Kasus SARA, Cekcok Imam Masjid Aswaja dengan Kader PKS Wahabi Berujung Maut
PONOROGO, ARRAHMAHNEWS.COM
– Nasib naas dialami oleh Maseman (Misman) (70), warga Dukuh Pendem,
Carat, Kauman, Ponorogo. Imam masjid Al-Ibrohim Karanglor tersebut
meninggal setelah ribut dengan Wawan/Wahid Arif Kurniawan (40), warga
Karanglor, Sukorejo, Ponorogo pada Senin (30/11/2015). Kejadian bermula
saat Imam masjid yang barus saja selesai menjadi imam shalat Subuh
didatangi oleh Wawan. Saat itu Wawan memberikan teguran kepada Sang Imam
karena merasa tidak cocok dengan cara Imam masjid mengimami sholat
subuh. Keduanya kemudian terlibat dalam pertengkaran adu mulut. (Baca
juga: Abu Janda Al-Boliwudi Bongkar Bisnis E-Hate (Kebencian Online) Kader PKS Jonru Ginting)
Pertengkaran pertama kali diketahui oleh
Haryono, warga setempat sekitar pukul 03.30 subuh. Karena panik, Haryono
memanggil Fanani, anak korban untuk melaporkan apa yang terjadi di
dalam masjid tersebut.
Adu mulut antar Maseman (Misman) dan Wawan terus berlanjut hingga Fanani menarik ayahnya untuk keluar manuju halaman masjid. Dalam pertengkaran itu, Haryono sempat melerai keduanya. Namun sebelum keduanya damai, Maseman tiba-tiba rubuh dan pingsan hingga ditemukan dalam kondisi kritis. Warga memanggilkan petugas kesehatan setempat tapi nyawanya tak tertolong. Maseman meninggal. Pemuda Anshor Ponorogo telah melaporkan kejadian ini kepada polisi untuk ditindaklanjuti. (Baca juga: Situs Wahabi dan Gerakan Radikal Voa-Islam Hina Gus Dur dan NU)
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres
Ponorogo, AKP Hasran, pihaknya masih akan mendalami kasus ini. “Untuk
penganiayaan masih kita dalami, karena hasil pemeriksaan luar tidak ada
tanda-tanda kekerasan dan saksi sangat minim” kata AKP Hasran. Untuk
pemeriksaan lebih lanjut, Jenazah korban kemudian dibawa ke RSU DR.
Harjono Ponorogo. (Baca juga: ‘Hari Santri’ Senjata Ampuh Negara dan Ormas Islam Toleran Perangi Kelompok Radikal)
Kader Partai Ini Jadi Pemicu Cekcok Berbuntut Maut
Lingkungan Masjid Al-Ibrohim rata-rata
jama’ahnya adalah warga Nahdlatul Ulama’ (NU). Hidup saling menghormati
sudah berlangsung lama. Namun, Wawan, beberapa tahun terakhir sering
menyampaikan ajaran agama yang ditolak oleh warga setempat. Bahkan,
penyampaian Wawan sering jadi akar permusuhan antar warga. Ini yang
memicu pertengkaran.
Menurut Syakur, pemuda Anshor Jatim,
Wawan sering menuduh ajaran agama warga dengan label yang memicu
permusuhan. Diketahui, Wawan ternyata adalah kader Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) yang dikenal berpaham Wahabi, yaitu paham di luar
ahlussunnah wal jamaah yang mengikuti aliran pemahaman Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab Najed, walau para elitnya tidak mengakui. Paham aliran
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Najed ini juga diikuti oleh
kelompok-kelompok yang dikenal ekstrem seperti ISIS, Boko Haram,
Taliban, FSA, JAT, MMI, dan sebagainya. Beberapa negara pendukung
aliansi Yahudi-Nasrani yang tergabung dalam NATO juga dikenal sebagai
pengikut aliran Wahabi seperti Arab Saudi, Bahrain, dan Qatar.
(ARN/BerbagaiMedia)
Sumber: aljazera-news / http://arrahmahnews.com/2015/12/05/kasus-sara-cekcok-imam-masjid-aswaja-dengan-kader-pks-wahabi-berujung-maut/
INNALILLAH… Demo Kader NU Ponorogo Atas Kematian Warganya Oleh Ulah Aliran Islam Radikal
PONOROGO, ARRAHMAHNEWS.COM
– Warga NU Ponorogo berduka, para kader muda NU, yang terdiri dari GP
Ansor, IPNU-IPPNU, dan PMII Cabang Ponorogo menggelar demo atas tindakan
radikalisme agama yang mengakibatkan meninggalnya Bapak Misman pejuang
tradisi NU setempat. (Baca juga: Agus Sunyoto; Wahabi Singkirkan Wali Songo)
Saudara
Wawan, yang diduga pelaku ini juga menganut paham Islam radikal, yang
seringkali membuat ulah dengan gigih berusaha membelokan tradisi NU di
masjid yang dikelola warga NU secara turun-temurun. Bisa jadi usaha
Wawan yang radikal ini akan berhenti total atas kejadian ini. Radikal
cukup sampai di sini, tidak akan ada yang mengkafirkan, membid’ahkan
orang lain lagi, dan tidak merebut masjid NU lagi, ucap para pendemo.
(Baca juga: Wahabi “Beragama” Tapi Tak BerTuhan)
Kegiatan
demo anti kekerasan atas nama agama ini dimulai dari kantor PCNU
Ponorogo, perempatan Tambakbayan, di depan rumah yang diduga milik
pelaku, dan sholat ghoib bagi korban di Masjid Ibrahim Desa Karang Lor
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo dan dilanjutkan tabur bunga di
makam Bapak Misman pejuang NU sejati ini. Kader NU berdemo tanpa anarkis
hanya berharap pelaku diadili seadil-adilnya. Semoga radikalisme agama
sudah cukup di sini, jangan ada korban lagi.
(ARN/BerbagaiMedia/http://arrahmahnews.com/2015/12/05/innalillah-demo-kader-nu-ponorogo-atas-kematian-warganya-oleh-ulah-aliran-islam-radikal/)
Gus Mus: Jangan Mudah Kasih Stempel Syirik dan Sesat Kepada Sesama
JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM
– Sesama muslim seharusnya saling membantu, bukan saling menghancurkan.
Sesama muslim juga harus saling mengingatkan. Ketika mengingatkan pun
ada adabnya, mesti dengan cara yang baik pula. Juga jangan mudah memberi
stempel syirik dan sesat kepada sesama. (Baca juga: Sekjen ISNU: Wahabi dan Barat Hancurkan Islam dengan Isu Sektarian dan Palsukan Hadis Aswaja)
Demikian disampaikan Pengasuh Pondok
Pesantren Raudhatuth Thalibin Leteh Rembang KH Ahmad Mustofa Bisri pada
acara Khotmil Qur’an dan Pengajian Akbar Pondok Pesantren Tahfidz wa
Ta’limil Quran dan Jamuro Solo di Masjid Agung, belum lama ini (29/11).
“Orang Islam yang mengetahui terjadi
kesesatan seharusnya memberitahu kepada pengikut aliran sesat itu dengan
cara yang baik. Tidak boleh langsung memusuhi orang yang dianggap
sesat,” tutur kiai yang disapa Gus Mus yang pernah mengemban Rais ‘Aam
PBNU.
Lebih lanjut dijelaskan Gus Mus, mengatakan persoalan sesat dan tidak sesat itu, sejatinya urusan Allah SWT yang menentukan.
“Itu ada di Al-Quran. Kita harus tahu
mana yang haknya Gusti Allah dan kewajiban kita. Kewajiban kita memberi
tahu dia. Tahu enggak tahu, itu Gusti Allah. Menunjukkan jalan kepada
orang yang sesat itu kewajiban kita,” kata dia. (Baca juga: Tunisia Sita 25 Ton Buku-Buku Takfiri Wahabi)
Dalam kesempatan tersebut, Gus Mus juga
menyinggung penting bagi para tokoh, utamanya tokoh agama untuk ikut
memberikan arahan agar terjadi perdamaian antar umat beragama.
“Masing-masing harus menyadari kewajiban tersebut. Isu S ARA itu salah
satu yang harus kita lakukan kalau ingin damai. Seruan menghindari isu
itu juga tidak hanya saat Pemilukada, tetapi dilakukan setiap saat,”
terangnya.
Umat Islam, lanjutnya, harus paham agama
Islam dengan belajar mengaji dan mengkaji Al-Quran agar tidak mudah
terpengaruh isu SARA atau isu lain yang membahayakan agamanya. Pemahaman
Al-Quran ini sangat penting untuk menangkal perilaku menyimpang yang
akhirnya bisa merugikan bangsa dan negara. (Baca juga: Sekjen NU: Racikan Wahabisme dan Kepitalisme Merubah Wajah Suci Makkah)
Ia menilai sekarang ini banyak orang yang
mengklaim beragama Islam tapi justru menjadi sumber perpecahan dan
tindak pelanggaran seperti korupsi. “Mereka itu yang tidak mau memahami
Al-Quran. Jangan sampai orang Islam malah jadi lawan Islam, Indonesia
jadi lawan Indonesia. Islam nggak paham Islam, Indonesia nggak paham
Indonesia,” ujar dia. (ARN)
Sumber: Nu Online / http://arrahmahnews.com/2015/12/05/gus-mus-jangan-mudah-kasih-stempel-syirik-dan-sesat-kepada-sesama/
Soal Ujian Fikih Banten Mengandung Pesan Konsepsi Khilafah yang Anti NKRI dan Pancasila
JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM
– Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam M. Nurkholis
Setiawan menegaskan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada Kanwil
Kemenag Banten agar dilakukan proses revisi soal mata pelajaran Fiqh
pada ujian akhir semester (UAS) Madrasah Aliyah. Lebih dari itu, proses
ujian yang sudah berlangsung Kamis (03/12) lalu juga diminta agar
diulang pelaksanaannya dengan soal baru yang sudah direvisi. (Baca juga:
Islam Nusantara, Hari Santri, Bela Negara: 3 Jurus NKRI Perangi Kelompok Khilafah dan Radikal)
“Saya sudah menginstruksikan Kepala
Bidang Pendidikan Madrasah Banten untuk merevisi soal dan mengulang
ujian tersebut untuk menghindari resistensi masyarakat yang
berkelanjutan,” tegas M. Nurkholis Setiawan, Sabtu (05/12) seperti
dikutip dari laman kemenag.go.id.
Daftar pertanyaan dan pilihan jawaban
(multiple choice) mata pelajaran Fiqih pada UAS yang disusun oleh
Kelompok Kerja Madrasah Aliyah Negeri (KKMAN) Cilegon disoal karena
dinilai mengandung pesan dan konsepsi khilafah yang anti NKRI dan
Pancasila. Pertanyaan dimaksud antara lain: secara etimologi kata
“khilafah” berarti pengganti, sedangkan menurut istilah adalah:
A. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan UUD 1945.
B. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syari’at Islam.
C. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
D. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan kekuasaan pemerintah.
E. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan keadilan dan musyawarah.
Dari hasil verifikasi yang dilakukan
Kanwil Kemenag Banten, diketahui bahwa soal disusun berdasarkan silabus
Fiqh Kelas XII KTSP 2006 dan buku FIQH MADRASAH ALIYAH Kelas XII,
yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI 1997/1998. Tim MGMP Fiqh KKMAN
1 CILEGON selaku penyusun soal mengatakan bahwa proses penyusunan murni
berdasarkan silabus dan referensi resmi dan tanpa bermaksud memasukkan
pemahaman yang anti Pancasila dan NKRI. (Baca juga: Mantan Wasekjen PBNU: Parade Tauhid Bentuk Propaganda Soft Gerakan Radikal dirikan Negara Khilafah)
Akan hal ini, M. Nurkholis menjelaskan
bahwa pembahasan khilafah memang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam sejarah Islam. Namun demikian, pembahasan khilafah tidak boleh
diajarkan dalam kerangka memperhadapkannya dengan Pancasila dan NKRI
dalam konteks Indonesia.
Penerapan Kurikulum 2013 (K-13) mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab, lanjut M.
Nurkholis menjadi jawaban atas persoalan ini agar kejadian yang sama
tidak terulang. Selain itu, M. Nurkholis juga akan mengevaluasi proses
penyusunan soal, di mana Kelompok Kerja Madrasah (KKM) tidak lagi akan
menjadi final drafter, tapi sebagai supporting drafter soal ujian. (ARN)
Sumber: Nu Online / http://arrahmahnews.com/2015/12/05/soal-ujian-fikih-banten-mengandung-pesan-konsepsi-khilafah-yang-anti-nkri-dan-pancasila/
Surat Edaran Kemenag Jawa Barat, WASPADA Wahabi dan Ceramah Ust Athian Ali ANNAS
SALAFYNEWS.COM, JAWA BARAT
– Dalam salah satu akun Facebook KH Alawi Nurul Alam mengunggah surat
edaran dari Kemenag Jawa Barat yang menjelaskan tentang kewaspadaan akan
gerakan dan pendanaan ISIS yang dihimpun oleh Ust Athian Ali tokoh
Wahabi. (Baca Denny Siregar: Bongkar Kebusukan Kelompok “ANNAS” Zombie Berwajah Islam)
Seperti
yang kita ketahui bersama bahwa Ust Athian Ali Tokoh Intoleran dan
Wahabi serta ketua gerakan intoleran ANNAS, dalam setiap aksinya di
berbagai daerah ANNAS kerap mencatut NU secara organisasi terlibat dalam
sejumlah aksi intoleransi. Dalam aksi deklarasi anti Syiah di Masjid
Agung At-Taqwa Balikpapan pada Maret 2015 lalu, organisasi yang diketuai
tokoh Wahabi KH Athian Ali Da’i ini juga melakukan hal yang sama. PCNU
setempat menegaskan menolak kegiatan tersebut. (Baca “ANNAS” Organisasi Intoleran Catut Nama Nu Ajak Musuhi Kelompok Lain)
Untuk kesekian kalinya organisasi
intoleran yang menamakan diri ANNAS (Aliansi Nasional Anti-Syi’ah)
mencatut nama Nahdlatul Ulama sebagai bagian dari gerakan mereka. Kali
ini terjadi menjelang acara pelantikan pengurus ANNAS Bogor Raya. (Baca Denny Siregar: Melawan Paham Wahabi)
Surat edaran Kemenag Jawa Barat ini
sebagai antisipasi dari gerakan-gerakan yang berlatar belakang agama
yang sering kali membuat masalah dan kegaduhan, karena mereka mengusung
isu Sektarian dan yang bisa membuat Negara kacau serta menyebabkan
instabilitas Negara.
SURAT EDARAN
NOMOR: Kw 10.1/2/kP.04.2/2155/2015
TENTANG KEWASPADAAN
TERHADAP AJARAN WAHABI SALAFI EKSTRIM
DI WILAYAH KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA
TAHUN 2015
Sehubungan dengan terbitnya surat edaran
MUI Jawa Barat Nomor:080/SE-037-MUI-JB, tentang himbauan kewaspadaab
terhadap ajaran Wahabi Salafi ekstrim yang diketuai oleh Ust. Athian Ali
Da’i MA juga pimpinan DKM Masjid Al-Fajr Jl. Cijagra No. 39 Buahbatu
Lengkong Kota Bandung Jawa barat 40265. Kepada Masyarakat yang sering
mengikuti pengajian beliau dihimbau untuk jangan terpengaruh oleh gaya
ceramahnya berapi-api, karena Kami sedang Menelurusri hasil pengumpulan
infak sedekah dari pengajian di masjid Al-Fajr untuk membiayai
kegiatan/pengiriman ISIS warga Bandung ke Timur Tengah. Sampai Saat ini
kami masih waspada terhadap ceramahnya.
(SFA/http://www.salafynews.com/2015/12/04/surat-edaran-kemenag-jawa-barat-waspada-wahabi-dan-ceramah-ust-athian-ali-annas/)
Wawancara Eksklusif Dengan KH Alawi al-Bantani Tentang Surat Edaran Waspada Wahabi Jabar
SALAFYNEWS.COM, BANDUNG
– Wartawan Salafynews.com berkesempatan mewawancarai salah satu tokoh
NU Jawa Barat KH Alawi Al-Bantani (Kontributor Lembaga Takmir Masjid
PBNU) untuk mempertanyakan merebaknya surat edaran yang disinyalir dari
Kemenag Jawa Barat tentang Himbauan dan waspada terhadap aliran Wahabi
serta gerakan radikal yang dipelopori oleh Ustad Athian Ali. Berikut
hasil wawancara kami dengan beliau :
SFA : Wartawan Salafynews, KH Alawi al-Bantani: KH
SFA: Telah Beredar SE (Surat Edaran)
dari Kemenag Jabar tentang Waspada terhadap Ajaran Wahabi dan
Pengumpulan dana yang disinyalir buat ISIS oleh Ust Athian Ali yang juga
mengacu dari surat Edaran MUI Jabar bagaimana menurut Anda? (Baca Ketua MUI Kaltim Tolak ANNAS)
KHA: Kebenarannya tidak perlu disangkal
atau dianggap Hoax. Kita semua paham sekali tentang sifat dan karakter
Wahabi ini. Jangankan SE, al-Quran dan al-Hadits yang jelas-jelas shahih
saja tafsirnya sering dipalsukan. Rekan-rekan NU di Jabar meyakini
keshahihan SE tersebut. Penolakan yang ada dikarenakan adanya tekanan
dari pihak Eksekutif agar SE tersebut tidak berkembang luas di
masyarakat. Tentang adanya pengumpulan dana untuk para calon teroris
yang berasal dari Bandung, bisa jadi benar dan bisa juga betul. Semuanya
bisa terjadi. Oleh karena itu gerakan ekstrim Wahabi yang memakai kedok
ANNAS (Aliansi Anti Syiah Nasional) yang diketuai Athian Ali ini dalam
pengawasan pihak berwajib. Dan sekali lagi pihak di atas yang memainkan
bidak caturnya. (Baca Surat Edaran Kemenag Jawa Barat, WASPADA Wahabi dan Ceramah Ust Athian Ali ANNAS)
SFA: Tapi hal Tersebut Sudah dibantah oleh Kepala Kemenag Jabar Bapak Achmad Bukhori Bahwa surat edaran itu Palsu?
KHA: Adapun bantahan dari bapak Ahmad
Buchori adalah bantahan sepihak tidak mewakili kebenaran dilapangan yang
sebenarnya, itu menurut para kyai-kyai kami.
SFA: Kalau Menurut anda dan NU Bagaimana sepak terjang Ust Athian Ali ini?
KHA: Menurut NU Jabar, gerakan Athian
Ali ini adalah gerakan takfiri yang sangat berbahaya. Karena gerakan ini
selalu menggiring dan menghasut masyarakat awam agar meyakini kesesatan
yang dianggapnya sebagai sebuah kebenaran. Dan harus diketahui pula
bahwa Athian Ali dkk-nya adalah orang-orang yang paling gencar memvonis
orang-orang NU sebagai ahli neraka, penyembah kuburan, kaum musyrik dan
celaan-celaan yang tak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Saksi serta
buktinya adalah warga NU di Bandung. (Baca Kicauan Denny Siregar: Indonesia Darurat Khilafah dan Wahabi)
SFA: Ada hubungan apa antara ANNAS dan Ust Athian Ali ?
KHA: ANNAS adalah salah satu gerakan
Takfirisme yang didanai dari beberapa pengusaha baik dari dalam dan luar
negeri. Ideologi Wahabi ini sangat berbahaya sekali, gerakan ANNAS
ini diketuai oleh Athian Ali, ini merupakan gerakan yang dapat
memecah-belah persatuan dalam beragama dan bermadzhab di Indonesia yang
sebelumnya damai dan aman ini.
SFA: Kenapa Seringkali Ust Athian Ali mengaku sebagai perwakilan dari NU?
KHA: Athian Ali jelas bukan orang NU, dia orang PERSIS yang berfaham wahabi.
SFA: Apa Bahayanya Gerakan Wahabi dan ANNAS Bagi NKRI?
KHA: Amat Jelas sangat betapa
berbahayanya gerakan ANNAS dan gerakan-gerakan intoleran lainnya bagi
NKRI. Kita tidak bisa menutup mata dari kebenaran yang nyata. Siapa yang
mengebom Bali? Cirebon? Hotel JW Marriot? yang menduduki
masjid-masjid NU secara de facto dan de jure? siapa yang anti hormat bendera? anti NKRI? anti Pancasila? dan ingin dirikan Negara khilafah?
Apakah orang-orang Hindu, Kristen, Budha, NU, Muhammadiyah? Jawabannya
jelas dan pasti bukan mereka semua, tapi orang-orang Wahabi. Yang jelas
sekarang bahwa ada dua surat yang beredar di Masyarakat, menurut saya
surat edaran dari yang saya share di facebook itu benar atau salah yang
jelas bahwa gerakan ekstrimisme yang dilakukan oleh Athian Ali dengan
menggunakan ANNAS adalah sebuah bentuk gerakan yang bisa menghancurkan
toleransi beragama di Indonesia, karena kalau kita melihat kasus di
Suriah, Libya, Irak Semuanya peperangan itu muncul berawal dari gerakan
Khilafah dan Wahabi yang ingin membuat Negara di dalam Negara “Khilafah”
dengan menggunakan Isu sektarian. (Baca Abu Janda Al-Boliwudi: Kelompok Khilafah Pemakar NKRI, Pembenci Pancasila dan Anti Nasionalisme)
SFA: Jadi ini Bagaimana pak Kyai?
KHA: Itu biar urusan saya sama Athian
Ali lah, yang jelas Jawa Barat tidak boleh berkembang aliran Takfirisme
yang dibawa oleh Athian Ali dan ANNAS untuk Goyang NKRI, NU,
Muhammadiyah.
Terima kasih pak Kyai Alawi atas
kesempatannya bisa memberikan klarifikasi tentang Surat Edaran yang
tersebar di masyarakat. Beliau adalah salah satu tokoh NU di Jawa Barat
yang ikut mengamankan masjid-masjid NU dari kelompok ekstrimis ini.
(Baca Tuhan, Nabi, Khulafaurrosyidin Tak Perintahkan Buat Negara Khilafah)
Pada bulan maret 2012 Ketua PP LTMNU KH
Abdul Manan Ghani, Senin (26/3/2012), menjelaskan, Jawa Barat termasuk
kawasan yang cukup banyak menghadapi tantangan penetrasi ideologi garis
keras ke dalam masjid. Untuk itu, revitalisasi masjid dan penguatan
organisasi kemasjidan hingga ke tingkat bawah menjadi sangat dibutuhkan,
untuk penyelamatan masjid-masjid NU. (Baca Wahabi Membakar Al-Qur’an, Kitab Hadis dan Hancurkan Kuburan Sahabat Nabi)
“Itu adalah usaha LTMNU untuk mengamankan masjid NU untuk kemaslahatan bersama,” tandas Manan. Wallahu A’lam Bisshowab…
(SFA/http://www.salafynews.com/2015/12/04/wawancara-eksklusif-dengan-kh-alawi-al-bantani-tentang-surat-edaran-waspada-wahabi-jabar/)
Neokolonialisme di Indonesia? Lawan!
Oleh: Permadi Arya
Pribadi bangsa Indonesia adalah pribadi ramah, cinta perdamaian, plural menghargai perbedaan, benci konflik, memiliki kearifan yang relijius bersinergi dengan norma adat luhur yang diturunkan oleh nenek moyang berbudaya tinggi dan para Wali Songo.
Ini adalah alasan mengapa berbagai suku yang berbeda-beda bahasa dapat hidup harmonis dalam indahnya kebersamaan selama berabad-abad disatukan dalam bingkai negara Republik Indonesia yang berketuhanan, menaungi berbagai agama & aliran kepercayaan.
Namun ada pihak-pihak yang benci melihat indahnya kebersamaan sebuah masyarakat yang toleran dan saling menghargai ini. Pihak-pihak yang membawa agenda politik dan ekonomi berbalut agama dalam wadah organisasi trans-nasional dan berbagai elemen masyarakat lain yang menebar intoleransi titipan induk semang asing mereka.
Neokolonialisme (Penjajah Gaya Baru)
Jutaan dollar dan riyal ditaburkan ke berbagai wadah yang berlabel reliji yang mampu melakukan penetrasi ke berbagai lini kehidupan masyarakat dengan kecepatan mobilitas mengerikan berkat beking dana asing fantastis menebar ideologi anti kebersamaan bahkan anti Pancasila.
Benih-benih perpecahan terus ditanam ke dalam benak anak bangsa, hasutan kebencian terhadap tetangga yang beda aliran, beda agama, bahkan hasutan kebencian terhadap negara. Seolah-olah warisan para Bapak pendiri bangsa adalah sesuatu yang buruk yang harus diganti oleh sistem impor meskipun lewat cara-cara kekerasan.
Apa ini kalau bukan penjajahan?
Pemerintah yang baru seumur jagung ini belum cukup solid & masih sibuk konsolidasi kekuatan melawan serangan-serangan politik, serba salah karena setiap langkah menjadi obyek politisasi kubu lawan seperti saat pemblokiran 22 situs teroris yang langsung dipolitisir seolah-olah sebagai kebijakan “anti- Islam” oleh kubu seberang.
Saat pemerintah inkapasitas, rakyat harus bangkit melawan derasnya propaganda, provokasi , hasutan berbeking dollar dan riyal ini. Caranya? Dengan tebar pesan damai. Harga yang harus dibayar bangsa ini akan terlalu mahal bila kita hanya diam, menggrundel dan menggerutu saja.
Karena satu-satunya cara melawan dominasi dollar dan riyal adalah melalui kebersamaan, kekompakan melukis warna toleransi dan perdamaian di atas warna intoleran dan permusuhan para kelompok marah antek asing.
Diam Bukan Pilihan
Situasi saat ini saat ada upaya disintegrasi bangsa yang sistematis, terstruktur & masif, memelihara apatisme (sikap tak peduli) bisa dibayar mahal oleh darah & jiwa bangsa ini. Sudah tidak bisa lagi diam dan jadi penonton. Diam bukan pilihan.
Jadilah sosok-sosok pemicu di lingkungan masing-masing, lakukan inisiasi, baik di dunia maya maupun dunia nyata. Lakukan sesuatu, mulai menulis Status pesan damai agar dibaca oleh teman-teman media sosial, tulis kritik atas kaum intoleran kirim ke media-media cetak maupun online.
Bagi yang punya bakat, buat gambar-gambar pesan Perdamaian entah itu hanya meme, atau mencetak poster untuk dipasang di mading-mading sekolah, universitas & papan pengumuman RT/RW komplek tempat tinggal. Diam bukan pilihan.
Segala Cara Suarakan Perdamaian
Tulis pesan, buat gambar, bikin video (bagi yang mampu), lalu sebarkan tautan, lakukan segala cara sesuai kemampuan karena hanya melalui kebersamaan yang masif kita bisa melawan gerakan intoleran & permusuhan.
Warnai jagad Nusantara dengan pesan-pesan cinta, tanamkan kembali ide keindahan kebersamaan kedalam pola pikir anak bangsa yang mulai dirusak oleh pengaruh asing, bangkitkan kembali rasa toleransi yang sebenarnya telah tertanam dalam diri, yakin rasa itu sebenarnya masih ada dan tidak pernah pergi. Kalau tidak sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita siapa lagi?
(LiputanIslam.com/http://liputanislam.com/opini/neokolonialisme-di-indonesia-lawan/)
Perlukah Belajar Islam di Timur Tengah?
Oleh: Prof. Sumanto Al Kurtuby
Informasi tentang dunia Arab & Timur Tengah pada umumnya di Indonesia begitu “njomplang” dan “parsial” karena kebanyakan info itu disampaikan pleh para juru dakwah atau guru ngaji warga Indonesia yang pernah belajar di kampus-kampus jurusan “kajian Islam” di sejumlah negara-negara Arab, khususnya Arab Saudi, Mesir, juga Sudan.
Mereka pandai berkhotbah dan berdalil tapi miskin wawasan sosio-kultural-historis dunia Arab karena para murid Indonesia waktu belajar di sini tidak dilengkapi dengan perangkat analisis sosial, proses pembelajaran dengan masyarakat & lingkungan sekitar yang beragam, atau pembahasan aneka ragam teks-teks keislaman dari berbagai sarjana dan aliran pemikiran. Singkatnya, mereka (meski tidak semuanya) hanya “mengaji” tidak “mengkaji”. Mereka “dicekoki” dengan pemahaman, wacana, dan buku-buku keislaman yang seragam dari kalangan ulama tertentu saja yang seide dan sealiran. Akibatnya, setelah selesai sekolah, mereka menjadi ustadz-ustadz yang buta warba dan rabun budaya laksana kuda delman di Indonesia. Sayangnya, ustadz-ustadz model begini yang digemari oleh sejumlah kaum Muslim di Indonesia.
Jurusan-jurusan studi Islam di kawasan Arab itu jelas beda dengan pesantren-pesantren di Indonesia pada umumnya. Di Indonesia, santri bukan hanya diajari untuk mengaji aneka ragam kitab-kitab keislaman saja tetapi juga belajar bersosialisasi dan bermasyarakat sehingga mereka tdk hanya melek teks-teks keislaman saja tetapi juga teks-teks kemasyarakatan. Mereka bukan hanya paham tentang pluralitas keislaman tetapi juga pluralitas kemasyarakatan. Karena itu para santri pada umumnya sangat arif dan bijaksana dalam menyikapi fakta-fakta sosial keberagaman masyarakat dan kemajemukan budaya. Jika ada santri yang tidak sensitif dengan kebhinekaan, pasti dia salah urus waktu di pesantren.
Karena itu saya sarankan kepada lembaga & masyarakat di Indonesia, jika tujuannya untuk belajar Islam, kalian tidak perlu jauh-jauh mengirim para murid ke negara-negara Arab. Buat apa jauh-jauh belajar ke sini kalau hanya untuk mengaji kitab dan belajar agama? Buat apa jauh-jauh belajar Islam ke negara-negara ini, kalau pada akhirnya akan menjadi pembenci negara kita sendiri? Pesantren-pesantren di Indonesia sudah melimpah-ruah dan lebih dari cukup untuk mempelajari semua ini. Kalau mau mengirim murid ke negara-negara ini, suruh belajar ilmu-ilmu sosial seperti antropologi dan sosiologi guna mempelajari keragaman masyarakat dan Muslim di Arab, atau mempelajari ilmu-ilmu perminyakan kalau di Arab Teluk (termasuk Saudi, Qatar, Kuwait, Emirat Arab, Bahrain, dan Oman). Itu jauh lbh bermanfaat buat nusa, bangsa, dan negara kita tercinta.
(LiputanIslam.com/http://liputanislam.com/opini/perlukah-belajar-islam-di-timur-tengah/)
Ketika NU Mendunia…
LiputanIslam.com — Wajah-wajah teror seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Al-Qaeda dan kelompok teroris lainnya selalu mengatasnamakan Islam, dan hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan: benarkah Islam yang menganjurkannya? Lalu, apa yang dilakukan ummat Islam terhadap fenomena ini?
Faktanya, dalam dunia Muslim global kita bisa menemukan gerakan anti-ekstremis, seperti gerakan pemimpin dan cendekiawan Muslim yang menolak kelompok ISIS dan kelompok teroris lainnya. Di Inggris, Liga Pemuda Muslim mendeklarasikan ideological holy war yang menentang ekstremisme, dan YouTube pun mencoba untuk merekrut Muslim Amerika Serikat untuk menghadang produk-produk ekstremis.
Dan di Indonesia, yang merupakan negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia juga tengah melakukan gerakan masif untuk melawan ekstremisme.
Nahdlatul Ulama (NU), adalah organisasi Islam terbesar di dunia, dengan jumlah anggota sekitar 50 juta orang. Organisasi ini bergelut dalam bidang amal, keagamaan, dan gerakan politik, yang dibentuk 90 tahun yang lalu, pada tahun 1926 sebagai respon atas gerakan Wahabi.
Wahabi adalah gerakan pembaharu ultra-konservatif yang berbasis di Arab Saudi yang mendukung hukum-hukum puritan dari penafsiran mereka terhadap Islam. Wahabi menolak gagasan bahwa agama adalah ranah privat. Wahabi juga menolak pemisahan antara urusan agama dengan kenegaraan. ISIS merupakan salah satu contoh kelompok yang menganut paham Wahabi, yang lalu menggunakan teks-teks agama sebagai legitimasi atas kekerasan, ataupun pembunuhan terhadap orang-orang –orang yang dianggap kafir.
Tujuan NU adalah untuk menebarkan pesan tentang Islam yang toleran, menghadang gerakan radikalisme, ekstremisme dan terorisme di Tanah Air. Gerakan ekstremis ini diyakini berawal dari kesalahan memahami ajaran Islam. Karenanya, NU akhirnya mencanangkan gerakan anti-ekstremis global pada tahun 2014.
Setelah serangan terorisme di Paris, Perancis beberapa waktu yang lalu, Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK), yang juga merupakan Dewan Penasehat NU, mengutuk terorisme tersebut dalam konferensi tiga hari yang dilaksanakan di Malang, Indonesia. Konferensi ini digelar oleh International Conference of Islamic Scholars (ICIS), yaitu gerakan anti radikalisme di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2002, yang merupakan respon atas peristiwa 9/11. JK berkata, “Serangan tersebut tidaklah terkait dengan agama, karena Islam tidak pernah membenarkan hal itu.”
NU juga telah ‘go international’. Pada Desember 2014, NU mendirikan organisasi nirlaba yang disebut Bayt ar-Rahmah di Winston Salem, California Utara, untuk melayani aktivitas internasional. Rencananya, Bayt ar-Rahmah akan menggelar konferensi internasional dan even budaya di Washington, pada musim semi tahun 2016, seperti yang diungkapkan oleh Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal NU.
NU juga membangun ‘pusat pencegahan’ di Indonesia, untuk mendidik murid-murud belajar Bahasa Arab untuk menangkis retorika jihadis bersama-sama dengan teolog NU. Lalu, NU menjalin kerjasama program dengan University of Vienna, Austria, yang kemudian dinamai Vienna Observatory for Applied Research on Radicalism and Extremism (VORTEX). Proyek ini didanai oleh Kementrian Dalam Negeri, bekerja untuk menangkis ide-ide radikal dan menyebarkannya secara global. Selain itu, menurut Staquf, pada proyek mendatang NU juga akan bekerjasama dengan pemerintah Swedia dan Inggris.
Dalam upayanya ‘go international’, NU tetap concern pada kepentingan domestik. Tentu saja, di Indonesia sendiri pencegahan terhadap ekstremisme sangat dibutuhkan. Indonesia telah menghadapi serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir, seperti serangan di resort dan hotel mewah. NU menyebutkan, kampanye anti-radikalisme ini dicanangkan karena adanya gerakan radikal di Indonesia sendiri. NU menunjukkan perbedaan spesifik antara Islam Indonesia, yang dipercaya jauh lebih moderat dibandingkan dengan Islam di Timur Tengah, harus didorong perkembangannya baik di dalam maupun luar negeri. “Saat kita memahami bahwa ancaman terorisme ini sifatnya global, maka kita butuh konsolidasi yang juga berskala global untuk menghadapinya,” ujar Staquf.
Indonesia adalah salah satu ‘rumah’ terbesar bagi bagi ummat Islam di dunia. Pada November 2014, Majelis Ulama Indonesia, bersama-sama dengan NU mengumumkan rencana untuk memobiliasasi 50.000 pengkhotbah untuk menyebarkan Islam yang moderat.
Berkaitan dengan pluralisme, gagasan besar Islam Indonesia bisa dibawa ke kancah internasional sebagaimana yang ditunjukkan dalam artikel tahun 2012 (Indonesian policy journal Strategic Review). Meskipun penduduk di Indonesia mayoritas beragama Islam, mereka bisa hidup berdampingan dengan pemeluk agama Hindu dan Budha. Semboyan Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang bermakna persatuan dalam berbedaan, telah melekat dalam benak Muslim Indonesia. Hal inilah yang kemudian melatar-belakangi Islam Nusantara, yang merupakan perwujudan Islam Ahlussunah Wal Jamaah (Sunni) yang toleran dan anti kekerasan.
Dalam film Rahmat Islam Nusantara berdurasi 90 menit yang dirilis NU, terlihat bahwa cendekiawan Muslim Indonesia menolak dan mengkritik kebarbaran ISIS yang mengklaim tengah mengamalkan Al-Quran dan hadist.
Film tersebut menggarisbawahi ruang lingkup/ platform NU yang anti ekstremisme. “Di tingkatan hulu, maka tugas ulama untuk memerangi embrio terorisme. Sedangkan di hilir, maka perang terhadap terorisme merupakan tugas dari institusi penegak hukum,” jelas Hasyim Muzadi, Sekretaris Jenderal ICIS. (ba)
___
Tulisan ini diterjemahkan dari Huffingtonpost.com, yang berjudul ‘World’s Largest Islamic Organization Tells ISIS To Get Lost’ / http://liputanislam.com/berita/ketika-nu-mendunia/
Arba’in di Kaltim Lancar, 661 Personel Gabungan Amankan Acara
Kapolres Kukar AKBP Handoko mengatakan, kegiatan Arba’in menjadi perhatian aparat keamanan untuk mengamankan kegiatan keagamaan. “Baik Polri maupun TNI bagian dari negara yang tugasnya melindungi setiap kegiatan warga Indonesia, sebagai wujud kebebasan demokrasi dalam menyampaikan pendapat dan keyakinan,” seperti dilansir Berita Kaltim, (3/12/2015).
“Saya menjaga keamanan ini agar tidak ada kelompok lain yang mengganggu kegiatan ini, apapun terkait SARA kami akan mengantisipasi jangan sampai nanti timbul permasalahan,” tambahnya. (Baca juga: Kapolri: ISIS Ancam Kapolri, Panglima TNI, Densus 88 dan Muslim Syiah)
Saat disinggung apakah ada ancaman gangguan dalam kegiatan ini mengingat personil yang diturunkan cukup banyak, Handoko menegaskan bahwa dalam kegiatan ini tidak ada ancaman, namun ada isu-isu yang beredar bahwa ada kelompok tertentu yang menentang kegiatan ini dan berusaha untuk membubarkannya.
Namun dari pantauan media, peringatan Arbain (40 hari kesyahidan Imam Husain ra) cucunda Rasulullah Saw berjalan aman dan lancar, tidak ada ancaman dari kelompok tertentu yang ingin membubarkan kegiatan seperti isu-isu yang beredar.
Menurut Ketua Panitia pelaksana Fredy, acara ini hanya diisi dengan lantunan doa dan syair Islami. Ustadz KH. Ghazali, pengurus NU Kalimantan Timur juga turut hadir menyampaikan ceramah.
Arba’in ini dihadiri sekitar 500 jamaah yang berasal dari Samarinda, Balikpapan dan Kukar.
(ba/http://liputanislam.com/indonesiana/arbain-di-kaltim-lancar-661-personel-gabungan-amankan-acara/)
Berita serupa klik di Labyka Allahhumma Labyaik...!!!!! Arbain (40 hari syahidnya al Husain) Banjarmasin 1437 H, Anda di Pihak Kebenaran (Al Husain) "Ilmu Yang Nur" atau di Pihak Kebatilan (Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan) "ilmu yang Nar"
atau di http://buletinmajelispecintarasul.blogspot.co.id/2015/12/labyka-allahhumma-labyaik-arbain-40.html
Rakyat Protes, Maroko Kirim 1500 Pasukan Elit Darat Bantu Saudi Perang di Yaman
SALAFYNEWS,COM, MAROKO –
Surat kabar Maroko “Assabah.press” menyebutkan bahwa beberapa sumber
khusus menegaskan Maroko akan mengirim 1.500 tentara dari pasukan elit
militernya untuk bergabung dengan pasukan koalisi Saudi dalam perang di
Yaman.
Surat kabar itu mengatakan dalam edisi,
Jumat (4/11), bahwa Maroko memutuskan kirim tim dari pasukan terjun
payung di samping pasukan elit militer untuk berpartisipasi dalam perang
darat di Yaman, tim pasukan yang mendapatkan pelatihan khusus yang
bekerjasama dengan Amerika Serikat di Tantan, mereka juga dikenal
sebagai “Singa Afrika” .
Dia menambahkan, bahwa tim ini akan
diberangkatkan dalam beberapa hari ke depan melalui Pangkalan Udara Arab
Saudi, sebelum melakukan operasi militernya dalam rangka mendukung
koalisi Arab Saudi perang melawan Yaman.
Oktober lalu, Maroko telah mengirim
Kapal perang perusak dari pelabuhan pangkalan angkatan laut Maroko, yang
mengangkut skuad pasukan komando angkatan laut milik Maroko, melalui
Selat Gibraltar menuju daerah pesisir Yaman untuk bergabung dengan
pasukan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi.
Sebelumnya partisipasi Maroko dalam
agresi di Yaman bersama koalisi Saudi hanya sebatas pada kekuatan
militer udara dan laut saja, dan baru kali ini mereka kirimkan pasukan
daratnya sebagaimana diberitakan oleh “Assabah.press”. Meski beberapa
organisasi dan partai oposisi serta para pengacara hukum menolak
kebijakan Maroko yang ikut berpartisipasi dalam perang melawan Yaman,
mereka menganggap bahwa keputusan ini inkonstitusional dan dianggap
sebagai taat atas agenda negara-negara Teluk dan ini merupaka pencemaran
citra Maroko di mata masyarakat internasional.
Perlu diketahui bahwa keputusan untuk
mengirim pasukan Maroko ke Yaman sama sekali tidak mendapat dukungan
dari rakyat, terutama setelah insiden dijatuhkannya pesawat militer
Maroko F-16 dan pembunuhan pilotnya pada hari Minggu 10 Mei di “Wadi
Nushor” Safra yang terletak di pinggiran selatan kota Sa’dah bagian
utara negara Yaman.
(SFA/http://www.salafynews.com/2015/12/05/rakyat-protes-maroko-kirim-1500-pasukan-elit-darat-bantu-saudi-perang-di-yaman/)
Kemenlu Irak: Irak Akan Bersikap Keras Jika Turki Jelas Ambil Minyak
SALAFYNEWS.COM, IRAK –
Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Irak Ahmed Jamal mengatakan,
“Kami akan mengambil sikap kepada Turki jika terbukti melakukan
pencurian minyak melalui di wilayahnya.”
Jamal mengatakan dalam sebuah pernyataan
kepada kantor berita alforatnews, Jumat (4/11), bahwa “Irak telah
meminta kepada semua negara untuk tidak menyediakan sarana finansial
dengan transaksi minyak selundupan ISIS’.
Ia menmbahkan “kami yakin bahwa
negara-negara besar yang berpartisipasi kepada Irak serius dalam
memerangi terorisme”. Ia melanjutkan “kami telah pelajari informasi yang
diberikan oleh pihak Rusia terkait penyelundupan minyak melalui wilayah
Turki, dan jika informasi itu benar, maka kami akan bersikap kepada
Turki”.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly
Antonov, menuduh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya
terlibat langsung dalam pembelian minyak dari ISIS yang diselundupkan ke
Turki. Tuduhan Rusia terhadap Turki secara terang-terangan pasca
militer Turki menembak jatuh pesawat perang Rusia, (24/11), di
perbatasan Suriah.
Kementerian Pertahanan Irak
mengungkapkan niatannya untuk membuat komplain resmi kepada Dewan
Keamanan PBB setelah terkumpul bukti yang cukup jelas adanya
penyelundupan minyak Irak oleh ISIS ke Turki.
(SFA/http://www.salafynews.com/2015/12/05/kemenlu-irak-irak-akan-bersikap-keras-jika-turki-jelas-ambil-minyak/)
10 Anggota ISIS Masuk Thailand untuk Serang Kepentingan Rusia
Bangkok, LiputanIslam.com — Sepuluh warga Suriah yang ada kaitannya dengan ISIS telah memasuki Thailand Oktober lalu untuk menyerang kepentingan-kepentingan Rusia di Thailand, kata polisi Thailand mengutip informasi dari dinas rahasia Rusia FSB dalam dokumen yang bocor di Thailand.
Dalam dokumen itu, Cabang Khusus Polisi Thailand mendesak dilakukannya intensifikasi keamanan di sekitar “area-area sasaran yang dikhawatirkan pihak berwenang Rusia”, termasuk tempat-tempat yang dikaitkan dengan anggota sekutu yang ambil bagian dalam perang melawan ISIS di Suriah.
Rusia melancarkan pemboman di Suriah sejak 30 September silam. Lalu sebuah kelompok militan yang berafiliasi kepada ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan pesawat Rusia di atas Semenanjung Sinai yang menewaskan 224 orang di dalamnya Oktober lalu.
Cabang Khusus (Special Branch) Thailand yang menangani masalah-masalah keamanan nasional menyebarkan dokumen itu ke unit-unit polisi lainnya.
Dengan ditandai “urgent” (penting) dan bertanggal 27 November, polisi khusus Thailand dari Cabang Khusus ini mengatakan intelijen Rusia telah memperingatkan bahwa 10 orang Suriah “yang berkaitan” dengan ISIS telah memasuki Thailand antara 15-31 Oktober. Dokumen ini kemudian menyebar luas di media sosial Kamis kemarin.
“Dokumen itu sungguhan. Kami menerimanya dari Cabang Khusus,” kata polisi yang menangani masalah kejahatan internasional, seperti dilansir Antara, Jumat (4/12). Namun ia menolak mengidentifikasinya mengingat masalah ini dianggap sangat sensitif.
“Komunikasi aslinya adalah melalui ucapan antara pihak Rusia dengan polisi Thai. Saya tidak tahu bagaimana dokumen itu bocor.”
Cabang Khusus mengatakan empat tersangka telah pergi ke kota Pattaya, dua orang ke ke Pulau Phuket, dua orang ke Bangkok dan dua linnya ke tempat yang belum diketahui.
Polisi tidak menerima peringatan mengenai aktivitas ISIS dari dinas intelijen asing mana pun, kata Deputi Juru Bicara Kepolisian Songpol Wattanachai kepada wartawan, seraya menambahkan polisi tidak memiliki informasi mengenai persembunyian, identitas atau target-target serangan mereka.
“Kami masih terus menyelidiki apakah mereka telah masuk,” katanya.
Kepala Dewan Keamanan Nasional Jenderal Thawip Netniyom mengatakan unit-unit keamanan telah diminta untuk waspada.
“Kami belum menemukan pergerakan yang tidak biasa. Semuanya aman, dijamin,” kata Netniyom kepada wartawan.
Biro Imigrasi tidak menemukan keganjilan dari 21 warga Suriah yang berada di Thailand dari 231 yang telah masuk Oktober silam, kata komisioner biro ini Nathathorn Prausoontorn kepada Reuters.
“Tidak ada informasi yang mengaitkan mereka dengan ISIS,” tambahnya.
Dewan Keamanan Nasional telah meminta biro ini dua pekan lalu untuk memeriksa warga Suriah yang masuk sejak 1 Oktober, katanya lagi.
Badan PBB untuk Obat-obatan dan Kejahatan (UNODC) memperkirakan 700 sampai 1.000 petempur asing ISIS telah sampai di Asia Tenggara, demikian Reuters.
(ca/http://liputanislam.com/berita/10-anggota-isis-masuk-thailand-untuk-serang-kepentingan-rusia/)
Undang Mufti Suriah, Saudi Ancam Hentikan Bantuan ke Pesantren Aceh
Banda Aceh, LiputanIslam.com — Arab Saudi dilaporkan marah pada ulama Aceh yang mengundang Mufti Suriah Syaikh Adnan Al Fayouni baru-baru ini. Menurut keterangan media Arab Saudi, sumber-sumber terpercaya Alumni King Saud University menyampaikan kekhawatirannya terkait hubungan Himpunan Ulama Dayah Aceh (Huda) dengan Mufti Suriah tersebut.
Riyadh juga meminta kepada ulama Aceh untuk memutus segala bentuk hubungan dengan Suriah, sebagai timbal baliknya, Arab Saudi akan memberikan bantuan tambahan kepada pesantren-pesantren yang ada di Aceh. (Baca:Ulama Suriah: Tragedi Suriah Jangan Sampai Terjadi di Indonesia)
”Kerajaan Arab Saudi telah mengucurkan 341 juta riyal kepada Aceh semenjak bencana tsunami, setiap sikap yang pro-Suriah tentu akan ada konsekuensinya,” ujar Wakil Duta Besar Arab Saudi, seperti dikutip dari Muslimedianews, (4/12/2015).
Kedatangan Syeikh Adnan al Fayouni ke Aceh, oleh media-media Arab Saudi disinyalir untuk membahas dan mencari dukungan ulama Aceh untuk pemerintah Suriah.
Seperti diketahui, Arab Saudi adalah salah satu negara pendukung terorisme di Irak dan Suriah. Secara berkelanjutan, Arab Saudi mengirimkan senjata kepada faksi-faksi pemberontak di Suriah.
Tak hanya di Suriah, Arab Saudi juga telah menggempur Yaman sejak akhir Maret lalu. (Baca: Biadab, Arab Saudi Serang Klinik Kesehatan di Yaman).
Serangan Arab Saudi ke Yaman tidak hanya menargetkan para pejuang Ansarullah, tetapi juga menyasar penduduk sipil dan fasilitas umum.
(ba/http://liputanislam.com/indonesiana/undang-mufti-suriah-saudi-ancam-hentikan-bantuan-ke-pesantren-aceh/)
Beberkan Kebobrokan Saudi, Intellijen Jerman Disemprot Pemerintahnya
BERLIN, ARRAHMAHNEWS.COM
– Menyusul pembeberan yang dilakukan oleh Badan Intellijennya (BDN)
mengenai arogansi kerajaan Saudi yang berpotensi melakukan destabilisasi
di dunia Arab, pemerintah Jerman mengeluarkan teguran keras kepada
Badan tersebut setelah mendapat protes dari pihak Riyadh.
”Penilaian yang diterbitkan tidak mencerminkan posisi Pemerintah Jerman,” ungkap seorang juru bicara Pemerintah Jerman sebagaimana dikutip BBC, Kamis (3/12), “Arab Saudi adalah mitra penting dalam dunia yang sarat krisis, terutama pada solusi untuk perdamaian di Suriah,” lanjut juru bicara Pemerintah Jerman tersebut. (Baca juga: PBB Kecam Serangan Saudi Ke Klinik MSF di Yaman)
Sebelumnya pada hari Rabu (2/12), BDN
membeberkan perubahan drastis kebijakan luar negeri Saudi sejak Raja
Salman mengambil alih kekuasaan untuk menggantikan almarhum Raja
Abdullah pada Januari 2015 silam.
Perubahan kebijakan yang mencolok adalah
kenekatan Saudi melakukan intervensi militer di Yaman dan meningkatkan
dukungan kepada pemberontak di Suriah. BND juga membeberkan kebijakan
luar negeri Saudi di Libanon, Bahrain dan Irak.
”Apa yang sebelumnya merupakan sikap diplomatik hati-hati dari para pemimpin tua di keluarga kerajaan sedang digantikan oleh kebijakan impulsif intervensi,” bunyi pernyataan BND. Menurut badan intelijen Jerman itu, bahkan Amerika Serikat (AS) sudah kehilangan kepercayaannya kepada kerajaan tersebut.(Baca juga:KRIMINAL PERANG…! Saudi Sekali Lagi Serang Rumah Sakit MSF di Yaman)
Wakil Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin
Slaman yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan mendapat ulasan
khusus dari BND. Putra Raja Salman itu disebut berambisi mengamankan
suksesi kerajaan. Mohammed bin Salman diketahui memegang peran kunci
dalam keputusan Saudi untuk melakukan agresi militer di Yaman dengan
dalih memerangi pejuang Houthi. (Baca juga: PUTUS ASA…Demi Hentikan Pejuang Yaman, Saudi Bombardir Wilayahnya Sendiri)
Para analis menilai hubungan antara
Jerman dan Saudi sejatinya telah menjadi tegang dalam beberapa tahun
terakhir. Pemicunya karena Berlin memperketat pembatasan kontrak senjata
dan kerap berbicara tentang krisis hak asasi manusia yang terjadi di
Saudi.
(ARN/http://arrahmahnews.com/2015/12/04/beberkan-kebobrokan-saudi-intellijen-jerman-disemprot-pemerintahnya/)
HEBAT..! Pasukan Yaman Umumkan Kemenangan Beruntun di 3 Provinsi Saudi
SANA’A, ARRAHMAHNEWS.COM
– Tentara Yaman menyatakan kemenangan besar mereka dalam pertempuran
melawan pasukan Saudi di bagian selatan dari Kerajaan itu. Pihak militer
Yaman itu mengumumkan mereka telah membuat kemajuan yang cepat, besar,
dan beruntun di tiga provinsi perbatasan yaitu Najran, Jizan dan Asir.
Sharaf Loqman, juru bicara tentara Yaman, dalam wawancaranya dengan saluran berita berbahasa Arab, Al-Mayadeen pada hari Kamis (3/11) kemarin, menyatakan bahwa operasi besar-besaran oleh pasukan negara itu di tiga provinsi selatan Saudi yang baru dimulai, memperoleh kemajuan yang sangat pesat.
Sharaf Loqman menyebut bahwa sesuai
perintah komandan tertingginya, Pasukan Yaman akan menguasai seluruh
provinsi Najran. (Baca juga: TERBONGKAR.. Kalah Perang di Yaman Saudi Minta Bantuan Rusia, AS Tak Terima)
“Kami akan kuasai seluruh Najran,” ungkapnya.
Pernyataan ini datang setelah pada hari
Rabu (2/12) kemarin, jet-jet tempur Saudi menghujani wilayah selatan
kerajaan itu sendiri dengan bom-bom klaster demi menghentikan Pasukan
Yaman yang terus memperoleh kemenangan pesat di wilayah tersebut. (Baca
juga: PUTUS ASA…Demi Hentikan Pejuang Yaman, Saudi Bombardir Wilayahnya Sendiri)
Arab Saudi telah menggunakan bom-bom
klaster sebelumnya, namun kemarin adalah kali pertama pihak Riyadh
menjatuhkan bom di wilayah kerajaannya sendiri, dikarenakan
keputus-asaan kerajaan itu tidak mampu menghentikan kemenangan demi
kemenangan yang dibuat oleh pasukan tentara Yaman dalam beberapa hari
terakhir.
(ARN/http://arrahmahnews.com/2015/12/04/hebat-pasukan-yaman-umumkan-kemenangan-beruntun-di-3-provinsi-saudi/)
Ramzan Kadyrov; CIA Dalang Pembunuhan Warga Rusia Oleh ISIS
GROZNY, ARRAHMAHNEWS.COM
– Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa CIA, Badan
Intelijen Amerika Serikat, adalah dalang di balik eksekusi mati yang
dilakukan ISIS terhadap warga Rusia, Magomed Khasiev.
“Pembunuhan Magomed Khasiev adalah kampanye propaganda dari geng setan dan para pelindungnnya yang berasal dari kalangan badan intelijen Barat. Kami tidak punya alasan untuk mengatakan bahwa ia (Khasiev) adalah seorang perwira intelijen. Bisa jadi ia terlibat ISIS akibat tipu daya,” ungkap Kadyrov dalam halaman jejaring sosialnya, Jumat (4/12) kemarin. (Baca juga: Warga Rusia Dipenggal ISIS, Ramzan Kadyrov Bersumpah Balaskan Dendam)
Menurut Kadyrov, Magomed Khasiev yang
sudah terlanjur bergabung dengan ISIS kemungkinan tidak puas dan
mengungkapkan keluh kesahnya itu baik secara pribadi ataupun saluran
telepon, sehingga kemudian membuatnya dituduh sebagai mata-mata.
“Setelah tiba disana, setelah melihat bagaimana sesungguhnya rupa para bandit itu, bisa saja ia baik secara pribadi maupun dalam percakapan telepon, mengekspresikan opininya tentang mereka. Mungkin, itulah yang membuat Magomed kehilangan nyawa. Kami dapat katakan dengan beberapa persen keyakinan, bahwa tangan CIA sedang bekerja di sini,” ungkap pemimpin Chechnya tersebut. (Baca juga: Kadyrov: Turki Bantu Wahabi dan Daulah Islamiyah (ISIS) Untuk Hancurkan Islam)
Magomed Khasiev atau juga dikenal sebagai
Yevgeny Yudin tewas di tangan algojo ISIS yang diduga juga berasal dari
Rusia. Namun hingga kini, identitas sang algojo belum diketahui.
“Kami akan melakukan segala upaya untuk
menciptakan kebenaran. Jika dia bukan militan ISIS, mereka yang
bertanggung jawab atas eksekusinya sudah sepatutnya dihukum,” tambah
Kadyrov.
(ARN/http://arrahmahnews.com/2015/12/05/ramzan-kadyrov-cia-dalang-pembunuhan-warga-rusia-oleh-isis/)
Fakta Bisnis Minyak Gelap Terungkap, Rakyat Turki Inginkan Erdogan Tepati Janjinya Untuk Mundur
ISTANBUL, ARRAHMAHNEWS.COM
– Meskipun Erdogan membantah bukti-bukti yang dibeberkan Rusia mengenai
keterlibatan dirinya dalam perdagangan minyak ilegal ISIS, rakyat Turki
tetap saja mempertanyakan janjinya yang menyebut akan mengundurkan diri
jika ada bukti. Rakyat Turki menyatakan bahwa mereka tidak terkejut
melihat bukti-bukti yang dibeberkan Moskow. (Baca juga: Putra Erdogan Jalankan Bisnis Haram Penjualan Minyak Curian ISIS)
Reporter Russia Today (3/12), Harry Fear, melakukan wawancara langsung dengan rakyat Turki di jalanan Istanbul untuk mempertanyakan pendapat mereka mengenai laporan yang telah dibuat oleh kementerian Pertahanan Rusia, dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa Presiden Erdogan dan keluarganya mendapat keuntungan besar dari penyelundupan minyak ISIS yang berasal dari wilayah Suriah dan Irak. (Baca juga: PENTING..! Akhir Erdogan, Rusia Beberkan Bukti Sang Presiden Terlibat Pembelian Minyak Curian ISIS)
“Saya percaya bahwa Erdogan dan ISIS (memiliki beberapa kontrak antara mereka),” kata seorang pria.
“Rumor tersebut telah beredar dalam waktu yang lama dan semua orang tahu apa yang terjadi, tapi tidak ada yang bisa dilakukan mengenai hal itu,” ungkap warga Istanbul lainnya, “Sekarang Erdogan Harus turun,” tambahnya. (Baca juga: Politikus Senior Turki; Erdogan Benar Terlibat Dalam Perdagangan Minyak ISIS)
Meski menyadari seharusnya begitu, namun
warga Turki tampaknya pesimis hal itu bisa terjadi, seorang pemuda
berkata, “Saya rasa dia tidak akan mengundurkan diri, Ia adalah seorang
diktator dan suka menjadi seorang diktator.”
Media-media besar Turki sendiri enggan untuk menutupi kedua berita mengenai Kementerian Pertahanan Rusia dan keraguan mengenai tawaran Erdogan untuk mengundurkan diri. Sibel Gunes dari Asosiasi Wartawan Turki menjelaskan bahwa “pemerintah menciptakan iklim ketat bagi wartawan oposisi yang ingin melaporkan di daerah perbatasan yang berbahaya”. (Baca juga: Posisi Erdogan Terancam, Putin Sebut Punya Bukti Baru Turki Terlibat Minyak Curian ISIS)
Pada hari Rabu, Departemen Pertahanan
Rusia merilis peta dan citra satelit yang disebut-sebut membuktikan
bahwa Turki adalah konsumen utama minyak selundupan ISIS dari Suriah dan
Irak, dan menyatakan bahwa presiden Turki dan keluarganya terlibat
dalam urusan kriminal ini.
Wakil Menteri Pertahanan Anatoly Antonov,
yang memimpin briefing, mengatakan, sekelompok kriminal dan elit Turki
yang terlibat dalam pencurian minyak dari negara-negara tetangganya,
beraksi di wilayah tersebut. Minyak ini dipasok ke Turki pada skala
industri besar melalui pipa improvisasi terdiri dari ribuan
tanker-tanker truk minyak”. (Baca juga: Kadyrov: Turki Bantu Wahabi dan Daulah Islamiyah (ISIS) Untuk Hancurkan Islam)
Meski Erdogan telah membuat janji besar
untuk mengundurkan diri dari kursi kepresidenannya jika terbukti ia
terlibat dalam pembelian minyak ISIS, Antonov menekankan bahwa
pergantian presiden Turki bukanlah tujuan Rusia dan hal itu terserah
rakyat Turki sendiri untuk memutuskan.
(ARN/http://arrahmahnews.com/2015/12/05/fakta-bisnis-minyak-gelap-terungkap-rakyat-turki-inginkan-erdogan-tepati-janjinya-untuk-mundur/)
Kerajaan Saudi Puncaki Negara Paling Dermawan Kepada Obama
SAUDI, ARRAHMAHNEWS.COM –
Lebih dari 1,5 juta dolar US adalah nilai hadiah yang diterima oleh
Presiden AS Barack Obama pada tahun 2014, sementara itu Arab Saudi
menduduki puncak daftar negara yang paling banyak memberikan hadiah bagi
keluarga penguasa Amerika. Seperti diberitakan oleh kantor berita
arabic.rt (3/12).
Lukisan Pangeran, pakaian jubah panjang,
dan teko, adalah hadiah yang kelihatan mata yang pernah diberikan kepada
Presiden AS Barack Obama dan keluarganya dari para pemimpin dunia pada
tahun 2014, satu sisi terlihat mewah namun terlihat aneh di sisi lain.
Namun fakta berkata lain, Departemen Luar Negeri AS pekan lalu mengungkapkan bahwa hadiah yang diberikan kepada Obama dan keluarganya, bernilai sekitar lebih dari 1,5 juta dolar US, hukum di AS melarang bagi Presiden untuk menerima hadiah sebesar itu selama masih menjabat, dan jika memang terjadi maka presiden harus berlepas darinya dan menyerahkan hadiah tersebut pada Pemerintah Federal, atau jika ia ingin tetap menerimanya maka ia harus membayar untuknya seharga dengan nilai harga di pasar. (Baca juga: Beberkan Kebobrokan Saudi, Intellijen Jerman Disemprot Pemerintahnya)
AS mengungkapkan bahwa keluarga Saudi,
“anggota al-Saud” yang paling dermawan dalam memberikan hadiah,
diperkirakan nilai hadiah itu sekitar 1,3 juta dolar AS. Raja Abdullah
memberikan hadiah sebuah jam tangan yang harganya lebih dari satu juta
dolar untuk Michelle istri Presiden Obama, dan juga berisi koleksi
perhiasan anting-anting berlian dan zamrud, rubi, cincin, kalung, Jam
Mewah.
Pemerintah AS mengungkapkan bahwa
keluarga kerajaan Saudi “Al-Saud” adalah yang paling murah hati dalam
memberikan hadiah, diperkirakan sekitar 1,3 juta dolar AS, dimana
pangeran Saudi raja Abdullah (yang telah mati) memberikan hadiah kepada
Michelle istri Presiden Obama bernilai lebih dari satu juta dolar,
berupa koleksi perhiasan anting-anting berlian dan zamrud, rubi, cincin,
kalung dan jam tangan mewah. (Baca juga: Mekkah dan Madinah Bukan Milik Kerajaan Saudi)
Sementara itu ada sebuah hadiah pedang
yang gagangnya terbuat dari kayu berukir dalam bentuk burung air,
dilapisi emas dan perak serta bertatahkan batu mulia adalah hadiah yang
diberikan oleh Raja Malaysia untuk Obama, diperkirakan bernilai lebih
dari 8.000 dolar US, ada juga hadiah parcel yang berisi koin dan lukisan
raja dengan ratu. (Baca juga: 8 Bulan Saudi Serang Yaman Hanya Tampakkan Sebuah Kejahatan Luar Biasa)
Mungkin, salah satu dari hadiah yang
paling aneh yang diterima oleh Obama adalah hadiah terakhir dari Sultan
Brunei, hadiah itu berupa teko dalam bentuk penguin, siapa saja yang
menginginkan benda seperti itu bisa dengan mudah menemukan di situs
belanja “Amazon”, Sultan juga memberinya hadiah berupa buku dan keju
Cina serta meja catur, kesemuanya bernilai 1.277 dolar US. (Baca juga: Antara Haramain dan Kerajaan Monarki Arab Saudi)
Pangeran William juga pernah memberinya
hadiah sesuai dengan “tradisi kerajaan” sebuah foto dirinya dengan
dibubuhi tanda tangannya, bernilai 888 dolar US.
Mainsource: http://arrahmahnews.com/2015/12/05/kerajaan-saudi-puncaki-negara-paling-dermawan-kepada-obama/
Menteri Suriah; Bombardir Inggris Terhadap ISIS Hanya Sekedar Propaganda
DAMASKUS, ARRAHMAHNEWS.COM
– Menteri Informasi Suriah, Omran al-Zoubi, menggambarkan serangan
udara Inggris terhadap situs ISIS di Suriah hanyalah sebagai “kebisingan
suara bom dan sekedar propaganda”.
Al-Zoubi juga menekankan bahwa negara
yang gagal untuk berkoordinasi dengan tentara dan pemerintah Suriah pada
hakikatnya tidak memerangi ISIS, namun hanya berpura-pura untuk
melakukannya demi memperbaiki citra di depan parlemen dan rakyat mereka.
“Mungkin saja memang mereka melakukan pemboman dan mereka mungkin melakukan serangan udara, tetapi tidak akan memenangkan perang melawan terorisme. Ini semua hanya kebisingan dan pemboman pura-pura serta propaganda, tanpa hasil apapun di lapangan,” ungkapnya sebagaimana dikutip kantor berita SANA, Jum’at (4/12) kemarin. (Baca juga: Ribuan Warga London Gelar Unjuk Rasa Tolak Inggris Gabung Koalisi AS di Suriah)
Dalam wawancaranya dengan saluran BBC,
Al-Zoubi mengatakan bahwa Suriah menyambut baik upaya dari negara
manapun yang bertujuan untuk memerangi terorisme, namun dalam
pelaksanaannya mereka harus mengikuti contoh dari Rusia dan bekerja sama
dengan pemerintah Suriah jika memang serius dalam memerangi ISIS.”
Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan bahwa pesawat tempur mereka pada Kamis pagi telah meluncurkan serangan udara pertama terhadap posisi ISIS di Suriah tanpa mengklarifikasi hasil serangan tersebut. (Baca juga: Jual Rudal ke Saudi, Inggris Terancam Tuntutan Kejahatan Perang di Yaman.)
Serangan tersebut dilaksanakan beberapa
jam setelah parlemen Inggris menyetujui keterlibatan Inggris dalam
koalisi anti-ISIS pimpinan AS.
(ARN/http://arrahmahnews.com/2015/12/05/menteri-suriah-bombardir-inggris-terhadap-isis-hanya-sekedar-propaganda/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar