Selasa, 01 November 2016

"Dibalik" Demo 4 Nopember 2016 yang ingin "Penjarakan" AHOK : "Oknum" MUI, "Oknum" N.U, "Oknum" Muhammadiyah dan FPI "bergabung" dengan ideologi wahabi salafi takfiri kerajaan arab saudi, HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan "PKS"...???!!!???

khilafah

Seperti Ini Potensi Mengerikan Serangan Teroris Kepada Ahok Yang Di Prediksi Oleh Al Chaidar

ISLAMNKRI.COM - Pengamat terorisme Al Chaidar menuturkan bahwa potensi terjadinya tindak terorisme pada demo 4 November itu hampir pasti tidak ada.
Tapi, yang dikhawatirkan tindak teroris itu terjadi sebelum 4 November. Artinya dalam kurun tiga hari kedepan.
”Pihak teroris sudah diwanti-wanti agar tidak macam-macam dalam demo tersebut. Tidak akan ada penyusupan dari teroris,” ujar dia saat dihubungi kemarin.
Chaidar sendiri mengaku tidak akan ikut serta dalam demo 4 November tersebut.
Dia yang tinggal di Aceh itu akan memantau dari jauh.
Meskipun begitu, kewaspadaan aparat keamanan memang sangat dibutuhkan.
Sebab, dari informasi yang dia dapatkan ada kemungkinan para teroris itu akan melancarkan aksinya.

Kemungkinan besar desain yang dibuat akan seperti kasus penembakan di Charlie Hebdo pada awal Januari 2015 lalu
Pada serangan Charlie Hebdo itu tiga pria bersenjata menembak secara membabi buta di kantor majalah Charlie.
Total 12 orang tewas dan 10 lainnya terluka termasuk dua orang polisi tewas.
Apa indikasi adanya serangan terebut bakal terjadi di Indonesia?
Chaidar menuturkan bahwa ada ancaman dari Jaisyul Fath di Suriah.
Kelompok tersebut dikenal dekat dengan jaringan teroris Al Qaeda.
Dia menduga akan ada serangan pada orang-orang yang menistakan agama Islam.
”Mereka akan menyerang Ahok dengan senjata,” ujar pengajar di Departemen Antropologi FISIP Universitas Malikussaleh, Aceh.
Untuk itu, sebut dia bukan hanya polisi yang harus turun tangan.
Tapi, juga tentara harus siaga menghadapi kondisi yang dianggap dalam kategori genting.
Apalagi polisi juga sudah mengeluarkan siaga satu. Lebih dari itu, polisi juga harus tegas dalam menangani dugaan penistaan agama.
”Aparat harus melakukan penegakan hukum. Ahok harus dibawa ke pengadilan,” tambah dia.
sumber: jpnn.com / http://www.islamnkri.com/2016/11/Seperti-Ini-Potensi-Mengerikan-Serangan-Teroris-Kepada-Ahok-Yang-Di-Prediksi-Oleh-Al-Chaidar.html#more
 
 

Anton Medan Akan Gunakan Hukum Rimba Jika TNI & Polisi Tidak Bisa Beresin FPI, Ini Reaksi Novel

ISLAMNKRI.COM - Sejumlah ormas Islam akan menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak Presiden Joko Widodo mengusut dugaan penistaan agama yang dilakukan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Demo besar-besaran ini akan berlangsung pada Jumat (4/11/16).
Ketua umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Anton Medan (59) berjanji akan melakukan hukum rimba apabila pihak kepolisian dan juga TNI tidak dapat menjaga keamanan Ibu Kota Jakarta. Anton menyambangi Mapolda Metro Jaya untuk bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan, membahas aksi massa tanggal 4 November 2016.
"Saya akan melakukan hukum rimba kalau Polisi dan TNI tidak bisa mengamankan," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (31/10/16).
Menurut Anton, pihaknya tak mau demo yang berlangsung pada tanggal 4 November besok berlangsung anarkis. Pihak keamanan yakni Polri dan TNI harus dapat menjamin kemanan masyarakat.
"Polisikan formal, tapi kalau nanti ada yang bertindak sewenang-wenang dengan menjual agama saya gunakan hukum rimba. Islam itu tinggi jangan direndahkan. Saya Anton Medan beragama Islam, bukan Islam Anton Medan," tegasnya.
 Menurutnya, siapapun yang merusak Jakarta dan juga negara ini akan berhadapan dengan dirinya. "Jadi kalau ada yang mau merusak negara ini anda harus berhadapan dengan Anton Medan," ujarnya.
Dalam kunjungannya, mantan mafia kelas kakap tersebut meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan untuk menjaga keamanan Jakarta.
"Kita minta jaminan keamanan Kapolda untuk Tanggal 4," pungkasnya

Ini Respon Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Habib Novel Bamukmin
Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Habib Novel Bamukmin, angkat bicara terkait pernyataan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Anton Medan di Polda Metro Jaya. Dia menilai Anton tidak mengerti pokok permasalahannya.
"Anton Medan yang mantan preman ini gagal paham, karena justru kita yang ingin membela Pancasila yang telah dirusak Ahok, bosnya si Anton Medan," katanya usai dikonfirmasi, Senin (31/10/16).
Menurut Novel, apa yang dikatakan Anton bahwa demo nanti 4 November, akan merusak Pancasila adalah sebuah kesalahan. Dia mengatakan demo ini murni gerakan pribadi umat Islam yang tidak terima karena Ahok sudah menistakan Alquran.
"Ahok merusak Pancasila malah dibela. Dengan begini Anton Medan maling teriak maling. Seharusnya Anton Medan itu membela agamanya yang di Pancasila itu sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa," sambung Habib Novel.
Sebelumnya, Anton Medan mengatakan, siapapun yang merusak Jakarta dan juga negara ini akan berhadapan dengan dirinya. "Jadi kalau ada yang mau merusak negara ini anda harus berhadapan dengan Anton Medan," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (31/10/16).
Dalam kunjungannya, mantan mafia kelas kakap tersebut meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan untuk menjaga keamanan Jakarta. "Kita minta jaminan keamanan Kapolda untuk tanggal 4," pungkasnya.
sumber: merdeka.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Anton-Medan-Akan-Gunakan-Hukum-Rimba-Jika-TNI-Polisi-Tidak-Bisa-Bereskan-FPI-Ini-Reaksi-Novel.html#more
 
 

Anton Medan Ke Rizieq : Anda Jangan Mancing Saya, Tapi Kalau Butuh, Saya Punya Massa

ISLAMNKRI.COM - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab akan turun unjuk rasa di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/16).
Aksi tersebut terkait pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang diduga telah melakukan penistaan agama.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Anton Medan meminta, kepada Rizieq agar tak sombong.
Dia membeberkan dulu dirinya pernah membebaskan Rizieq ketika ditangkap.
 "Saya katakan sohib saya Munarman, Habib Rizieq pernah ditangkap Kapolda dulu Pak Makbul. Saya yang jamin keluar. Mau sombong apa, saya tidak benci. Jangan eksploitasi agama," tegas Anton di Mapolda Metro Jaya, Senin (31/10/16).
Anton pun mengaku siap turun langsung menjaga keamanan Jakarta jika potensi ricuh dalam rencana demo ormas Islam membesar.
"Saya enggak tahu. Anda jangan mancing saya. Tapi kalau butuh, saya punya massa," tegasnya.
Menurutnya, siapa pun yang merusak Jakarta dan juga negara ini akan berhadapan dengan dirinya.
"Jadi kalau ada yang mau merusak negara ini anda harus berhadapan dengan Anton Medan," ujarnya.
Dalam kunjungannya, mantan penjahat kelas kakap tersebut meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan untuk menjaga keamanan Jakarta.
"Kita minta jaminan keamanan kapolda untuk Tanggal 4," pungkasnya.
sumber: merdeka.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Anton-Medan-Ke-Rizieq-Anda-Jangan-Mancing-Saya-Tapi-Kalau-Butuh-Saya-Punya-Massa.html#more
 
 

Habib Rizieq Minta Sekolah & Kantor Beri Libur Karena Ada Aksi Demo 4 November

ISLAMNKRI.COM - Demo besar-besaran terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan digelar 4 November 2016 mendatang.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengimbau agar TNI, Polri, dan pegawai negeri turun ke jalan untuk ikut beraksi.
"Seruan kpd TNI, POLRI dan PEGAWAI NEGERI sbg Garda Bangsa & Negara: Ayo turun bersama Umat pd Aksi Bela Agama & Negara 4 Nov 2016," kata Rizieq melalui akun twitternya @syihabrizieq, pada Senin (31/10/2016) pukul 8.14 WIB.
 
 
Dalam cuitannya itu, Rizieq juga menyertakan sebuah gambar yang pada bagian bawahnya bertuliskan 'Tampil Berani. Tanpa Takut Mati. Selamatkan Negeri. Tegakkan Konstitusi'.
Sekitar satu jam kemudian, masih melalui akun twitternya, Rizieq meminta agar segenap pegawai dan pelajar diliburkan oleh perusahaan dan sekolahnya masing-masing di 4 November mendatang.
"Seruan kpd PERUSAHAAN, KANTOR & SEKOLAH. Ayo liburkan segenap pegawai, pekerja & pelajar maupun mahasiswa utk turun AKSI BELA AGAMA & NEGARA," tulis Rizieq, pukul 9.32 WIB.
Sebanyak 18.000 personel akan dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi yang akan digelar di kawasan Istana Negara itu. Termasuk disiapkan pula 2 kompi Brimob dari Surabaya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, Habib Rizieq Syihab akan menjamin bahwa demo akan berjalan dengan aman.
"Habib menjamin unjuk rasa akan tertib, aman dan terkendali. Kita bukan perjanjian, kita diskusi. Karena menurut yang disampaikan Habib Rizieq, dia akan memimpin," ungkap Iriawan usai jumpa pers soal obat-obatan dan jamu ilegal di Jakarta Timur, Jumat (28/10/16).
sumber: detik.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Habib-Rizieq-Minta-Sekolah-Kantor-Beri-Libur-Karena-Ada-Aksi-Demo-4-November.html#more
 

 

Pesan Keras Anton Medan Buat Habib Rizieq Yang Mau Pimpin Demo Ganyang Ahok

ISLAMNKRI.COM - Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Anton Medan mendukung ormas Islam yang akan melakukan aksi demo Jumat 4 November nanti. Namun Anton berpesan agar massa tidak melakukan tindakan anarkis.
"Saya dukung itu (demo) hak rakyat, tapi saya minta jangan ada kekerasan, jangan ada SARA jangan ada caci maki, nggak ada merusak," tegas Anton kepada wartawan usai menemui Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (31/10/2016).
"Prinsipnya kita, silakan demonstrasi memang diatur undang-undang, tapi dengan catatan jangan melakukan tindakan anarkis kekerasan," sambung Anton.
Sebaliknya, Anton juga meminta polisi agar mengawal aksi demo tersebut supaya tertib dan aman sehingga keamanan Jakarta terjamin.
"Kepolisian menjamin masyarakat, siapapun dengan kekerasan atau merusak, saya minta supaya tegas polisi. Tapi saya minta polisi juga jangan melakukan kekerasan," lanjut Anton.
 
Anton menjelaskan kedatangannya menemui Kapolda untuk meminta jaminan keamanan selama demo berlangsung. Sebab menurutnya, banyak warga yang resah jika demo itu nanti akan berakhir rusuh.
"Saya enggak bicara Tionghoa atau enggak, yang ada masyarakat, pedagang, rakyat kecil gelisah saya pun gelisah, maka saya minta jawaban dari Kapolda. Ya mereka takut seperti (kejadian) 98," ungkap Anton.
Lebih jauh Anton berharap agar agama tidak digunakan untuk kepentingan politik.
"Pertama kegelisahan saya, saya sebagai (orang) Islam, Anton Medan beragama Islam bukan Islam Anton Medan. Tapi saya tidak ingin Islam dikecilkan. Silakan berpolitik untuk bela agama, tapi jangan agama digunakan untuk politik. Saya merasa islam direndahkan, itu satu," paparnya.
Anton tidak menginginkan demo berakhir ricuh yang kemudian dapat memecah belah keutuhan berbangsa.
"Kedua, saya sebagai anak bangsa, saya tidak mau Pancasila dihina, diinjak-injak oleh siapapun. Saya siap siapapun melawannya, baik dengan hukum rimba pun akan saya hadapi untuk membela keutuhan bangsa dan negara," sambungnya.
Untuk itu, Anton meminta agar peserta demo melakukan aksi damai. Ia juga berpesan agar tidak ada tindakan yang dapat mengarah kepada makar.
"Inilah yang kegelisahan kita salah satunya itu, khawatir ada berbuat makar. Tapi saya sekali lagi, Anton Medan beragama Islam saya berdoa mohon kepada Allah, selamatkan bangsa kita, berikan kesadaran kepada anak bangsa, kemerdekaan itu bukan hal yang mudah untuk diperjuangkan. Jadi harapan saya itu, tidak ada kejadian apa-apalah," pungkas Anton
sumber: detik.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/pesan-keras-anton-medan-buat-habib-rizieq-yang-mau-pimpin-demo-ganyang-ahok.html#more
 
 

Sindir Keras Habib Rizieq Syihab, Megawati: Islam kok gitu, siapa yang ngajari?

ISLAMNKRI.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh isu SARA.
Dirinya mengharapkan pilkada serentak 2017 berlangsung damai.
"Kita diharuskan mencintai semua makhluk. Kok sekarang seperti itu banyak isu SARA. Islam kok gitu, siapa yang ngajari? Urusan memilih pemimpin kok dikorelasikan dengan agama dan ras. Ini tidak lucu kalau diteruskan," ujar Megawati di sela-sela 'Pelatihan Mubaligh Kebangsaan Baitul Muslimin, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).
 
 Megawati menilai rencana unjuk rasa yang akan dilakukan tanggal 4 November nanti akan mengancam persatuan Indonesia. Karena menurutnya Bhineka Tunggal Ika adalah hal yang yang harus di kedepankan dalam falsafah kebangsaan.
"Saya belajar, kalau ada manusia yang kulitnya kuning, itu kan dari asal muasal dua orang, Adam dan Hawa. Lalu kalau kulitnya hitam, cokelat, bermata biru seperti di Aceh apa kita salahkan? Ini ciptaan Allah SWT. Jangan membedakan," tegasnya.
Presiden ke-5 RI ini khawatir dampak dari aksi demonstrasi tersebut akan meluas seperti yang terjadi di Timur Tengah. Pihaknya mendorong masalah terkait Pilgub DKI ini tidak dibesar-besarkan.
"Islam harus Islam yang benar. Indonesia kaum yang mencintai kaum-kaum yang lain. Kita harus mengayomi. Saya tidak membela China, saya membela NKRI yang saya cintai. Pemilu sudah ada dari dari tahun 1955 pemilu itu. Lho kok sekarang hanya satu orang ribut setengah jagat. Kita harus memilih," jelasnya
Megawati mengimbau kepada setiap mubaligh dari Baitul Muslimin untuk menyampaikan Islam yang teduh ke masyarakat. Dirinya tidak ingin kesalahanpemahaman akan Islam menyebabkan perpecahan.
"Kalau nanti mubaligh akan bicara di masjid, di khalayak ramai, beritahukan kita harus hidup dengan damai berpegangan satu sumber Alquran yang benar," katanya.
sumber: detik.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Sindir-Keras-Habib-Rizieq-Syihab-Megawati-Islam-kok-gitu-siapa-yang-ngajari.html#more
 
 

Bikin Merinding, Ini Pernyataan Tegas Panglima TNI Terkait Adanya Rencana Aksi FPI 4 November

ISLAMNKRI.COM - Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyatakan siap menerjunkan kekuatan penuh untuk mengamankan demonstrasi terkait dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Gatot juga menandaskan bahwa TNI akan mengerahkan seluruh kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“TNI akan mengerahkan apapun juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga kebhinekaan. Sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama, ras dan golongan. TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional, yang berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, mempersatukan suku, agama dan ras dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” tegasnya kepada seluruh Prajurit TNI pada acara silaturahmi BPP OI dengan TNI tahun 2016 di GOR Heroik, Grup-1 Kopassus, Serang, Banten, Sabtu (30/10/2016).
"Saya katakan TNI all out semua kekuatan saya siapkan, termasuk saya. TNI setiap saat (siaga) 24 jam. Kita BKO (perbantukan TNI) kan kepada kepolisian," kata Gatot Nurmantyo, saat ditemui di sela-sela konser Iwan Fals di Group 1 Kopasus, Kota Serang, Banten, Minggu (30/10/2016).
Panglima TNI menyatakan, TNI tetap memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta selalu membela ideologi negara.
 
 Gatot juga mengatakan, bahwa Presiden RI sebagai Panglima Tertinggi TNI telah memberikan amanat kepada TNI agar memegang teguh jati diri sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Juga memerintahkan TNI menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menjelaskan bahwa Presiden RI telah memerintahkan TNI terus menjaga Kebhinneka Tunggal Ika-an, agar Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid.
“TNI harus terus berada dalam garda terdepan dalam mengelola dan menjaga Bhineka Tunggal Ika,” ucapnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa pihaknya akan tidak akan mentoleransi gerakan-gerakan yang akan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sebagai alat negara, TNI tidak mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba dengan provokasi dan politisasi SARA, TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Panglima TNI.
Karena itu, Gatot menekankan kepada seluruh prajurit TNI agar selalu bersama rakyat untuk tidak ragu dalam menegakkan persatuan NKRI.
“Tegakkan kesatuan Komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, Para panglima dan komandan titip prajuritmu mereka adalah anak-anaku, pimpin mereka dengan segenap hati dan pikiranmu,” tegasnya.
Panglima TNI kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan Negara yang berdasarkan hukum dan menghimbau masyarakat untuk selalu berpikir cerdas dalam rangka menjaga keutuhan bangsa,
“Jadi kita adalah negara hukum, kita adalah negara berdasarkan Pancasila, siapapun yang bersalah serahkan kepada aparat hukum, Kepolisian Republik Indonesia, jangan semau-maunya bertindak sendiri, karena ada proses hukumnya,” ujarnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, TNI selalu siap untuk mengantisipasi segala upaya dan kegiatan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan keutuhan NKRI,
“Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Wakasau Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Wakabin Letjen TNI (Purn) Torry Djohan Banguntoro, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Herindra, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, Para Asisten Panglima TNI, Dankormar Mayjen TNI (Mar) RM Trusono, S.Mn., Dan Korps Phaskas Marsda TNI Adrian Wattimena, Danjen Kopassus Brigjen TNI Madsuni dan Kapuspen TNI Brigjen TNI Wuryanto, S.Sos.
Autentikasi :
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
sumber: okezone.com & Lensaindonesia.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/bikin-merinding-ini-pernyataan-tegas-panglima-tni-terkait-rencana-aksi-fpi-4-november.html#more
 
 

Jokowi Keluarkan Statemen Keras Atas Rencana Demo FPI cs 4 November, Begini Komentarnya

ISLAMNKRI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar 4 November 2016 oleh sejumlah elemen organisasi massa (ormas) Islam terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap sebagai penistaan agama.
Mereka akan berdemo terkait ucapan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyinggung Surah Al Maidah yang dianggap sebagai penistaan agama.
 
Kondisi ini membuat Presiden Joko Widodo ikut bersikap. Jokowi mempersilakan para pendemo menyampaikan aspirasinya. Karena pemerintah tak berhak membatasi kebebasan masyarakat menyampaikan aspirasinya.
"Demonstrasi adalah hak demokratis warga tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk merusak," kata Jokowi melalui Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam keterangan pers diterima merdeka.com, Senin (31/10/16).
Dikatakannya, negara menjamin warganya menyampaikan pendapat. Meski demikian, demi menjaga keamanan dan kenyamanan di Jakarta, Presiden lewat Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah mengerahkan personel untuk berjaga.
"Pemerintah akan menjamin hak menyampaikan pendapat tapi juga akan mengutamakan ketertiban umum. Aparat keamanan sudah saya minta bersiaga dan melakukan tugas secara profesional jika ada tindakan anarkis oleh siapa pun," pungkasnya.
Pada 4 November nanti, rencananya ribuan personel dari seluruh polda akan dikerahkan mengamankan demo di Jakarta.
sumber: merdeka.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Jokowi-Keluarkan-Statemen-Keras-Atas-Rencana-Demo-FPI-cs-4-November-Begini-Komentarnya.html#more
 
 

Gus Mus Sindir Orang Yang Mau Mengepung Jakarta 4 November Lantaran Menuduh Ahok Menistakan Agama

ISLAMNKRI.COM - Bukan Gus Mus Namanya Jika tidak pandai membuat kata kata sindiran halus
Saking halusnya sindiran Gus mus ini akan membuat orang gagal faham apa maksud dari tulisan yang beliau tulis dan siapa yang beliau sindir dalam tulisannya tersebut
Lewat Akun Facebooknya " Ahmad Mustofa Bisri " , Ulama Karismatik NU yang juga Sahabat Karib Almarhum Gus Dur ini kembali menyindir orang orang yang ngotot mau mengepung jakarta jumat 4 november 2016 lantaran termakan hasutan imam besar FPI habib rizieq shihab cs yang menuduh Ahok telah menistakan agama Islam

INTERMEZO

Bagiku dan mungkin bagi orang yang waras lainnya, tidak mungkin ada orang non muslim yang sedang mencalonkan diri sebagai kepala daerah, dia tahu persis bahwa mayoritas penduduk daerahnya adalah umat Islam, dan tahu ada sekelompok muslim yang membencinya, lalu dengan sengaja menghina Islam di hadapan publik daerahnya. Kecuali orang itu memang gendeng atau hanya pura-pura nyalon, demi kemenangan calon-calon lainnya.

#Sambil membayangkan Cak Lontong menunjuk jidatnya. " Tulis Gus Mus lewat akun facebooknya "Ahmad Mustofa Bisri "
 
 Sepintas jika kita tidak hati hati membaca postingan gus mus ini seakan akan menyindir ahok namun sebenarnya menyindir orang orang yang mau mengepung jakarta 4 november dengan alasan membela Islam dari penghinaan ahok

Postingan Gus Mus ini langsung mendapatkan beragam respon dari follower facebooknya

Berikut ini beberapa komentar follower facebook Gus Mus :

"  LOGIKA PARA BADUI YG DIPAKAI PARA FPI ITU. " tulis akun Wasito Adi

" Leres mbah Kyai. Nalar sy tidak mampu menjangkau untuk memahami tindakan mereka yg sy rasa sdh berlebihan itu. Ato mungkin sy terlalu lugu ato bodoh. Mugi2 gusti Allah tetap melimpahkan hidayah dan kasih sayangny kepada kita semua..." tulis akun Wafi Java Washoya
"Iya mbah.makin hot aja ini.kl gk dukung demo dikatain liberal.kl gt kt sama2 nggih mbah?? Hehe " tulis akun  Layla Hijab SamiYusuf
"  Entah kenapa "mereka" itu kok gak pinter-pinter ...#mikirr lontong..mana cak lontong.." tulis akun Ulum Ismail
" Mohon doanya Yai agar mereka² yg emosi itu bisa kembali sabar sehingga dapat melihat, menilai & menyimpulkan sebuah masalah dgn hati jernih serta bijak." tulis akun Erwin HaKa
 " Tidak gila.....ternyata menjadi sesuatu yg sangat mahal hari ini." tulis akun Manutho Muhammad
" Andai semua ulama spt pak kyai, maka akan ademlah indonesia ini " tulis akun Abi Fzl
" I love you full yai Ahmad Mustofa Bisri Prihatin banyak pemuka agama yang kehilangan kewarasannya yai" tulis akun Alief Ilham Akbar
" setuju yai, dan hanya orang yg gendeng yg mempersoalkannya dg membabi buta,,, atau pura2 gendeng agar mdpt perhatian dari dinsos,," tulis akun Arifin Bin Soegeng
Hingga Berita ini diturunkan oleh islamnkri.com. postingan Gus Mus yang menyindir orang orang yang mau mengepung jakarta 4 november lantaran termakan hasutan habib rizieq shihab sudah di bagikan 750 kali dan jumlahnya terus bertambah
Editor: Tim islamnkri.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Gus-Mus-Sindir-Orang-Yang-Mau-Mengepung-Jakarta-4-November-Lantaran-Menuduh-Ahok-Menistakan-Agama.html#more
 
 

Kapolri Cium Indikasi Kerusuhan Dari Balai Kota Hingga Istana Negara, Perancang Aksi Berasal Dari ...

ISLAMNKRI.COM - Aksi demonstrasi besar-besaran yang direncanakan digelar 4 November terindikasi akan ada pihak yang menunggangi.
Polri yang telah mendeteksi ancaman itu juga mengerahkan personel dari luar DKI Jakarta untuk mengamankan aksi mengecam pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu yang diduga melakukan penistaan agama. Penetapan siaga I juga sudah dikeluarkan.
Ada indikasi kelompok penebar teror ingin memanfaatkan aksi demonstrasi tersebut.
Dari informasi yang beredar menyebutkan, hasil rapat antara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Korps Brimob terdapat sejumlah kejanggalan dalam aksi demonstrasi 4 November.
Yakni, akan terjadi kerusuhan dari Balai Kota hingga Istana Negara.
Kemungkinan perancang aksi berasal dari Sukoharjo, Solo, Klaten dan Jawa Tengah.
Yang mengkhawatirkan, ada informasi bahwa pada pelaku teror sudah menyiapkan rencana aksi dengan bom dan sebagainya.
Bahkan disebutkan, para pelaku telah masuk ke ibukota Jakarta awal pekan ini.
Indikasi kerusuhan itu makin ditegaskan dengan penebalan personel Brimob.
 
Sesuai surat telegram nomor STR/779/x/2016 tertanggal 27 Oktober 2016, sebanyak 57 kompi atau 5.700 personil Brimob dikerahkan ke Jakarta. Semua personil itu diwajibkan tiba Sabtu (29/10) dan Minggu (30/10).
Personel Brimob itu berasal dari dari 15 polda. Yakni, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Lampung, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Banten dan Daerah Istimewa Jogjakarta.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, memang ada indikasi provokasi yang dilakukan untuk mengancam ketertiban saat pelaksanaan memberikan pendapat di muka umum pekan depan.
Indikasi itu dapat terbaca dari berbagai komunikasi di media sosial.
”Maka saya imbau jangan sampai terprovokasi,” jelasnya.
Memang, kondisi saat ini bertumpuk-tumpuk. Ada dugaan pidana yang dilakukan seseorang, ada pula momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Namun begitu, tentunya kondisi semacam itu jangan sampai dimanfaatkan untuk melakukan pidana saat berdemonstrasi.
”Jangan sampai ada pihak yang mengambil kesempatan melakukan pidana,” terangnya.
Tito menegaskan, bila demonstrasi itu dilakukan dengan anarkis maka kepolisian memiliki prosedur yang harus ditempuh.
”Kalau dilakukan dengan damai, tanpa kekerasan tentu akan kami lindungi. Tidak akan ada kekerasan dari aparat kepolisian,” ujarnya ditemui di Bundaran Hotel Indonesia pasca membuka acara sidang Interpol.
sumber: jpnn.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Kapolri-Cium-Indikasi-Kerusuhan-Dari-Balai-Kota-Hingga-Istana-Negara-Perancang-Aksi-Berasal-Dari.html#more
 
 
foto asal comot haters ahok ,orang lagi antri dibandara dibilang tentara china datang ke jakarta dukung ahok

Nanik Sudaryati Sebar Berita 500 Tentara China Datang Ke Jakarta Untuk Dukung Ahok, Ini Reaksi Polri

ISLAMNKRI.COM - Sebelumnya Beredar Berita Hoax Di Media sosial yang di viralkan oleh akun Hater Ahok " Nanik Sudaryati "
Nanik Sudaryati Lewat aku facebooknya menyebarnya berita Hoax bahwa 500 Tentara dari China Datang Ke Jakarta Untuk Dukung Ahok
Berita Hoax soal kedatangan 500 tentara china ke jakarta untuk dukung ahok yang diviralkan oleh akun fb " nanik sudaryati" hingga kini telah di share oleh 2.627 pengguna facebook
Nanik Sudaryati ini merupakan loyalis Prabowo subianto sejak pilpres 2014 silam dan mempunyai sifat dan kegemaran yang sama dengan pakar keliromologi " Jonru" yaitu menyebarkan Fitnah murahan tanpa data yang jelas
Lalu Bagimana Tanggapan Polri atas berita hoax yang disebarkan Nanik Sudaryati ?
Dikutip islamnkri.com dari detik.com , Polisi memastikan informasi tersebut tidak benar alias hoax!
 
"Itu hoax! Informasi yang dimaksud nihil," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada detikcom, Minggu (30/10/2016).
Awi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan dan koordinasi dengan pihak bandara. Pengecekan dilakukan setelah ada informasi kedatangan 500 orang WN Cina melalui Gate 3 Terminal D Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat 28 Oktober pukul 20.15 WIB dengan menggunakan pesawat Cathay Pasifik CX 719.
"Malam hari pukul 21.40 WIB kami koordinasi dengan petugas PT JAS terkait jumlah kedatangan penumpang pesawar Cathay Pasifik CX 719 pada hari dan jam yang dimaksud, namun penumpangnya hanya sebanyak 270 orang terdiri dari 120 laki-laki, 135 perempuan dan 15 anak-anak. Adapun Informasi yang dimaksud nihil," jelas Awi.
Tidak sampai situ saja, polisi juga melakukan pengecekan ke Hotel Pop! pada pukul 22.30 WIB. Dari hasil pengecekan ke hotel tersebut, yang menginap pada malam itu hanya ada 64 orang.
"Dan tidak ada WN China," imbuh Awi.
Polisi juga menelusuri informasi tersebut dengan berkoordinasi dengan perugas imigrasi Terminal 2 Bandara Soekarni-Hatta dan tidak ada informasi yang dimaksud.
"Kemudian hasil koordinasi dengan manajemwn hotel Pop! pada Minggu (30/10) sekitar pukul 07.50 WIB didapatkan informasi bahwa WNA China atas nama Jian Zhiping beserta 27 orang lainnya benar menginap di Hotel Pop! check-in pukul 22.45 WIB tanggal 28 Oktober 2016 dan check out pada tanggal 29 Oktober pukul 04.00 WIB kemudian menuju ke Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta untuk terbang ke Kendari," terang Awi.
Masyarakat diminta tidak menyebarkan informasi hoax yang dapat meresahkan. "Masyarakat juga kami imbau untuk tidak mudah percaya dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya," pungkas Awi.
Editor: tim islamnkri.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Nanik-Sudaryati-Sebar-Berita-500-Tentara-China-Datang-Ke-Jakarta-Untuk-Dukung-Ahok-Ini-Reaksi-Polri.html#more
 
 

Ketakutan Lihat Selebaran Prestasi Ahok Di Masjid, Ini Instruksi Habib Rizieq Kepada Laskar FPI

ISLAMNKRI.COM - Imam besar Front Pembela Islam menginstruksikan untuk men-sweeping selebaran prestasi Gubernur DKI Jakarta (Ahok) yang tersebar di Masjid dan sejumlah tempat lainnya.
Mereka meminta agar selebaran prestasi itu dimusnahkan.
"Instruksi Imam Besar FPI: Seluruh aktivis FPI DKI segera buru, sita dan musnahkan selebaran prestasi Ahok yang disebar di Masjid, Pasar, dll," tulis DPP FPI lewat kicauan di Twitter, kemarin.
 
Dalam gambar yang diunggah FPI, di atas selebaran tertulis Peringatan Nasional Hari Santri, "Prestasi Dan Kepedulian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap Umat Islam Jakarta".
Sejumlah prestasi yang disebut dilakukan Ahok adalah; Pertama, membangun masjid di Balai Kota diberi nama Masjid Fatahillah.
Masjid ini digagas di era Gubernur Jokowi, dilaksanakan dan selesai di era Ahok.
Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur Jakarta Muslim, Balai Kota tidak memiliki Masjid.
Kedua, Ahok membangun masjid Agung Jakarta; Ketiga Ahok membangun masjid-masjid di setiap rusun-rusun yang dibangun.
Ahok bertekad untuk menjabat Gubenur untuk masa periode kedua.
Namun kini ia tersandung kasus dugaan pelecehan terhadap umat Islam. Polisi masih melakukan penyelidikan.
sumber: republika.co.id / http://www.islamnkri.com/2016/10/Ketakutan-Lihat-Selebaran-Prestasi-Ahok-Di-Masjid-Ini-Instruksi-Habib-Rizieq-Kepada-Laskar-FPI.html#more
 
 

Sindiran Ulama NU KH Anwar Zahid Kepada Pengikut Habib Rizieq Yang Mudah Meledak Kayak Kompor

ISLAMNKRI.COM - Dai kondang KH Anwar Zahid yang mengisi pengajian umum dalam rangka Khitanan Massal dan Santunan Yatama di Desa Bandungrejo Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berkomentar soal perkembangan politik di Tanah Air.
Menurutnya, kaum Muslim tidak perlu ikut campur dalam problem yang lagi hits di media, utamanya di Jakarta.
Kiai asal Bojonegoro Jawa Timur itu mengingatkan, negara Indonesia sudah dijajah ratusan tahun oleh penjajah.
Salah satu penyebab yang memuluskan proses penjajahan tersebut ialah rakyat Indonesia sangat mudah untuk diadu domba.
Adu domba memanfaatkan isu perbedaan ideologi, beda agama, atau beda panutan.
 
“Apalagi sesama Islam mudah sekali diadu domba maka agama yang lain akan tepuk tangan menertawakan kita,” katanya kepada ribuan jamaah yang hadir.
Kiai yang terkenal dengan guyonan “Qulhu Ae Lek” itu juga prihatin dengan apa yang ia sebut dengan kelompok “Islam Suhu Pendek”.
Sesuai dengan namanya, pengikut Islam model ini jika disulut sedikit saja akan langsung “meledak”. Begitu Kiai Anwar Zahir membahasakan kondisi umat Islam saat ini yang gampang panik, dan marah.
Ia juga menyinggung soal polemik yang belakangan ramai di media massa tentang pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Bila pernyataan Ahok dianggap sebagai penistaan agama, kata Kiai Anwar, sudah serahkan kepada ulama dan aparat yang terkait menanganinya.
“Kita tidak usah ikut-ikutan. Sudah ada yang mengurus sendiri. Suaramu gembar-gembor lho tidak akan ada artinya,” sindir kiai nyentrik ini agar umat Islam tidak mudah terpengaruh keadaan.
Karena itu ia kembali mengingatkan jangan mudah ikut dalam aliran yang tidak jelas. Juga, jangan mudah diadu domba.
“Jika kita mudah diadu domba berarti kita adalah ‘domba’,” tegasnya sembari disambut tawa hadirin.
sumber: NU.or.id / http://www.islamnkri.com/2016/10/Sindiran-Ulama-NU-KH-Anwar-Zahid-Kepada-Pengikut-Habib-Rizieq-Yang-Mudah-Meledak-Kayak-Kompor.html#more
 
 

Masyarakat Harap Tenang, Ini Alasan Polri Minta Korps Brimob Seluruh Indonesia Siaga Satu

ISLAMNKRI.COM - Beredar nota dinas Wadan Korps Brimob Polri Brigjen Pol Anang Revandoko kepada jajaran internalnya. Nota dinas itu berisi pemberitahuan siaga I. Terkait apa?
"Itu untuk internal mereka itu. Itu untuk internal mereka untuk kesiapan personel," kata Karo Penmas Polri Brigjen Agus Rianto saat dikonfirmasi, Sabtu (29/10/2016).
Agus menjelaskan bahwa saat ini di masa-masa pilkada di beberapa daerah sehingga Brimob menyiapkan diri untuk hal-hal berkaitan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Hal itu dianggap perlu karena tugas yang tiba-tiba bisa saja diperlukan di masa saat ini.
"Iya itu untuk internal Brimob. Enggak ada, enggak ada. Jadi untuk, supaya sekarang kan masa-masa kampanye, kan gitu kan. Masa-masa pilkada, kemudian situasi juga kamtibmas, termasuk di dalamnya gangguan-gangguan bencana segala macam jadi mereka mengingatkan untuk stafnya sewaktu-waktu diperlukan untuk tugas-tugas tiba-tiba gitu," jelas Agus.
Dalam nota dinas itu, pihak-pihak yang ditujukan untuk siaga I yaitu para asisten Korbrimob, para Danmen Korbrimob, Para Kasi Korbrimob, Kataud Korbrimob, dan Kaur Keu Korbrimob. Nota dinas itu tertanggal 28 Oktober 2016 dan ada tembusan ke Dankorbrimob Polri.
Tertulis rujukan yang digunakan untuk nota dinas itu yaitu Undang-undang RI nomor 2 tahun 2012 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Reknon Aman Nusa I tahun 2016 nomor R/Renkom/101/I/2016 tanggal 19 Januari 2016 tentang menghadapi kontijensi konflik sosial tahun 2016. Status siaga I itu terhitung mulai Jumat, 28 Oktober 2016 sampai dengan ada pencabutan.
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, disampaikan kepada para AS/DAN/KA, bahwa dalam rangka antisipasi gangguan kantibmas di seluruh wilayah NKRI dan mengantisipasi perkembangan situasi di lapangan, maka perlu DINYATAKAN SIAGA I, diulang kembali DINYATAKAN SIAGA I," demikian tertulis dalam nota dinas itu.

Dikabarkan pula dalam penggalan surat lain disebutkan bahwa sejumlah pasukan Brimob Polri BKO Polda Metro Jaya sudah berada di Jakarta  Jumat 28 Oktober 2016 dan paling lambat Minggu 30 Oktober 2016.
sumber: detik.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Masyarakat-Harap-Tenang-Ini-Alasan-Polri-Minta-Korps-Brimob-Seluruh-Indonesia-Siaga-Satu.html#more
  
 
 

Patung Buddha Amitabha Di Vihara Tri Ratna Diturunkan Paksa, Begini Reaksi Keras Buya Syafii

ISLAMNKRI.COM - Keputusan Walikota Tanjung Balai Sutrisno Hadi memerintahkan penurunan Patung Buddha Amitabha dari bangunan Vihara Tri Ratna di Tanjungbalai asahan telah mencederai hak sipil dan melukai rasa keberagamaan pemeluk Buddha.
Demikian dinyatakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif. Ia juga meminta perintah itu dipertimbangkan kembali.
Menurut dia, alasan adanya desakan dari ormas tertentu untuk menurunkan patung tersebut tidak bisa dijadikan pembenar bagi lahirnya keputusan yang menggoncangkan sendi-sendi pluralisme itu.
Terlebih, bangunan Vihara Tri Ratna adalah legal karena sudah mengantongi IMB dari Walikota dengan Nomer 648/237/K/2006.
 
 
Veryanto Sitohang, Direktur Pelaksana Aliansi Sumut Bersatu, menemukan bahwa surat dari Yayasan Vihara Tri Ratna Tanggal 12 Juni 2010 No. 05/YVTR-VI/2010 dan dari Pengurus Daerah Majelis Budhayana Indonesia Tanggal 16 Juni 2010 No. 085/MDI-Sumut/VI/2010 yang ditujukan kepada Dirjen Bimbingan Massal Umat Buddha menjadi bukti kuat bahwa masyarakat Buddha sangat keberatan dengan keputusan Walikota tersebut.
"Menurunkan secara paksa sebuah simbol suci yang sangat dihormati oleh pemeluk Buddha jelas sangat melukai," kata Fajar Riza Ul Haq, Direktur Eksekutif Maarif Institute.
 "Ini bukan persoalan mayoritas dan minoritas. Tapi persoalan bagaimana kita menghormati sebuah simbol sakral agama sebagaimana kita menjaga kehormatan agama kita sendiri." ujar Fajar Riza Ul Haq
Video detik detik penurunan paksa Patung Buddha Amitabha Di Vihara Tri Ratna di Tanjungbalai asahan bisa pembaca islamnkri.com lihat dibawah ini : klik di https://youtu.be/y7cPEqBQtP8
 

Sindir Keras FPI, Wakil Ketua PW IPNU Jawa Tengah Bertanya : Siapa Penghina Al-Qur’an?

ISLAMNKRI.COM - Terdengar santer dari kota kecil Purworejo, tentang akan adanya Demo di Jakarta pada 4 November 2016 mendatang. Jika benar, demo “mengganyang” Ahok ini yang kedua setelah 14 Oktober 2016 lalu, beberapa ormas Islam seperti FUI dan FPI menggenangi depan Balai Kota Jakarta. Tanggal 4 November 2016 depan, kata berbagai pamflet itu, isunya tetap sama: menuntut dihukumnya Ahok. Kata mereka, ia penghina Al-Qur’an. Benarkah demikian?
Sebenarnya, saya tidak ingin menulis ini. Selain karena saya bukan warga Jakarta, saya juga masih punya sederet urusan pribadi yang tak kunjung kelar, yang mestinya harus saya tangani. Namun apa daya, banyak teman-teman yang menanyakan perihal itu kepada saya. Kebetulan, saya sedikit mengikuti berita dan wacana itu: penghinaan Al-Qur’an. Untuk sedikit memberi gambaran, minimal pandangan subyektif saya, akan saya ulas melalui tulisan ini.
Ada satu kata kunci dalam tulisan ini yang perlu dipegang, yaitu kata “menghina”. Kata ini penting untuk dibahas nantinya, karena menjadi salah-satu pemantik atau pemicu timbulnya kegaduhan sosial di Jakarta yang kemudian menjadi diskursus bahkan kegaduhan nasional.

Baiklah, kita mulai. Bismillahirrahmanirrahim.
Pertama, benih kegaduhan di mulai dari banyaknya serangan yang dialamatkan kepada Gubernur Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dengan menggunakan surat Al-Maidah ayat: 51 oleh beberapa kelompok untuk berkampanye menggalang kekuatan massa. Salah satu surat dalam Al-Qur’an yang masih multi-interpretatif itu digunakan salah satu kelompok untuk kampanye: jangan memilih Ahok. Serangan ini bisa dilihat di Youtube.
Kedua, dengan adanya banyak serangan tersebut, Ahok merasa risih. Dalam suatu kunjungannya di Pulau Seribu, ia berpidato yang pada intinya: “…jangan mau dibohongi pakai Al-Maidah ayat 51….,” diteruskan dengan sikapnya: mau milih silakan, mau tidak milih silakan. Ahok memberi kebebasan.
Ketiga, oleh seorang yang bernama Buni Yani, video tersebut dipotong kata “dipakai”-nya lalu diunggah melalui akun fesbuknya dengan ditambahi caption yang provokatif. Babak baru dimulai. Menyebarlah video itu karena banyak di-share. Inilah era digital, dimana satu akun fesbuk, di kemudian hari, bisa menjadi “wasilah” kegaduhan nasional.
Keempat, video itu kemudian menjadi viral dan pemicu marahnya kaum muslimin. Ya, dengan hilangnya beberapa kata, tentu menghilangkan substansi dan makna. Di sini orang banyak terjebak, jika tidak tahu yang sebenarnya. Siapa yang tidak marah mendengar kalimat editan: “jangan mau dibohongi Al-Maidah ayat 51”? Saya pun tentu akan marah, dan bila perlu memimpin laskar untuk demo di Jakarta, jika kata-kata itu yang memang dia keluarkan. Setelah saya cek, ternyata video itu diedit sedemikian rupa.

Setelah gaduh, ILC, salah satu program favorit yang beberapa kali mendapat Panasonic Award, mengangkat tema itu. Nusron Wahid, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Golkar Wilayah Jawa dan Sumatera ditunjuk menjadi juru bicara. Nusron memulai “orasi”-nya dengan kata-kata bijak: “timbulnya konflik itu disebabkan dua hal: salah paham atau pahamnya salah”. Dalam pada itu, ia juga mengecam keras isu Suku, Ras dan Agama (SARA) untuk berkampanye karena rentan konflik. Ia juga memberi data dan fakta bahwa kekhalifahan Islam terdahulu sudah ada yang mengangkat non-muslim menjadi gubernur. Ia menekankan agar kembali ke konstitusi negara kita: UUD 1945 dan Pancasila. Namun, keterangan mantan Ketum PP GP Ansor tersebut justru membikin kegaduhan baru, karena beberapa hal.
(Pertama) karena ayat tersebut multi-interpretatif (multi-tafsir). Artinya, di internal umat Islam sendiri masih ada berbagai tafsir, khususnya pada kalimat “Auliya” yang oleh mereka yang memaknainya dengan “pemimpin”, juga soal hukum bagaimana mengangkat pemimpin non-muslim. Meski demikian, ada banyak hikmah di sini. Hampir semua umat Islam Indonesia yang melek teknologi jadi tahu bahwa Al-Qur’an memiliki ayat itu, beserta arti dan tafsirnya yang beragam.
Para intelektual, mulai yang tua dan yang muda seperti Nadirsyah Hosen (Rais Syuriah PCI NU Australia), KH. M. Ishomudin (Syuriah PBNU), Zuhairi Misrawi (intelektual muda NU), Muhammad Guntur Romli (intelektual muda NU) dan banyak intelektual muda Islam lain mengkaji ayat itu lengkap dengan referensi dari ulama klasik dan konteks sosiologis turunnya ayat (asbaabul nuzul).
Juga, hasil tafsiran dari salah satu mufassir terbaik di Asia Tenggara, Prof Dr M Qurais Shihab, kembali bertebaran di media. Seakan Allah SWT ingin mengajari umat Islam untuk lebih memperdalam lagi agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Nusantara. Ingin tahu apa hasil kajiannya, silakan di searching atau googling hasil riset dan pemikiran tokoh-tokoh kita itu.
(Kedua), mengapa statemen Nusron Wahid menjadi gaduh, adalah karena pembawaannya yang dinilai “kurang sopan”, sambil melotot-melotot. Padahal pembawaan aslinya memang melotot. Dalam hal ini, seorang ustadz yang rajin menyuruh umat Islam untuk bersedekah, dinilai oleh banyak kalangan menyindir Nusron Wahid dengan meminta agar generasi muda tidak sepertinya, memulai video sambil menangis sedih. Ustadz berinisial YM ini cenderung menyalahkan sikap Nusron dan menghadap-hadapkanya dengan ulama.
Menanggapi hal ini, saya mewajarkan karena tiga hal: (1) Nusron agak marah dengan orang yang menggunakan ayat untuk berkampanye. (2) ia tidak menentang ulama yang benar-benar ulama, tetapi “ulama” yang pandai menyitir ayat untuk kepentingan politik. (3) memang seperti itulah pembawaan Nusron. Dia orangnya tidak suka basa-basi seperti politisi lain, banyak yang jaim. Namun, satu hal dari dia, sepengetahuan saya, selain memiliki nasionalisme yang tinggi, dia juga selalu konsisten dengan apa yang dikatakan dengan yang dilakukan. Kemudian beberapa ustadz yang dikenal di media juga memberi statement yang justru memperkeruh suasana dan membakar hati kaum muslimin.
Kelima, karena video dan berita semakin viral, dimobilisirlah beberapa kelompok Islam untuk demo. Pada Jumat, 14 Oktober 2016, mereka yang hatinya merasa terbakar berdemo di depan balai kota Jakarta. Alhamdulillah, meski dipenuhi spanduk yang profokatif, demo yang diikuti ribuan orang itu berjalan tertib dan tanpa anarki, dengan dikawal polisi dan TNI. Mereka meninta Ahok meminta maaf dan mendorong polisi untuk menyelidikinya secara hukum.
Keenam, karena banyak desakan, Ahok yang belum terbukti secara hukum bersalah itu, meminta maaf. Ia klarifikasi bahwa tidak ada maksud (niat) untuk melecehkan Al-Qur’an. Dalam hal ini juga ditegaskan oleh Nusron di ILC, bahwa yang tahu sebenarnya ayat Allah itu hanyalah Allah, adapun tafsir ulama bisa benar dan bisa kurang benar. Sama, katanya, seperti maksud puisi itu yang paling tahu adalah penulisnya. Kata ini juga diplintir oleh mereka dengan mengatakan Nusron menghina institusi ulama, padahal memang demikian adanya.
Bagi yang tahu ilmu tafsir dan metodologi pengambilan hukum, bahkan sekelas Imam Syafii pun, tidak berani mengatakan “produk ijtihadnya” paling benar atau benar-benar benar. Artinya, kalau yang bersangkutan sudah meminta maaf dan tidak bermaksud menghina Al-Qur’an, sudah selesai masalahnya.
Apalagi, kata-kata Ahok tersebut dipotong, dan potongan ayat itulah yang kemudian dijadikan dasar orang untuk marah, benci dan terbakar hatinya kepada Ahok. Tanpa klarifikasi (tabayyun), sebuah ajaran Al-Qur’an bagi kaum beriman jika mendapat kabar berita, mereka langsung menjustifikasi.
Saya khawatir jika justru yang menghina adalah sebagian dari kita – umat muslim sendiri – yang tak sempat atau tak mau memakai perintah Allah itu: tabayyun. Jika ini yang terjadi, semoga mereka atau kami lekas mendapat hidayah. Sepengetahuan saya, dalam kaidah fiqh disebutkan: maqasidullafzi ‘ala niatillafidzi, maksud perkataan ada pada orang yang berkata. Jelaslah, Ahok berbesar hati dan mengubur gengsi untuk mau meminta maaf meski belum terbukti bersalah.
Ketujuh, sikap MUI keluar. Pada intinya, karena Ahok sudah meminta maaf, sebagai umat Islam sudah seyogyanya memaafkannya. Sebagai intitusi, MUI memaafkan sikap Ahok tersebut, dan menyerahkan urusannya kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini polisi. Adapun jika ada anggota MUI yang tidak setuju dengan sikap resmi MUI, KH Ma’ruf Amin selaku ketua MUI mengatakan bahwa itu adalah sikap pribadi. MUI menyarankan untuk tidak membesar-besarkan masalah ini.
Kedelapan, kegaduhan semakin parah, khususnya di media online. Tak bisa dibendung. Kalangan yang berkepentingan pun ikut memanfaatkan suasana ini. Secara parsial, mereka yang demo itu hanya ingin agar Ahok tidak menjadi gubernur lagi.
Orang-orang yang demo itu, setelah saya teliti, sebagian yang dulu menghina Gus Dur, membuat Gubernur Tandingan dan kelompok yang menginginkan berdirinya Khilafah dan anti-Pancasila. Isu Ahok itu mereka giring sedemikian rupa sebagai sesuatu yang marketable. Kemudian, secara komprehensif, adanya keriuhan ini semakin ditunggangi kekuatan yang lebih besar: mereka ingin kehancuran NKRI.
Di sini, entah kenapa kemudian saya treringat kata filsuf Islam, Ibnu Rusyd: "Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah sesuatu yang batil dengan agama."
Yah, isu agama itu mudah dan murah. Ini terbukti banyak digunakan mulai dari peristiwa 11 September, Bom Bali sampai Terorisme, semua berkedok agama. Padahal motifnya ekonomi dan politik.
Kesembilan, berdasarkan laporan Rumadi, ketua Lakpesdam PBNU, Tanggal 4 November 2016 kabarnya akan ada demo besar di Jakarta. “Bukan hanya dari Jakarta, massa dari luar Jakarta akan digerakkan. Ribuan orang mungkin akan mengepung Jakarta. Istana negara akan menjadi sasaran. Rencana sudah disusun. Pamflet sudah disebarkan ke berbagai penjuru. Petunjuk teknis demo juga sudah diberikan, mulai dari membawa perlengkapan menginap, membaca wirid, sampai membuat wasiat jika tidak bisa pulang,” tulisnya di akun fesbuk (27/10). Benar salah-nya Wallau A’lam.

Saya tidak menolak demo itu. Saya mencintai mereka semua, sebagai muslim, orang Indonesia ataupun manusia. Itu hak mereka sebagai warga negara untuk berdemo, terlepas bahwa menurut saya demo itu tergerak karena kesalahpahaman mereka akan barisan kata-kata.
Memang, di sisi lain, Ahok juga kurang pandai dalam bersikap dan berkata-kata. Tapi itulah kelemahannya, di balik kelebihannya yang tegas, jujur dan transparan. Ia suka ceplas-ceplos. Indonesia masih melihat orang dari sopan santun dan unggah-ungguh.
Tapi itu mending bagi saya, daripada politisi yang lugu, kalem, ramah, tapi tahu-tahu nggarong duit rakyat. Akhlak itu alat, dan alat bisa juga untuk menipu. Semua penipu hampir memakai akhlak untuk menjalankan misinya. Tentu, yang baik dan utama adalah berakhlak dan digunakan untuk kebaikan. Namun toh itu sulit di zaman sekarang.
Itulah kronologi yang saya tahu dan saya analisa. Jika ada yang baik dan benar, silakan di ambil syukur-syukur di-share agar orang-orang tahu. Apabila ada yang salah atau kurang baik, saya terbuka untuk di koreksi.
Niat saya menulis ini, jauh sebelum kata pertama saya tulis, adalah agar negara kita tidak terpecah belah, apalagi karena perang saudara. Jika sedikit saja ada anarki, kekerasan, lebih-lebih pertumpahan darah, pasukan Dewan Keamanan PBB kapan saja bisa turun untuk mengambil-alih keadaan dengan dalih HAM, stabilitas dan alasan tetek-bengek. Lalu kita akan bernasib sama dengan saudara-saudara kita di Timur Tengah seperti Afganistan, Libia dan Syuriah.
Semoga, kekhawatiran saya hanyalah sebuah kekhawatiran belaka. Semoga Allah memiliki cara tersendiri untuk merawat Islam dan Indonesia ini menjadi sentrum peradaban dunia, ditengah berbagai krisis moral dunia pertama, yang selalu bernafsu merebut emas, minyak, pasar dan SDA dengan berbagai cara, salah satunya merubah peraturan dan memecah-belah negara ketiga.
Ihdinas shiraatal mustaqim. Shiraatalladziina an’amta alaihim, ghairil maghdzuubi 'alaihim waladl-dlaalliin.
Dan semoga, yang membaca tulisan ini, tidak ikut-ikutan berdemo.
Amin.
Penulis adalah Wakil Ketua PW IPNU Jawa Tengah (2013-2016).
sumber: Dikutip Islamnkri.com dari situs resmi Nahdlatul Ulama NU.or.id / http://www.islamnkri.com/2016/10/Sindir-Keras-FPI-Wakil-Ketua-PW-IPNU-Jawa-Tengah-Bertanya-Siapa-Penghina-AlQuran.html#more
 
 

Gendeng Nih Orang, Ulama Sarap Ini Doakan Ahok Supaya Terkena Stroke & Mobilnya Meledak

ISLAMNKRI.COM - Sebuah Video Kontoversial Beredar di Youtube yaitu seorang ulama bersorban sedang berceramah di panggung,
Ulama Ini Mendoakan Agar Ahok kena stroke dan mobilnya meledak
Vidoe tersebut berdurasi 1.45 menit,  berikut ini doa si ulama bersorban putih di depan jamaahnya yang hadir pada saat itu
''Ya Allah, Semoga Ahok Kena Stroke,''Kata Sang Ulama Kepada Jamaah
Tak Lama Kemudian Jamaah Membalasnya dengan mengucapkan kata  "Amin"
 
 
Tapi Karena Merasa Kurang Meriah, Sang Ulama Ini Pun Mengulangi Lagi doanya tersebut dan mengingatkan jamaah pengajian yang hadir bahwa doa berjamaah 40 orang sama dengan doa seorang wali, yang sangat ijibah atau pasti terkabul
''Ya Allah,Semoga Ahok Kena Stroke,
''Ya Allah Semoga Ahok Meledak Dalam Mobilnya.
''Tapi Jangan Mati Ya Allah,
"Karena Kalau langsung Mati Nanti keenakan,biarkan Ahok Disiksa Dulu " Ujar si ulama FPI tersebut di depan jamaahnya
Jemaah pun dengan semangat bersama-sama mengucapkan amin.
Belum Diketahui pasti siapa Ulama Ini,Meski didalam Vidio yang beredar di youtube diberi keterangan kalau Ulama tersebut adalah dari FPI
Penasaran seperti apa Video Ulama Sarap yang mendoakan ahok cepat mati kena stroke dan mobilnya meledak?
silahkan lihat dibawah ini : klik di https://youtu.be/l3RHD3s-Vh4 
 
 

Amien Rais Tulis Artikel" Bung Jokowi Selesaikan Skandal Ahok" Ini Reaksi Guntur Romli

ISLAMNKRI.COM - Tim kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut mengomentari artikel yang dibuat politikus senior Amien Rais berjudul 'Bung Jokowi, Selesaikan Skandal Ahok'.
Menurut tim sukses Ahok, Guntur Romli, tulisan ini makin jelas menunjukkan memang Jokowi sasaran utamanya.
Ia pun mengutarakan jika Amien Rais yang pernah kobarkan Perang Badar untuk memenangkan Prabowo dan kalahkan Jokowi.
"Makin jelas, sasaran utamanya memang Jokowi, ini Amien Rais yang pernah kobarkan Perang Badar untuk memenangkan Prabowo dan kalahkan Jokowi," ujar Guntur lewat cicitan di Twitter-nya, Jumat (28/10/16).
Sebelumnya sejumlah anggota timses Ahok juga mengunggah beberapa bukti video yang menunjukkan adanya gerakan mengarah ke Presiden Jokowi sebagai sasarannya.
Amien Rais dalam artikelnya mengatakan, ia menuliskan pendapat ini sebagai masukan buat Bung Jokowi.
 
 
"Saya yakin kasus penistaan Ahok pada Alquran menuntut penyelesaian secepatnya, langsung di bawah pengarahan dan pengawasan Presiden. Lihatlah rangkaian demo yang makin marak di berbagai daerah.," ujarnya.
Dalam bagian terakhir tulisannya, Amien Rais menjelaskan.  semua tahu bahwa Kapolri dan seluruh jajaran Polri berada dalam kendali Presiden Jokowi. Terus terang, kata ia, kasihan Kapolri harus memikul tanggung jawab untuk penyelesaian hukum kasus skandal Ahok dan menjadi sasaran kritik masyarakat sampai sekarang.
"Lucunya, Anda belum berkata sepatah kata pun sampai sekarang tentang skandal Ahok. Sungguh aneh. Ada apa gerangan?" tanyanya/
"Bola penyelesaian skandal Ahok yang sangat berbahaya itu ada di tangan Anda. Hentikanlah permainan image building (pencitraan) Anda. Di sebuah kesempatan, Anda bicara, biarlah KPK mengurusi korupsi gede, sementara Anda yang kecil-kecil."
Amien Rais pun mendoakan Bung Jokowi bisa mengambil langkah cepat, bijak, dan tepat. "We are racing against time, kita berlomba dengan waktu," katanya.
Skandal Ahok, kata Amien Rais, penting 'mbahnya' penting untuk segera diselesaikan secara hukum. Jangan berputar dan berkeliling membeli waktu dengan harapan skandal Ahok dapat meredup, dan akhirnya selesai dengan sendirinya. "Sesuatu yang mustahil. Bung Jokowi, saya hanya mengingatkan."
sumber: republika.co.id / http://www.islamnkri.com/2016/10/Amien-Rais-Tulis-Artikel-Bung-Jokowi-Selesaikan-Skandal-Ahok-Ini-Reaksi-Guntur-Romli.html#more  
 
 

Pesan Dahsyat Ustad Abu Janda al-Boliwudi Buat Kaum Rasis Yang Sangat Bernafsu Menghabisi Ahok

ISLAMNKRI.COM - Lewat Akun Facebooknya Parodi Buatannya Yang diberi Nama " Ustad Abu Janda al-Boliwudi " , Aktivias Muda NU Permadi Arya membuat postingan pedas sekali yang ditujukan kepada kelompok ekstrimis yang selama ini getol menyerang ahok pakai dalil dalil agama yang dipelintir dan bukan pada tempatnya

Berikut ini Postingan lengkap Permadi Arya berjudul " JANGAN KAU KENCINGI " yang dikutip islamnkri.com dari akun Fb parodi Buatannya " Ustad Abu Janda al-Boliwudi"

JANGAN KAU KENCINGI

Jangan kau kencingi pengorbanan darah para pahlawan dengan menjual sentimen muslim non muslim, pribumi non pribumi di Pilkada..

Jangan kau kencingi jasa pahlawan Kristen Martha Christina Tiahahu yang angkat senjata melawan kolonial Belanda.

Jangan kau kencingi jasa pahlawan Nasional Tionghoa Lie Tjeng Tjoan atau Laksamana Muda TNI (Purn.) John Lie yang memasok persenjataan bagi para pejuang.

Jangan kau kencingi jasa pahlawan Kristen Kapitan Pattimura (Thomas Matulesy) yang telah merebut benteng Belanda pada tahun 1817. *PATTIMURA BUKAN MUSLIM

Jangan kau kencingi jasa pahlawan Kristen Robert Wolter Monginsidi yang mengorbankan jiwa mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer Belanda.

Jangan kau kencingi jasa pahlawan Katolik Agustinus Adisutjipto yang gigih berjuang sampai namanya diabadikan menjadi nama Bandara di Yogyakarta.

Jangan kau kencingi jasa pahlawan Katolik Komodore Yos Sudarso yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda diatas KRI Macan Tutul.

JANGAN KENCINGI BUNG KARNO

"Republik Indonesia BUKAN milik satu golongan, BUKAN milik satu agama, BUKAN milik satu etnis saja, tapi milik seluruh Rakyat Indonesia", Ir. Soekarno
 
Jangan kau kencingi muka Bung Karno dengan membawa-bawa isu etnis & agama ke Pilkada, yang hanya akan memecah belah bangsa.

JANGAN KAU KENCINGI NABI

Bangsa Tionghoa berjasa dalam awal hadirnya Islam di bumi nusantara lewat peran besar Laksamana Cheng Ho. Mantan Presiden BJ Habibie menyatakan bahwa ISLAM HADIAH DARI BANGSA CINA.

Jangan kau kencingi wasiat Nabi Muhammad SAW dengan menghasut permusuhan terhadap keturunan Cheng Ho yang telah membantu menyebar Islam.

JANGAN KAU KENCINGI PANCASILA

Jangan kau kencingi Pancasila
Jangan kau kencingi Agama
Hanya demi urusan Pilkada

Ustad Abu Janda al-Boliwudi
( Nahdliyin pegiat Bhinneka )

* keterangan: pernyataan bung karno dalam gambar adalah yang pakai ITALIC huruf miring..

1. negara ini bukan milik satu agama / etnis saja

http://m.bintang.com/lifestyle/read/2295420/17-quote-soekarno-yang-bikin-api-semangat-kemerdekaan-berkobar

2. PATTIMURA BUKAN MUSLIM

https://en.wikipedia.org/wiki/Pattimura

3. JOHN LIE PAHLAWAN NASIONAL

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150216123948-20-32449/tionghoa-dalam-deretan-nama-pahlawan-bangsa/

ISLAM HADIAH DARI BANGSA CINA

http://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/13/09/27/mtrx43-habibie-hadiah-terbesar-bangsa-cina-ke-indonesia-adalah-islam

#SayNoToTerrorism

Hingga Berita ini diturunkan oleh islamnkri.com, postingan heboh Aktivias Muda NU Permadi arya lewat akun parodinya " Ustad Abu Janda al-Boliwudi" ini sudah di share oleh 12288 pengguna facebook dan jumlahnya terus bertambah. / http://www.islamnkri.com/2016/10/Pesan-Dahsyat-Ustad-Abu-Janda-al-Boliwudi-Buat-Kaum-Rasis-Yang-Sangat-Bernafsu-Menghabisi-Ahok.html#more
 
 

Rizieq: Jangan Halang-Halangi Kami, Chaos Bisa Meluas dari Sabang sampai Merauke

ISLAMNKRI.COM - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, membantah isu yang menyebut bahwa Aksi Bela Islam yang akan digelar 4 November 2016 diskenario bakal terjadi chaos berupa bentrok dengan aparat keamanan.
Ini disampaikan Rizieq ketika memimpin delegasi ulama dan tokoh agama menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah di kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (28/10/16).
Saat itu mereka menyampaikan aspirasi agar pimpinan dewan mendorong penegakan hukum atas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Tidak benar berita beredar bahwa Aksi Bela Islam merencanakan chaos. Kita tidak pernah merencakana itu. Kedatangan kami ke Istana agar presiden tidak intervensi penegakan hukum. Kita dorong presiden menegakkan hukum untuk penista agama," kata Rizieq di depan dua pimpinan dewan tersebut.
Ia juga menyatakan bahwa tidak seorang ulama dan tokoh agama pun bisa menjamin aksi tersebut tidak rusuh.
Namun mereka berjanji dan berkomitmen untuk menjaga agar tidak terjadi kerusuhan.
"Tapi kalau diminta janji iya. Kami komitmen, berusaha untuk tidak chaos, tidak ada emosi, tidak ada letupan. Tapi kalau hukum ini diinjak-injak, kewajiban kami menegakkan hukum. Jangan diadang atau dihalang-halangi kami, karena ini dijamin Undang-undang," ujar Rizieq.
Pihaknya juga mengingatkan aparat penegak hukum yang akan mengamankan aksi tersebut agar jangan bertindak represif terhadap peserta aksi.
Karena tindakan itu bisa memancing kerusuhan dan keos.
"Bukan hanya di Jakarta, tapi bisa meluas dari Sabang sampai Merauke. Mereka akan melakukan gerakan yang sangat masif. Ini darurat kebangsaan dan darurat penegakan hukum," pungkasnya.
sumber:  jpnn.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Rizieq-Jangan-Halang-Halangi-Kami-Chaos-Bisa-Meluas-dari-Sabang-sampai-Merauke.html#more
 
 

Usai Didatangi Rombongan Rizieq, Fadli Zon & Fahri Hamzah Nyatakan Akan Ikut Demo Tangkap Ahok 4 November

ISLAMNKRI.COM - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon dan Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah akan ikut demonstrasi bersama organisasi masyarakat Islam pada Jumat (4/11/2016) nanti.
Aksi akan dilakukan untuk mendesak aparat penegak hukum melanjutkan proses hukum terhadap calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan terhadap agama.
"‎Tadi kita diminta ikut untuk aksi ini, saya insya Allah bersedia. Saudara Fahri juga. Ini bentuk solidaritas dan tujuan kita untuk menegakkan konstitusi Pasal 27 ayat 1. Aksi ini untuk mendorong penegakan hukum, bukan SARA," kata Fadli usai menerima rombongan tokoh Islam yang dipimpin Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab di DPR, Jumat (28/10/2016).
Fadli menambahkan DPR akan memberikan surat dengan tembusan kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian lewat Komisi III supaya aspirasi ormas Islam dipertimbangkan.
"Saya akan buat satu dan dua hari ke depan," katanya.
‎Fahri Hamzah menambahkan seharusnya pemerintah menuntaskan kasus Ahok, meskipun beresiko menunda proses pilkada Jakarta.
Tetapi menurut Fahri, penundaan pilkada tidak menjadi soal daripada menimbulkan kerawanan sosial.
 
 "Pilkada bisa ditunda, itu karena bencana alam atau menimbulkan kerawanan sosial. Dalam hal ini, Basuki sudah melakukan kerawanan sosial," tutur Fahri.
Rizieq menduga kasus Ahok mendapatkan intervensi dari pemerintah. Indikasinya, Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan pemanggilan Ahok perlu izin Presiden Jokowi.
"Setelah ramai pemberitaan kemudian presiden menerima Ahok di pagi harinya sebelum ke Bareskrim. Ini sangat janggal. Presiden rasanya tidak mungkin tidak tahu bahwa dia akan diperiksa kok malah panggil Ahok," kata Rizieq.
Indikasi lainnya, kata dia, Presiden dinilai tidak bersikap dalam kasus tersebut.
"Apapun, haknya itu sikapnya Presiden. Tapi diam menjadi indikasi kuat sekali presiden punya intervensi di kasus tersebut," tuturnya.
Rizieq menilai polisi tidak profesional menangani dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
"Dari kasus Ahok itu saksi sudah dipanggil jelas, bukti ada yaitu video yang sudah diperiksa di laboratorium forensik. Mereka sudah menyatakan video tersebut asli hanya dipotong saja tapi itu video asli. Sampai saat ini memanggil Ahok pun tidak berani. Ahok Ke Polri itu datang sendiri. BAP itu belum ada yang ada baru berita acara klarifikasi," kata dia.
Itu sebabnya, FPI dan ormas Islam hari ini datang ke DPR untuk meminta dewan mendorong seluruh komponen serta pemerintah menegakkan hukum.
"Kalau Presiden ingin mengangkangi, kami minta wakil rakyat untuk lakukan sidang istimewa MPR untuk meminta pertanggungjawaban Presiden yang telah merusak tatanan penegakan hukum di Indonesia. Ini persoalan krusial dan prinsip," kata Rizieq
sumber: suara.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Usai-Didatangi-Rombongan-Rizieq-Fadli-Zon-Fahri-Hamzah-Nyatakan-Akan-Ikut-Demo-Tangkap-Ahok-4-November.html#more
 
 

Hahahah, Rizieq Adukan Ahok Ke Fadli Zon Lalu Menyebut Adanya Intervensi Jokowi

ISLAMNKRI.COM - Masih marah dengan petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang diduga melakukan penistaan agama, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi masyarakat lainnya hari ini mendatangi DPR. Kedatangan mereka diterima oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
"Pelanggaran (Ahok) tersebut menghebohkan secara nasional karena melibatkan pejabat tingkat gubernur dan ada aroma intervensi kepala negara terkait proses hukum tersebut," kata Ketua FPI, Habib Rizieq, kepada Fadli, di Senayan, Jakarta, Jumat, 28 Oktober 2016.
 
Rizieq menyebut sejumlah indikasi intervensi Presiden Jokowi itu.
Pertama adalah pernyataan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, yang mengatakan pemanggilan Ahok untuk diperiksa harus dengan izin Presiden Joko Widodo.
"Setelah ramai pemberitaan kemudian Presiden menerima Ahok pagi harinya sebelum dia ke Bareskrim. Ini sangat janggal. Presiden rasanya tidak mungkin tidak tahu bahwa dia akan diperiksa, kok malah panggil Ahok ke Istana," ujar Rizieq.
Selanjutnya, Rizieq mendesak kepada pimpinan DPR untuk mendorong seluruh komponen agar menegakkan proses kasus ini.
Jika ditemukan intervensi, Rizieq meminta DPR meminta pertanggungjawaban Jokowi.
"Kalau Presiden ingin mengangkangi, kami minta wakil rakyat untuk lakukan sidang istimewa MPR untuk meminta pertanggungjawaban Presiden, yang telah merusak tatanan penegakan hukum di Indonesia. Ini persoalan krusial dan prinsip," kata Rizieq.
sumber: viva.co.id / http://www.islamnkri.com/2016/10/Hahahah-Rizieq-Adukan-Ahok-Ke-Fadli-Zon-Lalu-Menyebut-Adanya-Intervensi-Jokowi.html#more
 
 

PBNU Resmi Keluarkan Pernyataan Keras Tanggapi Aksi FPI Demo Ahok 4 November

ISLAMNKRI.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan tanggapan tentang rencana Aksi Bela Islam II.
Itu merupakan aksi lanjutan atas dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Berikut ini sejumlah poin pernyataan sikap PBNU:
1. Mari jaga persatuan dan kesatuan bangsa, pererat tali silaturahim antarkomponen masyarakat, karena berpecah adalah musuh utama dari ukhuwah. Ukhuwah adalah modal utama kita di dalam membangun suatu tatanan masyarakat yang aman, damai, adil dan makmur. Jaga ukhuwah wathoniyah dan ukhuwwah basyariyah, agar Indonesia terbebas dari ancaman perpecahan.
2. Kepada seluruh pengurus NU dan warga NU, untuk secara proaktif turut menenangkan situasi, menjaga agar suasana yang aman dan damai tetap terpelihara dan tidak ikut-ikutan memperkeruh dengan provokasi dan hasutan. PBNU melarang penggunaan simbol-simbol NU untuk tujuan di luar kepentingan sebagaimana menjadi keputusan jamiyyah NU.
3. Mengimbau kepada aparat kepolisian untuk segera melakukan tindakan dan langkah, sesuai dengan prosedur hukum dan perundangan yang berlaku agar dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat dengan tanpa mengabaikan asas praduga tidak bersalah. Upaya ini harus dilakukan guna menghindarkan terjadinya hal-hal yang cenderung menimbulkan kegaduhan dan anarki.
4. Kepada para pihak yang hendak menyalurkan aspirasi dengan berunjuk rasa, PBNU mengimbau agar tetap menjaga akhlakul karimah dengan tetap menjaga ketertiban, menjaga kenyamanan lalu lintas dan dapat menjaga keamanan masyarakat demi keutuhan NKRI.
5. Mari tengadahkan tangan mohon petunjuk dan berdoa, semoga Indonesia selalu diberi kesejukan dan kedamaian dalam perlindungan, penjagaan dan pertolongan dari Allah SWT.

Sikap ini dibacakan oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, berisikan lima butir pandangan serta imbauan dengan ditandatangani empat pimpinan PBNU.
Empat pimpinan itu di antaranya Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen Helmy Faishal Zaini, Rais Aam Ma'ruf Amin, dan Katib Aam Yahya C Staquf.
sumber: republika.co.id / http://www.islamnkri.com/2016/10/PBNU-Resmi-Keluarkan-Pernyataan-Keras-Tanggapi-Aksi-FPI-Demo-Ahok-4-November.html#more
 
 

Biasanya Tertib, PNS DKI Terlihat Pada Masuk Telat Sejak Ditinggal Ahok Cuti Kampanye

ISLAMNKRI.COM - Balai Kota DKI Jakarta pagi ini sepi pengunjung setelah ditinggal Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama cuti kampanye.
Tak ada Ahok di Balai Kota, PNS DKI nampaknya lebih santai.
Itu terlihat dari banyaknya PNS yang datang terlambat. Mereka harusnya masuk kerja pukul 7:30 WIB.
Keterlambatan PNS pun terjadi saat menghadiri Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Dengan santai, puluhan PNS tiba di lapangan Eks IRTI Monas pada pukul 08.00 WIB.
 
Kedatangan mereka lebih lambat 30 menit sejak Plt Gubernur DKI Soni Sumarsono naik mimbar.
Dalam sambutannya, Soni meminta PNS DKI lebih profesional. Selain itu, PNS diminta bekerja dengan baik.
"Terimalah saya sebagi Plt Gubernur DKI Jakarta selama bapak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menjalani cuti kampanye. Marilah kita bekerja sebaik-baiknya dan profesional," kata Sumarsono dalam sambutannya, Jumat (28/10/2016).

Balai Kota Sepi Pengunjung      
Pendopo Balai Kota DKI yang tiap pagi selalu dipenuhi warga yang hendak mengadu ke Ahok kini tidak terlihat.
Dari pantauan Metrotvnews.com, pendopo kantor gubernur DKI sekitar pukul 7.40 WIB nampak sepi.
Hanya terlihat petugas kebersihan dan beberapa petugas keamanan. Kursi tunggu pun belum rapi. Biasanya, warga sudah menanti Ahok sejak pukul 05.30 WIB.
"Biasanya warga banyak yang datang pagi-pagi, ada yang cuma foto, salaman, mengadu masalah, curhat, apapun pasti dilayani pak Gubernur sebelum masuk kantor," kata seorang Petugas keamanan, Deni.
Ahok cuti untuk berkampanye mulai 28 Oktober 2016. Tugas Ahok dilanjutkan Soni hingga 11 Februari 2017.
sumber: metrotvnews.com / http://www.islamnkri.com/2016/10/Biasanya-Tertib-PNS-DKI-Terlihat-Pada-Masuk-Telat-Sejak-Ditinggal-Ahok-Cuti-Kampanye.html#more
 
 

Ditanya Soal Adanya Ancaman Terhadap Dirinya Pada Aksi Demo 4 November, Ini Reaksi Ahok

ISLAMNKRI.COM - Demonstrasi dalam jumlah massa besar bakal digelar pada 4 November.
Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama hanya bisa pasrah soal ancaman adanya demonstrasi tersebut. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
"Ya saya khawatir dan tidak khawatir. Namanya orang mengancam mau bilang apa ya. Saya ikhlas saja kerja untuk rakyat. Saya ikhlas saja," kata Ahok di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016).
Demonstrasi yang bakal dihadiri sejumlah ormas Islam itu menuntut pengusutan dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Ahok menegaskan sudah memenuhi semua permintaan umat Islam. Dia bersedia menjalani pemeriksaan di Bareskrim dan sudah meminta maaf.
 
 
"Saya kira (demo) itu bagian keamanan, bukan tugas saya ya," ujar dia.
Hanya saja, Ahok berharap rencana aksi demo tidak merusak kebersamaan dan persatuan bangsa. Apalagi, kata Ahok, Indonesia merupakan negara hukum.
"Ini negara Pancasila kok. Kita ada Pancasila, ada pondasi UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, NKRI. Sudah fix," pungkas Ahok.
Ribuan personel bakal diterjunkan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa. Kapolda Metro Irjen M Iriawan memprediksi jumlah massa akan lebih banyak dari aksi sebelumnya.
Menurut rencana, massa akan bergerak usai salat Jumat di Masjid Istiqlal. Mereka akan long march dari Istiqlal menuju Istana Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara.
Mantan Kadiv Propam Polri itu mengimbau, massa tidak terpengaruh dengan kelompok-kelompok yang memancing kericuhan.
Sebagai langkah antisipatif, Iriawan bersama Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana menyambangi Pondok Pesantren pimpinan Habib Rizieq di Mega Mendung Bogor, Jawa Barat, Rabu, 26 Oktober 2016 kemarin. Iriawan bersama Teddy meminta pentolan FPI itu untuk menjaga keamanan sepanjang unjuk rasa berlangsung.
sumber: metrotvnews.com / http://www.islamnkri.com/2016/11/Ditanya-Soal-Adanya-Ancaman-Terhadap-Dirinya-Pada-Aksi-Demo-4-November-Ini-Reaksi-Ahok.html#more
 
 
Panglima Angkatan Darat Michel Aoun menjadi presiden ke-13 di negara Lebanon 

Di Indonesia Ribut Soal Almaidah 51,Di Negara Muslim Lebanon, Tokoh Kristen Ini Terpilih Jadi Presiden

ISLAMNKRI.COM - Anggota Parlemen Lebanon, Senin (31/10/2016), memilih dan melantik mantan Panglima Angkatan Darat Michel Aoun menjadi presiden ke-13 negara itu.
Pelantikan Aoun mengakhiri kekosongan politik 2,5 tahun. Aoun adalah memimpin Gerakan Patriotik Bebas (FPM), blok Kristen terbesar di Parlemen Lebanon.
Kantor berita Agence France-Presse melaporkan, Aoun berjanji untuk melindungi negara dari dampak perang saudara di Suriah, yang telah memicu gelombang pengungsian ratusan ribu orang ke Lebanon.
Pria berusia 81 tahun itu terpilih sebagai presiden dalam sidang parlemen Lebanon yang berlangsung alot, hingga empat putaran pada hari yang sama.
Lebanon berjalan tanpa dipimpin seorang presiden sejak Mei 2014, yaitu ketika mantan Presiden Michel Suleiman mengakhiri jabatan enam tahunnya.
Sepeninggal Suleiman, parlemen telah selama 45 kali mencoba menggelar sidang untuk memilih pengganti presiden namun tidak pernah mencapai kuorum.
Ratusan ribu pendukung Aoun membanjiri jalanan di seluruh negeri. Mereka melambaikan bendera oranye partainya, Partai Kristen Maronit.
"Lebanon masih memiliki ladang ranjau, tetapi telah terhindar dari perang yang dapat membakar seluruh wilayah," kata Aoun setelah mengambil sumpah presiden.
Sidang parlemen pada Senin dipimpin Ketua DPR Nabih Berri dan dihadiri oleh 127 anggota dari 128 kursi yang disediakan untuk putaran pemilihan ke-46.
Setelah pemilihan, Berri menyatakan Aoun sebagai presiden ke-13 Republik Lebanon dan meminta agar presiden terpilih itu diambil sumpahnya.

Sekutu Hezbollah
Aoun memiliki hubungan dengan partai Hezbollah yang didukung oleh Republik Islam Iran. Pasukan partai tersebut saat ini ikut berperang di Suriah bersama pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Aoun diperkirakan akan menominasikan Saad Hariri sebagai perdana menteri. Aoun mengatakan, tetap menjadi prioritas untuk mencegah percikan perang Suriah mencapai Lebanon.
Di tengah kurang harmonisnya kondisi politik, demikian Xinhua seperti dikutip Antara, proses pembentukan pemerintahan kemungkinan akan berjalan lama dan sulit.
Aoun lahir di desa Haret Hreik, Lebanon, pada 1935. Ia ditunjuk sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon pada 1984 dan menjadi pejabat termuda yang menduduki posisi tersebut.
Pada 1988, masa jabatan Presiden Amin Gemayel hampir berakhir dan faksi-faksi di Lebanon gagal menyepakati kandidat untuk menggantikan Gemayel.
Pada 23 September 1988, ketika masa kepemimpinan Gemayel berakhir, Aoun diangkat sebagai Perdana Menteri Lebanon.
Pada saat yang sama, perdana menteri sementara di pada pemerintahan Gemayel, Salim al Hoss, juga terus menjabat sebagai perdana menteri sementara.
Sebagai akibatnya, Lebanon terpecah antara pemerintahan yang didukung Suriah di Beirut barat dan pemerintahan pimpinan Aoun di Beirut timur.
sumber: kompas.com / http://www.islamnkri.com/2016/11/Di-Indonesia-Ribut-Soal-Almaidah-51-Di-Negara-Muslim-Lebanon-Tokoh-Kristen-Ini-Terpilih-Jadi-Presiden.html#more
 
cak-nun-baca-bicara-sastra 

Tanggapan Cak Nun Soal Demo 4 November

islamindonesia.id – Tanggapan Cak Nun Soal Demo 4 November
Dalam sesi dialog Lesehan Bahasa dan Sastra di Yogyakarta (31/10), salah seorang hadirin bertanya kepada Emha Ainun Najib soal siapa sebenarnya yang berhak menafsirkan Al-Qur’an pasca-wafatnya Rasulullah Saw. Ia lalu mengaitkan pertanyaannya dengan Habib Rizieq yang sebagian orang meyakininya layak menafsirkan Al-Qur’an termasuk soal Al Maidah 51. Sedemikian sehingga pemuda ini pun mempertanyakan kembali harus tidaknya patuh pada instruksi petinggi Front Pembela Islam ini untuk turun demo 4 November nanti.
“Sebagai makhluk yang diberi bonus potensi akal oleh Allah, manusia  berwenang menafsirkan Al-Qur’an karena memang kitab petunjuk ini diturunkan untuk mereka semua,” kata Emha mengawali tanggapanya atas kontroversi tafsir Al-Maidah 51 yang disinggung pemuda itu.
[Baca – Soal Al-Maidah 51, Cak Nun: Yang Bilang Gubernur Itu Pemimpin Siapa?]
Bahwa ada yang tafsirnya keliru atau tidak sama satu sama lain, bagi pria yang akrab disapa Cak Nun ini, tidak ada masalah. Adapun soal ketaatan, jangankan Habib Rizieq, setiap orang diberi kebebasan untuk memilih taat pada Rasulullah Saw atau tidak. Dan tentunya masing-masing pilihan memiliki konsekuensi atau resiko.
“Anda juga tidak taat pada Habib Rizieq tidak ada masalah. Siapa bilang harus taat pada Habib Rizieq? Siapa bilang harus taat pada saya?” katanya.
Lepas dari siapa yang harus ditaati, penulis ‘Surat Kepada Kanjeng Nabi” ini pun mengingatkan bahwa kita seharusnya tidak lupa taat pada keputusan diri sendiri atas apa yang telah kita tafsirkan dari kandungan Al-Qur’an itu.
Menyinggung pernyataan Nusron Wahid di forum ILC, Cak Nun menambahkan, “Yang tahu mutlak Al-Qur’an hanya Allah. Manusia tidak dituntut tahu mutlak terhadap Al-Qur’an. Manusia tahu secara relatif. Karena itu tafsir melahirkan aliran-aliran.”
[Baca:  SOROTAN – Apakah Tafsir Al-Maidah 51 yang Dikutip Ahok?]
Jika selama ini orang sibuk dengan tafsir, Cak Nun pada malam itu menawarkan konsep  “tadabbur Al-Qur’an”. Selain keduanya memiliki perbedaan pendekatan pada Al-Qur’an, tadabbur  memiliki “dampak akhlak” bagi seseorang dalam kehidupannya dibanding tafsir. Siapa saja bisa menafsirkan Al-Qur’an sesuai tingkat pemahamannya, meski setelah itu tafsirnya tak berdampak apapun bagi kehidupannya. Sekali lagi, Cak Nun menggarisbawahi bahwa tafsir – karena relatif – pasti melahirkan perbedaan, bahkan benturan.
“Anda juga berhak menafsirkan Al-Qur’an. Bahwa (tafsir Anda) tidak benar, tidak ada masalah. Wong bukan Allah, bukan Rasulullah.”
Dampaknya juga pada perbedaan pandangan soal demo 4 November yang juga dianggap lahir dari Al-Maidah 51. “Ada yang ikut tanggal 4 silahkan, ada yang tidak ikut silahkan,” kata pria kelahiran Jombang ini sembari menegaskan dirinya tidak ingin terlibat pada konflik “2 kubu” ini.
Kembali Cak Nun  mengingatkan bahwa masalah ikut atau tidak dalam demo 4 November bukan lagi pertimbangannya sebatas persoalan Al-Maidah 51. “Tapi lebih luas dari itu. Ada konteks yang berlipat-lipat.”
Bagi Cak Nun, yang di Jakarta berhak demo tanggal 4 November sebagaimana pihak yang melawan demo itu juga memiliki hak. Karena itu, dalam menyikapi perbedaan ini, agar tidak terjadi pertengkaran hingga saling bunuh, Cak Nun mengajak menjaga diri masing-masing. Apalagi, terjadinya pertumpahan darah akibat perbedaan tafsir adalah fakta tak terhindarkan dalam sejarah kehidupan umat manusia ini.
“Jadi Anda berhak menafsirkan apa saja tentang diri saya, sebagaimana saya berhak untuk menafsirkan diri Anda apa saja.”
Sikap ini memang bisa saja berujung pada pertengkaran,”Dan memang begitulah hidup itu sejak Nabi Adam. Mesti berbeda pendapat. Maka kuncinya, apakah Anda mengaku jujur pada diri sendiri ketika mengalami perbedaan dengan orang lain.”
cak-nun-jamaah-sastra
Dari pantauan Islam Indonesia, selain dihadiri oleh Cak Nun, Malam Puncak Bahasa dan Sastra ini juga dihadiri oleh sejumlah sastrawan senior seperti Imam Budhi Santosa dan Musthafa W Hasyim. Di depan hadirin yang memadati gedung Grahana Whana Bakti Yogyakarta ini, Cak Nun dan sastrawan lainnya melakukan dialog  seputar bahasa, kata dan makna dari berbagai sudut pandang. Di sela-sela forum, pria 63 tahun ini juga mempersembahkan sejumlah puisi seperti “Apa Ada Angin di Jakarta?” yang kemudian dinyanyikan oleh Novia Kolopaking bersama Kiai Kanjeng.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Punama telah dilaporkan sejumlah ormas termasuk FPI dalam kasus Al Maidah 51. Sejauh ini, menurut Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian, penyelidik  telah memintai keterangan sejumlah saksi, ahli, dan pelapor dalam dugaan penistaan agama ini. Namun salah satu pelapor, yakni perwakilan dari FPI, telah diundang untuk hadir oleh penyelidik tetapi belum datang.
“FPI minta ditunda, minta Selasa atau Rabu (pekan ini). Padahal, kami maunya cepat (usut kasus Ahok),” kata Kapolri Tito di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Senin (31/10). []
[Baca – Pemeriksaan Kasus Ahok, Kapolri: Kami Maunya Cepat, FPI Minta Ditunda]
Mainsource : https://islamindonesia.id/berita/tanggapan-cak-nun-soal-demo-4-november.htm

begini-kesan-panglima-tni-atas-tausiyah-habib-umar-soal-demo-4-november 

Begini Kesan Panglima TNI atas Tausiyah Habib Umar bin Hafidz Soal Demo 4 November

islamindonesia.id – Begini Kesan Panglima TNI atas Tausiyah Habib Umar bin Hafidz Soal Demo 4 November
Ribuan orang dari organisasi masyarakat dan keagamaan direncanakan akan turun ke jalan pada 4 November untuk berunjuk rasa terkait dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka menamakan aksinya sebagai Demo Bela Islam jilid II. Karena ini memang merupakan aksi demo kedua setelah aksi pertama yang digelar dua pekan lalu. Aksi pertama itu juga dihadiri ribuan warga. Massa aksi menuntut kepolisian memproses Ahok secara hukum yang mereka sebut telah melakukan penistaan agama.
Beragam tanggapan bermunculan, baik dari pihak yang mendukung maupun menolak demo tersebut.
Seperti diberitakan Islam Indonesia sebelumnya, salah satu pihak yang menyatakan menolak demo tersebut adalah Majelis Rasulullah SAW. Majelis taklim terbesar di Jakarta itu mendasari penolakannya mengacu pada anjuran Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz yang pernah disampaikan almarhum Habib Munzir Almusawa beberapa tahun silam.
[Baca: Sikapi Demo 4 November, Majelis Rasulullah Kembali Ingatkan Pesan Habib Umar bin Hafidz]
[Baca: Pesan  Habib Umar bin Hafidz Soal Demo 4 November Hoax? Ini Jawabannya]
Sayangnya, pernyataan itu justru membuat beberapa pihak mempertanyakan: bagaimana mungkin pesan Habib Umar bin Hafidz itu terkait dengan demo 4 November, padahal pesan itu sudah disampaikan jauh hari sebelumnya, bahkan sebelum rencana demo Gerakan Pendukung Fatwa (GNPF) MUI tersebut dipublikasikan? Adakah bukti konkret berupa pernyataan Habib Umar bin Hafidz sendiri, yang memang khusus ditujukan untuk menyikapi demo 4 November?
Keraguan itu terjawab di Masjid Istiqlal Senin (31/10) malam, saat berlangsung tablig akbar Majelis Rasulullah SAW yang dihadari ribuan umat dari berbagai kalangan. Dalam kesempatan itu, menyinggung soal demo 4 November, Habib Umar mengakui bahwa banyak yang bertanya kepadanya ihwal demo tersebut.
“Banyak pertanyaan kepada saya apakah saya harus keluar untuk berdemo atau tidak? Dan sesungguhnya, baik yang mau berdemo atau tidak, selama hal itu tidak melanggar ketentuan Allah SWT dan selama tidak menimbulkan perpecahan bagi umat Islam, maka silakan,” kata Habib asal Hadhramaut, Yaman, yang dikenal santun dan lembut ini.
Habib Umar pun meminta agar jangan sampai ada pertikaian antara yang berdemo dan yang tidak berdemo. “Hendaknya kaum Muslimin memahami bahwa kita mengagungkan agama Allah dengan tidak mencaci berhala-berhala umat non-Muslim agar mereka tidak balik mencaci Allah SWT,” katanya.
Dia pun mengajak yang keluar berdemo untuk tidak mencaci, tidak boleh melanggar aturan dan mengganggu yang lainnya.
“Silakan kalian berdemo tetapi jangan mencaci, jangan mendengki dan jangan membenci, karena semua itu justru akan membuat keadaan semakin runyam,” pesannya.
Menanggapi tausiyah berisi pesan sejuk Habib Umar, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan kekaguman dan apresiasinya. Dia mengakui sudah menyaksikan secara langsung ihwal kesantunan dan kelembutan Habib Semilyar Umat asal Tarim tersebut.
“Saya merasa harus menghadiri undangan ini, selain karena diundang adalah karena banyaknya pertanyaan tentang keamanan Indonesia,” kata Panglima TNI menjelaskan alasan kehadirannya di Istiqlal malam itu.
“Kita bersyukur dan berharap, kehadiran Habib Umar sebagai Guru Mulia Semilyar Umat akan selalu membawa kesejukan. Kesejukan Guru Mulia ini sebenarnya sama dengan Islam Nusantara,” lanjut Nurmantyo.
Jenderal bintang empat itu pun berharap agar Indonesia mampu menjadi benteng terakhir Islam rahmatan lil ‘alamin, sebagaimana pesan Habib Umar dalam tausiyahnya.
“Bagus banget pidatonya. Singkat, tapi penuh pesan rahmatan lil ‘alamin,” kata Nurmantyo. “Indonesia diharapkan bisa menjadi benteng terakhir Islam rahmatan lil ‘alamin. Dengan begitu, Indonesia tidak akan bernasib seperti Suriah,” tandasnya. / https://islamindonesia.id/berita/begini-kesan-panglima-tni-atas-tausiyah-habib-umar-bin-hafidz-soal-demo-4-november.htm

megawati-soekarnoputri 

Terkait Demo 4 November, Megawati: Negara tidak bisa Diinjak-injak

islamindonesia.id — Terkait Demo 4 November, Megawati: Negara tidak bisa Diinjak-injak
Saat memberikan sambutan dalam “Pelatihan Mubaligh Kebangsaan” di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (31/10), Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta demonstran yang berencana melakukan unjuk rasa pada 4 November 2016 untuk tidak membuat keonaran.
“Nanti tanggal 4 November itu, saya bilang ini, pemerintah RI tidak bisa diinjak-injak seperti itu,” kata Megawati.
Megawati mengatakan rencana demonstrasi itu tidak mencerminkan Indonesia damai seperti yang diajarkan ayahnya, Sukarno, yang merupakan Presiden RI pertama. Selain itu, menurut Megawati, dua organisasi masyarakat (ormas) besar, yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, memiliki pengakuan sama.
Agama Islam masuk ke Indonesia dengan kedamaian, sukacita, dan tidak memaksakan keyakinannya kepada orang lain. Karena itu, sebagai muslim, masyarakat diimbau dapat mengayomi dan memberikan rasa nyaman kepada sesama, kata putri Proklamator tersebut. / https://islamindonesia.id/berita/terkait-demo-4-november-megawati-negara-tidak-bisa-diinjak-injak.htm

manar-01217220014773034404 

Di Lebanon, Sekutu Hizbullah Menangi Kursi Presiden

islamindonesia.id — Di Lebanon, Sekutu Hizbullah Menangi Kursi Presiden
Setelah lebih dari dua tahun kevakuman di pucuk pimpinan nasional, Mantan Panglima Militer Michel Aoun akhirnya terpilih sebagai Presiden Lebanon. Aoun dinyatakan menang setelah mendapatkan mayoritas suara dari anggota parlemen.
Pria berusia 81 tahun yang dikenal sebagai sekutu dekat Hizbullah itu mendapat 83 suara anggota parlemen. Angka ini jauh melebihi angka minimum yang dibutuhkan untuk meraih kursi presiden, yaitu 65 suara.
ANALISIS—Mengapa Hizbullah Menang Pilkada Lebanon?
Kemenangan Aoun disambut meriah oleh masyarakat Lebanon yang berpenduduk 54 % dari kalangan Muslim. Ratusan warga turun ke jalan, menyalakan kembang api dan berpawai hingga larut malam. Berbagai media menyiarkan upacara perayaan kemenangan politisi gaek yang memimpin partai Kristen Maronit terbesar di Lebanon tersebut.
Kekosongan kepemimpinan yang terjadi selama 29 bulan setelah berakhirnya masa jabatan Jenderal Michel Suleiman Mei 2014 dipicu oleh berbagai faktor, di antaranya perseteruan politik antara Hizbullah yang pro Assad dan Partai Al-Mustaqbal yang anti Assad.
Dubes RI di Lebanon: Hizbullah Bukan Teroris
Sejak itu, 45 sesi untuk memilih presiden baru selalu gagal karena kurangnya kuorum. Setelah sekian lama, akhirnya pada 31 Oktober kemarin, lebih dari 100 anggota legislatif berpartisipasi dalam pemilihan. Dengan jumlah ini, maka pemilihan presiden dapat dilakukan.
‘Gejolak Timur Tengah Murni Politik’
Dukungan terhadap Aoun menguat setelah pada awal bulan ini mantan perdana menteri Saad Harir yang mewakili blok Sunni terbesar di parlemen mendukung Aoun yang diusung oleh blok Hizbullah-Amal. Karena alasan ini pula maka media massa Israel menyebut kemenangan Jenderal Aoun sebagai kemenangan kubu Hizbullah.
Hizbullah Puji Diplomasi Indonesia
Mainsource : https://islamindonesia.id/berita/di-lebanon-sekutu-hizbullah-menangi-kursi-presiden.htm

screen-shot-2016-11-01-at-4-38-51-am 

Tausiyah Habib Umar bin Hafidz soal Demo 4 November

islamindonesia.id — Tausiyah Habib Umar bin Hafidz soal Demo 4 November
Di Masjid Istiqlal Senin (31/10) malam berlangsung tablig akbar Majlis Rasulullah yang dihadari ribuan umat dari berbagai kalangan. Acara yang juga dihadir Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo itu lalu diisi dengan tausiyah oleh Habib Umar bin Hafidz.
Habib yang dipuji kesantunan dan kelembutannya oleh Jenderal Nurmantyo itu lalu menyinggung soal demo 4 November nanti. Habib asal Hadhramaut, Yaman ini menyatakan bahwa banyak yang bertanya kepadanya ihwal demo tersebut.
“Banyak pertanyaan kepada saya apakah saya harus keluar untuk berdemo atau tidak? Dan sesungguhnya, baik yang mau berdemo atau tidak, selama hal itu tidak melanggar ketentuan Allah Swt. dan selama tidak menimbulkan perpecahan bagi umat Islam, maka silakan,” katanya.
VIDEO – Pesan  Habib Umar bin Hafidz Soal Demo 4 November Hoax? Ini Jawabannya
Lalu Habib Umar meminta agar jangan sampai ada pertikaian antara yang berdemo dan yang tidak berdemo. “Hendaknya kaum Muslimin memahami bahwa kita mengagungkan agama Allah dengan tidak mencaci berhala-berhala umat non-Muslim agar mereka tidak balik mencaci Allah Swt.,” katanya.
Habib kelahiran Tarim, Hadhramaut, ini mengajak yang keluar berdemo untuk tidak mencaci dan tidak boleh melanggar aturan serta mengganggu yang lainnya. “Silakan kalian berdemo tetapi jangan mencaci, jangan mendengki dan jangan membenci, karena semua itu justru akan membuat keadaan semakin runyam,” katanya.
Sikapi Demo 4 November, Majelis Rasulullah Kembali Ingatkan Pesan Habib Umar bin Hafidz
Habib pendiri madrasah Dar Al-Musthafa ini lalu mengingatkan mereka yang tidak berdemo untuk tidak mencela yang ikut berdemo. “Begitupula orang yang tidak berdemo, tidak boleh mencela orang yang berdemo,” katanya di hadapan ribuan hadirin yang memadati Masjid Istiqlal malam itu.
Di akhir tausiyahnya, Habib kerap berkeliling dunia ini lalu berdoa, “Ya Allah jauhkanlah Indonesia dari segala perpecahan dan musibah. Ya Allah jadikanlah hawa nafsu kami ikut kepada apa yang diinginkan oleh Allah Swt.”
Soal Demo 4 November, Muhammadiyah ‘Ikut Jalan NU’
Mainsource : https://islamindonesia.id/berita/tausiyah-habib-umar-bin-hafidz-soal-demo-4-november.htm

setelah-pbnu-dan-pp-muhammadiyah-giliran-mui-jabar-larang-ikut-demo-4-november 

Setelah PBNU dan PP Muhammadiyah, Giliran MUI Jabar Larang Ikut Demo 4 November

islamindonesia.id – Setelah PBNU dan PP Muhammadiyah, Giliran MUI Jabar Larang Ikut Demo 4 November
Kurang dari sepekan menjelang aksi Demo 4 November, mulai marak fenomena “cuci tangan” beramai-ramai yang dilakukan beberapa tokoh nasional dan tokoh ulama serta ormas dan institusi keagamaan di Tanah Air.
Seolah menyuarakan satu kesatuan sikap, aksi “netral” dan pernyataan sikap berupa bantahan tidak terkait dan tidak terlibat dalam Gerakan Nasional Pendukung Fatwa MUI (GNPF MUI) tersebut, hampir serentak diungkap terbuka kepada publik.
Sebut saja misalnya pernyataan sikap resmi yang dikeluarkan PBNU agar kaum nahdliyin tidak ikut serta dalam demo Bela Islam II, yang kemudian disusul pernyataan Ketum PP Muhammadiyah agar warga Muhammadiyah tidak membawa-bawa atribut organisasi karena kehadiran mereka dalam demo tersebut selaku pribadi warganegara.
[Baca: Soal Demo 4 November, Muhammadiyah ‘Ikut Jalan NU’]
Hal yang kurang lebih sama, disampaikan pula oleh pimpinan majelis taklim terbesar di Ibu Kota, Majelis Rasulullah SAW, berupa himbauan melalui pesan yang pernah dikutip almarhum Habib Munzir Almusawa dari Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz. Isi pesan tersebut terkait larangan bagi kaum Muslimin, khususnya jamaah Majelis Rasulullah SAW untuk ikut demo dalam bentuk apapun.
[Baca: Sikapi Demo 4 November, Majelis Rasulullah Kembali Ingatkan Pesan Habib Umar bin Hafidz]
Kini, langkah serupa juga diikuti oleh MUI Jawa Barat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat melarang seluruh anggota MUI di kabupaten dan kota melakukan aksi unjuk rasa terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Surat edaran perihal larangan tersebut dikabarkan akan segera dikirim kepada perwakilan MUI di seluruh daerah Jabar.
Gelombang protes terhadap Ahok dari berbagai elemen masyarakat Islam sudah berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia. Seperti diketahui, massa ormas Islam akan berunjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang di Jakarta untuk melakukan aksi yang sama.
Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar menegaskan para anggota MUI se-Jabar dilarang menjadi peserta unjuk rasa dengan menggunakan atribut MUI.
“Bagi anggota (MUI Jabar) yang ingin turun ke jalan sebagai warga negara, kami juga tidak bisa menghalangi. Tetapi jangan sampai menggunakan atribut MUI,” kata Rafani di kantor MUI Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (31/10/2016).
Rafani mengatakan, tidak sedikit pengurus MUI di tingkat kewilayahan yang mendesak pihaknya untuk memfasilitasi atau turun ke jalan melakukan demonstrasi. Tentunya desakan itu dinilai tidak sesuai dengan pernyataan sikap yang telah didengungkan oleh MUI Pusat belum lama ini.
“Banyak MUI di tingkat wilayah yang belum memahami secara utuh pernyataan sikap MUI Pusat terkait persoalan ini (penistaan agama). Jadi kami tegaskan lewat surat edaran ini,” ucapnya.
Dalam penyataan MUI Pusat, ucapan Ahok terkait kandungan Alquran surat Al Maidah ayat 51 dinilai sebagai penodaan terhadap agama. Meski demikian, pihak MUI Jabar tidak pernah melarang masyarakat umum untuk unjuk rasa di muka umum. Sebab, sambung dia, hal itu merupakan bagian dari hak demokrasi setiap warga negara di Indonesia.
“Bukan berarti anggota MUI juga harus turun ke jalan memprotes hal itu. Karena penyelesaian persoalan ini sudah diserahkan kepada penegak hukum. Jadi biarkan proses hukum berjalan,” kata Rafani.
“Kami lebih mengedepankan kepentingan dan keutuhan NKRI. Jadi jangan sampai memihak apalagi terprovokasi dengan isu-isu yang sedang berkembang saat ini,” ujar Rafani menandaskan. / https://islamindonesia.id/berita/setelah-pbnu-dan-pp-muhammadiyah-giliran-mui-jabar-larang-ikut-demo-4-november.htm
 
00132387 

Pemeriksaan Kasus Ahok, Kapolri: Kami Maunya Cepat, FPI Minta Ditunda

islamindonesia.id – Pemeriksaan Kasus Ahok, Kapolri: Kami Maunya Cepat, FPI Minta Ditunda
Terkait kasus Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan sejauh ini penyelidik  telah memintai keterangan sejumlah saksi, ahli, dan pelapor dalam dugaan penistaan agama ini. Ahok sebagai yang terlapor pun sudah diminta keterangan penyelidik Bareskrim atas permintaannya sendiri. Namun salah satu pelapor, yakni perwakilan dari Front Pembela Islam (FPI), telah diundang untuk hadir oleh penyelidik tetapi belum datang.
“FPI minta ditunda, minta Selasa atau Rabu (pekan ini). Padahal, kami maunya cepat (usut kasus Ahok),” kata Kapolri Tito di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Senin (31/10).
[Baca – Tengku: 2 Minggu Ahok Tidak Diproses, Presiden Kita Turunkan]
Di samping warga Pulau Seribu, penyelidik juga telah memintai keterangan staf Ahok yang diminta klarifikasi soal ucapan Ahok yang mengutip surat Al Maidah ayat 51 saat melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Seribu. Yang jelas, Kapolri Tito menjelaskan penanganan aduan terhadap Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok tetap berjalan di Bareskrim Polri.
Karena itu, Kapolri berharap agar pelapor ataupun saksi yang diminta hadir bisa kooperatif dalam proses penyelidikan ini. Ia ingin kasus ini bisa ditangani segera sehingga bisa disimpulkan apakah ada tindak pidana atau tidak.
“Termasuk pelapor lain, tanpa perlu panggilan, kalau bisa datang sendiri. Akan kami periksa supaya bisa lebih cepat,” kata Tito.
Tito mengatakan, kepolisian tak pandang bulu dalam penegakan hukum. Jika ada laporan masyarakat, pasti akan dipelajari dan ditindaklanjuti. Dari permukaannya, kasus tersebut berkaitan dengan agama. Namun, diakui Tito, banyak juga pendapat yang menyebut laporan itu bermuatan politis. Oleh karena itu, polisi menangani kasus itu dengan hati-hati untuk pembuktiannya.
“Tapi, kesan publik ada pihak yang gunakan untuk kepentingan politik, pasti ada,” kata Tito.
[Baca: Kasus Ahok Diduga Nistakan Al Maidah 51, Jimly Tolak Politisasi Hukum]
Sejauh ini, polisi menerima delapan laporan masyarakat terhadap Ahok. Seluruh laporan itu ditangani oleh Bareskrim Polri. Dan seperti diberitakan sebelumnya, Ahok telah membantah bahwa ucapan yang diperkarakan itu bertujuan penistaan agama. Meski demikian, ia mengucapkan permintaan maaf kepada umat Islam.
“Saya sampaikan kepada semua umat Islam atau kepada yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam atau apa,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/10/2016). []
[Baca: Din Syamsuddin Ingatkan Umat agar Bersikap Pemaaf]
Mainsource : https://islamindonesia.id/berita/pemeriksaan-kasus-ahok-kapolri-kami-maunya-cepat-fpi-minta-ditunda.htm

misteri-4-november-kilas-balik-jatuh-bangun-bangsa-bangsa-apa-yang-bakal-terjadi-di-indonesia 

ANALISIS — Misteri 4 November: Kilas Balik Jatuh-Bangun Bangsa-Bangsa, Apa yang Bakal Terjadi di Indonesia?

islamindonesia.id – Misteri 4 November: Kilas Balik Jatuh-Bangun Bangsa-Bangsa, Apa yang Bakal Terjadi di Indonesia?
Rencana aksi demo 4 November menyedot perhatian hampir semua kalangan. Ada yang menyebutnya sebagai momentum bersatunya kekuatan para tokoh dan berbagai ormas Islam, tapi tak sedikit yang diliputi kecemasan dan kekhawatiran bahwa pengerahan massa yang diperkirakan bakal mencapai setengah juta orang itu ke Ibu Kota, justru akan berujung chaos akibat bentrok horizontal dan tak terkendalinya kerusuhan massa.
Tak kurang, Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun menengarai bahwa aksi tersebut rawan ditunggangi kelompok-kelompok intoleran anti-Pancasila dan anti-NKRI, dan karenanya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tak mudah terpancing hasutan dan provokasi.
Di sisi lain, ada yang bertanya-tanya, kenapa tanggal 4 November yang dipilih untuk melakukan aksi besar-besaran tersebut? Adakah hal itu semata-mata kebetulan atau memang ada benang merahnya dengan berbagai peristiwa mahapenting sepanjang sejarah dunia, terkait jatuh-bangun bangsa-bangsa? Apa tujuan lebih jauh dari Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) MUI yang sejatinya ingin diraih, selain menuntut aparat kepolisian bekerja optimal menuntaskan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok? Benarkah seperti pernah diprediksi mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra dan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono bahwa muara aksi itu tak mustahil juga akan berbuah ancaman yang bermuara kepada Jokowi?
[Baca: Jelang Demo Akbar 4 November, ini Pesan Serius Yusril dan Hendropriyono kepada Jokowi] dan
[Tengku Ancam Turunkan Presiden, Warning Yusril dan Hendro ke Jokowi Terbukti Benar]
Mengenang pesan penting dan didorong semangat Jasmerah (Jangan sekali-kali melupakan sejarah) sebagaimana kerap disampaikan oleh Bung Karno, kali ini Islam Indonesia mengajak pembaca merenungkan kembali berbagai peristiwa besar dan telah mempengaruhi sejarah dunia sejak abad ke-14 hingga abad 20. Apa saja?
1. Joan of Arc membebaskan Saint-Pierre-le-Moutier. (4 November 1429)
2. Catherine of Aragon (istri pertama Henry VIII) bertemu Arthur Tudor, kakak Henry VIII – mereka kemudian menikah. (4 November 1501)
3. Delapan puluh tahun Perang di Flanders, Spanyol menangkap Antwerp (setelah tiga hari kota ini hampir hancur). (4 November 1576)
4. Symphony No. 36 Wolfgang Amadeus Mozart ditampilkan untuk pertama kalinya di Linz, Austria. (4 November 1783)
5. Konfederasi Barat Indian Amerika meraih kemenangan besar atas Amerika Serikat dalam Pertempuran Wabash. (4 November 1791)
6. Dimulainya pengepungan Corfu, dari Russo hingga Ottoman. (4 November 1798)
7. Pemberontakan bersenjata berskala besar terakhir melawan otoritas di daratan Inggris. (4 November 1839)
8. Camillo Benso di Cavour menjadi Perdana Menteri dari Piedmont-Sardinia, yang kemudian mengembang menjadi Italia. (4 November 1852)
9. University of Washington dibuka di Seattle, sebagai Universitas Teritorial. (4 November 1861)
10. Camaguey, Kuba memberontak melawan Spanyol selama tahun Perang Sepuluh. (4 November 1868)
11. Stasiun kereta api pertama melayani rute antara Jalan Raja William dan Stockwell. (4 November 1890)
12. Hara Takashi, Perdana Menteri Jepang yang membentuk kabinet berdasarkan pada mayoritas parlemen pada tahun 1918, dibunuh oleh seorang mahasiswa sayap kanan radikal. (4 November 1921)
13. Arkeolog Inggris, Howard Carter dan anak buahnya menemukan pintu masuk ke makam Raja Tutankhamen, yang tersembunyi sejak abad SM-14, di Lembah Para Raja Mesir. (4 November 1922)
14. Jenderal Jerman, Erwin Rommel, memerintahkan penarikan pasukannya di El Alamein di Afrika Utara; setelah 12 hari, Jerman telah kehilangan 90 dari 500 tank sejak mereka memulai pertempuran ini, menjadi penentu kemenangan untuk Inggris dalam Perang Dunia II. (4 November 1942)
15. Perang dunia II: Hari Pembebasan Bitola (4 November 1944)
16. Tentara Soviet kembali ke Hungaria untuk menekan Revolusi Hungaria; puluhan ribu orang Hungaria tewas dan dipenjara, dan lebih dari 200.000 orang meninggalkan negeri ini. (4 November 1956)
17. Di Komunitas Simpanse Kasakela di Tanzania, Dr. Jane Goodall mengamati simpanse menciptakan alat, inilah pertama kalinya pengamatan dilakukan pada hewan atau objek bukan manusia. (4 November 1960)
18. Sungai Arno banjir Florence, Italia, dengan kedalaman maksimum 6,7 m (22 kaki), meninggalkan ribuan tunawisma dan menghancurkan jutaan karya seni dan buku-buku langka. Juga Venice tenggelam pada hari yang sama di rekor sepanjang masa acqua alta dari 194 cm. (4 November 1966)
19. Jin, seorang anak liar 13 tahun ditemukan di Los Angeles, California yang telah terkunci dalam kamar tidurnya untuk sebagian besar hidupnya. (4 November 1970)
20. Mahasiswa revolusioner Iran menguasai kedutaan besar AS di Teheran, dan menyandera 90 orang (53 di antaranya adalah warga Amerika), memulai krisis sandera Iran selama 14 bulan. (4 November 1979)
21. Ronald Reagan terpilih sebagai presiden AS ke-40. (4 November 1980)
22. Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dibunuh oleh seorang mahasiswa sayap kanan Israel. (4 November 1995)
23. Pihak berwenang Cina menangkap cyber pembangkang Dia Depu untuk menandatangani surat pro-demokrasi ke-16 Kongres Partai Komunis. (4 November 2002)
24. Barack Obama, senator Illinois, terpilih sebagai presiden Amerika Serikat ke-44, mengalahkan Senator John McCain; Obama menjadi orang kulit hitam pertama keturunan Afrika-Amerika yang terpilih menjadi presiden AS. (4 November 2008)
Dari berbagai peristiwa sejarah di atas, ada beberapa yang mungkin layak kita garisbawahi. Di antaranya; awal Perang Dunia II, pembunuhan PM Israel dan PM Jepang, banjir besar 6,7 meter di Italia, Revolusi Hungaria yang menewaskan puluhan ribu orang dan ratusan ribu lainnya mengungsi, pemberontakan Kuba melawan Spanyol, pemberontakan bersenjata berskala besar terakhir di daratan Inggris, pengangkatan Ronald Reagen sebagai presiden ke-40 serta Barack Obama sebagai presiden ke-44 Amerika Serikat.
Lalu, apa yang kira-kira bakal terjadi, pada tanggal 4 November 2016 di Indonesia? / https://islamindonesia.id/analisis/analisis-misteri-4-november-kilas-balik-jatuh-bangun-bangsa-bangsa-apa-yang-bakal-terjadi-di-indonesia.htm

ungkap-info-a1-pbnu-confirmed-agenda-isis-kuasai-indonesia-tahun-2017 

Ungkap Info A1, PBNU: Confirmed, Agenda ISIS Kuasai Indonesia Tahun 2017

islamindonesia.id — Ungkap Info A1, PBNU: Confirmed, Agenda ISIS Kuasai Indonesia Tahun 2017
Mencermati perkembangan situasi dan kondisi akhir-akhir ini, terutama makin gencarnya upaya sebagian kelompok di kalangan umat yang secara massif terus menyebarkan semacam propaganda dan mosi tidak percaya bahkan hingga taraf pencabutan mandat oleh rakyat terhadap pimpinan tertinggi negara. Hal ini mengingatkan kita pada pernyataan gamblang Ketua Umum PNBNU, Said Agil Siradj awal tahun lalu.
Saat itu, dalam pernyataan resminya, pria yang akrab disapa Kang Said ini mengaku bahwa dirinya sudah mengetahui adanya informasi akurat dari pihak keamanan dan intelijen tentang agenda ISIS untuk masuk ke Indonesia secara besar-besaran pada tahun 2017 mendatang.
“Tercatat oleh pihak keamanan dan intel, jadi memang ada agenda. Saya sudah tahu, sudah agak lama,  memang ada agenda ISIS akan masuk ke Indonesia dengan secara massif tahun 2017. Dan tahun 2022 harus sudah berdiri Khalifah, pemimpin sentral umat Islam seperti zaman Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali itu. Dan rencana mereka berpusat di salah satu negara Islam bekas Soviet,” ujar Kang Said kala itu.
“Mudah-mudahan agenda mereka, khususnya untuk Indonesia kita harus dapat menggagalkan. Dan memang harus kita gagalkan. Ini sudah musuh kita bersama; lintas agama, lintas etnik, lintas partai, lintas kelompok,” lanjutnya.
Oleh karena itu dia mengimbau agar agenda tersebut dilawan bersama, karena terorisme memang musuh bersama umat manusia, khususnya umat Islam.
“Mari kita bergandengan tangan. Bahwa terorisme adalah musuh kita bersama. Dan, seandainya mereka mengatasnamakan agama Islam, tindakan teror, wallahi, demi Allah, itu bertentangan dengan Islam. Tidak dibenarkan dalam agama Islam,” tegas Kang Said.
Masih kata Kang Said, ketika menjelaskan apa arti jihad dalam Islam, sesungguhnya lebih kepada upaya membangun masyarakat yang sejahtera, bermartabat dan sehat.
“Dalam kitab Fathul Mu’in, kitab rujukan pesantren Kiai NU, jihad itu adalah membangun masyarakat yang beriman, beribadah, berakhlak, dan sejahtera. Cukup sandang, pangan, papan dan sehat. Itu namanya jihad, membangun masyarakat sejahtera, bermartabat, sehat. Itulah jihad,” terangnya tentang makna jihad.
“Sama sekali tidak dibenarkan jihad diartikan menyerang, membunuh, menyakiti orang. Orang tidak tahu apa-apa, tahu-tahu mati, meninggal. Itu, sekali lagi, wallahi, bertentangan dengan agama Islam,” tandas Ketum PBNU itu.
Meski sudah disampaikan hampir setahun lalu, namun pernyataan ini tampaknya justru relevan dengan situasi-kondisi yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Salah satunya adalah terkait gencarnya mobilisasi massa besar-besaran mengatasnamakan agama, yang digelar nyaris serentak di kota-kota besar di seluruh Indonesia dengan mengatasnamakan Gerakan Nasional Pendukung Fatwa MUI (GNPF MUI) terkait kasus Ahok.
Banyak pengamat menengarai gerakan demo 4 November serupa people power  yang rencananya bakal digelar 4 November ini rawan ditunggangi kepentingan-kepentingan terselubung segelintir orang yang memang sejak lama mengincar momentum untuk menggulingkan pemerintahan dan menegakkan sistem pemerintahan Khilafah seperti disampaikan Ketum PBNU tersebut. / https://islamindonesia.id/berita/ungkap-info-a1-pbnu-confirmed-agenda-isis-kuasai-indonesia-tahun-2017.htm

hti-11 

Beredar Album HTI Soal Ahok, Prof. Al-Qurtuby: Ajaib, Anti Demokrasi Rajin Demo

islamindonesia.id – Beredar Album HTI Soal Ahok, Prof. Al-Qurtuby: Ajaib, Anti Demokrasi Rajin Demo
Demonstrasi mengecam pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, ternyata terjadi di sejumlah daerah luar Jakarta. Di kota Samarinda misalnya, ratusan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Timur melakukan demonstrasi di kawasan simpang empat Voorvo mendesak aparat menangkap dan mengadili Ahok (16/10)
Tidak sampai di situ, “Demo Ahok” oleh massa HTI ini digelar di berbagai titik di Tanah Air dan menariknya, spanduk demo yang digunakan mirip satu sama lain. “Aksi nasional” inipun diabadikan dan dipamerkan ke publik via akun “Khilafah Pos” (22/10). Setidaknya 25 foto yang dimuat dalam album bertajuk “Hukum Ahok” ini.
hti-8
Seperti diketahui, meski telah dikenal luas sebagai penolak sistem demokrasi, organisasi pengusung khilafah ini turut menikmati demonstrasi di ruang publik yang dijamin oleh negara yang demokratis. Dalam hal ini,  Prof. Sumanto Al-Qurtuby menyebut adanya sejumlah kelompok yang hobinya mencaci-maki demokrasi karena dianggap sebagai sistem liberal-sekuler atau produk kebudayaan Barat” yang “kafir”.
“Tetapi pada saat yang sama, mereka gemar “menggauli” atau “mengsetubuhi” demokrasi ini,” kata pria yang mengajar di Fahd University Arab Saudi ini via akun facebooknya (29/10).
14680521_1004524553003469_4841071389817316370_n
Bagi Al-Qurtuby, setidaknya ada tiga kelompok yang “membenci tapi merindu” demokrasi ini. “Pertama, kelompok tidak tahu malu. Kedua, kelompok tidak tahu diri. Dan ketiga, kelompok yang tidak tahu sama sekali.”
Misalnya, para  pengusung sistem politik-pemerintahan Khilafah yang, seperti diketahui, sangat antipati dengan demokrasi, tetapi setiap hari menikmati “buah demokrasi”.
“Demokrasilah yang membuat orang-orang bisa euforia meluapkan pikiran dan uneg-unegnya yang kadang-kadang sampai kebablasan. Demokrasilah yang membuat orang bisa bebas membuat ormas, yang lucunya ada yang dipakai untuk menyerang demokrasi,” katanya.
hti-10
Demokrasi pulalah, lanjut jebolan IAIN Semarang ini, yang membuat orang bisa berdemo seenaknya sendiri.
“Ada yang sambil foto-foto selfie, ada pula yang sambil kencing di balik pohon he he.”
Tanpa sistem demokrasi, kata pria kelahiran Batang ini, semua itu mustahil terjadi. Apa yang mereka kini nikmati dengan bebas di Indonesia itu, tidak akan bisa dinikmati di negara manapun di dunia ini yang menggunakan sistem politik-pemerintahan non-demokrasi.
Apapun namanya sistem politik-pemerintahan itu seperti kerajaan, kesultanan, keamiran, republik, dan lain-lain. Apapun sumber sistem politik-pemerintahan itu seperti Komunisme, Islam, Konfusianisme, dan lain sebagainya. Jika tidak mengadopsi sistem demokrasi, maka rakyat tidak memiliki ruang gerak leluasa untuk berekspresi baik berdemo maupun berormas.
“Maka, saya jamin, ormas-ormas berlabel Islam seperti FPI atau HTI dan saudara-saudaranya yang hobi demo massa, jika di negara-negara yang menerapkan sistem politik non-demokrasi (baik negara-negara Arab maupun bukan), mereka sudah “diberangus” sebelum lahir karena demonstrasi massa dipandang bisa mengganggu stabilitas sosial-politik-ekonomi negara.”
img-20161029-wa0026
Al-Qurtuby mengatakan, Hizbut Tahrir  yang mengklaim mengusung “sistem politik” Islam, malah dilarang di negara-negara mayoritas Muslim, Arab maupun non-Arab. Bahkan di negara asalnya tempat HT lahir (yaitu Palestina) juga tidak laku dan mati.
“Lucunya HT malah tumbuh subur di negara-negara penganut sistem demokrasi (baik liberal maupun illiberal) seperti di Amerika, Inggris, Australia, termasuk Indonesia, yang selalu mereka “kopar-kapirkan” itu.”
Jebolan Antropologi Boston University ini melanjutkan, “Ajaibnya lagi, bukannya berterima kasih, para pedagang asongan sistem khilafah di Indonesia (baik yang elitnya maupun massanya) malah mencaci-maki negaranya sendiri yang telah menyuburkan mereka.”
14695374_1004522096337048_4247433206991990106_n
Di akhir catatannya, Al-Qurtuby kembali bertanya, “Menurut Anda, kira-kira para tokoh, massa, maupun ormas yang antipati dengan demokrasi tapi rajin demo itu tergolong umat apa? Umat tidak tahu diri, tdak tahu malu, atau tidak tahu sama sekali?”
img-20161029-wa0021
img-20161029-wa0022
hti-7
YS / islam indonesia / https://islamindonesia.id/berita/beredar-album-hti-soal-ahok-prof-al-qurtuby-ajaib-anti-demokrasi-rajin-demo.htm

images 

Demo Ahok Kembali Digelar, NU: Kelompok Islam Radikal Temukan Momentumnya

islamindonesia.id – Demo Ahok Kembali Digelar, NU: Kelompok Islam Radikal Temukan Momentumnya
“Demo Ahok” kembali akan digelar besar-besar pada Jum’at 4 November mendatang. Namun KH. Said Aqil Sirajd, nahkoda ormas Islam yang warganya – menurut Exit Poll 2013 – berjumlah 91,2 juta ini tetap meminta warga NU tidak ikut demo yang menuntut agar Gubernur Ahok diseret ke meja hijau.
“Sekarang keadaan dan isu semakin liar dan gak terkontrol, bukan lagi soal politik Pilgub DKI, tapi lebih besar dan rumit lagi, radikalisme agama menemukan momentumnya,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Demo yang sebelumnya melibatkan sejumlah politisi itu, bagi Kang Said, kini semakin tercium ditunggangi kelompok Islam radikal dengan tujuan utama menghancurkan Islam moderat dan Indonesia seperti negara-negara di Timur Tengah.
Karena itu, pria jebolan Ummul Qura Mekkah ini mengingatkan warga nahdliyin dan umat Islam tidak boleh lengah sedikitpun dengan susupan kaum radikal, titipan-titipan isu yang membahayakan NKRI, stabilitas nasional dan toleransi antar umat beragama.
“Target utama mereka bukan Ahok, terlalu kecil, Ahok hanya entry point, target mereka hancurnya Islam moderat di Indonesia, Islam yg ramah diganti dengan Islam yang penuh kebencian seperti yang meluluhlantahkan negara-negara Timur Tengah,” katanya
Soal adanya indikasi kelompok Islam radikal dengan memanfaatkan isu Ahok, Kang Said melanjutkan, “Hawanya cukup terasa, semua isu keagamaan dan politik akhir-akhir ini rawan sekali ditunggangi, jangan mudah termakan isu apalagi mudah marah sesama Muslim,” katanya.
Terkait posisi MUI terhadap polemik pernyataan Ahok, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM Nahdlatul Ulama, Rumadi Ahmad, semula mengapresiasi MUI karena dua hal. Pertama, pengurus MUI menolak dengan tegas ketika ada kelompok radikal yang ingin menjadikan kantor MUI sebagai tempat konferensi pers untuk menyerang Ahok. Hal ini patut dipuji karena MUI sadar bahwa MUI mau dimanfaatkan kelompok lain.
Kedua, ketika Ahok meminta maaf, ada dua tokoh yang memberikan respons secara cepat. Ma’ruf Amin dan Said Aqil Siradj. Sebagai Ketua Umum MUI, Ma’ruf menyatakan bahwa ketika Ahok sudah minta maaf, sebaiknya Ahok dimaafkan. Pernyataan serupa disampaikan Said Aqil sebagai Ketua Umum PBNU.
Pasca pernyataan dua tokoh di atas, Rumadi merasa situasi berangsur mereda. Tapi beberapa jam setelah pernyataan Ma’ruf, MUI merilis pernyataan “pendapat dan sikap keagamaan” yang justru memanaskan situasi yang sudah reda. Dan pernyataan sikap MUI itu dijadikan legitimasi untuk melakukan ujaran kebencian kepada kelompok masyarakat yang berbeda pada demonstrasi pada Jumat pekan lalu.
Rumadi mengatakan pemanfaatan MUI sebagai sarang kelompok radikal sudah lama terjadi. Ketika masih di Wahid Institute persisnya pada 2010, Rumadi sudah mewanti-wanti pengurus MUI bahwa MUI dijadikan banker kelompok radikal.
“Ada tokoh di MUI yang memasukkan orang-orang yang paham kebangsaannya kacau, menolak Pancasila, dan menolak konstitusi, tapi difasilitasi oleh tokoh itu. Untungnya pengurus MUI mau mendengar dan tokoh itu ‘dikotakkan’ dan tidak diberikan peran yang maksimal sehingga wajah MUI pasca 2010 relatif lebih ramah,” kata Rumadi dalam diskusi bertajuk “Posisi MUI dalam Hukum Islam dan Hukum Indonesia” seperti dikutip madinaonline.id, 16/10. / https://islamindonesia.id/berita/demo-ahok-kembali-digelar-nu-kelompok-islam-radikal-temukan-momentumnya.htm

mereka-kibarkan 

Mereka Kibarkan Bendera “Agama” Namun Gerogoti Pancasila

SALAFYNEWS.COM, BREBES – Ribuan Santri Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Kabupaten Brebes, Jawa Tengah memperingati Hari Kesaktian Pancasila dan Muharraman, dalam bentuk doa bersama. Doa dipimpin Habib Muhammad bin Agil bin Athos dalam suasana yang sejuk dan hening.
Ciri-ciri Kelompok Radikal
Menurut Pengasuh Pesantren Al-Hikmah 2 Benda KH Sholahuddin Masruri menjelaskan, doa bersama ini sebagai bentuk peneguhan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang kokoh meski kerap mendapatkan rongrongan yang tidak ringan. (Baca: WASPADA! Embrio Khilafah HTI Anti Pancasila Tumbuh Subur di Kampus Indonesia)
Kiai Sholah menyayangkan tindakan kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama namun sesungguhnya menggerogoti pancasila, memecah belah NKRI. “Mereka mengibarkan bendera agama namun sesungguhnya melukai Pancasila, memecah belah umat,” jelasnya.
Dia mengajak para santri untuk menegakan Pancasila yang telah dilahirkan oleh para Ulama dan Santri terdahulu. “Indonesia ke depan ada ditangan santri, mari kita sinergikan Santri dan TNI untuk tegakan NKRI sebagai harga mati,” kata Kiai Sholah. (Baca: PKS Ikhwanul Muslimin Indonesia Berfaham Aliran Sesat Wahabi)
Doa bersama di prakarsai Dandim 0713/Brebes Efdal Nazra. Dia mengajak para santri untuk menjadi generasi yang Pancasilais. Mengamalkan Pancasila, sama halnya berkontribusi kepada bangsa dan negara sebagai bentuk jihad fisabilillah. Efdal menyemangati para santri untuk terus berjuang di alam kemerdekaan. Jihad dengan melestarikan menjaga pancasila.
Sementara Bupati Brebes Hj Idza Priyanti mengaku bangga dengan semangat juang para santri dalam menuntut ilmu. Teruslah berjuang sebagaimana KH Masruri menyampaikan ilmu kepada para santri. (Baca: HTI, PKS, Wahabi Sebarkan Isu Anti Nasionalisme-Toleransi Untuk Hancurkan NKRI)
Idza juga meminta para santri untuk mendoakan Kabupaten Brebes, mendoakan Indonesia agar tenteram, damai, kondusif, maju dan sejahtera. Apalagi sebentar lagi Kabupaten Brebes akan menghadapi Pilkada Serentak. Dalam kesempatan tersebut, para santri juga menyanyikan lagu Indonesia Raya, membaca Pancasila dan menyanyikan lagu bagimu. (SFA/Nu.or.id) / http://www.salafynews.com/mereka-kibarkan-bendera-agama-namun-gerogoti-pancasila.html

tiba-di-hambalang-jokowi-disambut-salam-hormat-oleh-prabowo 

Pertemuan Jokowi-Prabowo Bahas Pilkada dan UU Pemilu

SALAFYNEWS.COM, BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Desa Bojongkoneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Jokowi dan Prabowo
Jokowi datang didampingi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Menurut Pantauan media, Jokowi, Luhut, dan Pratikno datang menaiki mobil Volkswagen Caravelle dan langsung disambut Prabowo. Prabowo menyambut Jokowi dengan salam hormat dan langsung dibalas salam hormat kembali dengan Jokowi.
Bukan hanya salam hormat, kedatangan Jokowi juga disambut marching band serta sambutan nyanyian lagi Indonesia Raya. Hingga kini pertemuan tertutup tersebut masih berlangsung.
Diketahui, sejumlah topik akan dibahas dalam pertemuan itu. Salah satunya Pilkada Serentak 2017 dan situasi keamanan nasional.
“Iya benar, nanti Jam 12.00 WIB di Hambalang. Tukar pikiran terkait Pilkada dan undang-undang Pemilu,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. (SFA/Merdeka) / http://www.salafynews.com/pertemuan-jokowi-prabowo-bahas-pilkada-dan-uu-pemilu.html

perang-cerdas-jokowi 

Denny Siregar dan Cara Perang Politik Cerdas Jokowi

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Seperti yang kita ketahui bersama bahwa rumor aksi demo 4 November semakin meresahkan rakyat, namun ada yang menarik dari itu semua, Denny Siregar menulis tentang bagaimana cara Jokowi menghadapi permasalan itu, inilah bukti cara perang Jokowi. Berikut tulisannya:

CARA PERANG JOKOWI
“Kenapa kok Jokowi diam saja?”. Banyak pertanyaan yang masuk ke inbox dengan nada seperti ini terkait demo besar yang berpotensi rusuh itu. Saya kadang ketawa membacanya, seolah saya paham apa yang Jokowi lakukan. Percayalah, bahkan orang dalam pun tidak semua tahu apa yang akan dilakukan pakde. Orang itu super dingin. (Baca: Jokowi: Pemerintah Akan Tindak Tegas Perusuh SARA)
Tapi karena sejak awal sering membahas “permainan catur” Jokowi, saya seperti sudah bisa menebak apa yang sedang beliau lakukan. Tidak banyak berbeda ketika ia menghadapi situasi KPK vs Polri jilid 2, saat ia menghadang laju BG menjadi Kapolri dan masalah Setya Novanto.
Diamnya Jokowi bukan karena ia tidak perduli situasi, tetapi memang ia harus diam. Sebagai “orang yang ditarget”, Jokowi diharapkan bereaksi dengan tekanan massa melalui demo besar. Reaksi Jokowi nanti akan diputar-balikkan untuk menghantam dia kembali.
Jokowi ini memang beda kualitas satu strip dengan Ahok. Ia tidak terpancing emosinya dan mampu menjaga lidahnya dengan baik. Sulit sekali menyerang Jokowi saat ini karena ia membangun benteng pertahanannya dengan baik. Jokowi belajar dari kesalahan-kesahan kecil pada saat awal menjabat kemarin.
NU, Muhammadiyah
Diamnya Jokowi adalah reaksinya sendiri. Ia tidak ingin membesarkan demo itu dengan tampilnya dia. Tidak tampilnya dia menandakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan diperhatikan secara berlebihan, semua sudah ditangani dengan baik. Meski begitu, ia sudah berkoordinasi dengan Menkopolhukam, TNI, Polri juga NU dan Muhammadiyah untuk memberi reaksi balik kepada “sosok dibelakang layar”. (Baca: Denny Siregar: Gaya Politik Usang Amien Rais)
Coba perhatikan, sesudah pertemuan dengan Menkopolhukam, NU langsung melarang warga nahdliyin untuk tidak ikut demo dan melarang atribut-atribut NU dipakai demo. Tidak lama kemudian Muhammadiyah melakukan hal serupa. Polri juga bereaksi untuk melakukan tembak di tempat bagi pelaku kerusuhan.
Beres di wilayah kerja itu, Jokowi hari ini bertemu dengan Prabowo untuk mendiskusikan hal-hal terkait isu nasional. Jokowi seperti mengambil pola perang Sun Tzu, “Keep your friend close and your enemy closer..”.
Ia datang untuk merangkul sekaligus memberitahu bahwa dirinya “ada”. Memadamkan api bukan dengan api lagi, tetapi ia harus menjadi air.
Begitulah cara kerja perang Jokowi sebatas yang saya tahu. Dan biasanya saat demo, Jokowi akan mengundang beberapa orang untuk makan siang dan ketawa-ketawa seolah tidak terjadi apa-apa. Media nasional diberi tahu untuk tidak ikut membesarkan demo sehingga pengaruhnya menjadi sangat kecil. (Baca: Prahara ‘Hitam’ Politik! Terdakwa Kasus Obor Rakyat Minta Maaf kepada Jokowi)
Jokowi sangat paham perang ini, yang ingin mendapat perhatian nasional bahkan internasional. Efek dari demo sekarang diharapkan akan menjadi pemicu demo-demo selanjutnya. Dan Jokowi membiarkan demo berlangsung hanya supaya mengecilkan arti demo tersebut.
Silahkan demo sebanyak-banyaknya, sekuat-kuatnya, toh satu waktu capek sendiri…. Kalau dilarang atau diperhatikan berlebih, nanti pada keGeeRan.. Mirip perlakuan seorang bapak kepada anak kecilnya yang “terlalu manja”.
Suksesnya aparat menangani demo ini akan menambah kepercayaan investor asing untuk berinvestasi ke sini. Jokowi bermain di wilayah menjadikan masalah sebagai peluang. Ketika pemerintah bisa mengendalikan situasi, siapa yang tidak tertarik untuk menanamkan uangnya disini?.
Senang mengamati gaya Jokowi yang menemani seruput kopi siang ini. (SFA)

Inilah Peringatan Panglima TNI Kepada Pemecah Bela Bangsa : Video  

( Klik di https://youtu.be/nzD5z8pSx7Y )

SALAFYNEWS.COM, BANTEN – Instruksi Presiden Joko Widodo kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar bertindak tegas kepada setiap gerakan apapun yang dianggap berpotensi dapat memecah belah persatuan bangsa dan negara, jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2017. (Baca: Ustad Abu Janda: ‘Play Victim’ Modus Kelompok Radikal Hancurkan NKRI)
tni
“Sebagai alat negara, TNI tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan),” ujar Gatot di Mako Grup I Kopassus, Serang, Banten, seperti dilansir liputan 6, Minggu (30/10/2016).
Gatot melanjutkan, TNI akan menjadi yang terdepan dalam menumpas kelompok-kelompok yang berusaha memecah belah keutuhan bangsa. Dia mengimbau kepada seluruh prajuritnya agar tidak ragu dalam menjaga kedaulatan NKRI. (Baca: Emha: Ada yang Ingin Melihat Islam-Indonesia Berbenturan)
“TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” ucap jenderal bintang empat itu.
Gatot menegaskan, pihaknya siap untuk bekerjasama dengan Polri dan instansi lainnya dalam menjaga keutuhan bangsa. (Baca: Jonru Kader PKS Ancaman Kedaulatan NKRI Sebarkan Fitnah SARA)
“Tegakkan satu komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga kutuhan dan kedaulatan NKRI,” Gatot menandaskan. (SFA) / http://www.salafynews.com/inilah-peringatan-panglima-tni-kepada-pemecah-bela-bangsa-video.html

KH Aqil Siradj: ISIS Masuk Indonesia Secara Masif 2017 : Video ( Klik di https://youtu.be/X19XH9nur3M )

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan bahwa dirinya mengetahui bahwa ISIS beragenda untuk masuk ke Indonesia secara besar-besaran di tahun 2017, oleh karena itu ia mengimbau agar agenda tersebut digagalkan, Kamis (14/1/2016). (Baca: Sidney Jones: Pergerakan ISIS di Indonesia)
Ketum PBNU KH Aqil Siradj mengungkapkan dalam sebuah konferensi persnya saat setelah kejadian bom Sarinah pada tanggal 14 Januari 2016. Bahwa ISIS akan Masuk Indonesia secara masif 2017, dan 2022 akan membentuk sebuah negara khalifah. Terorisme Ini adalah musuh kita bersama baik lintas agama, terorisme musuh kita bersama, seandainya mereka mengatasnamakan Agama Islam Wallahi itu bertentangan dengan agama Islam. (Baca: Survei: 95% Rakyat Indonesia Tolak ISIS yang Berkedok Dibalik Agama)
Jihad itu membangun masyarakat yang sejahtera dan bermartabat, sama sekali tidak dibenarkan jihad itu menyerang dan membunuh. (SFA) / http://www.salafynews.com/kh-aqil-siradj-isis-masuk-indonesia-secara-masif-2017-video.html

khilafah 

Denny Siregar Ungkap Misteri Angka 4

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Aksi demo 4 November semakin santer, pihak kepolisian dan Netizen juga memberikan komentarnya, namun ada komentar yang cukup menarik di ungkap oleh pegiat sosial Denny Siregar di Websitenya. Bahwa Aksi demo 4 November memilik makna tersembunyi. Berikut tulisannya:

Misteri Tanggal 4 November
Kenapa mereka memilih tanggal 4 November sebagai gerakan puncak? Kenapa tidak tanggal 28 Oktober kemarin saat Jum’at?.
Menelusuri banyak perbincangan di medsos, saya tersentak dengan sebuah percakapan yang sebenarnya guyon. Tetapi guyonan itu melemparkan ingatan saya ke masa lalu, ketika banyak mengamati chaos Mesir, saat Mohammad Morsy jatuh. (Baca: Ikhwanul Muslimin dan Teroris Ahrar Syam Dibalik Konflik Suriah)
Rabia

Ketika Morsy akhirnya berhasil dikudeta Al Sissy, tanggal 3 Juli 2013, akhirnya muncullah simbol 4 jari bernama Rabia. Sebagai catatan, Mesir saar itu perebutan kekuasaan antara Morsy yang didukung Ikhwanul Muslimin dan Qatar melawan El Sisi yang didukung Arab Saudi.
Bentrokan yang terjadi di Rabia al-Adawiya Square antara orang-orang Ikhwanul Muslimin dan militer sejak 28 Juni, mengakibatkan banyak orang tewas. Dan tewasnya orang-orang Ikhwanul Muslimin itu mereka peringati dengan membuat simbol 4 jari atau mereka namakan Rabia, sesuai tempat bentrokan terjadi. (Baca: Inilah Kelompok Munafik yang Tak Cinta NKRI Tapi Cinta Turki)
Kalau memperhatikan kembali simbol 4 jari itu, maka kita akan membaca tulisan di masing-masing jari.
No Arabism, yang berarti menolak campur tangan Saudi.
No Securalism, menolak konsep sekuler
No Nationalism, menolak kebangsaan
No Democrasy, menolak Demokrasi
Dan di telapak tangannya tertulis Yes to khilafah Islamiyah, kita pasti tau artinya. Saya ingin mencoba menarik benang merah antara simbol Rabia dengan demo besar tanggal 4 November nanti.
Ada kemungkinan besar massa akan dibentrokkan dengan militer. Dengan pamflet tersebar dimana-mana dengan kata “jihad” dan “tulis surat wasiat”, maka ada usaha provokasi besar bahwa kematian saat demo nanti sangat diharapkan oleh mereka yang berada di belakang layar.
Dan ketika terjadi kematian massa pendemo -entah karena represi militer atau sengaja di korbankan untuk menimbulkan kegaduhan- maka akan muncul gerakan perlawanan berkelanjutan dengan menggunakan simbol 4 jari sebagai pengingat kejadian tanggal 4 November.
Dan provokasi ini akan terus dikembangkan melalui media sosial sebagai simbol perlawanan terhadap militer atau pemerintah.
Karena provokasi yang massif inilah akhirnya gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir diberantas dan Morsy dijatuhi hukuman mati, sebagai bagian dari memenggal kepala ular.
Dalam setiap kerusuhan di beberapa negara timteng, selalu ada Ikhwanul Muslimin di belakang layar. Sesudah mereka diusir dari rumah kelahiran mereka di Mesir, mereka pasti mencari inang baru dan negara yang cocok adalah Turki dan Indonesia, negara dengan jumlah agama muslim besar.
Di Turki mereka sudah mengangkat Erdogan sebagai pemimpinnya. Peristiwa kudeta di Turki kemarin adalah bagian dari pembersihan musuh-musuh Ikhwanul Muslimin dan mereka mengisi setiap ruang pemerintahan.
Di Indonesia, kita bisa menebak partai mana yang didirikan oleh Ikhwanul Muslimin dan bisa mengira-ngira siapa orang yang akan diangkat sebagai Presiden mereka.
Sebagai catatan tambahan, kelompok Ikhwanul Muslimin selalu mengambil alih kata “Muslim” atau “Islam” sebagai pertahanan terkuat mereka dan ketika ada yang mencoba membuka operasi mereka selalu disudutkan dengan kata “memecah belah Islam”.. Saya selalu berharap analisa saya salah, karena jika benar…. entahlah… Kopi saya kelihatannya sudah mendingin.. (SFA)
Sumber: DennySiregar.com / http://www.salafynews.com/denny-siregar-ungkap-misteri-angka-4.html

indonesia-darurat-khilafah 

Indonesia Darurat “Perang” Agama

SALAFYNEWS.COM, SURABAYA – Indonesia sedang “diguncang” dan coba dirusak oleh kelompok tangan-tangan Radikal. (Baca: Kasus Tanjung Balai, Media Radikal Serang Jokowi Dengan Isu Anti Islam dan Pro Etnis Cina)
Hanya karena desakan sekelompok ormas Walikota Tanjung Balai Sutrisno Hadi akhirnya memerintahkan penurunan Patung Buddha Amitabha dari bangunan Vihara Tri Ratna.
Patung Budha
Saya turut prihatin dan menentang keras penurunan Patung Buddha tersebut. Entah betapa sakit dan terluka hati mereka (penganut agama Buddha) ketika patung yang dianggap sakral namun seakan tidak dihargai sama sekali dan diturunkan secara paksa.
Apakah dengan adanya patung tersebut dapat mempengaruhi keimanan penganut agama lain? Apakah dengan diturunkan patung tersebut dapat menjamin kalau kualitas keimanan seseorang akan lebih tinggi?. (Baca: Kerusuhan Tanjung Balai, Kau Ber-Islam Tapi Kau Kehilangan Muhammad)
Hal seperti inilah awal mula yang diinginkan oleh para kelompok “vandalisme” yang berkedok agama. Mereka berbuat sak enak udele dewe.
Ketahuilah tingkat keimanan itu bukan ada pada aksesoris keagamaan saja, namun lebih dari itu ia ada pada tingkat kualitas spiritualitas. Namun demikian, saya sungguh terharu dengan mereka (penganut agama Buddha), ketika patung Buddha diturunkan, mereka justru berbesar hati dengan mengatakan “tidak apa diturunkan, asalkan welas asih-Nya tidak ikut turun”. (Baca: Inilah Slogan Pembodohan HTI-Kelompok Khilafah yang Ingin Hancurkan NKRI)
Amazing….Sungguh saya telah diperlihatkan suatu contoh proses pendewasaan dalam beragama yang berkelas dari mereka.
Sepertinya penjelasan ayat “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku” tidak dipahami oleh mereka yang “overdosis” dalam beragama. Mereka sepertinya lebih sibuk ngurusin agama dan kepercayaan orang lain ketimbang agama dan kepercayaanya sendiri.
Apakah bangsa ini harus bercerai berai dan porak-poranda karena konflik agama dan saudara, sehingga akan seperti yang terjadi di Irak dan Suriah? Pikir ulang, jangan sampai kita hancur dulu lalu baru menyadarai, bahwa ini adalah bagian dari cara untuk mengadu domba anak bangsa Indonesia.
Negara ini memang sedang diincar oleh kelompok radikal, dari perpanjangan tangan-tangan mereka yang kini ada di Indonesia, mereka ingin menciptakan kerusuhan dimana-mana. Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj-pun telah memprediksi, bahwa pada tahun 2017 kelompok radikal ISIS akan menginvasi Indonesia secara besar-besaran. Hal inilah sebenarnya yang diinginkan selama ini oleh mereka untuk mengubah sistem pemerintahan di Indonesia, bukan lagi menganut Pancasila namun menganut pada sistem Khilafah.
Indonesia sedang darurat ‘perang agama’ dan saudara, kita semua coba untuk diadu domba agar porak poranda. Mari bersama Tolak diadu! Kita sejatinya adalah bangsa yang kuat jika dapat bersatu dan mempertahankan kebhinekaan. (SFA)

photo599727118883072238-1 

Denny Siregar: Aksi Demo 4 November dan Sikap NU Bela Negara

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Semakin memanasnya kondisi politik di Indonesia, yang jelas rumor tentang demo 4 November 2016 langsung mendapat respon dari NU, dan NU dengan jelas sekali ingin menjaga stabilitas negara, terlihat sekali NU mati-matian bela negara dari kelompok pengacau. Berikut tulisan menarik Denny siregar yang mengapresiasi NU:
Menarik melihat keluarnya Banser pada tanggal 4 November nanti. Seingat saya NU terakhir mengeluarkan Banser pada saat Gus Dur dipaksa turun. Hanya almarhum menahan tangannya supaya tidak terjadi bentrokan antar saudara. (Baca: Ini Seruan Moral PBNU Menyikapi Aksi 4 November)
Kenapa NU akhirnya turun ke lapangan juga?
Pertama, NU harus keluar kandang karena demo besar-besaran nanti itu membawa nama “Islam” dan NU dicatut namanya. Ini tentu merugikan nama NU.
Di beberapa wilayah dimana Islam minoritas, terjadi keresahan karena banyak hembusan isu jika demo ini akan melebar ke arah Islam vs Kristen. Dan ini berpengaruh besar pada tugas para santri NU yang sedang melakukan gerakan memperkenalkan Islam Nusantara yang rahmatan lil alamin.
Karena itulah NU harus keluar untuk menunjukkan sikap bahwa demo 4 November nanti bukanlah sikap Islam secara keseluruhan, tetapi hanya sebagian saja dan tidak mewakili mereka yang beragama Islam. NU memang harus keluar kandang supaya tidak terjadi kesalah-pahaman dari umat agama lain bahwa mereka terdominasi oleh Islam. (Baca: Isu SARA Jelang Pilkada, Ketum PBNU: Jangan Jual Nama Tuhan dalam Berpolitik)
Kedua, NU sudah melihat gelagat bahwa demo ini ditunggangi dan diharapkan akan terjadi benturan antara pendemo dan aparat. Aparat memang harus berhati-hati bersikap, karena ketika mereka keras pada pendemo, maka cerita akan diputar-balikkan di media sosial.
NU tidak membela Ahok, tetapi membela negara. Ketum PBNU, Kyai Said Agil, sudah meminta Ahok untuk diproses secara hukum dan biar hukum yang memutuskan. Demo besar sebenarnya sudah tidak diperlukan, apalagi memaksa hukum untuk bertindak sesuai keinginan pendemo.
Ketiga, demo sudah mengarah ke istana negara bukan lagi ke masalah Ahok, meski tema demo bunyinya tangkap Ahok. NU harus melindungi simbol negara supaya tidak dilecehkan.
Memang NU harus hadir untuk menunjukkan sikap bahwa mereka tetap berada di belakang pemerintah yang sah. NU merapatkan barisan supaya tidak terpecah ketika mereka ingjn dipecah.
NU jelas tidak ingin perang dan sebisa mungkin menjaga kedamaian. Hanya bagaimana bisa damai ketika negara terus menerus dirongrong dari dalam? (Baca: Cegah Radikalisme, Ketum PBNU Dukung Kapolda Jatim Tentang Perda Pelarangan HTI)
Karena itulah, ketika barisan sana mengumandangkan ‘jihad” untuk menghadapi negara, NU juga berteriak “jihad” untuk membela negara.
Jadi keluarnya NU bukan karena ingin bertempur menghadapi saudaranya sendiri, tetapi lebih luas dari itu, menunjukkan kepada para investor asing bahwa Indonesia aman dan tidak akan seperti Suriah, karena ada NU yang menjaga negara ini supaya tetap indah. (Baca: Rais ‘Aam PBNU; Wahabi, Salafy, ISIS Ngaku-Ngaku Ahlusunnah)
NU hanya menyampaikan pesan saja, supaya jangan macam-macam dengan mereka.
Mereka bisa tertawa sama-sama, guyon sama-asma sambil cangkrukan ditemani kopi kental dan rokok berbatang-batang. Tetapi ketika diperlukan negara, mereka siap sedia. Bravo NU. (SFA)

habib-lutfi-bin-yahya 

Habib Lutfi: Waspada! Isu Syiah Dibuat Supaya Habaib dan Kiai Pecah

SALAFYNEWS.COM, JEPARA – Ketua Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan membaiat seribu santri dalam rangka memperingati Hari Santri yang digelar di halaman Masjid Baiturrahim, Tengguli, Bangsri, Jepara, Kamis (27/10). (Baca: Habib Lutfi bin Yahya: Isu Syiah Dihembuskan Untuk Jauhkan Umat Islam Mencintai Keluarga Nabi)
Ciri-ciri kelompok Radikal dan Ekstrimis
Dalam ceramahnya, Habib Luthfi mengingatkan para pemuda supaya paham sejarah baik sejarah pahlawan kenegaraan maupun sejarah Walisongo sehingga kecintaannya tidak mudah dikendorkan oleh pihak-pihak lain.
Dalam kesempatan itu, Habib lutfi bin Yahya ini juga menekankan, kepada kaum muslimin agar tidak mudah terprovokasi tentang Isu Syiah (sektarian) yang ditebar oleh oknum yang tak bertanggungjawab. Ia kemudian menjelaskan panjang tentang kenapa isu Syiah ini ditebar. (Baca: Radikalisme dan Terorisme Adalah Buah Haram Wahabisme)
“Isu Syiah ini dibuat supaya antara kiai dan habaib pecah, supaya orang tidak lagi percaya dengan Walisongo karena Walisongo itu keturunan Sayyidina Ali. Kalau orang sudah tidak percaya Walisongo maka akan kehilangan sejarah, Jika sejarah hilang, akan mudah dihancurkan,” tandasnya kembali. (Baca: Islam Nusantara Rahmatan Lil Alamin Bukan Laknatan Lil Alamin)
Habib Luffi bin Yahya
Hal itu juga sama diungkapkan sejarawan NU, KH Agus sunyoto juga menjelaskan bahwa paham Wahabi menganggap Walisongo itu tidak sefaham dengan mereka dan mereka membikin seolah-olah yang membawa (Islam) ke sini adalah Wahabi. Tapi itu artinya Islam baru berkembang 1803. Sebelum itu, nggak ada Islam berarti. Itu pemalsuan sejarah. Pemalsuan sejarah yang tidak cerdas!. (Baca: Agus Sunyoto; Wahabi Singkirkan Wali Songo)
Semua yang berseberangan paham dengan mereka akan dibunuh saja. Bahwa paham merekalah yang paling benar. Karena mereka menghalalkan segala cara. Kalau bukan golongan mereka, ya disingkirkan. Untung saja mereka minoritas di Indonesia.
Pada akhir acara yang diselenggarakan oleh GP Ansor Ranting Tengguli dan Sarkub Jepara ini, Habib Lutfi membacakan ikrar kesetiaan kepada NKRI dengan diikuti santri-santri dari beberapa pesantren se-Kecamatan Bangsri. (SFA/Nu.or.id) / http://www.salafynews.com/habib-lutfi-waspada-isu-syiah-dibuat-supaya-habaib-dan-kiai-pecah.html

nu 

Ini Seruan Moral PBNU Menyikapi Aksi 4 November

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Pesan Moral, Berpecah adalah Musuh Utama Ukhuwah: Jaga Ukhuwah untuk Indonesia yang Aman dan Damai.
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur kepada Allah SWT, Indonesia terus berkembang menjadi sebuah negara yang hidup berdasarkan kepada nilai-nilai luhur bangsa dimana masyarakatnya dapat hidup aman-tenteram saling menghormati, dan rukun berdampingan secara harmonis antara satu dengan yang lainnya.
Hari ini, Indonesia dikenal publik Internasional sebagai negara yang patut dijadikan percontohan dan teladan, terutama dalam menjadikan faktor kebhinnekaan (keanekaragaman) justru sebagai kekuatan. Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia telah berhasil meletakkan hubungan agama dengan negara secara ideal.
Agama tidak lagi dipertentangkan dengan negara. Nilai agama melebur dengan budaya lokal yang baik, melahirkan spirit wathoniyah (nasionalisme yang tumbuh subur dengan berkembangnya nilai keagamaan). Sebagaimana yang disampaikan Hadlratussyaikh KH M. Hasyim Asy’ari, pendiri Jamiyyah Nahdlatul Ulama yakni:
 حب الوطن من الإيمان
“Cinta tanah air adalah bagian dari Iman”
Tidak begitu halnya yang terjadi di beberapa negara, terutama di negara-negara Teluk ataupun di negara-negara sekuler.
Hari ini negara-negara teluk seperti Irak, Pakistan, Afghanistan, Suriah, Yaman dan lainnya, memasuki suatu babakan baru yang disebut sebagai “failed-state”, negara gagal, diakibatkan keliru menerapkan hubungan agama dan negara, sehingga keduanya dipertentangkan satu sama lain yang akibatnya menimbulkan kekacaubalauan.
Ratusan ribu bahkan jutaan manusia menjadi korban atas peperangan yang timbul akibat kesalahpahaman. Sementara di negara-negara sekuler yang hanya mengedepankan rasionalitas tanpa agama justru melahirkan titik balik suatu peradaban yang tidak lagi “memanusiakan manusia”.
Dewasa ini, kita tengah menghadapi suatu diskursus publik yang luas, terutama dalam penyikapan masyarakat atas pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu, yang menimbulkan kontroversi di hampir seluruh kalangan. Bahkan sebagian kalangan mengatasnamakan “Aksi Bela Islam II” akan menggelar aksi besar tanggal 4 November mendatang.
Mencermati eskalasi dan perkembangan keadaan terkini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), bersama ini menegaskan:
1.  Mari jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pererat tali silaturahim antar komponen masyarakat. Berpecah adalah musuh utama dari ukhuwah. Ukhuwah adalah modal utama kita di dalam membangun suatu tatanan masyarakat yang aman, damai, adil, dan makmur. Jaga Ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan setanah air) dan Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan sesama manusia), agar Indonesia terbebas dari ancaman perpecahan.
واعتصموا بحبل الله جميعا ولاتفرقوا
 “Berpegang teguhlah kalian semua pada tali Allah, dan jangan berpecah-belah (QS: Ali-Imran, 103)”
2.  Kepada seluruh pengurus NU dan warga NU untuk secara pro-aktif turut menenangkan situasi, menjaga agar suasana yang aman dan damai tetap terpelihara dan tidak ikut-ikutan memperkeruh suasana dengan provokasi dan hasutan. PBNU melarang penggunaan simbol-simbol NU untuk tujuan-tujuan di luar kepentingan sebagaimana menjadi keputusan jamiyyah NU.
3.  Mengimbau kepada aparat kepolisian untuk segera melakukan tindakan dan langkah sesuai dengan prosedur hukum dan perundangan yang berlaku, agar dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat dengan tanpa mengabaikan asas praduga tak bersalah. Upaya ini harus dilakukan guna menghindarkan terjadinya yang cenderung menimbulkan kegaduhan dan anarki.
4.  Kepada para pihak yang hendak menyalurkan aspirasi dengan berunjuk rasa, PBNU mengimbau agar tetap menjaga akhlakul karimah dengan tetap menjaga ketertiban, menjaga kenyamanan lalu lintas dan dapat menjaga keamanan masyarakat demi keutuhan NKRI.
5.  Mari tengadahkan tangan mohon petunjuk dan berdoa semoga Indonesia selalu diberi kesejukan dan kedamaian dalam perlindungan, penjagaan dan pertolongan dari Allah SWT.
اللهم أنت السلام ومنك السلام وإليك يعودالسلام فحينا ربنا بالسلام وأدخلنا الجنة دارالسلام
حسبناالله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصي
Jakarta, 28 Oktober 2016/27 Muharram 1438
وَاللهُ الْمُوَفِّقُ إِلَى أَقْوَمِ الطَّرِيْقِ
وَالسَّــــــــــــــلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
DR KH Ma’ruf Amin
Rais Aam PBNU
KH Yahya C. Staquf
Katib Aam PBNU
Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA
Ketua Umum PBNU
DR HA. Helmy Faishal Zaini
Sekretaris Jenderal PBNU.

 

Politik Cerdas Jokowi Amankan NKRI

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Aksi Demo 4 November mendapatkan perhatian khusus dari presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para tokoh politik, agama, yang masih menginginkan NKRI aman dan damai. Analisa yang menarik sekali dari tulisan tokoh media Sosial Denny Siregar di websitenya, yang menulis secara apik tentang sepak terjang Politik Cerdas Jokowi Amankan NKRI. (Baca juga: Denny Siregar: Jokowi Itu Gila Bukan Gagah)
‘Jokowi benar-benar negarawan sejati ya, bang… dia mau merendahkan diri untuk sowan ke Prabowo..”
Saya tersenyum. Dalam perang sebenarnya yang ada adalah menang dan kalah. Sama seperti catur, seri tidak ada nilainya. Selama ini tekanan kepada Jokowi selalu berbentuk keriuhan. Masih terbayang situasi KPK vs Polri jilid 2, dimana rakyat seakan diadu oleh tangan-tangan yang tidak terlihat.

Kenapa harus riuh?
Keriuhan yang diharapkan berujung pada kerusuhan, akan melemahkan ekonomi Indonesia. Rupiah melemah, investasi mandeg, capital flight dan segala macam hal yang membuat akhirnya bangsa menjadi susah.
Tekanan akibat lumpuhnya sektor perekonomian sudah kita rasakan pada 1998. Semua menjadi mahal dan susah didapatkan. Pabrik tidak berproduksi dan pengangguran dimana-mana.
Dalam kondisi ekonomi kita lumpuh inilah, maka terjadi demo dimana-mana. Demo sudah bukan lagi berupa komunitas-komunitas terpisah, tetapi menjadi kesatuan. Dan disaat demonstrasi meluas dimana-mana, maka dengan mudah Presiden akan di impeach atau dipaksa mundur. Jika ini terjadi, Jokowi jelas kalah.
Program pembangunan ekonominya gak berjalan dan dia bisa tidak dipilih lagi 2019 yang membuat apa yang dijalankannya sekarang bisa menjadi sia-sia. Betapa mahal biaya sosialnya..
Dengan dia mendatangi Prabowo, maka Jokowi menunjukkan kelas bertarungnya. Prabowo itu adalah jenis pemimpin yang senang “diangkat”. Dengan didatangi oleh seorang Presiden, maka kebanggaan dirinya mencuat. Ketika sedang tinggi-tingginya itulah, Jokowi menitipkan pesan kepadanya untuk menjaga supaya Indonesia tetap aman dan terkendali. (Baca juga: Jokowi-Prabowo Kompak Naik Kuda Seperti Koboi)
Pada titik ini, Prabowo dan pengikutnya akan merasa menang bertarung. Tidak masalah, karena misi sesungguhnya Jokowi bukan perang berhadap-hadapan, ada sesuatu yang lebih besar yang ia jaga di belakangnya yaitu kekuatan ekonomi Indonesia.
Ketika program Jokowi berjalan dan ekonomi Indonesia menguat, maka disitulah tampak kemenangan sebenarnya. Siapa yang menang nanti 2019? Tentu sudah ketebak siapa pemenangnya.
Tampilnya Jokowi sebagai sosok negarawan adalah bagian kemenangan yang tidak terpisahkan. Orang yang dulu bimbang, akan sangat menghargainya. Dan ketika Jokowi berhasil membangun rasa aman, maka tidak ada alasan mereka untuk tidak memilihnya.
Jokowi bukan tipikal pemimpin yang bermain kampanye dengan bilboard besar-besar dengan klaim dan janji manis yang memuakkan. Ia sudah berperang terlebih dahulu sebelum medan perang itu tercipta.
Dan hebatnya, lawannya tidak menyadari itu malah ikut berkampanye untuknya. Ahhhh… Politik ketika dimainkan dengan cantik begini, membuat secangkir kopi tidak terasa sudah tinggal ampasnya. (Baca juga: Politikus Ulung itu Bernama Jokowi)
Bagi sebagian orang, mereka menganggap bahwa Jokowi akhirnya kalah dengan datang ke Prabowo.
Kepentingan Jokowi sebenarnya hanya satu, bagaimana Indonesia tetap terjaga dan tidak timbul kerusuhan. Karena ketika negara aman dan terkendali, investor asing pun akan dengan tenang menanamkan investasinya di sini..
Itulah kemenangan sebenar-benarnya, kepercayaan dunia Internasional kepada Indonesia. Dan Jokowi dengan merendahkan hatinya meraih kemenangan banyak disini. (Baca juga: MENGGANAS.. Trik Licin Jokowi Berpolitik dan Buru Koruptor)
Percaya atau tidak.. Ini poin unggul Jokowi untuk menuju 2019. Lajunya semakin tidak tertahankan.
Inilah salah satu cara Jokowi bagaimana memanfaatkan masalah menjadi sebuah peluang.
Tidak selesai sampai disitu, setelah pertemuan dengan Prabowo Subianto di Hambalang Presiden Jokowi melalui Menteri Sekretaris Negara mengundang ormas-ormas besar Islam seperti NU, Muhammadiyah dan MUI dengan tajuk Silaturahmi Presiden dengan MUI, PBNU dan PP Muhammadiyah. (Baca juga: Seruan Moral PBNU Menyikapi Eskalasi Pengerahan Masa 4 November)
Acara ini sendiri akan digelar di Istana Merdeka Jakarta, 01 November 2016, sekitar jam 10.30. Kemungkinan ada beberapa tokoh yang diundang, khususnya dari Muhammadiyah, NU dan MUI. Selain itu, elemen TNI dan Polri juga mendapatkan undangan. Kuat dugaan, undangan silaturahmi ini berkaitan dengan aksi besar-besaran pada 4 November mendatang. (ARN) / https://arrahmahnews.com/2016/11/01/politik-cerdas-jokowi-amankan-nkri/

 

Wahabi Aktor Sektarianisme di Indonesia

JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Tak ragu lagi sektarianisme yang berkobar di Timur Tengah menjadi salah satu faktor utama konflik, kekerasan dan perang yang marak dalam beberapa tahun terakhir. Sektarianisme yang berlapis-lapis mulai dari sektarianisme agama, budaya, etnis atau kabilah sampai sosial menjadikan kawasan ini sebagai kancah pergolakan dan pertumpahan darah dari waktu ke waktu sejak masa pasca-Nabi Muhammad SAW.
Sektarianisme bisa melingkupi berbagai aspek kehidupan yang jika tidak terkendali dalam tingkat tertentu dapat memunculkan konflik dan kekerasan. Tapi dalam kajian ilmiah-akademik, sektarianisme hampir selalu dikaitkan dengan agama.
Dalam pengertian konvensional, sektarianisme terkait dengan ‘sekte’, yaitu aliran atau pecahan sebuah agama yang menyempal menjadi agama sendiri. Sekte ini boleh jadi mengandung sejumlah ajaran yang sama dengan ‘agama induknya’, tetapi juga mencakup banyak perbedaan mendasar. Sekte juga sering muncul bukan hanya karena perbedaan pemahaman dan praktik keagamaan, tapi juga disebabkan kontestasi kepemimpinan agama.
Dalam konteks itu, Islam dapat dikatakan relatif aman dari munculnya ‘sekte’ menyempal—menjadi agama terpisah. Apa yang berkembang dalam masyarakat Muslim sejak masa pasca-Nabi Muhammad SAW adalah berbagai aliran pemikiran dalam kalam (teologi), mazhab fiqh, tasawuf, dan politik misalnya, yang mengandung perbedaan-perbedaan tertentu.
Kalau begitu apa sebenarnya ‘sektarianisme’ itu? Dalam pengertian kamus, ‘sektarianisme’ adalah “semangat atau fanatisme dan taklid berlebih-lebihan pada aliran atau mazhab khususnya dalam agama”. Dalam konteks ini ‘sektarianisme’ dalam terminologi Arab disebut sebagai ‘ta’ashub’ yang terkait dengan ashabiyah. Sektarianisme religio-politik lazim disebut sebagai hizbiyah.
Sektarianisme juga merupakan istilah yang mengacu pada ‘intoleransi, dan diskriminasi’. Lebih gawat lagi, juga mengacu pada kebencian yang muncul dengan memegang sikap superioritas keagamaan pada kelompok sendiri atau memandang pihak lain seagama sebagai inferioritas di tengah perbedaan-perbedaan di antara para pemeluk agama yang sama’.
Sekali lagi, meski semula sektarianisme berakar dalam aliran dan mazhab dalam agama, kemudian juga terkait dengan perbedaan dalam sosial, budaya, etnik, sejarah, dan politik. Keadaannya bisa menjadi kian meruyak jika sektarianisme agama beramalgamasi dengan sektarianisme sosial, budaya, etnisitas, dan politik.
Jika sektarianisme agama khususnya dapat menjadi sangat eksplosif dan berbahaya, maka apakah relevan berbicara tentang ‘Islam Tanpa Sektarianisme’.
Dalam konteks itu, harus ada usaha taqrib al-madzahib, atau rapprochement, saling mendekat, islah dan rekonsiliasi di antara berbagai aliran dan mazhab Islam, khususnya Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah (Sunni) dengan Syi’ah. Kedua mazhab ini telah lama menjadi permainan Wahabi yang terus membakar isu sektarianisme di antara kedua belah pihak.
Selanjutnya hubungan antara Sunni dan Syi’ah menjadi beban sejarah yang tidak jarang dieksploatasi kalangan Wahabi untuk kepentingan mazhab dan aliran sendiri. Mengingat hal itu, jika taqrib al-madzahib ini gagal atau tidak berhasil dengan baik, yang mendapat keuntungan adalah pihak lain yang tidak ikhlas melihat kaum Muslim damai dan maju.
Kelompok-kelompok yang berlatar Salafi dan Wahabi terus melebarkan pengaruhnya ke berbagai lini, termasuk ke dunia penyiaran dan media sosial. Istilah Salafi dan Wahabi adalah sebutan yang dialamatkan kepada kelompok atau perorangan yang menganjurkan “pemurnian” Islam kepada Al-Quran dan hadis – dan menolak tambahan-tambahan lain setelahnya, serta menganggap orang-orang yang tidak mau mengikuti mereka sebagai kafir. [ARN] / https://arrahmahnews.com/2016/10/12/wahabi-aktor-sektarianisme-di-indonesia/

 

Ancaman Sektarianisme di Indonesia

JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – “Sektarianisme adalah sebuah bentuk pemerosotan keduniawian dengan kedok agama. Ia (bahkan) dapat mengembangbiakkan suatu kesempitan dalam nurani lebih besar ketimbang pemujaan keduniaan berdasar kepentingan material.” (Rabindranath Tagore, penyair, pendidik, dan peraih Nobel asal India, 1861-1941). (Baca juga: Datangi MUI, Ulama Lebanon: INGAT! Isu Sektarian Alat Barat Pecah Belah Umat Islam)
Kembalinya wacana sektarian dan primordialisme di Indonesia saat ini, bukanlah suatu gejala yang singular atau hanya di negeri ini. Politik identitas sedang menggejala dan marak di seluruh muka bumi, bahkan di negara-negara maju dan demokrastis seperti di AS dan Eropa Barat. Muncul dan berkembangnya ideologi transnasional Jihadi dan aksi-aksi teror di Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Asia semuanya tak lepas dari akar sektarianisme dan primordialisme. (Baca juga: Sekjen ISNU: Wahabi dan Barat Hancurkan Islam dengan Isu Sektarian dan Palsukan Hadis Aswaja)
Kita sebagai bangsa yang DNA-nya adalah kemajemukan, tak bisa berpangku tangan apalagi menyerah terhadap ancaman wacana primordialisme dan praksis sektarianisme tersebut. Alm. Gus Dur, Presiden RI ke 4, adalah salah seorang pemimpin bangsa yang selalu mengingatkan tentang bahaya sektarianisme bagi bangsa dan negara kita. Karenanya beliau selalu berusaha mengajak kembali kepada asas kebangsaan sebagai pondasi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa serta bernegara di Indonesia. (Baca juga: Wawancara Metro TV dengan Grand Syaikh Al-Azhar Saat Kunjungan di Indonesia)
Akhir-akhir ini, terutama di ibu kota Jakarta, wacana dan aksi primordialisme tampaknya sedang diangkat dan “dirayakan” oleh sementara elite politik dan agamawan serta kalangan masyarakat sipil seperti ormas, cendekiawan, dan disebarluaskan oleh media-media radikal, khususnya media sosial. Narasi yang sangat mengemuka, dan seringkali di luar nalar sehat, adalah menjadikan agama sebagai arena perebutan hegemoni kuasa. Melalui narasi itu diciptakanlah sebuah suasana mencekam dan menakutkan di ruang publik, dengan melancarkan perang urat syaraf (psywar) dan gerakan massa untuk menekan kelompok tertentu. (Baca juga: Ketum ICMI, Jimly Asshiddiqie: Umat Islam Jangan Mau Diadu Domba dengan Isu Sektarian)
Suasana seperti itu sengaja dikondisikan agar negeri ini seakan-akan sedang menghadapi krisis yang serius dalam kepemimpinan politik, pembangunan ekonomi, dan harmoni sosial seperti masa-masa sebelum reformasi. Padahal kondisi dan situasi saat ini sejatinya cukup stabil dan masyarakat Indonesia berangsur-angsur semakin menyadari pentingnya kohesi sosial. Namun demikian, negara dan aparat negara serta organisasi masyarakat sipil tak boleh lengah dan meremehkan pengkondisian dengan wacana primordialisme dan sektarianisme ini. Sebab ia akan seperti bola salju yang awalnya kecil teapi jika menggelinding terus menerus akan menjadi sangat besar.
Demikian pula kita sebagai individu-individu warganegara yang bertanggungjawab juga tidak boleh mendiamkan negeri ini dirongrong oleh wacana dan aksi primordialisme dan sektarianisme ini. Kita wajib mendukung para penyelenggara negara dan aparat hukum agar mereka jangan sampai ditekan dan didikte oleh kekuatan-kekuatan tersebut. Narasi dan aksi primordialisme dan sektarianisme mesti dihadapi secara tegas, terukur, dan rasional dengan senantiasa berlandaskan aturan hukum yang berlaku. (ARN)

demo 

500 Ribu Orang Akan Ikuti Demo 4 November

Jakarta, LiputanIslam.com–Munarman, Koordinator Aksi Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI, menyatakan demonstrasi di depan Istana Presiden pada Jumat (4/11/16) akan diikuti oleh 500 ribu peserta dari elemen ormas Islam. Pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), juga menyatakan akan ikut demonstrasi besar ini.
“Seluruh elemen ormas Islam ikut,” kata Munarman. Aksi akan dimulai dengan salat Jumat bersama di Masjid Istiqlal. Setelah itu, massa akan bergerak menuju Istana Presiden.
Menurut Munarman, pihaknya ingin meminta Presiden Joko Widodo menangkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. “Presiden suruh tangkap Ahok, karena Ahok dilindungi oleh Presiden,” kata dia.
Munarman mengatakan Ahok telah menistakan agama dan melanggar Pasal 156 A KUHP sehingga perlu ditangkap. Sekitar 100 orang telah melaporkan Ahok kepada polisi terkait dengan dugaan tersebut.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan aparat untuk bersiaga dan bekerja secara profesional untuk mengaktisipasi aksi unjuk rasa tersebut.
“Demonstrasi adalah hak demokratis warga tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk merusak,” katanya, setelah mendatangi acara Peringatan Hari Menabung Sedunia Tahun 2016 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senin pagi. (ra/antara/tempo) / http://liputanislam.com/berita/500-ribu-orang-akan-ikuti-demo-4-november/

Pilkada DKI: Beragama dan Berdemokrasi


ust-husein-alkafOleh: Husein Muhammad Alkaf
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta adalah ibukota negara Republik selain sebagai pusat pemerintahan, ia juga menjadi kota pusat perdagangan, jasa bisnis maupun non bisnis, pendidikan, organisasi non pemerintah dan lain sebagaimya. Ratusan ribu putra negeri ini mengadu nasib mereka di kota megapolitan ini. Mereka datang dari berbagai pelosok kota dan daerah yang tersebar di seantero kepulauan Indonesia. Karena itu, tak heran jika DKI menjadi kota yang paling sesak dan padat di Indonesia karena jumlah penduduknya yang mencapai belasan juta. Jakarta tak ubahnya sebuah miniatur yang lengkap dari keseluruhan penduduk Indonesai yang majemuk. Berbagai suku, ras , agama dan golongan berkumpul dan berbaur serta menyatu dalam dekapan hangat sang Ibukota Jakarta.
Akhir-akhir ini dan menjelang PILKADA DKI yang akan dilaksanakan pada tahun 2017, kehangatan itu nyaris hilang. Suhu kehidupan sosial yang hangat menjadi panas dan gerah. Hubungan antara penduduknya yang harmonis menjadi tegang dan mencekam. Topik percakapan yang terdengar dari mulut mereka, baik di mesjid, majlis taklim, warung nasi, warung kopi dan tempat publik lainnya bahkan di rumah-rumah sendiri, menguarkan bau SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan). Umpatan-umpatan seperti; kafir, Cina, kacung kolonial, arogan, najis dan lain sebagainya menjadi hiasan mulut mereka.
Perubahan itu terjadi karena seorang tokoh yang bernama Basuki Tjahaja Purmana alias AHOK. Ya Ahok, gubernur DKI yang menggantikan Jokowi pada tahun 2014 sampai tahun 2017. Dia kembali akan bertarung dengan lawan-lawan politiknya untuk menjadi orang pertama di DKI. Sehebat itu kah Ahok sehingga bisa mengubah kota Jakarta yang hangat dan harmonis?
Bagi penulis, yang hebat sebenarnya bukan Ahok, melainkan lawan-lawan politiknya. Mereka telah berhasil menjadikan Ahok sebagai monster yang menakutkan; dia akan merusak agama Islam, menyengsarakan orang-orang kecil dan menjual pulau-pulau kecil di Jakarta kepada para cukong kapitalis. Seakan-akan orang yang paling berkuasa di DKI hanya Ahok, dan orang yang paling berbahaya di ibukota Indonesia adalah dia. Karena dia seorang yang paling berbahaya, maka harus dilawan dan karakternya harus dibunuh. Siapapun boleh jadi gubernur asalkan bukan Ahok. Titik.
Yang menarik, panas dan gerahnya suhu sosial-politik yang melanda penduduk DKI ini dirasakan juga oleh penduduk luar Jakarta.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendukung Ahok atau para calon gubernur DKI lainnya. Tulisan ini hanya mencoba untuk mengurai sesuatu yang terjadi di tengah masyarakat Muslim Indonesia. Ada dua fakta yang terjadi dan tengah digeluti oleh masyarakat Muslim di negeri ini; mengamalkan agama dan melakukan demokrasi.

Masyarakat Agamis dan Demokratis
Sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, tidak terkecuali penduduk Jakarta. Sebagai pemeluk agama Islam, secara umu masyarakat Indonesia, khususnya yang taat, tentu ingin sekali mengamalkan ajaran-ajaran Islam secara utuh (kâffah). Namun, oleh karena dasar konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak mencantumkan dirinya sebagai Negara Islam, maka pengamalan ajaran-ajaran Islam secara formalitas dan substansial tidak mungkin dijalankan.
Indonesia adalah negara yang berasaskan PANCASILA dan UUD 45. Melalui dua asas negara ini, para pendiri bangsa (The Founding Fathers) ingin mengamalkan nilai-nilai Islam, dan pada saat yang sama, mereka juga ingin menghargai penduduk lain yang tidak beragama Islam. Keinginan untuk mengamalkan nilai-nilai agama dan juga menghargai agama lain tersebut diatur dalam UUD 45, seperti pasal 28E, pasal 28I, pasal 28J, dan pasal 29 dan diperkuat dengan sejumlah produk perundang-undangan lainnya.
Berdasarkan UUD 45 itu, maka wajar jika sebagian masyarakat Muslim di Indonensia menginginkan agar orang yang akan memimpin mereka adalah orang Islam juga, dan itu sebuah hak konstitusional.
Sampai batas ini, tidak ada yang mempersoalkan mereka. Tetapi ketika sebagian dari mereka mulai membawa teks agama (Islam), yang intinya sebuah larangan memilih pemimpin non Muslim (baca: kafir), maka munculah sebuab persoalan yang sangat serius. Persoalannya adalah bahwa teks agama, sebagaimana yang dipahami oleh sebagian masyarakat Muslim, tidak hanya menyuruh mereka memilih pemimpin Muslim, tapi mencegah atau melarang mereka untuk memilih non Muslim. Ada sebuah konsekwensi yang berat ketika seorang Muslim melanggar teks agama, yaitu dosa.
Indonesia yang pada dasarnya bukan Negara Islam, melainkan negara yang berasaskan Pancasila dan UUD 45, tidak mengenal istilah ” dosa” dan”  kafir “ dalam kamus konstitusinya. Namun akhir-akhir ini, saat masyarakat Muslim DKI hendak melakukan hak konstitusinya, tiba-tiba dua istilah ini muncul dan  mencuat. Sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan? Mengamalkan ajaran agama atau menjalankan hak bernegara? Di sini lah perlu diperjelas, mana yang menjadi ranah agama, dan mana yang menjadi ranah politik.
Masyarakat Muslim ketika dihadapkan dengan teks Islam, maka mereka harus mentaatinya. Namun, saat bernegara dan berbangsa, mereka harus patuh terhadap undang-undang negara. Menurut asumsi tersebut, agama Islam telah melarang umatnya memilih pemimpin non Muslim, sementara UUD 45 memberikan hak memilih dan dipilih kepada siapapun dari warga Indonesia. Bagi sekelompok orang itu, ini adalah situasi yang paradoks dan dilematis.
Hemat penulis, situasi seperti ini tidak perlu dianggap hal yang paradoks. Ilmu logika menyatakan bahwa dua hal yang berbeda tidak berarti bertentangan. Ajaran agama dan bernegara dengan benar tidak perlu dipertentangkan. Bagi masyarakat Muslim yang memiliki keyakinan adanya larangan  untuk memilih pemimpin non-Muslim, mereka bisa menjalankan apa yang diyakininya. Itu adalah hak mereka yang betul-betul dilindungi juga oleh undang-undang. Mereka juga berhak untuk menyampaikan keyakinannya itu kepada orang lain, dan mengajak saudara-saudara Muslim mereka untuk tidak memilih calon non-Muslim. Tak ada undang-undang yang melarang perilaku tersebut. Dengan cara itu, mereka juga terbebas dari pelanggaran atas ajaran agama.
Akan tetapi, menjadi masalah (dan bertentangan dengan undang-undang negara) jika mereka yang punya keyakinan seperti itu kemudian menghalangi masyarakat lain untuk mengambil hak pilihnya sesuai hati nurani dan kecenderungannya. Upaya menghalangi tersebut, selain bertentangan dengan undang-undang, juga melukai masyarakat non Muslim. Melukai orang lain bertentangan dengan nilai dan norma agama Islam.
Kesimpulannya, masyarakat Muslim punya hak untuk memilih calon pemimpin yang Muslim, tapi juga harus menjadi warga yang patuh terhadap undang-undang dengan tidak melarang masyarakat lain untuk memilih pilihannya sendiri. / http://liputanislam.com/analisis/pilkada-dki-beragama-dan-berdemokrasi/


lebanon-miche-aoun
Michel Aoun

Terpilihnya Presiden Libanon Tandai Kekandasan kerajaan arab Saudi wahabi salafi takfiri

Beirut, LiputanIslam.com –  Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Syeikh Nabil Qaouk menilai  terpilihnya Michel Aoun sebagai presiden Lebanon sebagai pertanda kekandasan sepak terjang rezim kerajaan Arab Saudi wahabi salafi takfiri di Lebanon.
“Terpilihnya presiden merupakan kemenangan nasional, historis, dan strategis Lebanon sekaligus merupakan deklarasi kegagalan siasat dan konspirasi Saudi, termasuk pemvetoan nama calon yang kuat, nasionalis dan populis,” katanya, Minggu (30/10/2016).
Dia menambahkan, “Perkembangan politik di Lebanon secara resmi mengonfirmasikan kekakandasan politik Saudi di kawasan, termasuk Lebanon.”
Menurutnya, rezim Riyadhlah yang bertanggungjawab atas kevakuman jabatan presiden Lebanon selama dua setengah tahun akibat tervetonya nama Michel Aoun.
Di bagian lain pernyataannya, Qaouk mengatakan bahwa para pejuang muqawamah (resistensi) Hizbullah tidak akan melepaskan tanggungjawabnya membela negara dan bangsa Lebanon, dan akan terus berjuang melawan para teroris takfiri di Suriah.
“Sekarang para pejuang muqawamah dan tentara Suriah sedang berperang melawan gerombolan-gerombolan takfiri yang didanai dan dipersenjatai oleh Saudi,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa Saudi berambisi menyulap Suriah menjadi basis kelompok-kelompok teroris takfiri semisal ISIS dan Jabhat al-Nusra. Karena itu, lanjutnya, jika ambisi ini tercapai maka Lebanon akan terancam langsung dan berpotensi ikut menjelma menjadi negara radikal takfiri.
“Kita memohon kepada Allah SWT agar umat Islam, Mekkah al-Mukarramah, dan Madinah al-Munawwarah selamat dari politik-politik jahat dan takfiri rezim Saudi,” pungkasnya.
 Politisi Kristen Michel Aoun telah dipersiapkan untuk dipilih sebagai kepala negara pada hari Senin dengan dukungan berbagai pihak, termasuk banyak musuh lamanya.
Meski didukung Iran yang bersekutu dengan Hizbullah yang Syiah, Aoun pada akhirnya juga didukung pemimpin kelompok Sunni Saad al-Hariri, yang bersekutu dengan Saudi dan lama memusuhi Hizbullah, sementara Hariri sendiri akan menjadi perdana menteri sesuai kesepakatan barunya dengan Aoun.
Pemilihan Aoun sebagai presiden menandai berakhirnya kevakuman jabatan presiden selama 29 bulan akibat krisis politik yang telah melumpuhkan pemerintah Libanon dan mengundang kekuatiran terhadap kemungkinan pecahnya kembali perang saudara yang pernah melanda negara ini pada tahun 1975 hingga 1982. (mm/irna/reuters) / http://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/terpilihnya-presiden-libanon-tandai-kekandasan-saudi/

 

Ini Penyebab Jubir FPI Munarman Ngamuk & Mau Jotos Seorang Peserta Diskusi Soal Ahok

ISLAMNKRI.COM - Terjadi keributan di sela-sela diskusi 'Membedah kasus Ahok: Apakah Penistaan Agama?' di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan.
Salah satu peserta diskusi bernama Sefasius bersitegang dengan Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman.
Pertikaian keduanya bermula saat Sefasius berbicara tentang penyelesaian suatu masalah tak membawa-bawa agama. Sontak, Munarman tak menerima saat mendengar pertanyaan yang dianggapnya tendensius.
"Hey, saya tidak terima kamu bicara seperti itu. Daritadi saya tidak bicara soal agama, saya bicara soal hukum," kata Munarman menyerang Sefasius, Selasa (1/11/16).

 Menanggapi ucapan Munarman, Sefasius tak mau kalah. Dia berkali-kali mengarahkan jari telunjuknya kepada Munarman sembari meminta agar diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat.
"Biarkan saya bicara. Kalau intelektual jangan begitu," ucap Sefasius.
Kesal Sefasius tak mengalah, Munarman mendekati pria itu beberapa langkah. Munarman mengajak Sefasius keluar dari hotel untuk diselesaikan dengan caranya masing-masing.
"Saya bisa lebih dari Anda. Ayo kalau berani keluar dari hotel," kata Munarman.
"Media lihat, dia mengancam orang. Ini hak bicara. Enggak usah ancam saya. Kamu salah orang," ujar Sefasius.
Melihat insiden ini, sejumlah anggota Polri yang hadir di acara itu berdiri dan mengajak Sefaius untuk berhenti menanggapi ujaran Munarwan.
Sementara beberapa narasumber lain berusaha membujuk Munarwan untuk tak melanjutkan pertikaian.
Dua menit situasi panas ini terjadi, keduanya bisa diredam. Diskusi kembali dilanjutkan dengan kondusif hingga selesai.
Untuk diketahui, diskusi ini dihadiri oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli, Pakar Hukum dan mantan Ketua KY, Suparman Marzuki, perwakilan Kompolnas, Andrea Pulungan, dan Politisi PDIP Erwin Moeslimin Singajuru.
sumber: merdeka.com / http://www.islamnkri.com/2016/11/Ini-Penyebab-Jubir-FPI-Munarman-Ngamuk-Mau-Jotos-Seorang-Peserta-Diskusi-Soal-Ahok.html#more



tjahjo 

Mendagri Minta Seluruh Elemen Waspadai Radikalisme dan Terorisme

Yogyakarta, LiputanIslam.com– Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, meminta seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat untuk mewaspadai paham radikal dan terorisme yang tersebar di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan pembekalan dalam Bimbingan Teknis Pimpinan dan Anggota Fraksi PDI Perjuangan se-DIY di Yogyakarta, Jumat malam.
“Radikalisme, terorisme harus terus dicermati. Seluruh agama bisa disusupi paham itu,” kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo, untuk menangkal dua ancaman itu seluruh fungsi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) harus ditegakkan. Untuk itu, ia juga akan terus mengupayakan ketersediaan anggaran Forkopimda untuk melakukan fungsi menangkal ancaman itu.
Di sisi lain, menurut Tjahjo, Kejaksaan juga dapat memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat dan TNI masuk desa bisa kembali dioptimalkan.
“Ini penting karena seperti di Yogyakarta merupakan area rawan (radikalisme dan terorisme) karena sebagai pusat transit,” kata dia.
Sementara itu, menurut dia, seluruh pemimpin daerah juga patut melakukan evaluasi mengingat kualitas kerukunan umat beragama di Indonesia dinilainya semakin menurun.
“Sudah diatur Pancasila, tetapi kenapa kok kerukunan umat beragama semakin menurun?” kata dia, mempertanyakan. (ra/antara) / http://liputanislam.com/indonesiana/mendagri-minta-seluruh-elemen-waspadai-radikalisme-dan-terorisme/

INSPIRASI : Video " Aku Ahok "

Video Inspirasi kali ini berbeda dengan biasanya yang sangat mengharukan.
Kali ini merupakan wawancara antara Ahok dengan Televisi Tiongkok CCTV).
Terlepas dari suka atau tidak dengan kebijakan dia sebagai seorang gubernur, ada hal positif yang dapat dipelajari dari seorang Ahok.
Yaitu berpegang teguh pada prinsip yang ia percaya.
Mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bagi anda ...
by : Gurumandarin

Silahkan klik di https://www.youtube.com/watch?v=MZQHxOsqL5o

Crane jatuh, Makkah, 2015 (Daily Mail) 
Keluarga Korban Crane Tagih Janji Kerajaan Arab Saudi WAHABI SALAFI TAKFIRI
Islam Times - "Sampai sekarang belum ada kejelasan bantuan yang dijanjikan Arab Saudi," kata Andra Trisadi Suswanto, keluarga korban crane.
Tragedi jatuhnya crane raksasa yang merenggut 107 nyawa jamaah haji, termasuk jamaah asal Indonesia pada 2015 hingga kini masih menyisakan tanggung jawab bagi keluarga korban. Setelah lebih setahun berlalu, janji bantuan yang akan diberikan Kerajaan Arab Saudi pada keluarga korban sebesar satu juta riyal belum terealisasi.
Hingga kini keluarga korban crane dari Indonesia menagih janji Kerajaan Arab Saudi tersebut. Salah satunya dari keluarga Almarhum Sriyono, korban crane asal Sleman, Yogyakarta.
Anak menantu Sriyono, Andra Trisadi Suswanto (34 tahun), mengatakan terakhir komunikasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) terkait bantuan tersebut tiga bulan yang lalu. "Sampai sekarang belum ada kejelasan bantuan yang dijanjikan Arab Saudi," katanya, seperti dilansir Republika, (31/10/2016).
Ia menegaskan, sebenarnya dari pihak keluarga sudah ikhlas sepenuh hati dengan musibah yang terjadi pada musim haji 2015 lalu. "Tapi karena kami dijanjikan, dan ini janji yang diberikan Saudi, tentu janji kan harus ditepati," ujarnya.
Andra pun berharap pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama bisa memberi kepastian apakah memang benar ada bantuan ganti rugi tersebut, seperti yang dijanjikan Kerajaan Arab Saudi. Agar pihak keluarga tidak hanya diberi angan-angan, dan tetap ikhlas atas musibah yang telah terjadi terhadap anggota keluarganya. (IT/Manu/Republika) / http://islamtimes.org/id/doc/news/579893/
 
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 
Panglima TNI: Tak Ada Toleransi bagi Pemecah Belah Bangsa 
Islam Times - "Sebagai alat negara, TNI tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan)," ujar Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar bertindak tegas kepada setiap gerakan apa pun yang dianggap berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
"Sebagai alat negara, TNI tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan)," ujar Gatot di Mako Grup I Kopassus, Serang, Banten, Minggu (30/10/2016).
Gatot melanjutkan, TNI akan menjadi yang terdepan dalam menumpas kelompok-kelompok yang berusaha memecah belah keutuhan bangsa. Dia mengimbau kepada seluruh prajuritnya agar tidak ragu dalam menjaga kedaulatan NKRI.
"TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," ucap jenderal bintang empat itu.
Gatot menegaskan, pihaknya siap untuk bekerja sama dengan Polri dan instansi lainnya dalam menjaga keutuhan bangsa. (IT/Manu/Liputan6) / http://islamtimes.org/id/doc/news/579715/
 
Jokowi: Ulama Itu Pewaris Nabi, Tugasnya Bawa Kabar Baik untuk Umat 

Jokowi: Ulama Itu Pewaris Nabi, Tugasnya Bawa Kabar Baik untuk Umat

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengundang para ulama untuk bertukar pikiran di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan ulama adalah pewaris nabi yang bertugas untuk membawa kabar baik dan menuntun umat menuju kebaikan.
Ulama yang diundang ada sekitar 30 orang, dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PP Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jokowi mengatakan, seharusnya dirinya yang sowan menemui para ulama.
"Pertama-tama saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kedatangan para ulama. Yang harusnya saya yang sowan mendatangi satu persatu, silaturrahim ke pondok, para ulama, tapi kali ini saya yang ingin mengundang untuk ke istana," kata Jokowi mengawali pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Jokowi mengatakan, hubungan antara pemerintah dengan para ulama harus terus dijaga dengan baik. Dia juga menegaskan, para ulama adalah pewaris nabi yang bertugas membawa umat menuju kebaikan.
"Saya percaya para ulama sebagai pewaris nabi dan penerus tugas-tugasnya, membawa kabar yang baik, menjaga umat, memberikan peringatan, memberikan tuntunan pada umat dan kita semuanya," katanya.
"Kami berharap para ulama juga berani mengambil sikap tegas bahwa antara Islam dan ke-Indonesiaan bukan harus dipertentangkan, tetapi marilah kita bersama-sama kita jaga, kita pelihara, kita perjuangkan ke-Indonesiaan kita," tambahnya.(jor/Hbb) / http://news.detik.com/berita/3334244/jokowi-ulama-itu-pewaris-nabi-tugasnya-bawa-kabar-baik-untuk-umat

Presiden Jokowi: Islam dan RI Tak Bisa Dipertentangkan

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengumpulkan para tokoh dari MUI, NU, dan Muhammadiyah di Istana Merdeka. Jokowi meminta agar para ulama mengambil sikap terkait isu yang berkembang saat ini.
"Kami harap para ulama juga berani ambil sikap tegas bahwa Islam dan Indonesia tak bisa dipertentangkan," kata Jokowi dalam sambutan pengantar pertemuan di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Pertemuan ini dihadiri oleh Ketum MUI KH Maruf Amin, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Sementara Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, dan Menag Lukman Hakim Saifuddin.
"Dalam forum mulia ini saya ingin sampaikan soal upaya kita bersama-sama menjaga negara kita supaya kesatuan kita tetap berdiri kokoh dan maju," imbuh Jokowi.
Jokowi juga yakin para ulama bisa membawa kesejukan untuk umatnya. Sehingga potensi perpecahan dapat dihindari. (bag/Hbb)  / http://news.detik.com/berita/d-3334218/presiden-jokowi-islam-dan-ri-tak-bisa-dipertentangkan

Menag: Waspadai Pihak Ketiga yang Biayai Demo 4 November 

Menag: Waspadai Pihak Ketiga yang Biayai Demo 4 November

Jakarta - Pemerintah tak melarang masyarakat untuk berunjuk rasa, tetapi harus mengikuti aturan yang telah ditentukan. Menag Lukman Hakim Saifuddin mewanti-wanti kepada masyarakat untuk waspada terhadap pihak ketiga yang menyusup dalam demonstrasi.
"Pak Presiden juga tegaskan agar semua kita terutama bagi yang berunjuk rasa itu selain mematuhi ketententuan juga harus waspada betul akan adanya pihak ketiga untuk menggunakan kesempatan momentum ini dengan agenda-agenda tertentu," ujar Lukman di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Presiden Jokowi, kata Lukman, mengapresiasi para ulama yang telah menyampaikan ajaran-ajaran tentang toleransi. Apresiasi itu juga disampaikan dalam pertemuan bersama MUI, NU, dan Muhammadiyah tadi.
"Waspadai pihak ketiga yang berupaya membiayai demo-demo seperti ini. Ini yang juga Pak Presiden wanti-wanti kita untuk mewaspadai kemungkinan-kemungkinan seperti itu," imbuh Lukman.
Menurut Lukman, demo pada 4 November adalah tentang aspirasi masyarakat yang ingin kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dituntaskan. Proses hukum kasus itu saat ini masih berjalan.
"Ini imbauan kewaspadaan agar mereka yang berunjuk rasa itu lalu kemudian agendanya tidak dibajak pihak lain atau pihak ketiga yang kemudian menunggangi," ungkap Lukman.
Dia menyebut pihak ketiga yang ambil kesempatan untuk susupkan agenda lain yang provokatif di tengah demonstrasi bisa saja diproses hukum. Sehingga hal itu perlu diwaspadai.
Mengenai proses hukum kasus Ahok, Lukman menegaskan bahwa ada prosedur-prosedur yang dilakukan oleh para penegak hukum. Sehingga bukan berarti kasus itu dibiarkan begitu saja.
(bpn/aan) / http://news.detik.com/berita/d-3334541/menag-waspadai-pihak-ketiga-yang-biayai-demo-4-november

MUI Larang Demo 4 November Anarkis

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak melarang umat muslim untuk menyatakan pendapat di tempat umum. Tetapi MUI menegaskan, tindakan anarkis tak diperbolehkan.
"Kalau memang nanti ada demonstrasi misalnya supaya ikut peraturan, supaya santun, supaya tidak anarkis, kemudian tidak terprovokasi, tidak merusak," kata KH Maruf sebelum pertemuan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
MUI tak melarang demonstrasi karena tak ada aturan yang tidak perbolehkan itu. MUI juga menegaskan, pihaknya tak memiliki massa untuk demonstrasi pada Jumat, 4 November 2016.
"MUI tak punya massa, yang punya massa itu ormas jadi saya kira begitu," kata Maruf.
Maruf juga memberi batasan-batasan saat melakukan demonstrasi nanti sehingga demonstrasi berlangsung damai.
"Tidak merusak, tidak menghina, tidak mencela, kalau sampaikan aspirasi ya boleh-boleh saja," pungkas Maruf. / http://news.detik.com/berita/d-3334224/mui-larang-demo-4-november-anarkis

Plt Gubernur DKI: PNS Ikut Demo 4 November akan Dipecat

Plt Gubernur DKI: PNS Ikut Demo 4 November akan Dipecat

Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono mengimbau Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetap bekerja dan dilarang pulang cepat saat demonstrasi pada 4 November 2016. Bila melanggar aturan itu maka PNS akan dikenai sanksi.
"PNS ikut demo berarti otomatis dia enggak tahu posisi sebagai PNS. Ada dua kemungkinan, anak ini emang enggak paham dan enggak layak jadi PNS. Yang kedua memang perlu diberikan sanksi hingga pemecatan," kata Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono, di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/11/2016).
Pada 4 November 2016 nanti, Soni mengatakan kegiatan pelayanan masyarakat dan kepegawaian di Balai Kota tetap berlangsung. Sumarsono menegaskan PNS harus bekerja lebih untuk menuntaskan tugas menjelang akhir tahun.
"Jadi PNS kerja seperti biasanya masing-masing tidak ada kemudian lantas berhenti karena apapun juga tugas kami birokrasi ini netral. Tidak ada perintah saya untuk pulang dipercepat, semua sesuai schedule yang ada. Kalau perlu lembur karena banyak pekerjaan yang harus dikerjakan menjelang akhir tahun anggaran," lanjutnya.
Menurutnya, demo 4 November merupakan bagian dari demokrasi. Dia mengimbau demo yang diikuti berbagai Ormas itu berlangsung dengan damai dan tertib. "Demokrasi itu bagian dari instrumen demokrasi. Itu boleh dan sah selama tidak anarkis. Sebagai kepala daerah tentunya saya juga mengimbau supaya itu tidak anarkis bisa berlangsung tertib," pungkas pria yang menjabat Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri itu. / http://news.detik.com/berita/d-3334247/plt-gubernur-dki-pns-ikut-demo-4-november-akan-dipecat

Ketum MUI: Presiden Jokowi Berkomitmen Tak Intervensi Kasus Ahok 

Ketum MUI: Presiden Jokowi Berkomitmen Tak Intervensi Kasus Ahok

Jakarta - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo, MUI, Muhammadiyah dan NU telah selesai. Dalam pertemuan itu, Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan mengintervensi penanganan kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kita menghadapi isu-isu yang menyangkut peristiwa pernyataan Gubernur DKI di Pulau Seribu yang berkembang tidak menentu yang kemudian dikaitkan berbagai masalah yang tidak proporsional lagi dan di luar konteks," kata Ketum MUI, Maruf Amin di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakpus, Selasa (1/11/2016).
Menurut Maruf, Presiden menganggap perkembangan kasus ini sudah sangat mengganggu karena menimbulkan kegaduhan. Oleh karena itu, disepakati kasus Ahok akan diselesaikan sesuai koridor hukum.
"Masalah ini begitu mengganggu, kita sepakat supaya ini diproses secara terhormat," jelas Maruf.
Presiden juga berkomitmen tidak akan mengintervensi penanganan kasus Ahok. "Presiden mengatakan bahwa pemerintah mendukung tetap diproses dan tidak akan ada intervensi," tegas Maruf. / http://news.detik.com/berita/d-3334250/ketum-mui-presiden-jokowi-berkomitmen-tak-intervensi-kasus-ahok

Ketum MUI: Kita Sepakat Demonstrasi 4 November Damai dan Tidak Anarkis

Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin bicara dalam jumpa pers usai bertemu dengan Presiden bersama Muhammadiyah dan PBNU. Maruf mengimbau demonstrasi 4 November nanti berjalan damai dan tidak anarkis.
"Kita juga bersepakat untuk mengimbau kalau kemungkinan nanti ada demonstrasi kita sepakat bahwa sesuai dengan pernyataan presiden, demonstrasi itu hak," ujar Maruf di hadapan wartawan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Dia mengimbau pelaksanaan demonstrasi yang akan diikuti oleh massa dari sejumlah ormas Islam tersebut berjalan damai dan tidak anarkis. Maruf juga meminta agar sesama umat Islam jangan terprovokasi.
"Oleh karena itu kemungkinan kita untuk mengikuti berdasar pada peraturan. Dilakukan santun, damai, tidak anarkis, tidak menimbulkan kerusakan dan tidak terprovokasi," tegasnya.
Sebelumnya, Maruf menyatakan Presiden Jokowi sudah berkomitmen tidak mengintervensi kasus dugaan penista agama dengan terlapor Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kasus itu diserahkan sepenuhnya ke aparat penegak hukum. / http://news.detik.com/berita/d-3334268/ketum-mui-kita-sepakat-demonstrasi-4-november-damai-dan-tidak-anarkis 

Wiranto Ingatkan Pendemo 4 November: Aksi Bubar Pukul 18.00 WIB 

Wiranto Ingatkan Pendemo 4 November: Aksi Bubar Pukul 18.00 WIB

Jakarta - Menko Polhukam Wiranto menegaskan bahwa demonstrasi Aksi Bela Islam II terkait dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak dilarang. Tapi, para pendemo diingatkan agar patuh pada aturan.
"Demo tanggal 4 tidak dilarang karena menyampaikan pendapat di muka umum. Tapi peraturannya jelas, tiap 100 orang yang ada pimpin. Setelah pukul 18.00 WIB bubar karena aturannya begitu sehingga tidak meresahkan masyarakat," kata Wiranto di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakpus, Selasa (1/11/2016).
Hal itu disampaikan Wiranto dalam konferensi pers usai pertemuan ormas Islam dengan Presiden Joko Widodo. Dia menekankan bahwa tetap perlu ada tanggung jawab dalam kebebasan.
"Kebebasan boleh tapi kebebasan yang bertanggungjawab," ucapnya.
Wiranto juga memastikan bahwa polisi terus memproses dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Ahok sudah memberikan klarifikasi dan sejumlah saksi dipanggil.
"Ada tahapan-tahapan, ada satu proses tidak serta merta. Sekarang dipanggil para saksi untuk bagian penegakan hukum agar memberikan kepastian hukum terhadap apa yang dilakukan gubernur," ujar Wiranto. / http://news.detik.com/berita/d-3334269/wiranto-ingatkan-pendemo-4-november-aksi-bubar-pukul-1800-wib

Wiranto Pastikan Polri Terus Memproses Kasus Dugaan Penistaan Agama oleh Ahok

Wiranto Pastikan Polri Terus Memproses Kasus Dugaan Penistaan Agama oleh Ahok 
Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto memastikan bahwa Kepolisian RI terus menindaklanjuti kasus pengaduaan dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Wiranto mengaku sudah menerima laporan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Kapolri sudah melaporkan, sudah dilakukan dan sedang berjalan mengenai kasus yang menyangkut yang diduga oleh publik mengenai ucapan Gubernur DKI (Basuki Tjahaja Purnama) di Pulau Seribu yang dianggap sebagai suatu penistaan," kata Wiranto di Istana Negara, jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Selasa (1/11/2016).
Hal itu disampaikan Wiranto dalam konferensi pers bersama Ketua MUI Ma'rif Amin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketum PB NU Said Aqil Siradj dan sejumlah tokoh Ormas Islam.
"Bahkan sebelum diproses, gubernur sudah datang sendiri ke kepolisian dan diproses,' tambah Wiranto.
Bareskrim Polri, kata Wiranto, juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi terkait kasus ini. Namun tentunya dalam pengusutan kasus dugaan penistaan agama ini ada tahapan yang harus dilalui. "Oleh karena itu kembali ke masyarakat supaya memahami hal ini," paparnya.
Terkait aksi unjuk rasa pada 4 November, Wiranto mengatakan bahwa itu adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasi. Dia berharap demo berjalan tertib dan tidak menganggu kepentingan umum.
"Kita mengharapkan semua tenang, ayo kita jalani satu kehidpan yang damai elegan dan bermartabat," kata Wiranto. / http://news.detik.com/berita/d-3334280/wiranto-pastikan-polri-terus-memproses-kasus-dugaan-penistaan-agama-oleh-ahok

Ketum MUI: Kita Tak akan Toleransi Siapa pun yang Pecah Belah Bangsa!

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah melarang demonstrasi bersifat anarkis pada 4 November mendatang. Ketum MUI KH Maruf Amin kemudian menegaskan, tak akan menoleransi provokator.
"Kita tak akan beri toleransi terhadap siapa saja yang akan pecah belah bangsa ini," ungkap Maruf usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Sebelumnya 10 perwakilan masing-masing dari MUI, NU, dan Muhammadiyah bertemu dengan Presiden Jokowi. Pada pertemuan yang berlangsung sekitar 90 menit itu, Jokowi menyampaikan pula tentang kemajuan ekonomi dan politik.
"Kemudian kita juga sampaikan ada masalah yang akan kita hadapi adanya isu-isu yang menyangkut peristiwa pernyataan Gubernur DKI di Pulau Seribu kemudian dikait-kaitkan menjadi di luar konteks," ujar Maruf.
Maruf meminta umat yang berdemonstrasi bersikap santun saat menyampaikan pendapat. Mereka juga diminta tak mudah terprovokasi.  / http://news.detik.com/berita/d-3334303/ketum-mui-kita-tak-akan-toleransi-siapa-pun-yang-pecah-belah-bangsa
Ketua DPR: Jokowi Bertemu Ormas Islam, Kondisi Jadi Lebih Kondusif 

Ketua DPR: Jokowi Bertemu Ormas Islam, Kondisi Jadi Lebih Kondusif

Jakarta - Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) mengapresiasi langkah-langkah antisipatif yang diambil Presiden Joko Widodo jelang aksi demo Ahok 4 November mendatang. Salah satunya dengan merangkul para ulama untuk meneduhkan suasana.
Presiden Jokowi memanggil organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni NU, Muhammadiyah juga Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Ada pertemuan dengan ormas Islam besar tentu juga akan berdampak pada prinsip dan keadaan yang lebih kondusif," kata Akom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Terkait aksi demonstrasi Jumat mendatang, Akom berharap seluruh elemen dapat menjaga situasi agar tetap kondusif. Aksi tersebut, kata Akom, jangan sampai merusak tatanan demokrasi di Indonesia yang sudah baik.
"Sikapnya sama saya kira semua kita komit pada demokrasi. Demonstrasi adalah suatu wahana dari sistem demokrasi yang dibenarkan karena itu penyampaian pendapat hak konstitusional," ungkapnya.
"Tetapi kita ya mau merusak tatanan dengan demonstrasi kemudian terjadi anarkisme. Yang dihindari kan tindakan anarkisme," imbuhnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak melarang umat muslim untuk menyatakan pendapat di tempat umum. Tetapi MUI menegaskan, tindakan anarkis tak diperbolehkan.
"Kalau memang nanti ada demonstrasi misalnya supaya ikut peraturan, supaya santun, supaya tidak anarkis, kemudian tidak terprovokasi, tidak merusak," kata KH Maruf sebelum pertemuan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
MUI tak melarang demonstrasi karena tak ada aturan yang tidak perbolehkan itu. MUI juga menegaskan, pihaknya tak memiliki massa untuk demonstrasi pada Jumat, 4 November 2016.
"MUI tak punya massa, yang punya massa itu ormas jadi saya kira begitu," kata Maruf. / http://news.detik.com/berita/d-3334324/ketua-dpr-jokowi-bertemu-ormas-islam-kondisi-jadi-lebih-kondusif 

Polisi dan MUI Sarankan Warga Jateng Tak ke Jakarta untuk Demo 4 November 

Polisi dan MUI Sarankan Warga Jateng Tak ke Jakarta untuk Demo 4 November 2016

Jakarta - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono mengimbau warga Jawa Tengah tidak perlu berangkat ke Jakarta untuk mengikuti demonstrasi 4 November 2016. Condro menegaskan masyarakat lebih baik berdoa saja di daerah masing-masing.
Hal itu diungkapkan Condro usai rapat tertutup dengan MUI Jateng, NU, dan Muhammadiyah di Mapolda Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Condro mengatakan jika memang ingin menyampaikan aspirasi, bisa dilakukan di daerah masing-masing dengan aman.
"Menghimbau warga masyarakat Jawa Tengah nanti tanggal 4 tidak usah ke Jakarta. Sampaikan aspirasi di Jawa Tengah saja kemudian berdoa dan kami dari Polda Jateng akan berikan pengamanan secara persuasif agar unjuk rasa aman dan masyarakat tidak terganggu," kata Condro, Selasa (1/11/2016).
Dari hasil pertemuan tersebut, diharapkan jika ada warga yang tetap ingin bergabung unjuk rasa di Jakarta tanggal 4 November 2016, maka jangan membawa atribut keagamaan. Selain itu isu yang dibawa jangan meluas sehingga mengganggu kerukunan umat beragama.
"Pimpinan NU Jateng malah melarang keluarga NU ke sana. Pimpinan Muhammadiyah juga mengimbau hal yang sama, kalau ada yang berangkat sendiri, jangan pakai atribut keagamaan," tegasnya.
Terkait isu dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan dibawa saat unjuk rasa, MUI Jateng membuat pernyataan sikap agar hal itu diproses hukum.
"Beliau (ketua MUI) membuat pernyataan sikap agar dapatnya dugaan penistaan agama ini diproses hukum. Ini surat sudah kami terima akan diteruskan dengan surat pengantar Kapolda dan kurir dari dit Reskrimum disampaikan ke Bareskrim," jelas Condro.
Sementara itu, Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Daroji mengatakan pihaknya mendengar informasi ada beberapa warga Jawa Tengah yang akan bergabung pada aksi di Jakarta. Ia berharap mereka mengurungkan niatnya karena MUI Jateng sudah mengirimkan pernyataan sikap soal dugaan penistaan agama itu.
"Sudah dengar akan ada beberapa warga yang akan ke Jakarta. Lebih baik diurungkan saja karena MUI sudah mengirimkan pernyataan sikap," kata Ahmad.  / http://news.detik.com/berita/d-3334345/polisi-dan-mui-sarankan-warga-jateng-tak-ke-jakarta-untuk-demo-4-november

Demo 4 November, Plt Gubernur DKI: Tidak Ada Sekolah yang Libur! 

Demo 4 November, Plt Gubernur DKI: Tidak Ada Sekolah yang Libur!

Jakarta - Berkaitan dengan rencana aksi ormas Islam Jumat 4 November nanti, Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono menegaskan, aktivitas perkantoran dan sekolah tetap berjalan sebagai mestinya. Ia melarang ada sekolah yang meliburkan muridnya pada saat demo.
"Saya tegaskan lagi sehubungan berkembangnya ada sekolah atau kantor libur atau tidak libur, saya tegaskan Pemprov DKI tidak membuat instruksi meliburkan sekolah," tegas Soni Sumarsono.
Hal itu diungkapkan Soni usai menemui Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan, kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Pun halnya dengan pelayanan di kantor Pemprov DKI tetap berjalan seperti hari-hari biasa.
"Sekolah tetap berjalan dan Pemprov akan berjalan seperti biasanya, pelayanan publik juga tetap buka," lanjutnya.
Menurut Soni, demo adalah suatu hal biasa di dalam negara demokrasi. Ia meminta masyarakat untuk tidak usah khawatir akan adanya demo tersebut.
"Jadi tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan, jadi berjalan apa adanya namun kesiapan tetap dibutuhkan," lanjutnya. / http://news.detik.com/berita/d-3334360/demo-4-november-plt-gubernur-dki-tidak-ada-sekolah-yang-libur

Ketum Golkar: Jokowi Dekatkan Diri ke Semua Unsur Agar Suasana Kondusif 

Ketum Golkar: Jokowi Dekatkan Diri ke Semua Unsur Agar Suasana Kondusif

Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengapresiasi langkah-langkah antisipatif Presiden Joko Widodo menghadapi aksi Demo Ahok 4 November mendatang. Pertemuan dengan beberapa tokoh seperti Prabowo Subianto dan terakhir dengan Petinggi ormas Islam terbesar di Indonesia.
Pagi tadi Jokowi memanggil perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Pertemuan tersebut untuk mendinginkan suasana yang tengah memanas jelang aksi Bela Islam II.
"Apa yang dilakukan presiden dalam pertemuan dengan tokoh tokoh seperti NU dan lain lain ini tentu kita berikan apresiasi," kata Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
"Karena Pak Jokowi mendekatkan kepada semua unsur mulai dari Pak Prabowo, tokoh tokoh. Ini tidak lain supaya suasana di Indonesia ini kondusif," sambung dia.

Baca Juga: Muhammadiyah: Presiden Tak Khawatirkan Demo, Tapi Jangan Anarkis
Mantan Ketua DPR ini berharap aksi 4 November nanti bisa berjalan damai. Para massa aksi diharap tidak anarkis dan merusak tatanan demokrasi yang sudah dibangun.
"Tentu yang terpenting adalah demi persatuan dan kesatuan bisa berjalan aman, tertib dan tidak anarkis. Ini merupakan keinginan rakyat," ungkapnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak melarang umat muslim untuk menyatakan pendapat di tempat umum. Tetapi MUI menegaskan, tindakan anarkis tak diperbolehkan.
"Kalau memang nanti ada demonstrasi misalnya supaya ikut peraturan, supaya santun, supaya tidak anarkis, kemudian tidak terprovokasi, tidak merusak," kata KH Maruf sebelum pertemuan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
MUI tak melarang demonstrasi karena tak ada aturan yang tidak perbolehkan itu. MUI juga menegaskan, pihaknya tak memiliki massa untuk demonstrasi pada Jumat, 4 November 2016.
"MUI tak punya massa, yang punya massa itu ormas jadi saya kira begitu," kata Maruf. / http://news.detik.com/berita/d-3334435/ketum-golkar-jokowi-dekatkan-diri-ke-semua-unsur-agar-suasana-kondusif  

Ketum MUI: Masih Ada 1-2 Kelompok yang Belum Punya Komitmen Nasional (Siapakah mereka ??? Apakah mereka adalah golongan Penebar Kebencian sesama ummat manusia dan ummat islam ??!!)

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah ulama untuk berdiskusi di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi dan para ulama bicara tentang komitmennya untuk menjaga kesatuan bangsa.
Ulama yang hadir berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah. Ketum MUI Maruf Amin mengatakan, para ulama sepakat bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati.
"Beliau mengajak kita untuk menjaga NKRI dan merawat keutuhan dan kesatuan bangsa ini. Kita semua para ulama sepakat karena bagi kita NKRI itu sudah final dan komitmen kebangsaan kita juga seluruhnya sepakat sebagai bangsa Indonesia dan segala aturan ketentuan dan empat pilarnya," kata Maruf Amin usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Meski demikian, Maruf Amin mengatakan, masih ada beberapa kelompok keagamaan yang belum 'berkomitmen' nasional, untuk kepentingan NKRI. Karena itu, jadi tugas bersama untuk merangkul kelompok-kelompok tersebut.
"Karena masih ada 1-2 kelompok yang belum punya komitmen nasional. Nah itu menjadi harapan kami," katanya. / http://news.detik.com/berita/d-3334434/ketum-mui-masih-ada-1-2-kelompok-yang-belum-punya-komitmen-nasional

Catat! Ini 8 Maklumat Kapolda Metro untuk Massa Demo 4 November 

Catat! Ini 8 Maklumat Kapolda Metro untuk Massa Demo 4 November

Jakarta - Menyikapi perkembangan situasi menjelang emo 4 November 2016 nanti, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengeluarkan maklumat bagi peserta untuk tidak melakukan tindak pidana. Ada 8 poin dalam maklumat tersebut yang harus dipatuhi oleh peserta demo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, maklumat tersebut disampaikan untuk mengingatkan massa agar pelaksanaan demo berlangsung dengan tertib dan aman.
"Sebab itulah pentingnya Kapolda keluarkan maklumat, sehingga ke depan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tidak ada provokatif, anarkis dan sebagainya," tutur Awi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Maklumat tersebut berisi sejumlah kewajiban dan hak polisi sebagai penanggung jawab keamanan serta kewajiban dan hak-hak dari peserta demo.
Selain itu, maklumat tersebut juga berisi larangan-larangan bagi peserta demo untuk melakukan tindak pidana selama menyampaikan pendapat di muka umum.
Berikut 8 poin isi larangan bagi peserta demo yang tertuang dalam maklumat Kapolda Metro Jaya bernomor MAK/03/X/2016, tertanggal 31 Oktober 2016:

1. Dilarang membawa, memiliki, menyimpan, mengangkut atau mengusai senjata api, amunisi dan atau bahan peledak. Apabila melakukan tindak pidana tersebut, maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud Pasal 1 ayat (1) UU Darurat RI No 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
2. Dilarang membawa, memiliki, menguasai, menyimpan atau mengangkut senjata tajam, senjata penusuk dan atau senjata pemukul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No 12 Tahun 1951.
3. Dilarang menghasut atau memprovokasi dengan lisan atau tulisan supaya melajukan sesuatu perbuatan yang dapat dihukum. Sanksi pidana tersebut tertuang dalam Pasal 160 KUHP.
4. Dilarang menyebarkan atau meneruskan informasi elektronik yang bermuatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik dengan elektronik, media elektronik atau media sosial. Pelanggaran pidana tersebut dikenakan Pasal 27 ayat (3) UU RI No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
5. Dilarang menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian, permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA dengan elektronik, media elektronik atau media sosial. Adapun pelanggaran pidana tersebut dapat dikenakan Pasal 28 ayat (2) UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukuman penjara maksimal 6 tahun dan atau denda Rp 1 miliar.
6. Tidak menurut perintah, melawan dan atau menggagalkan petugas Polri yang sedang menjalankan tugasnya. Pelanggaran tersebut dapat dipidana dengan Pasal 216 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun 2 bulan penjara.
7. Berkerumunan dengan sengaja tidak pergi dengan segera sesudah diperintahkan 3 kali oleh petugas yang berhak. Pelanggaran pidana tersebut dapat dijerat dengan Pasal 218 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 4 tahun 2 bulan.
8. Dan atau melakukan tindak pidana: terorisme, pengrusakan, kekerasan secara bersama-sama, pembakaran, pencurian dengan kekerasan/penjarahan, penghinaan, fitnah, pencemaran nama baik, pelanggaran lalu lintas jalan raya, pelanggaran ketertiban umum, dan atau tindak pidana lainnya sebagaimana dimaksud dalam KUHP dan dalam Undang-Undang tertentu yang berlaku maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana ancaman pidana yang termaktub di dalam KUHP dan atau UU tersebut.

"Kami berharap agar peserta demo mematuhi maklumat tersebut agar pelaksanaan demo tetap berjalan dengan aman dan lancar, serta kegiatan masyarakat pun tetap berjalan dengan kondusif," katanya.
Awi menambahkan, selama pelaksanaan demo, peserta dan atau penanggung jawab aksi berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menghormati hak-hak orang lain, menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum, menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum serta menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Apa yang ada di maklumat ini sebenarnya tertuang dalam Undang-Undang No 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum dan ini berlaku untuk aksi-aksi lainnya, tidak hanya untuk 4 November nanti," pungkas Awi. / http://news.detik.com/berita/d-3334534/catat-ini-8-maklumat-kapolda-metro-untuk-massa-demo-4-november

Ulama Imbau Demo 4 November Harus Santun dan Bubar Pukul 18.00 WIB 

Ulama Imbau Demo 4 November 2016 Harus Santun dan Bubar Pukul 18.00 WIB

Jakarta - Para ulama bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta untuk bertukar pikiran, termasuk membahas soal rencana unjuk rasa umat Islam pada 4 November 2016 mendatang. Ditegaskan Majelis Ulama Indonesia (MUI), para ulama sepakat unjuk rasa yang dilakukan harus santun dan tidak merusak.
Ulama yang hadir berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah. Ketum MUI Maruf Amin mengatakan, para ulama sepakat dengan Presiden Jokowi bahwa unjuk rasa yang dilakukan nanti harus tertib dan santun.
"Artinya kan kita sepakat dengan Presiden bahwasannya demo itu tidak dilarang di negara demokrasi, tapi harus sesuai dengan peraturan. Karena itu kita para ulama sepakat bahwa kita harus menyerukan pada mereka dalam demonstrasi harus mematuhi aturan-aturan, harus dilakukan dengan sopan santun, dengan akhlaqul karimah, tidak boleh anarkis, tidak boleh ada pengrusakan," kata Maruf Amin usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Maruf mengatakan, para ulama sepakat untuk mengimbau para peserta unjuk rasa tidak mudah tersulut amarah, terutama dari provokator. Termasuk kepada aparat keamanan yang mengawal aksi tersebut dapat melakukan tugasnya dengan baik.
"Kita ingatkan juga agar tidak terprovokasi kalau ada hal-hal yang terjadi. Dan pada aparat keamanan kita minta mereka mengamankan ini dan menertibkan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya.
Maaruf juga mengatakan, para ulama sepakat agar aksi unjuk rasa dilakukan dengan tertib. Termasuk dengan batas waktu unjuk rasa yang telah ditetapkan, yakni hanya sampai pukul 18.00 WIB.
"Supaya demo ini berjalan dengan damai dan seusai dengan aturan, jadi jam 18.00 WIB udah selesai," katanya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto menegaskan bahwa demonstrasi Aksi Bela Islam II terkait dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak dilarang. Tapi, para pendemo diingatkan agar patuh pada aturan.
"Demo tanggal 4 tidak dilarang karena menyampaikan pendapat di muka umum. Tapi peraturannya jelas, tiap 100 orang yang ada pimpin. Setelah pukul 18.00 WIB bubar karena aturannya begitu sehingga tidak meresahkan masyarakat," kata Wiranto di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakpus, Selasa (1/11). / http://news.detik.com/berita/d-3334467/ulama-imbau-demo-4-november-harus-santun-dan-bubar-pukul-1800-wib 
 
Luhut Ungkap Kisah di Balik Pertemuan Jokowi-Prabowo di Hambalang 

Luhut Ungkap Kisah di Balik Pertemuan Jokowi-Prabowo di Hambalang

Jakarta - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Senin (30/10/2016) menyejukkan suasana jelang demo 4 November 2016. Menko Kemaritiman Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap kisah di balik pertemuan itu, lengkap dengan kesepakatan Jokowi dan Prabowo. Simak kisahnya selengkapnya.
Luhut menuliskan kisah itu lewat akun Facebook resminya, Selasa (1/11/2016).
Berikut kisah di balik pertemuan Jokowi dan Prabowo yang dituliskan secara lengkap oleh Luhut:
Saya kenal Pak Prabowo sejak dari pangkat Letnan. Sudah lebih dari 30 tahun kami berteman, walaupun kadang kami berbeda pendapat. Tapi kalau kami sudah bicara tentang NKRI, kami jadi sepakat, kami jadi satu dan kokoh. Kami tidak mau ditawar soal itu.
Perbedaan pendapat itu juga mewarnai momen makan siang bersama kami beberapa waktu lalu, sebelum kunjungan Presiden ke Hambalang. Siang itu saya menyampaikan maksud Presiden untuk memenuhi janji yang diucapkannya 2014 silam, yakni untuk mengunjungi kediaman Pak Prabowo di Hambalang. Karena humble dan sangat menghargai sistem, Pak Prabowo awalnya menyampaikan kesanggupannya untuk menghadap ke Istana Negara. Tapi akhirnya beliau sepakat juga bahwa Pak Jokowi yang akan pergi ke Hambalang.
Pertemuan kedua tokoh nasional kemarin di Hambalang berlangsung dalam suasana yang sangat cair, meskipun dulu mereka merupakan rival ketat. Banyak guyonan di sana-sini meski tetap ada diskusi-diskusi serius. Topik pembicaraan adalah seputar masalah keamanan, ekonomi nasional, sampai tentang berkuda.
Ada 1 titik di mana mereka bersepakat bahwa negara ini harus dikelola dengan demokrasi yang baik, tanpa perpecahan. Boleh saja kita berbeda pendapat, tapi jangan sampai kita saling mengeluarkan sumpah serapah.
Saya pikir pertemuan kemarin merupakan contoh kematangan berdemokrasi. Bahwa rivalitas boleh saja, tapi persahabatan harus tetap dipegang sehingga tidak melahirkan perasaan dendam. Yang paling penting, pada pertemuan kemarin mereka memberikan contoh kepada elit-elit Indonesia tentang bagaimana seharusnya menjadi pemimpin yang benar.
Jangan lupa bahwa kita hidup di negara yang majemuk. / http://news.detik.com/berita/d-3334598/luhut-ungkap-kisah-di-balik-pertemuan-jokowi-prabowo-di-hambalang

jelaskan-demo-4-november-fadli-zon-surati-jokowi 

Jelaskan Demo 4 November, Fadli Zon Surati Jokowi

islamindonesia.id – Jelaskan Demo 4 November, Fadli Zon Surati Jokowi 
Jumat (28/10/2016) lalu, sejumlah tokoh agama datang ke kantor DPR menemui Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Banyak hal dibahas dalam pertemuan yang juga dihadiri politisi PKS Fahri Hamzah tersebut, khususnya aspirasi dari para tokoh agama yang meminta dukungan terkait demo 4 November. Untuk itu, Fadli dan Fahri pun secara terbuka sudah menyatakan siap untuk ikut hadir dalam acara Demo Bela Islam II itu.
Tak hanya sampai disitu, untuk meneruskan aspirasi tersebut, pasca pertemuan bahkan Fadli sudah berinisiatif mengirimkan surat resmi kepada Jokowi.
Awak media pun bertanya, apa tujuan politisi Gerindra itu berkirim surat kepada Jokowi. Apakah hal itu terkait kunjungan Jokowi menemui Prabowo Subianto di Hambalang baru-baru ini?
“Itu surat penyampaian aspirasi waktu Jumat,” jawab Fadli di Jakarta, Senin (31/10/2016). Dia menegaskan, surat tersebut sudah dikirimkannya pada tanggal 28 Oktober, jadi memang tidak ada kaitannya dengan pertemuan Jokowi dan Prabowo.
Menurut Fadli, surat itu berisi aspirasi perihal rencana demonstrasi damai beberapa tokoh dan ormas Islam yang menuntut polisi segera mengusut dan menuntaskan penyelidikan dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pada surat tersebut, dia meminta agar polisi mengawal dan menjaga demonstrasi 4 November tersebut, sekaligus menegaskan kembali permintaan sejumlah tokoh agama agar Jokowi menemui demonstran dan mendengarkan secara langsung aspirasi mereka.
Seperti diketahui, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi masyarakat dalam beberapa hari ini sudah berulangkali menegaskan bahwa mereka bersama hampir setengah juta massa, akan berdemonstrasi pada 4 November 2016.
Dalam beberapa statemen yang menyebar di media massa dan media sosial, para pimpinan dan massa Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) MUI itu mengancam siap menginap di depan Istana Merdeka jika Jokowi tidak menggubris tuntutan mereka agar polisi segera menuntaskan penyelesaian kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kembali mencalonkan diri dalam Pilkada DKI. / https://islamindonesia.id/berita/jelaskan-demo-4-november-fadli-zon-surati-jokowi.htm

jalur-teroris 

Aksi Demo 4 November Usaha Bangkitkan Indonesia Spring

SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – Menurut Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Brigjen Wuryanto menilai perkembangan politik yang terjadi menjelang pilkada serentak 2017 mirip rangkaian revolusi yang terjadi di Timur Tengah sejak 2010 silam. (Baca: Upaya Monarki Saudi “beli Fakta berita” Kuasai Media Dunia)
Wuryanto menuturkan hal tersebut menyikapi situasi politik yang makin memanas belakangan ini, termasuk rencana unjuk rasa anti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jumat mendatang.
“Melihat sejarah perkembangan Arab Spring, mulai dari Mesir, Libya, dan Suriah, semua yang terjadi saat itu hampir tidak ada bedanya dengan (Indonesia) hari ini,” ujarnya di Jakarta, Selasa (01/11). (Baca: Inilah Slogan Pembodohan HTI-Kelompok Khilafah yang Ingin Hancurkan NKRI)
Wuryanto mengatakan, beberapa kelompok menginginkan revolusi di Timur Tengah juga terjadi di Indonesia. Ia berkata, kelompok itu berciri merasa yang paling benar dan resisten terhadap kelompok lain.
“Beberapa kelompok ada yang menginginkan hal seperti itu (Arab Spring). Itu bisa berkembang atau tidak, tergantung pada peran media massa,” ujarnya.
Menghadapi fenomena sosial seperti itu, Wuryanto menegaskan, TNI akan terus bersiaga. Mereka akan turut bertugas mengawal unjuk rasa tanggal 4 November nanti.
“TNI berada di atas semua golongan, TNI akan mengerahkan semua kemampuan untuk membantu Polri,” ujar Wuryanto.
Arab Spring dimulai dari penggulingan Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali. Secara berturut-turut, pemimpin negara Arab lainnya juga jatuh dari kekuasaan, yaitu Presiden Mesir Hosni Mubarak dan penggantinya Mohammed Morsi, Presiden Libya Muammar Khadafi, dan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. (Baca: BELAJAR DARI SURIAH, Inilah Karakteristik Ashabul Fitnah yang Hancurkan Sebuah Bangsa)
Sementara itu, sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut ada sosok yang ingin mengambil kesempatan pada unjuk rasa 4 November nanti. Orang tersebut, kata Tjahjo, berambisi menjadi presiden Indonesia.
“Kalau ada oknum yang ingin membangun sebuah negara dan ideologi baru atau menjadi presiden, tunggu mekanisme lima tahunan yang telah dibangun,” tuturnya. (SFA/CNN) / http://salafynews.com/aksi-demo-4-november-usaha-bangkitkan-indonesia-spring.html

 

Jokowi di Depan Ulama: Islam dan Ke Indonesiaan Tidak Harus Dipertetangkan

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Para tokoh pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam datang ke Istana Negara demi memenuhi undangan Presiden Joko Widodo jelang aksi demo 4 November 2016. (Baca juga: Politik Cerdas Jokowi Amankan NKRI)
Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Selasa (1/11/2016), Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas kehadiran para ulama yang memang seharusnya terjalin harmonis antara ulama dan umara.
Hanya saja melihat kondisi yang akhir-akhir ini semakin memanas terkait ucapan Ahok yang dianggap menistakan agama Islam, Jokowi meminta para ulama untuk memberikan masukan dan berbagi tugas untuk dapat mencerahkan umat. (Baca juga: Jokowi; Bangsa Indonesia Tertinggal Karena Enam Masalah?)
“Silaturahmi antara ulama dan umaro ini harus terus kita jalin, kita pelihara, kita rawat, dan ditingkatkan. Saya percaya para ulama sebagai pewaris nabi dan penerus tugas-tugasnya, yang membawa kabar baik, menjaga umat, memberikan peringatan, memberikan tuntunan pada umat dan kita semuanya,” tegas Jokowi, sapaan Presiden saat membuka pertemuan dengan para ulama.
Menurut Jokowi, saat ini kehadiran para ulama sedang dinantikan untuk meredam masalah dan membawa damai di tengah masyarakat. Terutama jika berhubungan dengan masalah SARA. (Baca juga: Denny Siregar dan Siasat Pemerintah Sikat Kelompok Anti Pancasila-NKRI)
Jokowi berharap para ulama bersama pemerintah menjaga perdamaian dan ketertiban dalam negeri.
“Kami berharap para ulama juga berani mengambil sikap tegas bahwa antara Islam dan keIndonesiaan bukan harus dipertentangkan. Tetapi marilah kita bersama-sama kita jaga, kita pelihara, perjuangkan keIndonesiaan kita,” pungkas Jokowi.
Jokowi juga mengaku sangat mendukung terhadap proses hukum yang sedang berlangsung terhadap Ahok yang terkait perkataannya beberapa waktu lalu. Namun demikian Jokowi tidak akan mengintervensi upaya hukum yang sedang berlangsung. (ARN/PojokSatu) / https://arrahmahnews.com/2016/11/01/jokowi-di-depan-ulama-islam-dan-ke-indonesiaan-tidak-harus-dipertengkan/