunnah telah menghilang dari buku terbitan mereka.
Al-Buthi berkata: “Aku tidak menemukan hadits itu dalam buku yang mereka terbitkan, sepertinya dewan editor sengaja menghapusnya sebagai bentuk penyelewengan.”
Kaum wahabi lalu memalsukan buku-buku ulama yang mereka pandang strategis bagi umat dengan cara mencetak ulang buku tersebut.
Namun hal itu dilakukan setelah tangan-tangan terampil mereka mengedit, mengubah, dan memalsukannya sesuai keinginan, pesanan, faham, dan cara berfikir Mereka. (SFA)
Sumber: Sarkub / http://www.salafynews.com/2015/12/09/website-sarkub-bongkar-kepalsuan-wahabi-palsukan-kitab-aswaja/

Wahabi Menuhankan dan Menabikan Muhammad bin Abdul Wahab, Benarkah?

Salafynews.com, JAKARTA  Sebuah dokumen otentik menunjukkan bahwa Arab Saudi menghabiskan petrodolar untuk menyebarkan ideologi Takfirisme di kawasan, seorang pengamat Timur Tengah mengungkapkan pada hari Rabu (2/9/2015). (Baca MUFTI MAKKAH FATWAKAN GERAKAN WAHABI SESAT)
“Mengingat upaya dan dokumen yang ada, Riyadh sedang mencoba menggunakan uang untuk menyebarkan pemikiran Wahabi yang ekstrim dan takfirisme di Timur Tengah khususnya, dan negara-negara lain secara umum” anggota parlemen Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Komisi Seyed Baqer Hosseini mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi berbahasa Arab pada Rabu. (Baca Aliran Sesat Wahabi Bantai Muslimin dan Madzhab Islam Yang Sah)
Wahabi Bukan Islam

Dia memperingatkan bahwa langkah dan tindakan ISIL telah mengancam umat Islam, orang-orang Tengah-Timur dan seluruh lapisan masyarakat, dan menyerukan untuk segera memblokir kegiatan kelompok teroris. Dan menambahkan bahwa sangat disayangkan ideologi ekstrim Wahabi begitu mudah tersebar, bahkan tidak ada upaya pencegahan penyebaran dari ideologi yang telah menciptakan keretakan di kalangan umat Islam. (Baca Wahabi Membakar Al-Qur’an, Kitab Hadis dan Hancurkan Kuburan Sahabat Nabi)
Dalam sambutannya yang relevan pada bulan Juni, seorang legislator senior Kuwait mengecam Arab Saudi yang telah membiayai dan mendukung kelompok-kelompok teroris dan ekstrimis, dan mengatakan serangan teroris yang dilakukan di Teluk Persia Arab, merupakan hasil dari pemikiran ekstrim Wahabi.
“Arab Saudi dan Qatar telah menciptakan banyak bahaya di berbagai daerah melalui dukungan mereka terhadap terorisme,” kata Abdulhamid Dashti kepada FNA. (Baca Wahabi, Radikalisme Diantara ISIS dan ATHEIS)
“mereka telah menikmati Keuangan, palatihan, senjata dan lainya dari petro dolar Saudi, untuk mendukung kegiatan mereka dalam meneror dan meningkatkan ketidak amanan di negara-negara Arab”, tambahnya.
(Diambil dari kitab فضائح الوهابية Syaikh Fathi Al-Mishri Al-Azhari)
Seorang mufti madzhab Hanbali Syaikh Muhammaad bin Abdullah bin Humaid an-Najdi (w.1225 H) dalam kitabnya al-Suhubu al-Wabilah ‘ala Dhara-ih al-Hanabilah berkata tentang Muhammad bin Abdul Wahabi: “Sesungguhnya dia (Muhammad bin Abdul Wahabi) apabila berselisih dengan seseorang dan tidak bisa membunuhnya terang-terangan maka ia mengutus seseorang untuk membunuhnya ketika dia tidur atau ketika ia berada di pasar pada malam hari. Ini semua dia lakukan karena ia mengkafirkan orang yang menentangnya dan halal untuk dibunuh.” (Muhammad al-Najdi, al-Suhubu al-Wabilah ‘ala Dhara-ih al-Hanabilah, Maktabah al-Imam Ahmad, hal. 276).
Mufti madzhab Syafi’i dan kepala dewan pengajar di Makkah pada masa Sultan Abdul Hamid Syekh Ahmad Zaini Dahlan mengatakan bahwa Muhammad ibn Abdul Wahabi pernah mengatakan: “Sesungguhnya aku mengajak kalian pada tauhid dan meninggalkan syirik pada Allah, semua orang yang berada dibawah langit yang tujuh seluruhnya musyrik secara mutlak sedangkan orang yang membunuh seorang musyrik maka ia akan mendapatkan surga”. (Ahmad Zaini Dahlan, al-Duraru al-Sunniyah fi al-Raddi ’ala al-Wahabiiyah, Kairo: Musthafa al-Babi al-Halabi, hal 46). Itulah pernyataan Muhammad ibn Abdul Wahabi dan kelompoknya yang telah menghukumi umat Islam dengan kekufuran, menghalalkan darah dan harta mereka serta mencabik-cabik kemuliaan nabi dengan melakukan bermacam-macam bentuk penghinaan terhadapnya. Mereka juga terang-terangan mengkafirkan umat sejak 600 tahun, dan orang yang pertama kali terang-terangan dengan hal itu adalah Muhammad ibn Abdul Wahabi, ia mengatakan: “Aku telah datang kepada kalian dengan agama yang baru”. Ia meyakini bahwa Islam hanya ada pada dia dan orang-orang yang mengikutinya dan bahwa manusia selain mereka seluruhnya adalah musyrik. (Baca Kebencian Wahabi Terhadap Nabi Muhammad Dan Islam)
Mufti Ahmad Zaini Dahlan juga menuturkan dalam kitabnya Umara-u al Balad al Haram bahwa orang-orang Wahabi ketika memasuki Thaif mereka melakukan pembantaian massal terhadap masyarakat dalam rumah-rumah mereka, mereka juga membantai orang-orang tua dan anak-anak, rakyat dan pejabat, orang mulia dan yang hina. Mereka menyembelih bayi yang sedang menyusu di depan ibunya. Mereka juga membunuh  manusia di rumah-rumah dan di toko-toko dan ketika mereka menemukan sekelompok orang yang sedang belajar al-Qur’an, mereka membunuh semuanya. Kemudian mereka masuk ke mesjid-mesjid dan membunuh siapapun yang berada di dalam mesjid yang sedang ruku’ atau sujud dan merampas uang dan hartanya. Kemudian mereka menginjak-injak mushaf, naskah kitab al Bukhari dan Muslim dan kitab-kitab hadits, fikih dan nahwu setelah mereka membuangnya di lorong-lorong jalan dan parit-parit serta mengambil harta umat Islam dan membagikannya sesama mereka layaknya membagi harta rampasan (ghanimah) orang kafir.  (Ahmad Zaini Dahlan, Umara al-Balad al-Haram, hal. 297-298.
Ahmad Zaini Dahlan mengatakan: “Sayyid Syekh Alawi ibn Ahmad ibn Hasan al Haddad Ba’alawi dalam kitabnya Jala-u al Dhalam fi al Raddi ‘ala al Najdi al Ladzi Adhalla al ‘Awam mengatakan: Kesimpulannya bagi orang yang mencermati perkataan dan prilaku Muhammad ibn Abdul Wahabi akan mengatakan bahwa ia (Muhammad ibn Abdul Wahabi) telah menyalahi kaidah-kaidah Islam karena ia menghalalkan perkara-perkara yang disepakati akan keharamannya dan status haram tersebut telah diketahui dalam agama oleh semua umat baik yang alim ataupun yang bodoh sekalipun. Juga pelecehannya terhadap para nabi dan rasul, para wali dan orang-orang yang shalih. Pelecehan seperti ini adalah kekufuran dengan ijma’ para imam yang empat. Demikian pemaparan Ahmad Zaini Dahlan. (Lihat al-Durar al-Sunniyah fi al-Raddi ’ala al-Wahabiiyah hal. 57)
Dengan demikian menjadi jelas bahwa Muhammad ibn Abdul Wahabi dan para pengikutnya datang dengan membawa agama baru dan bukan membawa agama Islam. Dia pernah mengatakan: “Barang siapa yang masuk dalam dakwah kita maka baginya hak sebagaimana hak kita dan barang siapa yang tidak masuk dalam dakwah kita maka dia kafir halal darah dan hartanya.” (Muhammad bin Abdul Wahabi, Kasyfu al-Syubuhat, Saudi Arabia: Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, hal. 7).
Ini salah satu bukti bahwa Wahabi Menuhankan Muhammad Bin Abdul Wahab, fatwa-fatwanya sadis dan bahkan berakhir dengan pembunuhan, Wahabi tidak segan-segan membunuh siapa saja yang tidak sejalan dengan pendapatnya, karena mereka menganggap sektenya paling benar bahkan tidak boleh disalahkan dan yang paling Haq, hal itu hanya Hak Tuhan yang menentukan antara yang haq dan batil. Muhammad bin Abdul Wahab bahkan sudah melewati batas-batas syariat dan batas-batas kenabian dalam fatwa-fatwanya. (SFA/MM/Sarkub.com/http://www.salafynews.com/2015/09/03/wahabi-menuhankan-dan-menabikan-muhammad-bin-abdul-wahab-benarkah/)

ISIS dan Wahabi Serukan Suara Persatuan “SETAN”

Salafynews.com, JAKARTA – Situs-situs Islam warisan sang nabi mereka hancurkan. (Baca Arab Saudi Hancurkan 95 % Tempat-Tempat Suci dan Situs-Situs Bersejarah, Baca Wahabi Membakar Al-Qur’an, Kitab Hadis dan Hancurkan Kuburan Sahabat Nabi) Ada apa gerangan?! Masjidil Aqsha jadi incaran. Persatuan kaum muslimin jadi momok yang menakutkan.Wahabi PembunuhISIS 
Ayat-ayat persatuan semakin tak terdengar dan nyaris dilupakan. Jenggot, muka bengis, birahi yang terumbar secara liar, celana cingkrang yang tak sedap dipandang, suara takbir yang melambangkan tersembelihnya kepala seorang muslim atau bahkan siapa saja yang tak sejalan dengan pikiran dan kemauan mereka, menghalalkan segala cara demi menggapai cita-cita, membagi-bagi Al-Qur’an (Baca Distorsi Al-Qur’an dan Terjemahan Terbitan Arab Saudi) dengan cuma-cuma bak takjil yang dibagikan di masjid-masjid, mall dan di jalan-jalan raya, mengisi acara “yang konon religi” sebagai media pengelabuan dan pengais orang-orang yang awam terhadap agama (Baca Menjawab Kritikan Ust Felix Siauw “Wahabi-Salafy” Tentang Dakwah Para Wali dan Habaib), Islam dirubah menjadi keangkeran, iman dirubah menjadi kemunafikan, ulama-ulama kau kafirkan (Baca Kau Syiah kan Ulama Sunni, Kau Sunni kan Ulama Wahabi), pemimpin negara kau bilang Thagut, berita-berita engkau putar balikkan semua (Baca Bukti-Bukti 19 Situs yang Diblokir Bernuansa Radikal dan Mengandung Unsur SARA), dan cacian-cacian sebagai kosakata baru, nabi dan keluarganya kalian musuhi (Baca Kebencian Wahabi Terhadap Nabi Muhammad Dan Islam), senyuman kepada Zionis sebagai pembuka jalan untuk mengemis senjata dan membunuh saudara, teriakan “LAILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH” yang meluncur dari lisan muslim yang teraniaya dianggap dusta, sementara teriakan mereka sendiri dianggap sebagai Islam yang murni. Oh Wahabi dan ISIS. Baca Darimana Asal Usul Kebengisan Ajaran Salafy Wahabi?
Persatuan 
Inilah wajah Wahabi dan ISIS yang sebenarnya. Inilah wajah yang berkedok agamawan. Inilah manusia yang berjubah, berjenggot, bersurban, bersenjata, dan menenteng Al-Qur’an. Inilah manusia-manusia yang sedang berfantasi sebagai hero (Pahlawan). Inilah wajah penuh dengan kebohongan yang sebenarnya. Entah apa lagi harus dikata, semua keburukan terjelma dalam diri kelompok yang menamakan dirinya “Wahabi dan ISIS”. Oleh karena itu para ulama Sunni maupun Syiah selalu menyuarakan persatuan untuk melawan gerakan radikalisme dan isu sektarian diantara kaum muslimin.  (SFA/MM/TM/http://www.salafynews.com/2015/07/11/isis-dan-wahabi-serukan-suara-persatuan-setan/)

Da’i Penebar Kebencian dan sektarian Pasti Wahabi dan Kaum radikal


Salafynews.com – Mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung oleh keuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid’ah. Itulah ucapan yang selalu didengungkan di setiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri. Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng-Islam-kan penduduk negeri ini.
Bid'ah-bid'ah Wahabi
Bid’ah-bid’ah Wahabi
Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih kecampuran kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali itu telah meng-Islam-kan 90 % penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-wahabi itu meng-Islam-kan yang 10% sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkaman orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Justru mereka dengan mudahnya mengkafirkan orang-orang yang dengan nyata bertauhid kepada Allah SWT. Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwah ke negeri kita ini, tentu orang-orang yang menjadi corong kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir. (Naudzu billah min dzalik).
Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-aku sebagai faham yang hanya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka berdalih mengikuti keteladanan kaum salaf apalagi mengaku sebagai golongan yang selamat dan sebagainya, itu semua omong kosong belaka. Mereka telah menorehkan catatan hitam dalam sejarah dengan membantai ribuan orang di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang dinamakan Saudi). Tidakkah anda ketahui bahwa yang terbantai waktu itu terdiri dari para ulama yang sholeh dan alim, bahkan anak-anak serta balita pun mereka bantai di hadapan ibunya. Tragedi berdarah ini terjadi sekitar tahun 1805. Semua itu mereka lakukan dengan dalih memberantas bid’ah, padahal bukankah nama Saudi sendiri adalah suatu nama bid’ah? Karena nama negeri Rasulullah SAW diganti dengan nama satu keluarga kerajaan pendukung faham wahabi yaitu As-Sa’ud.
Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau SAW dalam memberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan lainnya. Diantaranya: “Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana,” sambil menunjuk ke arah timur (Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan)
“Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).” (HR Bukho-ri no 7123, Juz 6 hal 20748). Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu Hibban
Nabi SAW pernah berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” Para sahabat berkata: “Dan dari Najed, wahai Rasulullah”, beliau berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman”, dan pada yang ketiga kalinya beliau SAW bersabda: “Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta di sana pula akan muncul tanduk syaitan.”, Dalam riwayat lain dua tanduk syaitan.
Dalam hadits-hadits tersebut dijelaskan, bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul). Dan ini adalah merupakan nash yang jelas ditujukan kepada para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena dia telah memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikuti tidak diperbolehkan berpaling dari majlisnya sebelum bercukur gundul. Hal seperti ini tidak pernah terjadi pada aliran-aliran sesat lain sebelumnya. Seperti yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal: “Tidak perlu kita menulis buku untuk menolak Muhammad bin Abdul Wahab, karena sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits Rasulullah SAW itu sendiri yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul), karena ahli bid’ah sebelumnya tidak pernah berbuat demikian. Al-Allamah Sayyid AIwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub Abdullah AI-Haddad menyebutkan dalam kitabnya Jala’udz Dzolam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib dari Nabi SAW: “Akan keluar di abad kedua belas nanti di lembah BANY HANIFAH seorang lelaki, yang tingkahnya bagaikan sapi jantan (sombong), lidahnya selalu menjilat bibirnya yang besar, pada zaman itu banyak terjadi kekacauan, mereka menghalalkan harta kaum muslimin, diambil untuk berdagang dan menghalalkan darah kaum muslimin”. AI-Hadits.
BANY HANIFAH adalah kaum nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad bin Saud. Kemudian dalam kitab tersebut Sayyid AIwi menyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul Wahab. Adapun mengenai sabda Nabi SAW yang mengisyaratkan bahwa akan ada keguncangan dari arah timur (Najed) dan dua tanduk setan, sebagian, ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk setan itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahab.
Pendiri ajaran wahabiyah ini meninggal tahun 1206 H / 1792 M, seorang ulama’ mencatat tahunnya dengan hitungan Abjad: “Ba daa halaakul khobiits” (Telah nyata kebinasaan Orang yang Keji). (SFA/MM/Sarkub.com)
Sumber : (Masun Said Alwy, Majalah Cahaya Nabawiy/http://www.salafynews.com/2015/07/06/dai-penebar-kebencian-dan-sektarian-pasti-wahabi-dan-kaum-radikal/)

Putin Perintahkan Buka Kotak Hitam Su-24 di Depan Para Pakar Internasional

MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Penyelidikan rekaman penerbangan dari jet tempur Su-24 Rusia yang ditembak jatuh oleh Turki akan dilakukan dengan mengundang para pakar internasional yang akan ditentukan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Hal ini diungkap juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Dmitry Peskov, Rabu (9/12) kemarin.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa memerintahkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu untuk membuka rekaman penerbangan dari pesawat militer Rusia yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Turki itu, secara eksklusif di depan para ahli internasional. (Baca juga: Posisi Erdogan Terancam, Putin Sebut Punya Bukti Baru Turki Terlibat Minyak Curian ISIS)
Peskov menyatakan kepada wartawan bahwa Putin telah memerintahkan dalam proses pembukaan dan proses kotak hitam agar dilakukan bersama-sama pakar asing sehingga semua pihak bisa melihat lintasan dan koordinat sesungguhnya dari bomber Rusia sebelum diserang, namun mengenai siapa dan dari negara mana saja para pakar yang nantinya akan diundang, Peskov menyatakan bahwa pakar-pakar tersebut akan berasal dari negara-negara yang menyuarakan kesiapannya menanggapi undangan Putin. (Baca juga: WOW..! Putin Sebut Allah Hukum Pemimpin Turki Dengan Jadikan Mereka “Gila”; Video)
Dalam jumpa pers tersebut Peskov juga menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan Suriah akan segera membuat keputusan siapa saja yang akan diundang. (ARN/http://arrahmahnews.com/2015/12/10/putin-perintahkan-buka-kotak-hitam-su-24-di-depan-para-pakar-internasional/)

TERUNGKAP! Beredar Rekaman Para Bandar Senjata AS Rayakan Keuntungan Besar Konflik Timur Tengah


WASHINGTON DC, ARRAHMAHNEWS.COM – Sebuah rekaman suara yang kini beredar luas di internet, mengungkap sebuah perayaan tidak resmi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan produsen senjata Amerika Serikat atas meningkatnya keuntungan finansial mereka berkat meningkatnya konflik dan perang di Afrika dan Timur-tengah. Perayaan itu terjadi dalam sebuah konferensi Credit Suisse Group yang merupakan salah satu bank investasi dan manajemen investasi terkemuka di dunia yang berasal dari Swiss, di West Palm Beach minggu ini. (Baca juga: Perang Suriah Bongkar Strategi Zionis-Amerika Hancurkan Islam dan Musuhnya)
RawStory memberitakan pada hari Selasa (8/12) kemarin bahwa dalam konferensi tersebut, perwakilan dari kontraktor-kontraktor pertahanan besar berbicara kepada para investor mereka mengenai bagaimana bisnis mereka kini berjalan di zaman perang global. Perwakilan dari perusahaan-perusahaan top seperti Raytheon, Oshkosh, dan Lockheed Martin hadir dalam konferensi “perayaan” meningkatnya konflik di timur tengah dan Afrika tersebut.
Wakil presiden eksekutif Lockheed Martin (produsen pesawat Amerika), Bruce Tanner , memberikan sambutan terbuka yang secara tidak langsung memuji keuntungan yang akan didapat para kontraktor pertahanan itu akibat perang di Suriah. Sebagian pidatonya berhasil direkam oleh seseorang yang berada disana dan kini tersebar secara luas di internet hanya beberpa jam setelah konferensi. (Baca juga: IN MEMORIAM, Serena Shim, Wartawan Pemberani Yang Ungkap Perang Kotor AS, Turki, ISIS di Suriah)
Dalam rekaman suara yang beredar itu, terdengar Tanner tengah membicarakan berbagai masalah yang kini melanda Timur Tengah, dengan meningkatnya konflik di Suriah dan Turki. Ia menekankan mengenai bagaimana menguntungkannya konflik-konflik tersebut karena bisa meningkatkan penjualan dari perusahaan mereka.
Tanner mengatakan bahwa meningkatnya konflik akan menyebabkan kenaikan tak terkira dalam penjualan produk-produk perusahaannya di lapangan.
Menurut laporan The Intercept, dalam sambutan lain di konferensi tersebut, Wilson Jones, presiden perusahaan Oshkosh mengatakan kegembiraannya karena dengan adanya ISIS maka produk perusahaanya kini laris di pasaran.
“Dengan berkembangnya ancaman ISIS, banyak negara yang kini tertarik untuk membeli kendaraan baja M-ATV buatan Oshkosh,” ungkap Jones.
Kepala Eksekutif Raytheon, Tom Kennedy juga berpartisipasi dalam perayaan tak resmi itu dengan mengatakan bahwa perusahaannya kini mengalami peningkatan transaksi yang signifikan untuk solusi pertahanan dalam seluruh bagiannya di beberapa negara di Timur Tengah.”
“Semua ini adalah akibat dari kekacauan yang telah mereka buat, baik itu yang terjadi di Yaman, maupun di Suriah atau Irak, dengan ISIS,” tambah Kennedy. (Baca juga: Rusia Hancurkan Harga Diri dan Bisnis Haram Erdogan Dengan ISIS di Suriah)
Sebagai tambahan, atas meningkatnya perang, para kontraktor itu juga merayakan fakta bahwa sektor pertahanan baru-baru ini telah mendapat anggaran sekitar 607 miliar dolar dari pemerintah.
“Program kita mendapat dukungan sangat baik (dalam pendanaan). Kami rasa, kami telah melakukannya dan dibayar dengan sangat baik,” Tanner menyimpulkan.
Capture
Sebuah laporan terbaru oleh wartawan Glenn Greenwald menunjukkan bagaimana harga saham produsen senjata telah meningkat dengan tajam semenjak terjadinya serangan teroris di Paris bulan lalu. Greenwald mengikuti wartawan Brooklyn, Aaron Cantu, yang memposting screenshot untuk menunjukan kenaikan saham para kontraktor senjata besar yang terjadi baru-baru ini pada halaman Twitter-nya. (ARN/http://arrahmahnews.com/2015/12/09/terungkap-beredar-rekaman-para-bandar-senjata-as-rayakan-keuntungan-besar-konflik-timur-tengah/)

Undang Fathi Yazid Attamimi, UI Dukung Terorisme?

YazidJakarta, LiputanIslam.com– Fathi Yazid Attamimi, relawan dari Misi Medis Suriah dilaporkan akan mengadakan kajian akhir tahun yang bertajuk ‘ISIS dan Syiah, Islamkah Mereka’ di Universitas Indonesia (UI). Dari selebaran yang beredar di sosial media, acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Mushola Izzatul Islam tersebut sedianya digelar pada Sabtu, (12/12/2015) pukul 9.00 WIB, tepatnya di Aula Utama Masjid UI.
Seperti diketahui, Yazid selama ini aktif di media sosial, dan mengabarkan perkembangan terbaru terkait konflik Suriah. Dari status maupun tulisannya, Yazid adalah pendukung kelompok pemberontak Free Syrian Army (FSA), yaitu kelompok yang diberikan label moderat oleh Barat dan sekutunya. Di Indonesia, kelompok ini didukung oleh kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan menyebutnya sebagai ‘mujahidin’.
Melawan Lupa: Abu Sakkar Pemakan Jantung
Salah satu ‘mujahidin’ yang sangat fenomenal dari kelompok FSA adalah Abu Sakkar. Dalam sebuah video yang beredar, ia memegang pisau di sebelah mayat seorang tentara. Dengan penuh kebencian, ia berkata,“Aku bersumpah atas nama Allah, akan memakan jantung dan hati kalian, pasukan Bashar anjing.”
Kemudian, dengan pisaunya pria itu membelah dada tentara yang tewas di sebelahnya, dan memotong organ, lantas menggenggam potongan organ itu. Ia berteriak ‘Allahu Akbar, ia memasukkan potongan organ tubuh itu ke dalam mulutnya.’
Sontak saja peristiwa ini menjadi perbincangan di seluruh dunia. Pemberontak pemakan jantung, sebagian lagi menyebut ‘pemakan hati’, begitu ia disebut-sebut. Begitu fenomenalnya aksi Sakkar ini (baik yang pro dan kontra), mengundang komentar dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“…mereka tidak hanya membunuh musuhnya. Mereka membelah dadanya, lalu memakan organ tubuh, dan hal itu dilakukan di depan kamera dan bisa ditonton oleh masyarakat internasional. Kelompok seperti inikah, yang Anda dukung?” (Reuters.com)
Mengapa Kajian Sekterian ini Digelar di UI?
Meskipun FSA disebut sebagai mujahidin, namun sejatinya kelompok ini melakukan teror yang tak kalah kejinya dengan yang dilakukan oleh faksi teroris lainnya seperti ISIS dan Jabhat al-Nusra. Dengan dukungan dari negara-negara Barat dan Arab, FSA melakukan pemberontakan yang telah menghancurkan infrastruktur Suriah, dan menewaskan kurang lebih 250.000 jiwa. Jutaan penduduk Suriah kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menegaskan bahwa ISIS adalah gerakan yang terlarang di Indonesia, dan beberapa situs-situs radikal juga sempat ditutup. Salah satu situs pendukung FSA yaitu Dakwatuna.com juga ditutup pemerintah. Lalu mengapa, UI yang sangat bergengsi justru memfasilitasi acara sektarian? Bukankah secara tidak langsung hal ini merupakan bentuk dukungan kepada terorisme?
Lawan terorisme! #UI_Tolak_Terorisme!
(ba/http://liputanislam.com/indonesiana/undang-fathi-yazid-attamimi-ui-dukung-terorisme/)

Jawaban untuk Fathi Yazid Attamimi



YazidOleh: Dina Y. Sulaeman
UI diberitakan akan menjadi tempat terselenggaranya kajian berjudul “ISIS dan Syiah, Islamkah Mereka?” dengan pembicara bernama Fathi Yazid Attamimi. Fathi dikenal aktif menggalang dana untuk Suriah dan pernah ke Suriah untuk menyampaikan dana tersebut, sambil secara aktif mengabarkan perkembangan jihad di sana.
Pertanyaan “ISIS dan Syiah, Islamkah Mereka?” sebenarnya pertanyaan retoris, Sudah bisa ditebak, isi ceramah Fathi akan menyebut Syiah bukan Islam, dan ISIS juga bukan Islam. Fathi memang bukan pendukung ISIS, tapi pendukung Free Syrian Army, jadi pantas saja bila dia menghujat ISIS. ISIS dan FSA saling berperang di Suriah, padahal sama-sama mengaku berjihad.  Berikut ini penjelasan singkatnya, supaya tidak salah kaprah. (Untuk Syiah, karena masalah teologis bukan bidang kajian saya, silahkan merujuk pada Deklarasi Amman yang ditandatangani lebih 500 ulama terkemuka dunia atau baca wawancara saya dengan ustadz Sunni dan ustadz Syiah)
Terkait ISIS. Jawaban saya:
Pertama, ISIS bukan ISLAM? Hallloooowww… coba lihat foto-foto di bawah ini.
isis1amnesia-1

isis2aisis2
Bagaimana mungkin Anda mengelak dan menyebut ISIS bukan Islam? Mereka yang mengibar-ngibarkan bendera ISIS jelas muslim, dan ustad-ustadnya pun kita kenal (antara lain Abu Jibril dan  M. Fachry). Meskipun ada yang berargumen: pengibar bendera itu belum tentu ISIS, jawabannya: bendera itulah yang dikibarkan oleh ISIS. Bila mereka bukan pendukung ISIS mengapa menggunakan bendera dengan model huruf yang sama persis?  Web-web pendukung ISIS pun sangat menunjukkan identitas kemusliman: almustaqbal.net, voa-islam.id,  shoutussalam.co,  panjimas.com. Makanya saya pernah tulis, tak perlu mengelak dan cuci tangan. Jelaskan saja duduk persoalannya: mereka Muslim, tapi memiliki ideologi/pemahaman yang salah, yang berbeda dengan Islam yang sejati.
Kedua, bagaimana dengan mujahidin lainnya? Apakah bila bukan ISIS, tetapi dari golongan yang lain, artinya mereka “bersih”?
Secara singkat, penjelasannya begini. Ada banyak kelompok ‘jihad’ di Suriah, dengan banyak nama. Pada tanggal 20 November 2012, mereka mendeklarasikan Brigade Koalisi Pendukung Khilafah (beranggotakan Jabhah Al Nusrah, Ahrar Al Sham Kataeb, Liwaa al tawhiid, dll). Yang paling ‘besar’ adalah Jabhah Al Nusra (JN), yang berafiliasi dengan Hizbut Tahrir. Ini bisa dilihat dari tulisan-tulisan pro JN di web-web HT. Jubir HTI Ismail Yusanto pun mengakui  Hizbut Tahrir pernah mengikuti sumpah setia dengan banyak kelompok mujahidin yang ada di Suriah termasuk JN.
Sementara itu, pihak-pihak yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin mengambil posisi sebagai pendukung Free Syrian Army (bisa cek media-media pendukungnya: pkspiyungan, fimadani, dakwatuna, islampos). Para komandan tinggi FSA bermarkas di Turki dan dari sanalah mereka berusaha mengendalikan pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Suriah. Mau tahu siapa tokoh FSA legendaris? Namanya Abu Sakkar, dia terkenal karena memakan jantung mayat tentara Suriah dan divideokan.
the-confrontation-of-al-nusra-front-is-inevitable-according-to-al-farouq-battalion
Kedua pihak ini (IM dan HT) seolah berbeda, tapi sebenarnya akar ideologinya sama: takfirisme/wahabisme. Bisa dipastikan, bilapun Assad tumbang, mereka sulit disatukan. HT dan afiliasinya mendambakan berdirinya khilafah di Suriah yang secara tegas menolak demokrasi, sementara IM seolah lebih ‘moderat’, antara lain terlihat dari kesediaannya bergabung dalam koalisi bentukan Barat (SNC). Sekarang pun, di antara kelompok-kelompok jihadis sudah saling mengkafirkan dan saling bantai. Di dunia maya, mereka juga sudah saling serang, antara lain baca di sini. Arrahmah awalnya dukung FSA dan Al Nusra, lalu berpihak pada Al Nusra dan ISIS, lalu setelah ISIS membantai Al Nusra, Arrahmah mengecam ISIS. Web shoutussalam dan muqawwama juga saling ‘serang’ karena beda jagoan.
JN berafiliasi dengan Al Qaida. Banyak jihadis JN yang berasal dari jaringan Al Qaida pimpinan Abu Mus’ab al-Zarqawi, yang dibangun tahun 2002, menyusul kepulangan Zarqawi dari Afganistan. Pejuang jihad Suriah yang bertempur bersama Al-Zarqawi di Herat (Afghanistan) pada tahun 2000 membangun cabang jaringan ini di Suriah dan Lebanon; Al-Zarqawi yang mengontrolnya dari Irak. Pasukan jihad Suriah ini membangun semacam tempat persinggahan bagi para jihadis dari berbagai negara yang akan masuk ke Irak. Selama masa ini pula, mereka menjadi saluran utama distribusi dana bantuan yang digalang para jihadis di negara-negara Arab dan Teluk.*
Salah satu anggota jaringan ini bernama Abu Mohammad al-Julani yang kemudian mendirikan Jabhah Al Nusrah. Ketika ‘revolusi’ Suriah dimulai, jihadis dari Irak juga diperbantukan ke Suriah. Koneksi antara JN dan Al Qaeda semakin terlihat nyata ketika pada tanggal 7 April 2013 pemimpin al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, merilis video berisi seruannya agar para mujahidin bersatu untuk berjihad mendirikan sebuah negara Islam di Irak dan Suriah. Dua hari kemudian, Abu Bakr al-Baghdadi merilis pengumuman dibentuknya satu pemerintahan Islam yang meliputi wilayah Suriah dan Irak (ISIS). Al-Julani kemudian menjawab pengumuman ini dengan merilis video berisi rekaman suaranya, yang intinya, menolak bergabung dengan ISIS.*
Bagaimana dengan FSA? Mustafa al-Sheikh (Ketua Dewan Tinggi Militer FSA) saat diwawancarai The Guardian (2012) mengatakan, “Mereka (Al Qaida) adalah kelompok garis keras yang berbeda. Kami tidak berhubungan dengan mereka tetapi kami tidak berkeberatan dengan aksi mereka di manapun di Suriah.”* Namun akhirnya, FSA berbaik-baik dengan Al Nusra. Ada juga video yang memperlihatkan FSA mengibarkan bendera Al Qaida setelah memenggal kepala 7 warga sipil. Pada November 2015, JN merilis video ucapan terimakasih kepada Free Syrian Army (FSA), karena FSA telah menghadiahkan misil anti-tank TOW buatan AS kepada al-Nusra.
Semoga jadi jelas. Berkali-kali saya tulis di blog ini: jangan dibingungkan oleh nama. Lihat ideologinya. Mau dinamai ISIS, Al Qaida, Al Nusra, FSA, Jamaah Ansaru-Tauhid, atau apapun, selama mereka menggunakan “gaya” yang sama: mengkafirkan siapapun kecuali kelompok mereka sendiri (di Indonesia: menolak nasionalisme/NKRI, menganggap pemerintah Taghut, menolak Pancasila, dll) dan menghalalkan pembunuhan brutal kepada rakyat sipil dengan alasan ingin mendirikan khilafah dan menegakkan syariah, maka sejatinya mereka sama saja. Hanya rebutan pemimpin, rebutan jamaah, dan rebutan dana sumbangan. (LiputanIslam.com)
___
Artikel ini disalin dari blog Kajian Timur Tengah / http://liputanislam.com/opini/jawaban-untuk-fathi-yazid-attamimi/

Skakmat, Langkah Jokowi Matikan Kawan dan Lawan

JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Jokowi mengerti, walau dirinya barangkali belum pernah membaca senarai ungkapan dari Albert Camus yang menyatakan, “Saya selalu loyal, terutama pada orang yang saya sukai, tapi saya tidak percaya bahwa saya tidak akan pernah mengkhianatinya.”  Yang berarti pengkhianatan di dunia politik adalah permanen rutin. Baik kawan, dan lawan semua calon pengkhianat. Penulis pun tidak yakin darimana Jokowi mampu menyerap rasa percaya dan tidak percaya dalam dunia politik, yang selalu berakhir dalam tragedi Shakespeareian, “Et tu Brute?” Kau juga Brutus? Saat Julius Caesar tidak percaya dirinya digulingkan oleh anak angkatnya sendiri yang terkenal loyal, Brutus.
Politik selalu demi rakyat, bukan politisi, namun politik juga selalu melewati perut politisi terlebih dahulu baru rakyat sisanya. Lalu, di tengah orang orang seperti demikian apa yang kau lakukan? Apa yang seorang pemimpin besar lakukan? Apa yang presiden Indonesia lakukan?
Menari sendiri dengan genderang yang ditabuh sendiri, walau musik tidak dimengerti kawan dan lawannya, seperti Soekarno? Atau mengajak kawan lawan menari, dengan genderang yang ditabuh orang lain seperti Soeharto? Mengajak menari dengan genderang yang ditabuh sendiri, tapi tidak dimengerti kawan lawan seperti Gusdur? Tidak menari, tidak menabuh lalu lawan dan kawan yang menari sendiri bagai Susilo Bambang Yudhoyono?
Atau seperti Joko “Jokowi” Widodo, tidak ikut menari, hanya menabuh musiknya, lalu kawan dan lawannya menari. Memperlihatkan lekuk keseksian dan sekaligus aib aib mereka hingga ke titik aral.  Menjadikan mereka payah di mata semua orang, payah dan tidak bisa lagi dipercaya.
Sialnya, bagi Jokowi tidak ada waktu dikhianati, tidak ada ruang ditusuk dari belakang, dirinya selalu bersandar di sudut mati di mana langkah langkah lawan tengah di prediksi olehnya, sementara lawan tidak mengerti dirinya, tidak mampu menebak arti senyumnya, tidak bisa menakar apa yang dia pikirkan, karena satu hal yang dinamakan langkah falsafah.
Langkah Catur Pertama : Bonekakan Diri
Perbedaan langkah falsafah seseorang, bagai dirinya mengarungi papan catur, setiap langkah begitu berharga melahirkan pengorbanan dan keuntungan. Korbankan yang kecil, ambil untung yang besar. Korbankan yang besar, dan menangkan pertarungan.. begitulah Jokowi mengerti langkah langkah berfalsafah tersebut. Dia mengerti lawannya termasuk yang menyaru sebagai kawan, menunggu lengah, menunggu waktu mencekik dari belakang, bahkan Jokowi membonekakan dirinya, agar lawan lawannya merasa sedang mengendalikan dirinya..
Membonekakan diri, adalah satu langkah klasik dalam catur. Membuat lawan Anda berpikir dirinya mengendalikan permainan pada dua langkah ke depan, lalu dengan rakus menyerobot keuntungan di papan. Faktanya, justru sang lawan bermain dalam kendali tali tali tidak terlihat. Boneka jejadian itu akhirnya bergerak pada langkah aneh yang absurd.. siapa sangka jika pikiran sang pengendali boneka berharap Budi Gunawan menjadi Kapolri, tapi justru sosok tak dikenal bernama Badrodin Haiti yang memenangkannya. Ini bahkan di luar impian liar Badrodin sendiri..
Siapa yang menyangka di luar arena, dalam bilik tertutup nyaman di rumah pensiunan ada yang merasa memegang kartu KPK, tapi mendadak satu sapuan bersih pimpinan KPK berganti wajah, dan dirinya kehilangan kartu kartu penting untuk bermain.
Siapa yang menyangka ada yang merasa mengendalikan melalui bantuan uang dan dana kampanye, dan dalam satu sapuan berakhir sumber dana “bocor” di wilayah energi dengan pembubaran Petral.
Inilah pelajaran politik penting kepada para pengendali, jangan Bonekakan orang yang rela jadi boneka karena dibaliknya orang yang rela itu punya rencana.
Langkah Catur Kedua : Hinakan Diri
Seorang pemain catur handal selalu membuat langkah dewa mabuk, yang cendrung pada penghinaan lawan.. misalkan lawan “dipersilahkan” masuk ke ruang kerajaannya, mengobrak abrik dan menyudutkan bidak Raja, bidak Raja terpaksa minggir langkah demi langkah menjauh dari intimidasi lawan, bahkan terpaksa merelakan beberapa pion penting, namun itu hanya perangkap momentum.
Bahan bahan agar diri terlihat hina untuk sosok dengan perawakan Jokowi yang kurus, kurang highlite, tidak ada kesan modern dan wibawa perwira, sudah tampak natural. Jokowi makanan empuk untuk para perajin meme internet, bahkan lawan politik dari “partai dakwah” yang berisikan anak muda pencemooh sanggup membuat ratusan gambar gambar meme yang menghinakan Jokowi dan kebijakannya. Dalam pikiran mereka sosok yang hilang wibawa tidak akan terpilih kembali menjadi presiden. Dan citra citra positif Jokowi, bagaimanapun harus terpangkas habis.
Dalam realm high politic langkah menghina Jokowi ikut dipraktikkan. Para lawan politik menyebut Jokowi kelas kampung, ndeso, minim wawasan, bahkan Wakil Ketua DPR dari PKS, Fahri Hamzah pernah secara gamblang menyebut Jokowi tidak punya tampang presiden (baca Ngga Ada Tampang)
Apakah semua penghinaan fisik dan mental itu dijawab oleh Jokowi? Tidak satupun. Bahkan dalam pernyataan terakhirnya Jokowi mempersilahkan para lawan menyebutnya dengan name calling atau julukan yang buruk, asalkan..
“Saya enggak apa-apa dikatain presiden gila, presiden sarap, presiden koppig. Enggak apa-apa. Tapi, tapi tidak boleh yang namanya lembaga negara itu dipermainkan”
Ungkapan, “Tapi, tapi tidak boleh yang namanya lembaga negara itu dipermainkan” itulah pesan langkah counter dari Jokowi. Pesan itulah virtuoso permainan politiknya.  Sehingga secara politik moral Jokowi berada di kondisi puncak lebih dari lawan lawannya. Karena baik lawan dan kawan akan mengakui jika Jokowi berada dalam posisi yang benar.
Ini seolah seorang pahlawan bicara di podium.. “Sampeyan boleh hina saya, tapi jangan hina Negara saya… sampeyan boleh rendahkan fisik dan jiwa saya, tapi jagan rendahkan bangsa saya!!”
Alih alih citra Jokowi surut oleh serangan hinaan itu, citranya malah terlihat gagah absolut.
Langkah Catur Ketiga : Bukan Siapa Yang Kamu Punya, Tapi Apa Tujuanmu
Pemain catur handal tidak akan mempertaruhkan permainannya pada bidak bidak tertentu, baik dengan alasan taktik atau style. Dia tidak merasa kehilangan patih, benteng, atau sang kuncung, apabila itu hal pantas diserahkan. Fokusnya satu, adalah tujuan permainan itu sendiri, bersenang senang dari kesulitan lawan menebak langkah, sehingga dalam kondisi psikologis lawan yang lengah, dirinya bisa memenangkan segalanya.
Orang orang di sekeliling Jokowi bisa kita sebut sebagai para kontraktor. Bagi Jokowi mereka dikontrak untuk suatu tujuan tim dan kebersamaan dalam membangun Indonesia sesuai dengan idealitas kampanye dirinya sebagai politisi. Sebegitu mudah Jokowi meninggalkan sahabat dekatnya Marurarar Sirait dalam pesat pembagian kursi kabinet, menegaskan posisi Jokowi memandang bidak bidak catur di sekelilingnya.
Bagaimana Luhut, Trimedya masuk ke lingkaran dalam dan menyingkirkan Andi Widjajanto, Tedjo Eddhy memperlihatkan hubungan kontrak semata. Ada pelanggaran kontrak, cabut. Namun lawan politik tetap mengira Jokowi lengket dengan bidak-bidaknya bagai hubungan mafioso Sisilia. Jokowi bagaimana Luhut, Jokowi kompak dengan JK, dan seterusnya.
Kasus “Papa Minta Saham” semestinya menegaskan posisi permainan Jokowi yang tidak membentuk jaringan mafia baru di pemerintahan, tentang bagaimana Riza Chalid, dan Setya Novanto sebagaimana dalam rekaman pertemuan dengan bos Freeport Indonesia, bingung seribu neraka akan keras kepalanya Jokowi sehingga mereka berharap pada nama di sekeliling Jokowi.
Tapi Jokowi memiliki siapa? Kasus bocornya rekaman tersebut, malah bisa membuat Jokowi memiliki alasan kuat membuat barikade dari kawan kawan di sekelilingnya.  Rekaman tersebut memperlihatkan polah politisi yang rakus kepentingan, termasuk yang di lingkaran istana. Dan Jokowi membiarkannya dilahap publik untuk menelanjangi bahwa dirinya berdiri independen, tidak membentuk klik politik dengan orang orang dekatnya. Sehingga dirinya bisa dengan mudah mengganti mereka yang merasa SKSD, sok kenal dan sok dekat.
Langkah Catur Keempat : Lawan Kalap
Modal pecatur hebat lainnya adalah permainannya yang juga mengandalkan efek tidak terukur. Vladimir Kramnik seorang pecatur Russia menyebut momentum “no man’s land” atau kedua pemain sama sama melangkah kosong adalah keindahan catur. Dalam kondisi tidak terduga maka pecatur hebat bisa memainkan apa yang tersisa di meja sementara lawan tengah kalap dan kebingungan kehabisan teori.
Di pemerintahan, teori teori politisi brengsek selalu sama, dekati pengusaha mainkan kekuasaan, dan pundi pundi kekayaan mengalir. Kerjasama penguasa dan kekuasaan itu menghasilkan habitus terprediksi. Polanya selalu sama, perhitungannya selalu itu itu saja. Seorang presiden memiliki jurus menghadapi tipikal politisi makelar tersebut di sekelilingnya, yakni dengan langkah transparansi. Politik dijadikan terbuka, lobby lobby dipaksakan bisa diakses masyarakat banyak.
Menelanjangi praktik hubungan politisi dan pengusaha sejatinya berbahaya, namun terkadang nafsu akan kekayaan, akan membuat para politisi dan pengusaha kotor panik, bermain asal asalan, karena mereka merasa waktu mereka menipis, mereka harus menyiapkan energi keuangan agar terpilih kembali dalam kontestansi politik pemilu selanjutnya. Pengusaha pun di kejar setoran untuk memantapkan posisi lobby kekuasaan.
Jokowi sayangnya tidak memberikan mereka waktu. Pengusaha dimanjakan dengan paket paket ekonomi bebas fiskal, izin izin dipermudah, persaingan usaha di buka luas, sehingga tidak ada artinya pengusaha menyuap politisi demi high bidding dan kursi paling depan. Pada akhirnya mereka tersudut oleh kenyataan pemerintahan mulai di tata rapih, klik klik politik dalam konsensi SDA dihabisi pelan pelan, impor sapi, penangkapan ikan, penerbangan, perhubungan, didekati dengan cara lebih bersih, bahkan dunia pajak melahirkan sosok pahlawan pertama, yang berani mundur saat target tidak tercapai.
Saat politisi kantungnya mulai mengering, hal yang terlihat adalah langkah kalap, para politisi habis-habisan merapat, yang malah memperlihatkan pada publik posisi mereka yang tidak tulus memperjuangkan konstituennya, melainkan hanya cari selamat sendiri. Ungkapan galak Ruhut Sitompul kepada Fadly Zon di Televisi bahwa dirinya sebagai wakil rakyat tidak sudi bertemu pengusaha memperlihatkan dengan banal, bahwa ada politisi pengejar rente dan ada politisi penolaknya.
Segala keterbukaan sebagai buah konsistensi pemerintahan, walau memperlihatkan politisi rente di sekeliling istana, juga memperlihatkan politisi rente di kalangan lawan politik yang lebih banyak lagi. Langkah keterbukaan ini penulis yakini bisa membawa Jokowi kembali sebagai presiden Indonesia pada pemilu presiden 2019 mendatang. Lalu, dengan cara apa lawan politiknya menyerang Jokowi, dalam kondisi skakmat untuk mereka di segala penjuru? (ARN)
Sumber: Fiskal / http://arrahmahnews.com/2015/12/09/skakmat-langkah-jokowi-matikan-kawan-dan-lawan/

Setya Novanto Suruh Riza Chalid Kabur, Kasus Papa Minta Saham Harus Terus Dikawal

JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Makin terjepit Setya Novanto. Rangkaian upaya pembelaan diri menjadi blunder. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang digadang untuk penyelamatan gagal total. MKD yang masuk angin menjadi sarang pelemahan bukan hanya Setya Novanto, namun bahkan DPR sendiri. Reputasi DPR sebagai lembaga paling korup semakin hancur berkeping. Lobi yang dilakukan oleh Golkar dan koalisi Prabowo semakin kencang. (Baca juga: Surat Terbuka Denny Siregar Kepada Istana dan Senayan)
Mari kita tengok langkah espionage and counter-espionage dari kedua belah pihak baik Setya Novanto dan mafia migas Reza atau Riza Chalid dengan the Operators of the Silent Operation yang mewakili kepentingan Presiden Jokowi dengan hati gembira ria riang sentosa bahagia tertawa terbahak suka-cita pesta-pora berdansa menari menyanyi happy happy naik pesawat jet pribadi ke Maldives seperti yang dilakukan oleh Ical-Aziz dengan Zalianty sisters selamanya senantiasa tanpa jeda.
Reza Chalid atau Riza Chalid disuruh kabur. Salah satu langah strategis kubu Setya Novanto adalah untuk membuat kasus Papa Minta Saham menjadi kabur. Alasannya, kurangnya saksi. Ya. Riza Chalid disuruh kabur ke Singapura. Tak mau kecolongan, segala hal terkait upaya menjepit Setya Novanto dan Reza Chalid dengan tujuan akhir menghancurkan sepak terjang mafia Petral Muhammad Riza Chalid atau Muhammad Reza Chalid pun dipantau oleh the operators of silent operation. (Baca juga: Ditjen Imigrasi: Pengusaha Reza Chalid Sudah Berada di Luar Negeri)
Suruhan kaburnya Muhammad Reza Chalid atau Riza Chalid ini sebagai upaya untuk mengulur waktu MKD agar masyarakat tenang dan lupa. Namun, strategi ini mendapatkan perlawanan the Operators untuk bergerak. Uluran waktu oleh MKD dan bagi jepitan hukum di Kejaksaan Agung. Langkah gamblang Setya Novanto ini sudah dibaca oleh the Operators.
Papa Minta saham 
Makanya sejak awal rekaman Papa Minta Saham diserahkan ke Kejaksaan Agung sebelum Maroef Sjamsoeddin ke MKD. Maroef memahami bahwa rekaman asli harus diserahkan ke lembaga hukum sebelum ada langkah mafia yang akan mengacak-acak rekaman asli.
Politisi Gerindra Dafco Ahmad dengan jelas membuat tuduhan bahwa adanya kemungkinan suara orang keempat di rekaman -yang the Operators hanya menyatakan itu adalah langkah merusak rekaman yang sudah diantisipasi baik oleh Maroef Sjamsoeddin maupun oleh the Operators-. Hal yang dibantah oleh Maroef Sjamsoeddin bahwa pertemuan hanya antara Setya Novanto, Reza Chalid atau Reza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin.
Gerakan cepat Kejaksaan Agung membuktikan secara fisik tempat pertemuan di Pacific Place. Petugas yang melayani penggunaan ruangan, karyawan manager yang memfasilitasi bakal dijadikan saksi. Pun rekaman CCTV yang kabarnya dihapus pun oleh ahli IT atas perintah the Operators akan ditarik ulang dan dihidupkan lagi. Selain itu, sopir Maroef Sjamsoeddin, Reza Chalid, Riza Chalid dan juga orang terkait dengan pertemuan pertama, kedua dan ketiga pun akan dimintai keterangan oleh Kejaksaan Agung. (Baca juga: JK; Polri dan Kejaksaan Wajib Usut “Papa Minta Saham”)
Tak berhenti sampai di situ, the Operators pun melakukan jepitan dengan mengembangkan kasus lain yang the Operators belum bisa menyampaikan ke pulic selain kelengkapan informasi belum valid. Jika sudah valid akan diberi clue dan memberitakannya dengan silent dan cool.
Langkah lobby kubu Setya Novanto ke para anggota MKD dan lesunya anggota MKD dari PDIP pun telah disampaikan terkait adanya ancaman dari mafia yang akan mengungkit kasus-kasus lama yang terjadi sebelum 10 tahun lalu masa pemerintahan Megawati. Kegundahan Presiden ke-5 Megawati diberi political and legal protection through political guarantees. Maka Ibu Megawati memerintahkan masuk angin anggota PDIP dicabut. Rapat dilakukan di rumah Ibu Mega dan hasilnya Ibu Mega menjaga jarak. Namun, the Operators meyakinkan Ibu Megawati bahwa PDIP akan mengalami pembusukan jika terkena dampak mendukung Golkar dan Setya Novanto.
Publik pun sudah semakin tahu dan cerdas bahwa langkah merangsek Papa Minta Saham adalah langkah upaya pemberantasan korupsi. Maka apapun yang diputuskan oleh MKD tidak menjadi penting dan sudah dapat diduga: akan membela Setya Novanto dengan segala cara apapun.
Pun pembusukan di MKD sudah dapat diduga oleh the Operators dan publik pun paham bahwa PDIP adalah partai paling banyak koruptornya selain Golkar dan Demokrat serta PAN dan PKS juga Hanura dan NasDem, juga PKB dan Gerindra dan tentu PPP. Oleh karena itu the Operators melakukan gerakan secara parallel baik upaya intelejen dan espionage, jebakan, upaya lurus, upaya zig-zag yang mengecoh para mafia dan Setya Novanto.
Sementara kekuatan counter-espionage Setya Novanto dan mafia migas dan Petral Riza yang memetakan arah kekuatan the Operators hanya sampai pada kesimpulan agar (1) MKD dilobby, dan (2) Reza Chalid atau Riza Chalid dengan nama depan Muhammad kabur ke luar negeri. Tujuannya adalah untuk menghambat kasus Papa Minta Saham dan pengusutan mafia migas dan Petral yang jelas akan menyeret Hatta Rajasa yang dulu sebagai Menko Ekuin masa keemasan mafia migas dan Petral. Dengan demikian maka diharapkan kasus Papa Minta Saham dilupakan.
The Operators yang sudah 100% bertekad untuk memenangkan perang melawan mafia migas dan Petral Muhammad Reza atau Riza Chalid serta menyingkirkan Setya Novanto pun memberikan pesan jelas. Prabowo pun menarik dukungan kepada Setya Novanto dan hanya berbicara normatif: menyerahkan kepada MKD. Tak ada lagi upaya pasang badan buat Setya Novanto. Hanya Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang mati-matian membela Setya Novanto karena pamrih ketakutan kocok ulang pimpinan DPR ketika Setya Novanto tersingkir.
Untuk itu, the Operators pun melakukan koordinasi antar lembaga baik di BIN, Kejaksaan Agung, Polri dan kekuatan lobby lain yang arahnya adalah untuk membawa mereka bertobat dan diampuni namun harus membantu the Operators memenangi perang hukum dengan Setya Novanto terkait Papa Minta Saham dan kasus Petral yang begitu merugikan negara sebesar US $ 18 milyar setara dengan RP 2,500 triliun.
Jadi, the operators melakukan tiga langkah tepat yakni: Pertama, membiarkan MDK bermanuver sekaligus sebagai jebakan untuk Setya Novanto, keterangan Reza Chalid yang kabur lewat Singapura dan akan dijadikan alasan oleh MKD semakin membuat buying time MKD kehilangan kesabaran rakyat.
Kedua, lobby-lobby dan espionage dan counter espionage politik dan hukum dibiarkan bermanuver, namun the Operators fokus kepada tujuan pengumpulan bukti upaya dan percobaan (a) pemufakatan jahat, (b) korupsi dan kalau perlu percobaan (c) makar yang mengancam lembaga negara akan jatuh sesuai rekaman jika kontrak Freeport tidak diperpanjang Presiden Jokowi akan jatuh oleh Setya Novanto dan Reza atau Riza Chalid.
Ketiga, the Operators pun meyakinkan banyak pihak termasuk Demokrat dan Prabowo bahwa operasi sikat mafia ini akan dilakukan sesuai dengan prosedur hukum dan tidak akan dilakukan dengan senyap. Dengan ketiga cara tersebut dapat dipastikan bahwa Setya Novanto akan mundur atau dimundurkan dari DPR bukan oleh keputusan MKD yang masuk angin, tetapi oleh tindakan politik dan hukum Setya Novanto sendiri yang melakukan perlawanan namun telah diantisipasi oleh the Operators.
Setya Novanto dan Reza Chalid atau Riza Chalid hanya mengandalkan mimpi usang manusia gagal move on bahwa Presiden Jokowi akan mudah dijatuhkan oleh DPR lewat pemakzulan. Merasa kuat dan banyak uang dan menguasai seluruh kekuasaan dan kekuatan, Setya Novanto dan Reza Chalid tak menyadari bahwa posisi Presiden Jokowi makin hari makin kuat karena konsolidasi politik yang brilian. Bahwa Setya Novanto tertutup oleh sikap megalomania dan lupa bahwa Presiden Jokowi telah telanjur menjadi Presiden Republik Indonesia dan memiliki kekuatan. (Baca juga: Kronologi “Papa Minta Saham” dari Masa ke Masa)
Presiden Jokowi pun didukung oleh Konstitusi, TNI, Polri, BIN dan rakyat Indonesia yang minimal memilih Presiden Jokowi dan sebagian pendukung Prabowo yang mulai sadar kekuatan mafialah yang menghancurkan dan membuat Prabowo kalah. Kita hanya menunggu Setya Novanto mundur atau dimundurkan dengan bonus DPR dikocok ulang dan publik tidak melihat lagi trio-kwek-kwek pimpinan Setya Novanto sebagai orang terkuat di Indonesia yang didukung oleh wakilnya yang menerapkan demokrasi dan bicara ugal-ugalan Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Plus tentu melihat Reza Chalid atau Riza Chalid menjadi buron dan bertemu dengan Djoko S Tjandra di Singapura. (ARN)
Sumber: Kompasiana / http://arrahmahnews.com/2015/12/10/setya-novanto-suruh-riza-chalid-kabur-kasus-papa-minta-saham-harus-terus-dikawal/

JK; Polri dan Kejaksaan Wajib Usut “Papa Minta Saham”


JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Kepolisian dan Kejaksaan Agung wajib mengusut kasus ‘Papa Minta Saham’ yang diduga melibatkan Ketua DPR RI, Setya Novanto. Namun, Wapres JK menegaskan pemerintah tidak dalam posisi mendukung atau tidak. (Baca juga: Mahasiswa Akan Turun ke Jalan 11 Desember Jika Setya Novanto Tidak Segera Mundur)
“Kalau dia lihat suatu gejala kejahatan, Polisi dan Kejaksaan tidak menanganinya, justru Polisi atau Kejaksaan yang salah,” kata JK, usai menjadi pembicara di acara IDI-ASOSAI Meeting with SAI Management and Key Stakeholders, di Crown Plaza Hotel, Jakarta, Rabu 9 Desember 2015.
Kejaksaan Agung kini tengah melakukan penyelidikan. Handphone milik Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, yang digunakan untuk merekam percakapan Novanto dan Pengusaha M. Riza Chalid sudah disita mejadi salah satu bukti penyelidikan. (Baca juga: Jokowi Marah Besar dan Perintahkan Polri Lacak Keberadaan Reza Chalid yang Menghilang)
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo marah karena ada upaya mencatut namanya untuk meminta jatah saham Freeport 11 persen. Bahkan, dikabarkan, Presiden meminta penegak hukum seperti Polri untuk meminta keterangan pengusaha minyak dan gas M.Riza Chalid, yang kini dikabarkan berada di luar negeri.
“Kalau Presiden sudah panggil, maka polisi harus taat,” tegas JK. (Baca juga: Surat Terbuka Denny Siregar Kepada Istana dan Senayan)
Walau dikhawatirkan Riza tidak bisa memenuhi panggilan penegak hukum, Wapres mengatakan belum bisa dikatakan sebagia buronan. Namun kalau proses itu berlanjut, maka bisa saja menjadi buron.
“Ditetapkan sebagai buronan kalau sudah ditetapkan sebagai kejahatan, ini kan baru saksi. Nanti kalau pengadilan dia tidak datang, maka bisa diadili sebagai in absentia. Kalau dipanggil keputusan itu saja, dia bisa buronan,” kata JK. 
(ARN/ http://arrahmahnews.com/2015/12/09/jk-polri-dan-kejaksaan-wajib-usut-papa-minta-saham/)

Sidney Jones: ISIS dan Jabhat Al-Nusra Sama BerbahayaSidney Jones: ISIS dan Jabhat Al-Nusra Sama BerbahayaSidney Jones: ISIS dan Jabhat Al-Nusra Sama BerbahayaSidney Jones: ISIS dan Jabhat Al-Nusra Sama Berbahaya

Sidney Jones: ISIS dan Jabhat Al-Nusra Sama Berbahaya


Sidney-JonesDi tengah kabar kepulangan 300 WNI dari Suriah ke Indonesia dan himbauan pemerintah agar masyarakat waspada dan berhati-hati, belum ada yang tahu pasti dengan kelompok manakah 300 WNI yang datang dari Suriah itu bergabung, apakah mereka bergabung dengan kelompok ISIS ataukah dengan Jabhat Al-Nusra?
 
Kelompok manakah yang lebih berbahaya bagi Indonesia di antara keduanya?
 
Menjawab pertanyaan tersebut, Sidney Jones, pakar dan peneliti terorisme di Asia Tenggara sekaligus penasihat senior International Crisis Group (IGC) menjawab saat tim ABI Press mewawancarainya di acara diskusi publik Ujaran Kebencian dan Kebebasan Masa Depan, Selasa (1/12) di LBH Jakarta, Matraman, Jakarta Pusat, bahwa antara Jabhat Al-Nusra dan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sama-sama berbahaya.
 
“Kedua-duanya bahaya walaupun saya kira untuk jangka pendek lebih bahaya ISIS, tapi jangan lupakan juga mereka yang bergabung dengan Jabhat Al-Nusra,” jawabnya.
 
Menjelaskan “one-way ticket” bagi mereka yang berjihad ke Suriah yang tampaknya bertolak belakang dengan kepulangan mereka kembali ke Indonesia, Sidney menjelaskan bahwa memang benar bahwa mereka yang bergabung dengan ISIS adalah mereka yang ingin tinggal di sana untuk bergabung dengan kekhalifahan yang ada di Suriah. Sementara warganegara Indonesia yang bergabung dengan Jabhat Al-Nusra di Suriah adalah sekadar untuk mendapatkan keterampilan sebagai militan dan kemudian pulang ke Indonesia.
 
“Namun saat ini jumlah mereka masih kecil dan setahu kami sebagian besar adalah dari Jamaah Islamiyah (JI) atau dari MMI,” terang Sidney.
 
Tentang kepulangan WNI dari Suriah ke Indonesia, Sidney menilai ada dua kemungkinan, pertama mereka yang belum bergabung dengan kelompok teror di Suriah dan dipulangkan saat masih di perbatasan dan mereka tidak memiki kemampuan seperti kelompok kedua yaitu mereka yang telah bergabung dengan kelompok teror.
 
Sidney juga mengingatkan kondisi kelompok ISIS di Indonesia saat ini sedang terpecah, sebab menurutnya sedang terjadi perebutan kekuasaan di antara dua orang Indonesia untuk menjadi “Amir” bagi pasukan ISIS dari Indonesia yang ada di Suriah.
 
Akibat persaingan tersebut dikhawatirkan mereka yang balik dari Suriah akan melakukan aksi teror di Indonesia untuk membuktikan bahwa dialah yang lebih pantas menjadi Amir di Indonesia daripada lawannya.
 
Dengan kondisi seperti ini sudah sepatutnya masyarakat Indonesia lebih waspada pada kondisi di sekitar mereka, yaitu terhadap kemungkinan adanya aksi teror baik oleh kelompok ISIS maupun Jabhat Al-Nusra. (Lutfi/Yudhi/ http://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/sidney-jones-isis-dan-jabhat-al-nusra-sama-berbahaya/)

Dr. Taufiq al Buthi: Konflik Suriah Adalah Rekayasa Zionis

syeikh buthi 2
Asy Syahid Syeikh Ramadhan al-Buthi

LiputanIslam.com — Dengan segala ekspresinya yang membuncah, sesekali mengusap air mata, Ketua Ikatan Ulama Suriah Dr Taufiq Ramadhan al-Buthi yang merupakan putra dari ulama terkemuka Suriah, almarhum Syeikh Ramadhan al-Buthi, ini mengisahkan detik-detik akhir kematian ayahnya secara syahid tersebut di tangan kelompok radikalis.
Berbagai tudingan miring ditujukan kepada almarhum hingga pembakaran buku-bukunya. Padahal, menurut Taufiq, sikap almarhum sangat netral dalam konflik Suriah. (Baca juga: Biografi Syeikh al-Buthi)
Tidak condong kepada salah satu pihak lantaran krisis yang melanda Suriah tak terlepas dari konspirasi besar untuk menjatuhkan Suriah. “Ada agenda besar di balik berkobarnya fitnah di Suriah,” katanya.
Wartawan Republika Nashih Nashrullah, berkesempatan berbincang dengan ulama terkemuka itu pada sela-sela kunjungannya ke Indonesia menghadiri Konferensi ke- 4 International Conference of Islamic Scholars (ICIS). Atas permintaannya, sejumlah perbincangan sengaja off the record. Berikut petikan perbincangannya:
Nashrullah: Apa sebenarnya yang terjadi pada detik-detik menjelang kematian Ayah Anda, Syeikh al-Buthi?
Dr Taufiq: Pada 21 Maret 2013, usai shalat Maghrib, seorang pemuda berusia 18 tahun-an datang masuk ke Masjid al- Iman, Damaskus, ia semula duduk di belakang dua menit, lalu beranjak mendekati posisi ayah saya yang sedang menyampaikan kajian tafsir. Jarak antara pemuda dan posisi beliau duduk kira-kira enam meter. Lalu, meledakkan diri. Sebagian besar jamaah meninggal seketika berjumlah 45 orang. Total korban jiwa sebanyak 53 orang. Ledakan tak berdampak signifikan pada luka ayah saya, hanya luka ringan di bagian bibir. Bahan peledak C-4 itu di dalamnya terdapat potongan-potongan material kecil. Ledakkan begitu dahsyat, begitu tersadar, meski dalam kondisi berdarah-darah, Ahmad mencoba menolong kakeknya, tapi lukanya yang parah tak lagi mampu menopang dirinya sendiri. Ia terjatuh dan akhirnya syahid di rumah sakit.
Melalui telepon, kami mendapat informasi, ayahanda saya hanya terluka di bagian kening dan kaki, tetapi Allah SWT berkehendak lain, sesampainya di RS, saya dikasih tahu, beliau telah wafat. Saya akhirnya melihat langsung jenazahnya, perasaan bercampur aduk, seolah tak percaya.
Beliau seperti tertidur biasa. Mukanya putih, badannya masih hangat, bibirnya merah, saya cium keningnya.
Saya tanya ke dokter bagaimana kondisi Ahmad? Dokter menjawab kritis, Ahmad akhirnya wafat. (Baca juga: Layakkah Gelar “Asy-Syahid” untuk Syeikh al-Buthi? [Tanggapan untuk Arrahmah])
Dr. Taufiq Ramadhan al-Buthi
Dr. Taufiq Ramadhan al-Buthi
Nashrullah: Peristiwa tragis ini terjadi, apakah ada firasat sebelumnya?
Dr Taufiq: Yang jelas, mereka menyadari al-Buthi yang telah menyingkap kebusukan di balik krisis Suriah ini harus segara dihabisi. Beberapa pekan sebelum ayah wafat, kita menggelar pertemuan keluarga dan beliau berkata, “Saya bermimpi, wallahu a’lam, apa maknanya, tapi saya berfirasat, ajal telah dekat.” Aksi teror sebetulnya tak membuat kami heran, kita sudah memperkirakan ini semua bakal terjadi, kami mengkhawatirkan ayah kami.
Pesan yang tersirat, yaitu hendak mencoreng wajah Islam lewat sosok al-Buthi. Pekan pertama krisis Suriah, saat saya sedang berada di Brunei Darussalam, sebuah bom dijatuhkan di depan rumah kami, selanjutnya, sebuah bom pernah dilempar nyaris mengenai mobil saya, ini bukan kali pertama, melainkan berulang.
Beberapa kali para pelaku juga menulis ancaman- ancaman dengan kata-kata kasar, menjijikkan, di tembok rumah kami. Begitulah mereka. Karena itu, beliau menyarankan agar tidak pergi ke masjid meski jarak rumah kami tak terlalu jauh karena akses menunju masjid tak lagi aman. Beberapa hari kemudian, Ayah saya kembali mengumpulkan keluarga, termasuk anak-anak saya.
Beliau meminta agar putraku yang tengah sakit, Mahmud, tak pergi merekam ceramah rutin beliau di Universitas al-Kuwait, dekat rumah. Namun, permintaan ini tak diiyakan, Mahmud dan Ahmad tetap berangkat untuk merekam episode ke-17 dari acara fi qadhaya as- sa’ah ma al-Buthi yang diasuh kakeknya tersebut. Ini adalah ceramah pamungkas. Beliau, kata putraku, berbicara blak-blakan dan menyadari bahwa ajal telah dekat.
Sekembalinya dari agenda itu, Ahmad bercengkerama dan berpamitan dengan segenap keluarga, seakan hendak pergi jauh. Mendekati Maghrib, ia bergegas menuju rumah kakeknya seolah-olah ada janji. Keduanya lantas shalat Maghrib ke Masjid al-Iman. Sementara, Mahmud tetap berada di rumah.
Usai shalat, dia kaget mendapat kabar, ada ledakan besar di Masjid Imam. Ia bergegas menuju masjid. Kita mencoba untuk tetap tenang dan mencari tahu apa yang sedang terjadi meski kabar itu mengguncang perasaan kami. Kami menyusul menuju rumah sakit bersama keluarga, termasuk istri dari Ahmad. Hingga saya melihat langsung apa yang terjadi. (Baca juga: Asy-Syahid Syeikh al-Buthi: Jangan Kafirkan Ahlul Qiblat)
Konferensi ICIS. Foto: Kompasiana
Konferensi ICIS. Foto: Kompasiana
Nashrullah: Lalu, seperti apakah sebetulnya sikap almarhum terhadap krisis Suriah?
Dr. Taufiq: Terkait konflik Suriah, almarhum ayah saya memiliki sikap yang dilandasi dengan kaidah syariat. Sikap tersebut tidak condong ke satu pihak atau mendukung pihak lainnya, tetapi berpegangan pada dua hal, hukum syariat menentang ulil amri (pemerintah) merujuk hadis dan pendapat ulama terkait masalah ini. Dan, kedua, fitnah ini adalah siasat pihak luar, terutama Zionis yang menginginkan pertumpahan darah di Suriah juga kehancuran dan perpecahan negara ini.
Terungkap di hadapan kami, agenda besar memecah belah Suriah secara sekterian dan sukuisme hingga menjadi negara-negara kecil yang saling bersiteru. Kami punya buktinya. Posisi ini menempatkan almarhum ayah saya sangat netral, tidak memuji pemerintah tak pula mencelanya, justru menjelaskan hukum syarinya, dan memperingatkan dampak dari fitnah ini. Anda bisa simak sikap beliau dalam film dokumentasi pendek di Youtube dari awal krisis meletus hingga menjelang hari syahidnya dengan judul “Watsaiqi Haula Mauqi al-`Allamah al-Buthi Min al-Azmat as-Suriyah”.
Faktanya, `serangan’ bertubi-tubi ditujukan kepada beliau dari stasiun TV yang berpihak mengobarkan fitnah dan menjulukinya dengan beragam gelar, seperti ulama pemerintah. Padahal, begitu jelas, ayah saya tak pernah sehari pun memuji Bashar al-Assad. Tiap bertemu Assad, al-Buthi justru menasihati langsung, tidak menyanjung.
Berbeda dengan ulama lainnya yang bermanis-manis ria di depan Assad, lalu mereka mengobarkan fitnah tatkala berada di belakang sang Presiden itu. Intimadasi dan ancaman yang dialamatkan ke ayah saya pun bermunculan. (Baca juga: Sebelum 2011, Suriah Adalah Surga)
Nashrullah: Apa sebenarnya yang tengah terjadi di negara Anda?
Dr. Taufiq: Konflik di negara kami bukan konflik sekterian dan agama yang membenturkan antara Sunni dan Syiah atau Muslim dan non-Muslim. Ada tiga target utama dari konflik yang melanda Suriah sekarang. Pertama, menghancurkan Suriah. Kedua, mendistorsi dan mencoreng wajah Islam di mata dunia sebagai agama yang menyeramkan sekaligus menakutkan agar mereka menjauh dari risalah ini. Kita punya contoh bukti. Misalnya, perang Suriah sekarang faktanya tidak melibatkan sesama warga Suriah asli sama sekali. Tetapi, konflik ini di-setting agar melibatkan warga sesama Suriah. Kita lihat sekarang ISIS, tak semuanya orang Suriah, begitu juga Jabhat al-Nusra, mereka gabungan dari jihadis dari berbagai negara.
Apakah mereka datang hanya untuk Assad? Tidak.
Sederhana saja, jika masalahnya adalah Assad, lihatlah yang terjadi di Libya, apakah saat Qaddafi berhasil dilengserkan dan dibunuh, masalah selesai? Tidak! Justru di sanalah permulaannya. Demikian juga, ketika Saddam Husein mati di tiang gantungan, Irak bebas masalah?
Tidak. Mereka ingin Suriah porak-poranda karena negara ini dianggap sulit ditaklukkan. Suriah hingga sekarang tak mau menyerahkan kehormatannya untuk mereka. (Baca juga:Asy-Syahid Syeikh al-Buthi: ‘Invisible Hands’ Hendak Pecah Suriah Jadi 5 Negara)
Nashrullah: Apa bukti lain bila konflik Suriah ini adalah skenario besar?
Dr. Taufiq: Sekarang saya tunjukkan bukti lagi. Banyak sekali para jihadis yang berasal dari Perancis, Inggris, ratusan, hingga ribuan berdatangan ke Suriah bersama dengan istri mereka bahkan melibatkan media dan beranggapan bahwa pintu surga terbuka melalui Suriah. Mereka datang bukan tanpa sepengetahuan negara-negara Barat, jelas Barat tahu.
Mustahil intelijen mereka tak mampu mendeteksi gerak- gerak para jihadis itu. Kita punya rekaman bagaimana aktivitas jihadis itu. Lihat saja, bagaimana seorang jihadis membunuh tentara Suriah, mengeluarkan jantung, lalu memakannya. Apa maksudnya? Tak lain menunjukkan ke Barat, ini lho potret seram Islam jika kalian memeluk agama ini, ujung-ujungnya akan seperti ini. Jadi, apa yang terjadi di Suriah sekarang, ialah mengatasnamakan Islam, tetapi justru untuk `menyembelih’ agama ini.
Tetapi, mereka melandasi doktrin mereka dengan agama? Di titik ini, saya menyangsikan, keislaman mereka.
Kalaupun Islam, mereka adalah kalangan yang tak mengerti hukum-hukum syariat. Islam masuk ke Eropa hanya kulitnya, permukaan saja. Dalam keyakinan para jihadis itu, pintu surga terbuka langsung di Suriah. Memang tidak semua termakan dengan propaganda negatif Islam itu, 20 persen mungkin bersikap bijak bahwa aksi teror di Suriah ini bukan wajah Islam, tapi 80 persen tak banya tahu.
Kondisi tersebut ternyata juga dimanfaatkan oleh Barat.
Inilah tujuan ketiga dari krisis Suriah, yaitu meng habisi umat Islam di Eropa. Biarkan Muslim Eropa berjihad ke Suriah, ratusan bahkan ribuan, dan biar me reka meninggal di sana. Ini pula tujuan ketika Barat mem biarkan Muslim Eropa berjihad ke Afghanistan dan Irak. Kita sudah dalam level target ketiga ini. Barat tak takut dengan Islam di timur, tetapi yang mereka takuti adalah kebangkitan Islam di Barat. Jika mereka takut Islam di Timur, pasti mereka akan menutup jihadis sejak di Imigrasi.
Nashrullah: Mengapa sekali lagi ISIS dan para jihadis mendasari doktrin itu dengan agama?
Dr Taufiq: Ideologi radikal dan ekstrem itu tak berdiri sendiri.
Ada skenario besar di belakangnya. Saya tak perlu sebut, semua orang tahu. Anda bisa lihat sendiri, mengapa ISIS tak memerangi Israel, justru berperang dengan saudara sesama Islam? Dan, lihatlah bagaimana bisa Jabhat al-Nusra mendapatkan logistik bahkan hingga peralatan perang dari Israel? Rudal Hawn berasal dari Israel. Korban luka dari al-Nusra juga ternyata diobati di Israel. Saya rasa, para jihadis itu tak sepenuhnya menyadari skenario besar ini. Pemahaman Islam mereka hanya di permukaan. (Baca juga:  Indahnya “Jihad” Bersama Israel)
Buktinya, fatwa-fatwa yang mereka keluarkan sangat dangkal dan jauh dari prinsip Islam, seperti jihad nikah atau penggunaan narkoba. Mereka bersembunyi di balik ayat-ayat perang, padahal jelas Rasulullah Saw tidaklah diutus kecuali menjadi rahmat bagi alam semesta.
ISIS merusak fasilitas umum, memutuskan listrik, menghancurkan stasiun bahan bakar gas, mereka jual murah minyak mentah. Belum lagi cara mereka berlindung di balik warga sipil. Salah jika Suriah dituding justru yang menggunakan warga sipil sebagai benteng hidup, justru mereka. Tentara Suriah justru kini mendekati mereka head to head. Inilah bukti bahwa radikalisme dan ekstremisme mereka berangkat dari doktrin omong kosong. (Baca juga: [Sebuah Kesaksian] Indahnya Akhlak Asy Syahid Syeikh al-Buthi)
Nashrullah: Di tengah kian memanasnya konflik Suriah saat ini, apakah Anda yakin krisis ini akan berakhir?
Dalam konteks Suriah, saya tidak melihat secara fisik. Saya hanya melihat prinsip-prinsip ketuhanan yang agung. Rasulullah Saw dalam hadis shahihnya mengatakan bahwa Allah SWT akan menjaga Syam dan penduduknya. Kita sangat yakin itu. Suriah yang diprediksi jatuh dalam hitungan minggu atau paling banter bulan, ternyata Alhamdulillah, memasuki tahun kelima, Allah masih melindungi negara kami.
Suriah hari ini bahkan lebih kuat dari kemarin.
Oposisi di Damaskus, berislah. Beberapa wilayah juga kembali ke pangkuan Suriah. Jihadis di Gouta saling berperang sesama mereka. Kawasan barat daya hingga perbatasan Palestina memang masih ada perang, tapi lumayan membaik juga demikian di Dar’a. Di wilayah Timur, seperti Raqqa, sebagian besar ISIS kabur.
Kendati demikian, kita tidak menafikan kesalahan sebagian dari kita. Tetapi, yang kita bicarakan adalah per soalan politik dan dinamika yang berkembang. Saya kem balikan lagi kepada tuntunan Alllah SWT dalam Alquran yang mengatakan “Dan apa saja bencana yang me nimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri”. (QS an-Nisaa [4]: 79).
Saya yakin, krisis ini akan berakhir di bawah kemenangan Suriah. Tetapi, marilah kita berdoa agar para pendosa tidak menjadi penghalang kemenangan ini terwujud. Krisis ini adalah ujian dan pendidikan bagi kita. (ba/Republika/http://liputanislam.com/wawancara/dr-taufiq-al-buthi-konflik-suriah-adalah-rekayasa-zionis/)

Persatuan Bukan Penyatuan

Persatuan Bukan Penyatuan


Telah begitu banyak sejarah masa lalu yang disimpangkan dan didistorsi, sehingga kebenaran peristiwa sejarah itu sendiri menimbulkan tanda tanya besar di kalangan manusia pada masa-masa berikutnya. Hal ini juga terjadi pada dua peristiwa bersejarah dalam Islam; Asyura dan Arbain, yang disalah artikan sebagai sejarah pemberontakan Imam Husein as terhadap Muawiyah demi perebutan kekuasaan.

Dalam memahami Arbain, sebagai manusia kita seharusnya mampu membuka pemikiran dan mampu menerima perbedaan. Karena hakikat dari penciptaan sendiri adalah keberagaman. Allah SWT tidak pernah menciptakan sesuatu yang sama, lalu kenapa manusia ingin memaketkan pemahaman atau tipe ke dalam sesuatu yang sama? Bukankah ini sama saja menentang fitrah penciptaan?

Manusia pada masa sekarang selalu menyalah artikan “persatuan” dengan “penyatuan.” Padahal persatuan berbeda dengan penyatuan. 

Dalam Islam, persatuan bukanlah penyatuan  mazhab atau agama, persatuan adalah karena kita memilki tujuan Islami yang sama yaitu mengarah kepada-Nya. Agama adalah sebanyak kepala manusia, karena meskipun sama-sama Islam tapi setiap manusia memilki pemikiran dan pandangan tentang Islam  secara berbeda-beda.

Hal-hal itulah yang disampaikan dalam tausiyah di gedung aula STAI Madinatul Ilmi Depok, Kamis (3/11) pukul 20.30-22.00 WIB oleh Ustaz Muhammad Jawad, salah satu dosen di STAIMI. 

Dalam kajian tersebut juga disampaikan apa itu makna Karbala. 

“Karbala adalah aksi, yaitu aksi menegakkan agama Rasulullah saw. Karbala adalah pesan, yaitu penyampaian pesan kebenaran. Karbala adalah Zainab yang mewakili perjuangan pesan Al Husein. Karbala adalah Ali Zainal Abidin yang adalah hujjah Rasulullah saw. Karbala adalah persatuan,” urai Ustaz Jawad seraya menegaskan bahwa Arbain adalah momen peringatan atas epos heroik, kepahlawan, dan semangat untuk mengedepankan kepentingan orang lain. 

“Karena itu marilah kita tanamkan makna dalam diri masing-masing sehingga kita mampu memahami kehidupan. Jadilah manusia yang memilih persatuan bukan penyatuan.  Sementara mereka yang terus berupaya memecah-belah persatuan di tengah kaum Muslimin, maka mereka tak lain adalah agen-agen Zionis yang ingin menghancurkan Islam,” pungkasnya. (Muhammad/Yudhi/http://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/persatuan-bukan-penyatuan/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar