Grand Shaikh al-Azhar (ruwaqazhar)
Muktamar Ulama Ahlu Sunnah di Chechnya mengeluarkan kesepakatan bahwa sekte Salafi atau wahabi bhentukan Saudi Arabia bukan bagian dari mashab Ahlus Sunnah.
Muktamar yang digelar di Cecnya selama beberapa hari dan berakhir pada 30/08/16, itu dihadiri ulama-ulama besar Ahlu Sunnah diantaranya, Syaikh al-Azhar, DR. Ahmad Thayyib, Ulama Yaman Habib Umar Bin Hafidz, Mufti Mesir Syaikh Syauqi Alam, Habib Ali Al Jufri, Syaikh Usamah al-Azhari, Mantan Mufti Mesir, Syaikh Ali Jumah dan lebih dari 200 ulama Ahlus Sunnah dunia.
Mereka menyampaikan syukur dan terima kasih kepada Presiden Chechnya Ramadhan Ahmed Kadyrov atas terselenggaranya muktamar ini.
Salah satu kutipan dari 11 rekomendasi yang dikeluarkan oleh muktamar yang diututup oleh al-Allamah Syaikh Ali Gomaa itu menyebutkan bahwa muslim Ahlus Sunnah adalah mazhab Asyairah dan Maturidiyyah, dan mengeluarkan sekte Wahabi dari kelompok Islam Sunni.
Sebelumnya, grand Shaikh al-Azhar dalam muktamar itu merujuk pada tindakan yang dilakukan kelompok-kelompok Takfiri Wahabi dan menyebut, "Globalisasi telah menguasai Timur dengan penyebaran berbagai penyakit dan cacat moral serta kebebasan yang kacau dan absurd", katanya.
"Kelompok-kelompok Takfiri dengan berbagai tindakannya yang tercela sama sekali tidak ada kaitannya dengan Ahlussunnah Wal Jamaah", merujuk pada tindakan barbar kelompok Wahabi bentukan Saudi Arabia.
Menurut Seikh, kalangan Wahabi memanfaatkan penyimpangan sebagian orang yang menisbatkan dirinya kepada Sunnah, untuk menyebarkan kedengkian dan kebencian. Sementara mazhab Asyari mempresentasikan akidah salaf dengan penuh amanah dengan metodologi baru," tandasnya.
Selain itu, dikatakannya, pengafiran, merupakakan sebab utama pertumpahan darah dan saling bunuh membunuh sesama kaum muslimin dengan dalih berjihad melawan orang-orang kafir.
Seikh menegaskannya, saat ini umat Islam selama ribuan tahun hidup dalam persatuan dengan berbagai keragaman dan perbedaan yang terpuji dan jauh dari perpecahan dan pertentangan yang tercelah. [IT/Onh/Ass]
Sumber: http://www.ruwaqazhar.com/ http://islamtimes.org/id/doc/news/564861/
Ratusan 'Mujahidin' / Teroris ISIS yang Pulang ke Indonesia Patut Diwaspadai
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius (Detik)
Setelah satu demi satu wilayah Suriah yang dikuasai kelompok teroris ISIS berhasil direbut pemerintah, ratusan WNI yang bergabung dengan kelompok itu mulai kembali ke Tanah Air.
"Lima ratus tiga puluh satu orang Indonesia yang dari Suriah masuk ke Indonesia ada 2 dari Uighur. Mereka itu kan yang termasuk program pemantauan, foreign terrorist fighters (FTF) itu atau gampangnya returnis yang fighter," kata Suhardi Alius di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dilansir Detik, Kamis (15/9/2016).
Pemerintah, sambung Suhardi, sedang memikirkan cara menangani 'jihadis' yang kembali dari Suriah karena mereka telah bergabung dengan kelompok radikal seperti ISIS, yang tentunya akan menyebarkan paham radikal.
"...BNPT betul-betul harus menjadi satu badan yang menyinergikan kementerian terkait," tuturnya.
Suhardi juga mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama mencegah penyebaran radikalisme. Kominfo, Kemdikbud, para guru, dosen, pendidik, juga orang tua harus memantau anaknya agar tak terpapar radikalisme dan perbuatan menyimpang lain. (IT/Manu) / http://islamtimes.org/id/doc/news/567728/
Dampak Perang Brutal kerajaan arab Saudi wahabi salafi takfiri untuk Anak dan Perempuan Yaman
Hanya satu negara Arab anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (PGCC) yang tidak menyertai perang tersebut yaitu Oman. Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait dan Bahrain dan dipimpin Arab Saudi mengagresi Yaman. Yordania, Mesir, Maroko dan Sudan juga menyertai perang tersebut.
Media dan sumber-sumber Yaman sejak awal agresi telah membongkar dukungan dan kerjasama Arab Saudi dengan rezim Zionis Israel dalam agresi tersebut. Israel sendiri tidak mengomentari berita itu, namun beberapa waktu kemudian sejumlah media Barat membenarkan dukungan persenjataan dan bahkan kehadiran perwira militer Israel di kamar operasi militer Saudi dan kroninya.
Di sisi lain, Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Turki termasuk di antara negara-negara yang mendukung agresi rezim Saudi, pembunuh anak-anak tidak berdosa Yaman. Bahkan Gedung Putih secara resmi menyatakan Presiden AS Barack Obama telah mengijinkan pasukan AS untuk memberikan dukungan logistik dan informasi operasi militer Arab Saudi.
Agresi koalisi besutan Arab Saudi ke Yaman telah lebih dari satu tahun berlalu, namun serangan tersebut gagal dan pihak agresor gagal mencapai tujuannya. Satu-satunya keberhasilan kelompok koalisi adalah penyusupan kelompok-kelompok teroris Takfiri Daesh ke Yaman, kemiskinan, kelaparan, instabilitas, pelanggaran hak asasi manusia rakyat Yaman.
Pembantaian warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak, bombardir rumah sakit dan pusat pengobatan, bahkan pemboman terhadap rumah sakit yang dikelola oleh Para Dokter Tanpa Batas, penggunaan senjata terlarang seperti bom kluster, mengancam nyawa rakyat Yaman dengan memberlakukan blokade total negara itu serta melarang masuknya bantuan kemanusiaan, bombardir seluruh infrastruktur dan sektor ekonomi Yaman, merupakan bagian dari pelanggaran nyata terhadap semua prinsip dan ketentuan internasional.
Pusat HAM Yaman menyatakan sejak dimulainya agresi, hingga kini tercatat 8.200 warga Yaman gugur syahid termasuk di antaranya 1.519 perempuan dan 1.996 anak-anak kecil. Sebanyak 15.184 warga Yaman terluka di mana lebih dari 3.000 di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Akan tetapi Amnesti Internasional dalam laporan terbarunya pada 26 Februari 2016 menyatakan, 35 ribu warga Yaman telah terbantai dalam agresi Arab Saudi. Lembaga itu menyebutkan memiliki bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa Arab Saudi menyerang wilayah permukiman dan infrastruktur Yaman. Kurang dari satu tahun 35 ribu warga Yaman terbantai dan lebih dari dua juta lainnya mengungsi di dalam dan ke luar negeri.
Data dari Amnesti Internasional menyebutkan, Arab Saudi telah menyerang 14 bandara, 10 pelabuhan dan dermaga, 512 jembatan dan jalan, 125 pembangkit listrik, 164 tangki air, 167 stasiun komunikasi, 325.137 rumah, 615 masjid, 569 lembaga dan pusat pendidikan, 39 universitas, 16 kantor media, 328 pusat kesehatan, 970 gedung pemerintah, 353 pasar dan pusat perbelanjaan, 584 truk bahan bakar dan pangan, 328 SPBU, 546 gudang makanan, 59 situs bersejarah, 119 wilayah pariwisata, 190 pabrik, dan 42 gedung olahraga. Akibat agresi sebanyak 3.750 sekolah terpaksa diliburkan.
Berdasarkan keterangan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), 2.690.000 pengungsi Yaman di dalam dan luar negeri merasakan dampak tragis dari serangan Arab Saudi. Hingga kini 170.000 warga Yaman melarikan diri ke Djibouti, Ethiopia, Somalia dan Sudan. PBB memprediksi hingga akhir tahun 2016, 167.000 lainnya juga akan mengungsi.
Berdasarkan laporan media Akhar As-Saa’ah, setiap pekan antara 500-800 warga Yaman mengungsi ke Djibouti akibat agresi udara Arab Saudi. Mereka terpaksa hidup dalam kondisi mengenaskan tanpa fasilitas pokok termasuk makanan, air dan obat-obatan, serta hidup di lingkungan terbuka tanpa atap.
Krisis kemanusiaan tragis di Yaman telah membuat lebih dari 80 persen warga Yaman terancam kekurangan makanan dan lebih dari 1.8 juta anak-anak Yaman tidak dapat sekolah. PBB dalam laporannya menyebutkan, lima perempat warga Yaman atau sekitar 21.2 juta orang, saat ini sangat membutuhkan bantuan pangan dan kemanusiaan mendesak. Akibat perang sedikitnya 320.000 balita Yaman mengalami gizi buruk.
Sementara itu Dana untuk Anak PBB UNICEF dalam sebuah laporan menyebutkan tewas dan terlukanya rata-rata enam anak Yaman per hari. Dalam laporan bertajuk “Anak dalam Bahaya” itu juga disebutkan bahwa sejak dimulainya agresi militer Arab Saudi ke Yaman, hingga kini 934 anak Yaman tewas dan 1.356 lainnya terluka. Selain itu, sekitar 10 ribu balita meninggal dunia karena gizi buruk dan kurangnya fasilitas medis. Ditambahkan pula bahwa gangguan dan diskriminasi terhadpa anak Yaman juga sedemikian meluas sehingga banyak anak yang yang terpaksa berperang. Tercatat 848 anak berusia di bawah 10 tahun ikut berperang.
Perempuan-perempuan Yaman dengan dada sesak penuh dengan kisah-kisah menyedihkan dampak sosial dan ekonomi akibat perang, terpaksa melanjutkan perjalanan hidup mereka dengan penuh penderitaan. Tidak ada pilihan lain di depan mereka. Bentrokan di dalam negeri Yaman menciptakan kondisi kritis bagi kaum perempuan Yaman. Banyak dari perempuan Yaman yang berjuang untuk mendukung dan mencukupi keluarganya. Di sisi lain, tidak adanya akses kesehatan, pendidikan dan peluang kerja, membuat kondisi tersebut semakin buruk.
Yang lebih menyakitkan adalah bahwa dampak dari perang itu akan tetap dirasakan hingga bertahun-tahun pasca perang berakhir. Anak-anak yatim dan para janda harus bertahan hidup dan terpaksa bekerja keras untuk menghidupi keluarga mereka. Oleh karena itu, Ahlam Sofan, pengamat dari UNFPA mengatakan, perempuan dan anak-anak gadis adalah kelompok paling rawan yang akan merasakan dampak negatif perang, karena setelah para laki-laki berperang, mereka yang harus mengelola dan menghidupi keluarga mereka.
Perempuan-perempuan tersebut sebagian besar tidak dapat mengakses layanan pokok dan demi menghidupi anak-anaknya mereka terpaksa mengungsi. Ini adalah masalah yang membuat mereka menjadi golongan paling rentan akibat perang. Berubahnya peran perempuan sebagai pemimpin keluarga, pengungsian dari satu tempat ke tempat lain secara berkesinambungan, tidak adanya tempat tinggal dan diskriminasi, kemiskinan serta ketidakamanan dari sisi makanan dan psikologi, semuanya adalah ancaman yang mereka hadapi.
Perang brutal dan sangat destruktif yang dibawa Arab Saudi ke Yaman benar-benar merupakan fakta pahit bagi anak-anak dan kaum perempuan negara itu. Para agresor telah melanggar bahkan hak-hak asasi manusia paling mendasar. Dalam hal ini, kaum perempuan adalah golongan masyarakat yang paling rentan di hadapan dampak-dampak perang. Instabilitas akan semakin membuat mereka rentan di hadapan berbagai kejahatan seksual. Masalah ini akan memiliki dampak menyedihkan khususnya bagi kaum perempuan Yaman. Dampak negatif yang akan berlanjut hingga bertahun-tahun pasca perang.
Kekerasan dan kejahatan seksual terhadap kaum perempuan Yaman saat ini sedang terjadi. Pernikahan paksa anak-anak perempuan, gangguan fisik dan mental serta tidak tersedianya fasilitas, semuanya akan menyebabkan dampak negatif serius. Berdasarkan pernyataan Saba Zabwah, koordinator nasional untuk proyek hak asasi manusia di badan pembangunana PBB, pernikahan orang-orang tua Arab Saudi dengan anak-anak perempuan Yaman di bawah umur telah menjadi fenomena yang biasa.
Dalam beberapa waktu terakhir, masalah gencatan senjata mengemuka. Seorang perwakilan UNICEF di Yaman mengatakan bahwa jika gencatan senjata di negara ini digelar mulai 10 April, maka dapat diharapkan keluarga-keluarga Yaman akan menerima bantuan makanan dan obat-obatan PBB.
Akan tetapi faktanya adalah bahwa dampak fisik dan mental akibat perang tersebut akan berlanjut hingga bertahun-tahun kemudian. Perang yang tidak mendatangkan apapun kecuali pembunuhan, kerusakan, keyatiman anak-anak dan tekanan hebat bagi kaum perempuan negara itu.(http://parstoday.com/id/radio/middle_east-i5782-dampak_perang_brutal_saudi_untuk_anak_dan_perempuan_yaman)
Rahbar: Tidak Percaya Terhadap AS Merupakan Bagian dari Kekuatan Lunak Iran
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam
Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyatakan,
ketidakpercayaan mutlak terhadap kekuatan hegemonik khususnya Amerika
Serikat merupakan komponen penting dari kekuatan lunak Iran dan
ketidakpercayaan ini harus terus meningkat.
Rahbar mengatakan hal itu dalam pertemuan pada hari Ahad (18/9)
dengan para komandan dan pejabat tinggi Korps Garda Revolusi Islam
(IRGC) di Tehran.Ayatullah Khamenei menyinggung isu "penyimpangan komponen kekuatan lunak pemerintah Islam" dan berkata, "ketidakpercayaan mutlak pada kekuatan hegemonik global, yang saat ini dipimpin Amerika, merupakan salah satu elemen kekuatan lunak Republik Islam Iran."
Rahbar menambahkan bahwa ketidakpercayaan mutlak terhadap Washington adalah hasil dari rasionalitas yang berasal dari pemikiran dan pengalaman. "Kami telah menyaksikan permusuhan Amerika selama bertahun-tahun pasca [kemenangan] Revolusi [Islam tahun 1979] dan [juga] selama perundingan nuklir baru-baru ini serta berbagai isu lainnya."
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa melindungi keamanan negara di dalam dan luar perbatasan Iran merupakan tugas mendasar IRGC.
Beliau menekankan peran IRGC di berbagai sektor selain keamanan dan pertahanan, termasuk peran konstruksi, pembangunan, bantuan kepada yang membutuhkan serta isu-isu yang berkaitan dengan budaya dan seni. Menurutnya, langkah tersebut harus terus diambil dan masyarakat harus diberi informasi dalam hal ini.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menegaskan bahwa IRGC jangan sampai puas dengan kemajuannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan harus mencapai ufuk-urufk baru di saat musuh terus meningkatkan sarana dan mencatat kemajuan.
Ayatullah Khamenei kemudian menjelaskan bahwa pencagaan keamanan negara merupakan masalah yang sangat penting, yang akan menyediakan ruang bagi kemajuan spiritual dan material masyarakat.
"Melindungi keamanan internal dan luar negeri merupakan di antara tugas IRGC [yang paling penting] dan jika tidak ada keamanan eksternal dan jika musuh tidak dihadang di luar perbatasan, maka keamanan internal juga akan lenyap."
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Iran harus meningkatkan kekuatan mereka setiap hari untuk melawan ancaman militer terhadap Republik Islam.
Menyinggung keimanan sebagai faktor utama di balik penguatan kemampuan pertahanan negara, Rahbar mengatakan ini merupakan makna sejati dari perang asimetris, karena meskipun mereka memiliki senjata dan peralatan andalan dalam negeri, namun mereka tidak memiliki iman.
Ayatullah Khamenei lebih lanjut menyatakan bahwa penafian perspektif bahwa independensi negara disamakan dengan isolasi, termasuk di antara isu-isu besar pendistorsian komponen kekuatan lunak pemerintahan Islam.
Seraya menekankan bahwa "independensi, budaya dan keyakinan [agama]" membentuk identitas bangsa, Ayatullah Khamenei mendesak para pejabat Iran untuk tetap waspada dalam menghadapi plot musuh untuk menyusup ke dalam dan menguasai negara.
Terkait sejumlah pernyataan soal pentingnya perundingan dengan Amerika Serikat terkait isu-isu regional, Ayatullah Khamenei mengatakan, "Perundingan dengan Amerika bukan hanya sia-sia, tetapi juga berbahaya," karena akan menjadi celah untuk infiltrasi AS.(MZ) / http://parstoday.com/id/news/iran-i20929-rahbar_tidak_percaya_terhadap_as_merupakan_bagian_dari_kekuatan_lunak_iran
Wapres RI: Republik Islam Iran (Islam Syi'ah) -Republik Indonesia (Islam Sunni) Harus Tingkatkan Perdamaian Regional
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, menyatakan,
Iran dan Indonesia, sebagai dua negara Muslim penting, selalu melakukan
upaya untuk mempromosikan perdamaian di seluruh dunia Islam namun harus
mengambil langkah lebih dalam hal ini.
Wakil Presiden Indonesia mengatakan hal itu pada pertemuan
dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani, di sela-sela KTT Gerakan Non-Blok
(GNB) di Margarita Island, Venezuela, Ahad (18/9).Jusuf Kalla menambahkan bahwa kedua negara dapat meningkatkan kerjasama konstruktif di dunia Islam dan membantu menggagalkan upaya kekuatan arogan untuk menabur perselisihan di antara negara-negara Islam.
Pertemuan GNB dihadiri kepala negara dan delegasi dari seluruh 120 negara anggota untuk membahas isu-isu kunci regional dan internasional. Iran juga menyerahkan jabatan kepemimpinan periodik GNB kepada Venezuela pada sesi puncak KTT.
GNB, sebuah organisasi internasional dengan 120 negara anggota dan 21 negara pengamat, mewakili hampir dua-pertiga dari anggota PBB.(MZ) / http://parstoday.com/id/news/world-i20923-wapres_ri_iran_indonesia_harus_tingkatkan_perdamaian_regional
Ucapan Terima Kasih Kepada Kerajaan Arab Saudi wahabi salafi takfiri Atas "Suksesnya" Penyelenggaraan Haji tahun 2016
Raja mengucapkan syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas karunia dan rahmat-NYA dalam suksesnya pengelolaan jama’ah haji pada musim haji tahun ini.
“Ini adalah sebuah kehormatan untuk Arab Saudi yang menjadi tuan rumah dan melayani para tamu agung Allah dan pengunjung Dua Masjid Suci,” kata raja dalam pesannya.
Setelah para jama’ah keluar dari kota Makkah dan berhasil menyelesaikan semua tahap ibadah haji, ucapan selamat berdatangan dari seluruh dunia, berterima kasih kepada Arab Saudi dan kepemimpinannya atas layanan yang sangat baik dan pengaturan “kelas atas”.
Menteri Kehakiman Wakaf dan Urusan Islam Kuwait,Yacoub Al-Sane’a, mengucapkan selamat kepada Arab Saudi atas suksesnya pengelolaan untuk musim haji ini.
“Keberhasilan haji 2016 tidak terlepas dari komitmen kepemimpinan Saudi untuk penyelesaian proyek-proyek yang signifikan di Makkah dan di tempat-tempat suci lainnya,” kata Al-Sane’a dalam pesan yang dikirim ke Menteri Haji dan Umrah Saudi.
“Dedikasi Pemerintah Saudi untuk memastikan ibadah haji berjalan mulus dan nyaman adalah sesuatu yang bisa dirasakan,” kata menteri.
Kepala pengelolaan delegasi haji India,Zafar Sareshwala, mengatakan: “Tidak ada pemerintah di dunia ini yang akan sanggup mengelola tugas fenomenal dan menantang ini. Penanganan kerajaan Arab Saudi untuk haji tahun ini benar-benar tanpa cacat dan pelayanannya adalah pelayanan kelas dunia.”
Di Islamabad, kepala urusan haji dan Departemen Agama di Parlemen Pakistan Hafiz Abdulkarim Bakhsh mengatakan: “Keberhasilan haji 2016 adalah hasil dari upaya-upaya besar yang dilakukan oleh pemerintahan Raja Salman.”
Hafiz berterima kasih kepada pemerintah Saudi untuk persiapan yang sangat baik di tempat-tempat suci, di Makkah dan Madinah.
Konsul Jenderal India di Jeddah,Noor Rahman Sheikh, mengatakan ia telah memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari tim manajemen haji India karena tugasnya sebagai diplomat di Jeddah selama tujuh tahun. “Sejauh ini, tahun 2016 telah menjadi tahun terbaik pengelolaan haji,” katanya.
Arab News / http://www.middleeastupdate.net/ucapan-terima-kasih-kepada-arab-saudi-atas-suksesnya-penyelenggaraan-haji/
KOMENTAR : |
Terungkap, 5 bukti kerajaan Arab Saudi wahabi salafi takfiri sekongkol dengan zionis Israel
Merdeka.com – Arab Saudi dan Israel akhirnya buka kartu.
Kedua negara yang selama ini santer disebut saling menjalin hubungan
mesra secara diam-diam akhirnya mengakui sekongkol mereka.
Para pejabat kedua negara pernah dilaporkan media internasional bertemu di suatu tempat di luar negeri atau di Israel buat membahas kerjasama di kawasan Timur Tengah.
Sudah bukan rahasia lagi jika Arab Saudi yang mengaku beraliran Islam Sunni merasa pengaruhnya di Timur Tengah digerogoti oleh Iran yang beraliran Syiah.
Namun beberapa kali pertemuan antara pejabat Saudi dengan pejabat Negeri Zionis itu selalu disangkal oleh Saudi. Meski Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman pernah mengatakan sebaliknya. Dalam wawancara dengan koran Israel Yedioth Ahronoth April tahun lalu dia mengatakan Kuwait dan Arab Saudi merupakan dua dari sejumlah negara Arab yang menjalin hubungan rahasia dengan Israel meski tidak punya hubungan diplomatik.
Namun kedua pejabat pemerintah Saudi dan Kuwait membantah klaim Lieberman itu.
Apa saja yang menjadi bukti kuat sekongkol Saudi dengan Israel? Berikut ulasannya.
Merdeka.com – Tahun 2013 lalu menjadi haji paling menyengsarakan bagi calon jemaah asal Palestina. Bagaimana tidak? Pemerintah Arab Saudi menyewa perusahaan keamanan swasta G4S milik Israel.
Situs abna.ir melaporkan, Senin (14/10/2013), Saudi bukan pertama kali menyewa keamanan. Saban tahun diperlukan sekitar 700 ribu orang pasukan agar pelaksanaan haji berjalan lancar. Tentu saja ini mengejutkan bagi Peziarah Palestina.
G4S al-Majal, salah satu cabang dari perusahaan keamanan G4S dipercaya sudah mengawal pengamanan haji sejak 2010. Namun belum diketahui bagaimana jenis kerja sama dengan perusahaan induk.
Pegiat dari kelompok Boikot Sanksi dan Divestasi Israel pada Palestina (BDS) mengatakan pihaknya menyerukan agar Saudi membatalkan kerjasama dengan satuan keamanan yang juga melindungi pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat, sedikit-sedikit mencaplok tanah Palestina.
Tak hanya BDS yang bereaksi atas kerjasama ini imam Masjid Al-Aqsa Syekh Ekrima Sabri mengatakan bekerja sama dengan G4S juga merupakan kejahatan. “Mereka membantu penjajah adalah penjajah juga,” ujarnya.
Merdeka.com – Menurut radio Israel, Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi Amir Salman bin-Sultan dan dua pejabat lainnya diam-diam mengunjungi Israel.
Perjalanan ke Israel itu dilaporkan oleh surat kabar bermarkas di Yerusalem, al-Manar. Dalam berita itu dikatakan informasi soal itu berasal dari sumber-sumber rahasia, seperti dilansir situs middleeastmonitor.com, Rabu (11/12/2013).
“Delegasi Saudi,” kata sumber itu,”menemui pejabat militer Israel dan Bin-Sultan mengunjungi salah satu pangkalan militer Israel ditemani seorang pejabat militer senior.”
Radio Israel tidak mengonfirmasi berita dari sumber itu, namun dilaporkan sejumlah surat kabar baru-baru ini sudah banyak melaporkan pertemuan rahasia antara pejabat Saudi dengan pejabat militer Israel.
Awal pekan ini koran Iran melaporkan pihak Saudi dan Israel mengadakan pertemuan di sebuah negara di luar negeri.
Riyadh sebelumnya membantah laporan dari koran British Sunday Times yang melaporkan kerja sama Saudi-Israel dalam persiapan menyerang program pengembangan nuklir Iran.
Merdeka.com – Pejabat Uni Eropa di Brussels, Belgia, mengatakan kepada stasiun televisi Israel Channel 2, Arab Saudi sudah menawarkan wilayah udaranya untuk dilintasi pesawat-pesawat jet tempur Israel guna menyerang Iran jika diperlukan.
Langkah itu sebagai balas budi buat Israel yang meningkatkan pembicaraan damai dengan Palestina.
“Pihak berwenang Saudi sudah berkoordinasi penuh dengan pejabat Israel dalam soal Iran,” kata pejabat Eropa itu, seperti dilansir Sputnik News, Kamis (26/2).
Jika jet-jet tempur Israel bisa melintasi wilayah udara Arab Saudi maka Negeri Bintang Daud itu bisa menyerang Teheran kapan saja tanpa perlu mengitari Teluk Persia.
Channel 2 juga mengungkapkan pasukan intelijen Israel dan negara Arab juga sudah berbagi informasi soal program nuklir Iran.
Meski Israel dan Saudi tidak punya hubungan diplomatik, namun sejumlah laporan yang menyatakan kedua negara itu sudah banyak bekerja sama untuk menyerang Iran.
Merdeka.com – Sumber di Ibu Kota Sanaa, Yaman, Jumat lalu mengatakan sejumlah jet tempur Israel ikut melancarkan serangan udara ke Yaman yang dipimpin oleh Arab Saudi pada Kamis pekan lalu.
“Ini pertama kalinya pasukan Zionis bergabung dengan koalisi negara Arab,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Politik Al-Haq, yaman, Hassa Zayd dalam akun jejaring sosial Facebook, seperti dilansir Global Search, Ahad (29/3).
Dia mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah memerintahkan langsung Angkatan Udara Israel mengerahkan jet-jet tempur mereka buat mendukung serangan Saudi ke Yaman.
Jumat lalu sedikitnya 15 orang tewas di Sanaa dalam serangan udara itu.
Stasiun televisi al-Massira melaporkan serangan udara Saudi itu menargetkan rakyat sipil Yaman yang sedang berbelanja di pasar.
Liga Arab kemarin menyatakan siap membentuk koalisi militer buat menyerang Yaman yang kini dikuasai pemberontak Houthi beraliran Syiah.
Negara-negara Arab itu juga menyerukan pemberontak Houthi untuk segera mundur dari Sanaa dan sejumlah institusi pemerintah serta menyerahkan senjata mereka kepada otoritas yang berwenang.
5. Pejabat Israel dan Saudi akui jalin kerjasama
Merdeka.com – Arab Saudi dan Israel akhirnya membenarkan rumor selama ini bahwa dua negara bermusuhan itu sebetulnya sudah menjalin hubungan diplomatik. Dalam forum Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat pekan lalu, kedua negara membenarkan sudah digelar lima kali pertemuan rahasia di tempat netral sejak 2014.
Tujuan dialog itu adalah membahas strategi menangkal Iran yang terus berambisi memiliki nuklir. Dirjen Kementerian Luar Negeri Israel Dore Gold mengatakan pihaknya dan Saudi punya kepentingan beririsan.
Israel jengah dengan langkah Iran mendanai militan Hizbullah di selatan Libanon. Apalagi AS malah mengizinkan Iran memiliki fasilitas nuklir, yang dikhawatirkan bisa menjangkau wilayah Zionis.
Sedangkan Arab Saudi sejak lama tidak akur dengan negara mayoritas Syiah itu. Apalagi Iran secara terbuka mendukung militan Houthi yang menggulingkan Presiden Yaman selaku sekutu Saudi.
“Bukan berarti (Israel-Saudi) telah menyelesaikan semua masalah dan perbedaan selama ini, tapi harapan kami, isu-isu bersama dapat kami atasi di tahun-tahun mendatang,” kata Gold seperti dilansir the Atlantic, Senin (8/6).
Dalam forum yang sama, Saudi diwakili Anwar Majed Eshki, purnawirawan yang dulu menjabat sebagai penasehat Dubes Saudi untuk Amerika Serikat.
Eshki bersalaman dengan Gold di hadapan forum yang digelar Kementerian Luar Negeri AS itu. Saat berpidato, Eshki menjelaskan alasan negaranya bersedia duduk semeja dengan Israel, untuk menangani pengaruh Iran.
Bekas jenderal berpengaruh di Saudi ini percaya para mullah di Iran berambisi menguasai Timur Tengah. “Ada tujuh skenario yang dipersiapkan Saudi untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” kata Eshki.
Salah satu rencana itu adalah mendongkel rezim Mullah di Iran. Supaya Israel dan negara-negara Arab tak lagi ribut, Saudi pun mengusulkan terciptanya negara penyangga menampung warga Kurdi. Wilayah ‘kurdistan’ itu mencakup sebagian Iran, Irak, dan Turki.
Mainsource : https://iqranusantara.org/terungkap-lima-bukti-arab-saudi-sekongkol-dengan-israel.aspx
Para pejabat kedua negara pernah dilaporkan media internasional bertemu di suatu tempat di luar negeri atau di Israel buat membahas kerjasama di kawasan Timur Tengah.
Sudah bukan rahasia lagi jika Arab Saudi yang mengaku beraliran Islam Sunni merasa pengaruhnya di Timur Tengah digerogoti oleh Iran yang beraliran Syiah.
Namun beberapa kali pertemuan antara pejabat Saudi dengan pejabat Negeri Zionis itu selalu disangkal oleh Saudi. Meski Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman pernah mengatakan sebaliknya. Dalam wawancara dengan koran Israel Yedioth Ahronoth April tahun lalu dia mengatakan Kuwait dan Arab Saudi merupakan dua dari sejumlah negara Arab yang menjalin hubungan rahasia dengan Israel meski tidak punya hubungan diplomatik.
Namun kedua pejabat pemerintah Saudi dan Kuwait membantah klaim Lieberman itu.
Apa saja yang menjadi bukti kuat sekongkol Saudi dengan Israel? Berikut ulasannya.
1. Amankan haji, Saudi sewa keamanan swasta Israel
Merdeka.com – Tahun 2013 lalu menjadi haji paling menyengsarakan bagi calon jemaah asal Palestina. Bagaimana tidak? Pemerintah Arab Saudi menyewa perusahaan keamanan swasta G4S milik Israel.
Situs abna.ir melaporkan, Senin (14/10/2013), Saudi bukan pertama kali menyewa keamanan. Saban tahun diperlukan sekitar 700 ribu orang pasukan agar pelaksanaan haji berjalan lancar. Tentu saja ini mengejutkan bagi Peziarah Palestina.
G4S al-Majal, salah satu cabang dari perusahaan keamanan G4S dipercaya sudah mengawal pengamanan haji sejak 2010. Namun belum diketahui bagaimana jenis kerja sama dengan perusahaan induk.
Pegiat dari kelompok Boikot Sanksi dan Divestasi Israel pada Palestina (BDS) mengatakan pihaknya menyerukan agar Saudi membatalkan kerjasama dengan satuan keamanan yang juga melindungi pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat, sedikit-sedikit mencaplok tanah Palestina.
Tak hanya BDS yang bereaksi atas kerjasama ini imam Masjid Al-Aqsa Syekh Ekrima Sabri mengatakan bekerja sama dengan G4S juga merupakan kejahatan. “Mereka membantu penjajah adalah penjajah juga,” ujarnya.
2. Delegasi Saudi temui pejabat militer Israel
Merdeka.com – Menurut radio Israel, Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi Amir Salman bin-Sultan dan dua pejabat lainnya diam-diam mengunjungi Israel.
Perjalanan ke Israel itu dilaporkan oleh surat kabar bermarkas di Yerusalem, al-Manar. Dalam berita itu dikatakan informasi soal itu berasal dari sumber-sumber rahasia, seperti dilansir situs middleeastmonitor.com, Rabu (11/12/2013).
“Delegasi Saudi,” kata sumber itu,”menemui pejabat militer Israel dan Bin-Sultan mengunjungi salah satu pangkalan militer Israel ditemani seorang pejabat militer senior.”
Radio Israel tidak mengonfirmasi berita dari sumber itu, namun dilaporkan sejumlah surat kabar baru-baru ini sudah banyak melaporkan pertemuan rahasia antara pejabat Saudi dengan pejabat militer Israel.
Awal pekan ini koran Iran melaporkan pihak Saudi dan Israel mengadakan pertemuan di sebuah negara di luar negeri.
Riyadh sebelumnya membantah laporan dari koran British Sunday Times yang melaporkan kerja sama Saudi-Israel dalam persiapan menyerang program pengembangan nuklir Iran.
3. Saudi izinkan jet tempur Israel melintas buat gempur Iran
Merdeka.com – Pejabat Uni Eropa di Brussels, Belgia, mengatakan kepada stasiun televisi Israel Channel 2, Arab Saudi sudah menawarkan wilayah udaranya untuk dilintasi pesawat-pesawat jet tempur Israel guna menyerang Iran jika diperlukan.
Langkah itu sebagai balas budi buat Israel yang meningkatkan pembicaraan damai dengan Palestina.
“Pihak berwenang Saudi sudah berkoordinasi penuh dengan pejabat Israel dalam soal Iran,” kata pejabat Eropa itu, seperti dilansir Sputnik News, Kamis (26/2).
Jika jet-jet tempur Israel bisa melintasi wilayah udara Arab Saudi maka Negeri Bintang Daud itu bisa menyerang Teheran kapan saja tanpa perlu mengitari Teluk Persia.
Channel 2 juga mengungkapkan pasukan intelijen Israel dan negara Arab juga sudah berbagi informasi soal program nuklir Iran.
Meski Israel dan Saudi tidak punya hubungan diplomatik, namun sejumlah laporan yang menyatakan kedua negara itu sudah banyak bekerja sama untuk menyerang Iran.
4. Jet tempur Israel dukung Saudi ikut gempur Yaman
Merdeka.com – Sumber di Ibu Kota Sanaa, Yaman, Jumat lalu mengatakan sejumlah jet tempur Israel ikut melancarkan serangan udara ke Yaman yang dipimpin oleh Arab Saudi pada Kamis pekan lalu.
“Ini pertama kalinya pasukan Zionis bergabung dengan koalisi negara Arab,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Politik Al-Haq, yaman, Hassa Zayd dalam akun jejaring sosial Facebook, seperti dilansir Global Search, Ahad (29/3).
Dia mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah memerintahkan langsung Angkatan Udara Israel mengerahkan jet-jet tempur mereka buat mendukung serangan Saudi ke Yaman.
Jumat lalu sedikitnya 15 orang tewas di Sanaa dalam serangan udara itu.
Stasiun televisi al-Massira melaporkan serangan udara Saudi itu menargetkan rakyat sipil Yaman yang sedang berbelanja di pasar.
Liga Arab kemarin menyatakan siap membentuk koalisi militer buat menyerang Yaman yang kini dikuasai pemberontak Houthi beraliran Syiah.
Negara-negara Arab itu juga menyerukan pemberontak Houthi untuk segera mundur dari Sanaa dan sejumlah institusi pemerintah serta menyerahkan senjata mereka kepada otoritas yang berwenang.
5. Pejabat Israel dan Saudi akui jalin kerjasama
Merdeka.com – Arab Saudi dan Israel akhirnya membenarkan rumor selama ini bahwa dua negara bermusuhan itu sebetulnya sudah menjalin hubungan diplomatik. Dalam forum Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat pekan lalu, kedua negara membenarkan sudah digelar lima kali pertemuan rahasia di tempat netral sejak 2014.
Tujuan dialog itu adalah membahas strategi menangkal Iran yang terus berambisi memiliki nuklir. Dirjen Kementerian Luar Negeri Israel Dore Gold mengatakan pihaknya dan Saudi punya kepentingan beririsan.
Israel jengah dengan langkah Iran mendanai militan Hizbullah di selatan Libanon. Apalagi AS malah mengizinkan Iran memiliki fasilitas nuklir, yang dikhawatirkan bisa menjangkau wilayah Zionis.
Sedangkan Arab Saudi sejak lama tidak akur dengan negara mayoritas Syiah itu. Apalagi Iran secara terbuka mendukung militan Houthi yang menggulingkan Presiden Yaman selaku sekutu Saudi.
“Bukan berarti (Israel-Saudi) telah menyelesaikan semua masalah dan perbedaan selama ini, tapi harapan kami, isu-isu bersama dapat kami atasi di tahun-tahun mendatang,” kata Gold seperti dilansir the Atlantic, Senin (8/6).
Dalam forum yang sama, Saudi diwakili Anwar Majed Eshki, purnawirawan yang dulu menjabat sebagai penasehat Dubes Saudi untuk Amerika Serikat.
Eshki bersalaman dengan Gold di hadapan forum yang digelar Kementerian Luar Negeri AS itu. Saat berpidato, Eshki menjelaskan alasan negaranya bersedia duduk semeja dengan Israel, untuk menangani pengaruh Iran.
Bekas jenderal berpengaruh di Saudi ini percaya para mullah di Iran berambisi menguasai Timur Tengah. “Ada tujuh skenario yang dipersiapkan Saudi untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” kata Eshki.
Salah satu rencana itu adalah mendongkel rezim Mullah di Iran. Supaya Israel dan negara-negara Arab tak lagi ribut, Saudi pun mengusulkan terciptanya negara penyangga menampung warga Kurdi. Wilayah ‘kurdistan’ itu mencakup sebagian Iran, Irak, dan Turki.
Mainsource : https://iqranusantara.org/terungkap-lima-bukti-arab-saudi-sekongkol-dengan-israel.aspx
Kerajaan ARAB SAUDI wahabi salafi takfiri GALAU
Wajah Mekkah |
Tahun ini adalah tahun galau bagi
Arab Saudi. Negara yang menguasai pusat ibadah umat Islam ini diserang masalah
dari segala sisi.
Masalah pertama adalah
tercapainya kesepakatan pada konferensi Islam bermazhab Sunni di Cechnya,
dimana akhirnya mereka memutuskan bahwa ideologi Wahabi yang dianut Arab Saudi
dikeluarkan dari mazhab Sunni.
Konferensi yang dihadiri 200
ulama terkenal dunia itu ingin melepaskan fitnah bahwa ideologi Wahabi adalah
bagian dari mazhab Sunni, dimana inilah yang selalu diklaim oleh mereka.
Banyaknya teroris seperti ISIS, Al-Qaeda, FSA dll yang berideologi Wahabi dan
mengatas-namakan mazhab Sunni, membuat banyak ulama-ulama gerah.
Masalah kedua adalah keputusan
kongres di AS yang membolehkan keluarga korban peristiwa 9/11 untuk menuntut
Arab Saudi atas kematian 3 ribu keluarga mereka di gedung WTC New York. Dasar
tuntutan adalah 15 pelaku semua berasal dari Arab Saudi dan terindikasi bahwa
Saudi mendanai terorisme itu.
Masalah ketiga Saudi adalah tidak
tercapainya kesepakatan Saudi dan Iran masalah penangan Haji. Iran menuntut
Saudi atas wafatnya 5000 jamaah haji asal Iran ketika berhaji tahun kemarin.
Saudi kemudian melakukan langkah blunder, melarang semua warga negara Iran,
Yaman dan Suriah melakukan ibadah haji tahun ini. Keputusan Saudi ini
jelas-jelas dikecam oleh Negara-negara Islam lain seperti Tunisia yang
mengatakan bahwa Saudi ingin menghalangi orang beribadah.
Blunder keempat karena galau,
Saudi tahun ini mengadakan kerjasama dengan Israel dalam pengadaan gelang
jamaah haji. Gelang itu terindikasi sebagai alat mata-mata Israel untuk
memantau pergerakan jamaah haji dan melakukan pengumpulan data atas mereka yang
berhaji untuk kepentingan Mossad, dinas rahasia Israel.
Serangan-serangan yang sekarang
dialami Arab Saudi membuat saya kembali melihat nubuwat awal kehancuran negara
yang disebut-sebut oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai tempat munculnya tanduk
setan dan sumber segala fitnah.
Munculnya Abraj Al-Bait Tower
yang mirip dengan "tanduk setan" dan tersebutnya Najed -salah satu
wilayah di pusat kota Saudi- dalam perkataan Nabi, membuat kepingan-kepingan
nubuwat itu seperti sudah membentuk sebuah gambar besar siapa sebenarnya Arab
Saudi, satu-satunya negara yang dinamai oleh nama keluarga, Ibnu Saud.
Tapi Saudi patut berbesar hati
melihat Indonesia...
Karena disini banyak pemujanya,
yang ingin semua di Indonesia berbau kearab-araban, yang berkata bahwa Saudi
adalah negara yang di Ridhai Tuhan karena menjaga kunci Ka'bah, dan menjadi
pembela fanatik yang menganggap bahwa siapapun yang mengkritik Saudi berarti
dia bukan Islam.
Padahal Saudi sendiri merasa gak
penting dengan pandangan para pemuja Saudi itu, karena Saudi lebih memuja barat
sebagai trend fashion mereka.
Dalam kamus anak alay, cinta
antara Saudi dan pemujanya ini bisalah disebut sebagai Cinta yang tertukar.
Ah, sedapnya kopi sore hari
ini... / http://www.dennysiregar.com/2016/09/arab-saudi-galau.html
zionis Israel & kerajaan arab Saudi wahabi salafi takfiri Awasi Jamaah Haji Dengan Gelang GPS
RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM
– Media-media independent termasuk Indonesian Free Press (IFP) telah
lama melaporkan keterlibatan Israel dalam penanganan ibadah haji di
Saudi Arabia. Selain mengkhianati rakyat Palestina yang masih menjadi
korban pendudukan Israel, hal itu dianggap bisa membahayakan keselamatan
peserta ibadah haji. (Baca juga: Merangkai Fakta Permainan Busuk MOSSAD Dan SAUDI Dibalik Tragedi Mina)
Langkah Arab Saudi menandatangani kontrak
dengan sebuah perusahaan rezim Zionis Israel untuk menjaga keamanan
jemaah haji, memicu kecaman dari dunia Islam. Kantor berita Qodsna, 5
September, melaporkan, Syeikh Ekrima Sabri, Khatib Masjid Al Aqsa,
Palestina memperingatkan masuknya perusahaan jasa keamanan G4S milik
Israel ke tengah-tengah masyarakat Arab dan Islam. Ia menegaskan bahwa
G4S tidak berhak melakukan aktivitas-aktivitas mata-mata dan keamanan
terkait dengan jemaah haji.
Syeikh Ekrima Sabri menilai
penandatanganan kontrak Saudi dan Israel itu dilakukan dengan tujuan
untuk menginfiltrasi masyarakat Arab dan Islam. (Baca juga: Tragedi Mina, Apakah Mengkritik Arab Saudi Berarti Mengkritik Islam?)
“Penggunaan jasa sebuah perusahaan Israel untuk melayani jemaah haji adalah perbuatan haram,” ujarnya.
Untuk menjaga keamanan jemaah haji dan
mengawasi mereka lewat gelang elektronik yang dipakainya di musim haji
tahun ini, Saudi bekerjasama dengan perusahaan jasa keamanan Israel,
G4S. Dengan gelang ini otoritas Saudi bisa mengetahui posisi semua
peserta ibadah haji setiap saat. Sayangnya, hal ini juga bisa
dimanfaatkan oleh inteligen yang berkaitan dengan G4S.
Riyadh, awal Juli lalu mengumumkan,
jemaah haji pada musim haji tahun ini akan dilengkapi dengan GPS dan
informasi pribadi dan medis mereka untuk menghindari terulangnya insiden
Mina tahun lalu. (Baca juga: Wakil Putra Mahkota Saudi Sumber Malapetaka Mina; Video)
Akibat kelalaian Saudi dalam mengelola
pelaksanaan manasik haji, pada 24 Desember 2015, ribuan haji tewas dalam
tragedi yang terjadi di Mina, sebagian besar adalah jemaah haji asal
Iran. Dalam peristiwa ini disebut-sebut inteligen Israel juga terlibat.
Memanfaatkan kerusuhan, agen-agen rahasia Israel menculik para pejabat
sipil dan militer Iran yang mengikuti ibadah haji untuk mengorek
informasi dari mereka sebelum dibunuh.
Salah seorang pejabat Iran yang meninggal
adalah mantan pejabat inteligen dan Dubes Iran di Lebanon. Sempat
menghilang selama beberapa minggu dan dibantah Saudi sebagai salah
seorang peserta ibadah haji asal Iran, otoritas Saudi baru menyatakan
kematiannya setelah pemerintah Iran terus mendesak Saudi untuk
bertanggungjawab. (Baca juga: Menhan Saudi Serahkan Keamanan Perbatasan Pada Perusahaan Israel “G4S”)
G4S adalah perusahaan milik zionis Israel
yang berbasis di Inggris. Sebelumnya perusahaan ini telah terlibat
intensif dalam masalah keamanan di wilayah pendudukan Israel di
Palestina, termasuk menyediakan alat-alat penyiksaan. Keterlibatan
perusahaan ini dalam penangangan ibadah haji sudah menjadi pemberitaan
media-media independen, termasuk IFP, beberapa tahun yang lalu. Gerakan
internasional memboikot perusahaan-perusahaan dan institusi-institusi
Israel yang terlibat dalam pendudukan Palestina, BDS, juga sudah lama
mengecam keterlibatan Israel dalam pelaksanaan haji. (Baca juga: Pesta Seks Tiga Putri Saudi Dengan Pejabat Israel)
Selain menangani ibadah haji, G4S juga
ditugaskan Saudi Arabia untuk menangani keamanan di wilayah selatan
Saudi dari serangan kelompok Houthis dari Yaman. G4S dikenal juga
sebagai penyedia jasa keamanan untuk fasilitas-fasilitas publik seperti
bandara dan pelabuhan. (ARN) / https://arrahmahnews.com/2016/09/08/israel-saudi-awasi-jamaah-haji-dengan-gelang-gps/
Manipulasi kerajaan Arab Saudi wahabi salafi takfiri Terhadap Hak-hak Jamaah Haji
RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM
– Kisah manipulasi Arab Saudi terhadap hak-hak para jama’ah haji
tampaknya terus berlanjut setiap tahun dengan cara-cara terbaru mereka.
Veterans today, pada hari Selasa (13/09) lalu menuliskan laporan yang
menguatkan klaim ini.
Menurut Veterans Today, telah bertahun-tahun Arab Saudi mempersulit para jama’ah haji asal Irak untuk bisa mendapatkan visa agar bisa memasuki negara itu guna melaksanakan ibadah haji, namun tahun ini masalah untuk jama’ah haji Irak benar-benar memasuki dimensi baru yang mencengangkan. (Baca juga: Penghasilan Bisnis Ibadah Haji Saudi Turun Drastis)
Semenjak sampai di bandara Madinah, para
jama’ah haji asal Irak ini sudah dibully dengan dipermalukan di depan
mata para jama’ah haji asal negara lain dengan terus menerus digeledah.
Juga tiga pemimpin karavan Irak ditahan hanya karena membawa buku yang
berisi tuntunan pelaksanaan ibadah haji.
Cerita ini tidak berakhir di sini. Berbagai laporan menunjukkan bahwa pasukan penyelidikan Saudi, tiba-tiba menggerebek hotel yang dihuni para jama’ah haji asal Irak di hari Idul Adha, Senin (12/09), kemudian menangkap seorang peziarah bernama Haji Mohammad Hasan Ramzan tanpa alasan yang jelas. Pria ini mengidap penyakit jantung. Kedutaan dan organisasi resmi Irak lainnya belum mampu menemukan keberadaanya sejauh ini. (Baca juga: TERUNGKAP! Bocoran Dokumen Sebut Akibat Salah Penanganan, 94.000 Jama’ah Haji Tewas dalam 14 tahun)
Veterans Today menyebut jamaah haji dari
Irak sudah sejak lama ditekan dan dipermalukan di depan mata peziarah
dari negara lain begitu mereka sampai di Arab Saudi. Perilaku yang
paling ekstrim terhadap warga Irak terjadi di tahun 2006. Para jama’ah
haji itu berasal dari Al-Hasa dan Al-Qatif. ketika kafilah Irak tiba,
mereka selama berjam-jam terus digeledah dan dihina oleh pasukan
keamanan Saudi.
Menurut juru bicara badan senior Haji Irak, pada tahun 2007, empat dari peziarah dari ribuan warga Irak yang ditahan di perbatasan dan dicegah memasuki Arab Saudi untuk melaksanakan ritual haji mereka, tewas karena kedinginan, kelaparan, dan kehausan yang ekstrim. (Baca juga: SENASIB…Korban Haji Nigeria Indonesia Belum Dapat Kompensasi)
Dan pejabat Saudi yang berlepas tangan,
mengumumkan bahwa para peziarah Irak itu tidak memiliki dokumen resmi
sementara Saudi sendiri sepenuhnya menyadari kepalsuan dari
pernyataannya. Pada saat itu, pemerintah Irak menyuarakan keluhan
tentang tindakan ini tetapi tidak menerima respon langsung dari
kerajaan.
Pelanggaran-pelanggaran ini terus muncul
dalam bentuk-bentuk baru, mengundang keprihatinan bagi para peziarah
tidak hanya dari Irak tetapi juga dari semua negara-negara lain. (ARN) / https://arrahmahnews.com/2016/09/19/manipulasi-arab-saudi-terhadap-hak-hak-jamaah-haji/
Komersialisasi Mekkah, Ambisi Kerajaan arab Saudi wahabi salafi takfiri Hancurkan Kota Suci Umat Islam
MEKKAH, ARRAHMAHNEWS.COM
– Kota Mekkah yang didalamnya penuh situs-situs suci bersejarah telah
berubah menjadi kota metropolis yang menyilaukan, dimana tas Paris
Hilton dapat dibeli oleh sejumlah kaum bangsawan. Demikian tertulis
dalam sebuah artikel yang diterbitkan teleSurtv pekan lalu.
Terletak di antara dua gunung terpencil, kota Mekkah berada di rongga sekitar 45 mil di pedalaman dari pelabuhan Laut Merah Jeddah, meski matahari bersinar terik, jutaan orang berduyun-duyun mendatangi kota suci itu untuk melakukan ritual ibadah haji. (Baca juga: Mengapa Umat Islam Diam Saat Monarki Wahabi Saudi Hancurkan Haramain)
Tetapi jika seorang jamaah haji yang
mungkin pernah kesana sekitar dua dekade lalu, kemudian kembali ke
tempat yang sebelumnya merupakan kota kecil disebuah gurun ini, hari
ini, mereka pasti seolah tidak akan percaya ada banyak gedung pencakar
langit menjulang tinggi yang bertebaran disana layaknya sebuah
halusinasi dari pusat perbelanjaan metropolis yang menyilaukan dan
hotel-hotel mewah. Sungguh! bahkan ada toko tas Paris Hilton di kota
suci tersebut. (Baca juga: Inilah Fakta Kerajaan Wahabi Saudi Hancurkan Kewibawaan Ka’bah dan Islam)
“Apa yang telah Saudi lakukan terhadap Mekkah benar-benar mengerikan,” kata seorang Muslim Inggris kepada The Spectator. “Ini adalah sebuah ritel ekstravaganza menuju ke Masjidil Haram. Selama menjalankan haji, hal terakhir yang saya lihat sebelum berbalik ke arah Ka’bah adalah toko Samsonite dan Haagen-Dazs. Mereka telah merubah Mekkah menjadi pusat perbelanjaan”.
Hampir 95 persen dari bangunan bersejarah
kota ini telah dihancurkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk membuat
jalan bagi pengalaman haji mewah dan penuh komersialisasi yang merupakan
kebanggaan dan sukacita dari Kerajaan saleh Arab Saudi. (Baca juga: Kerajaan Saudi Perjual Belikan Haramain)
Dulu, kota ini merupakan sebuah tempat
suci dimana Nabi Muhammad selalu berkhotbah tentang kesetaraan, namun
Saudi kini mengubahnya menjadi taman bermain untuk orang kaya, untuk
menikmati gaya kapitalisme Barat.
Situs-situs yang berumur ribuan tahun dengan kepentingan sejarah besar telah hancur termasuk rumah di mana Nabi Muhammad lahir. Masjid Bilal, yang sudah ada hampir 1400 tahun yang lalu, juga telah dibuldoser dalam beberapa dekade terakhir. Dan yang sangat mengerikan adalah rumah milik istri yang paling dicintai Muhammad, Khadijah, sekarang oleh pemerintah Arab Saudi dijadikan WC umum, yang mungkin merupakan simbol yang tepat dari rezim Saudi. (Baca juga: Sekjen NU: Racikan Wahabisme dan Kepitalisme Merubah Wajah Suci Makkah)
Di tengah kegilaan Saudi atas semua ini,
adalah Makkah Royal Clock Tower yang menjulang. Menara jam bertanduk
yang tingginya 1972 kaki dan dibangun di atas hampir 400 lokasi yang
memiliki kepentingan budaya dan sejarah Islam.
Mungkin yang paling menjijikkan adalah
pembukaan toko tas sosialita AS dan ahli waris Paris Hilton di Mecca
Mall yang luas dikota ini. Sementara non-Muslim tidak diperbolehkan
masuk di kota suci, rezim Saudi secara simbolik membuat pengecualian
untuk Hilton. (ARN) / https://arrahmahnews.com/2016/09/19/komersialisasi-mekkah-ambisi-saudi-hancurkan-kota-suci-umat-islam/
Rusia Ungkap Tujuan Licik Serangan Zionis AS terhadap Tentara Suriah
NEW YORK, ARRAHMAHNEWS.COM –
Upaya mendadak AS untuk “membantu” tentara Suriah dalam memerangi ISIS
di timur kota Deir Ezzur, yang kemudian berujung pada serangan yang
menewaskan dan melukai puluhan tentara, terlihat seperti kesalahan yang
disengaja. Hal ini diungkap utusan Rusia untuk PBB kepada para wartawan
pada pertemuan DK PBB yang berlangsung hari ini, Minggu (18/09).
“Hal ini sangat mencurigakan bahwa Amerika Serikat memilih untuk melakukan serangan udara ini khusus pada saat ini,” kata Duta Besar Rusia, Vitaly Churkin. (Baca juga: Damaskus: Jet Tempur AS Serang Posisi Tentara Suriah untuk Bantu ISIS di Deir Ezzur)
Churkin mempertanyakan mengapa AS
tiba-tiba memilih untuk “membantu” tentara Suriah membela Deir ez-Zor
setelah bertahun-tahun, mengingat bagaimana selama ini pasukan Amerika
memilih hanya mengamati gerakan para teroris ‘dan tidak melakukan
“apa-apa ketika ISIS maju menguasai Palmyra.”
“Itu cukup signifikan dan tidak mungkin sebuah kecelakaan, bahwa hal itu terjadi hanya dua hari sebelum kesepakatan Rusia-Amerika seharusnya sampai pada kekuatan penuh,” tambah Churkin. (Baca juga: Suriah Kutuk Serangan AS Pada Posisi Militernya di Deir Ezzor)
Churkin juga mempertanyakan mengapa AS
memutuskan untuk merahasiakan dan tidak mau berbagi ke publik atau
bahkan kepada Dewan Keamanan, mengenai teks kesepakatan AS-Rusia yang
telah dicapai di Jenewa, sebelum kemudian ia membacakan dua pasal dari
dokumen itu.
Pembukaan dokumen yang ditandatangani oleh kedua negara pada 9 September berbunyi bahwa AS dan Rusia bersiap untuk melakukan “upaya bersama” guna menstabilkan situasi di Suriah dengan penekanan khusus pada wilayah Aleppo, dan akan memisahkan kekuatan oposisi moderat dari front Al -Nusra. Bagian kedua, yang dibacakan oleh Churkin, berbunyi bahwa tujuan dari Kelompok Implementasi Bersama (JIG) adalah untuk “mengaktifkan perluasan koordinasi ” antara AS dan Rusia guna bekerja sama untuk mengalahkan Jabhat Al-Nusra dan ISIS serta mendukung proses transisi politik. (Baca juga: Paris Dukung Rusia Rilis Rincian Kesepakatan dengan AS ke Publik)
“Awal kerja Joint Implementation Group
(JIG) seharusnya berlangsung pada 19 September. Jadi jika AS ingin
melakukan serangan efektif pada Al-Nusra atau ISIS, di Deir ez-Zor atau
di mana pun, mereka bisa menunggu dua hari lagi dan berkoordinasi dengan
militer kami dan memastikan bahwa mereka menyerang pihak yang tepat”.
“Sebaliknya mereka memilih untuk melakukan operasi sembrono ini,” kata Churkin.
Ia juga mencatat bahwa AS telah
menyuarakan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan di Suriah,
mengklaim bahwa karena itu, “tidak ada alasan untuk mulai menerapkan
pengaturan dari Joint Implementation Group.” Tapi pemerintah Suriah
telah menyingkirkan semua rintangan untuk menyampaikan bantuan
kemanusiaan hingga AS tidak punya alasan menghentikan atau menunda
tanggal dimulainya JIG ini.
“Jadi bisa jadi, kita bisa menyimpulkan, bahwa serangan udara ini telah sengaja dilakukan dalam rangka menciptakan ketidakpercayaan pada operasi Joint Implementation Group dan untuk mencegah hal ini ditetapkan,” kata Churkin. ” Adalah mungkin bahwa Amerika Serikat sedang mencoba untuk menyembunyikan fakta jika mereka benar-benar tidak bisa mengontrol situasi, bahwa mereka membiarkan situasi untuk keluar dari kendali”. (Baca juga: Berkilah…AS Sebut Serangannya yang Tewaskan 80 Tentara Suriah adalah Kecelakaan)
Vitaly Churkin berbicara kepada wartawan
setelah sempat meninggalkan rapat tertutup Dewan Keamanan PBB , yang
diadakan oleh Moskow untuk memberikan kesempatan pada Washington agar
memberikan penjelasan atas tindakan militernya.
Namun, alih-alih membahas masalah ini,
Duta Besar AS Samantha Power segera meninggalkan ruangan untuk menemui
pers dan menuduh Rusia munafik.
Percekcokan diplomatik pun semakin intens setelah Pusat Komando AS (CENTCOM) mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, meskipun serangan udara itu tidak disengaja, AS mengaku bahwa sebelumnya mereka telah memberitahu Rusia terkait rencana penyerangan.
Rusia segera membantah keras klaim tersebut dan menyebut bahwa pihaknya sama sekali tak diberitahu. (ARN) / https://arrahmahnews.com/2016/09/18/rusia-ungkap-tujuan-licik-serangan-as-terhadap-tentara-suriah/
Kewalahan, kerajaan arab Saudi wahabi salafi takfiri Minta Bantuan Bahrain Cegah Terus Masuknya Pasukan Yaman ke Kerajaan
SANA’A, ARRAHMAHNEWS.COM
– Seorang komandan militer senior mengatakan bahwa Arab Saudi telah
meminta pasukan penguatan dari tentara Bahrain untuk melawan dan
menghentikan pasukan revolusioner Yaman melintasi perbatasan dan terus
merangsek masuk ke kerajaan.
“Arab Saudi telah meminta bantuan dari Bahrain untuk bertempur di sepanjang daerah perbatasan,” kata Komandan Senior Ansarullah Ali al-Hamzani kepada FNA pada hari Sabtu (17/09). (Baca juga: Yaman Ancam Hancurkan Ladang Minyak Saudi)
Pasukan Yaman telah menyeberangi
perbatasan ke Arab Saudi dan menguasai beberapa pusat komandan dan basis
militer Sudi dalam beberapa minggu terakhir.
Al-Hamzani juga menambahkan bahwa posisi militer tentara Saudi di wilayah al-Tawwal rusak parah ketika mereka diserang rudal Yaman. (Baca juga: Kamp Militer Terbesar Saudi di Najran Jatuh ke Tangan Pasukan Yaman)
Pada hari Kamis, Arab Saudi menegaskan
bahwa lima tentara Saudi telah tewas dalam bentrokan terpisah dengan
pejuang angkatan populer Yaman di wilayah perbatasan Southern Dhahran
Janoub, Jizan dan Asir. (ARN) / https://arrahmahnews.com/2016/09/18/kewalahan-saudi-minta-bantuan-bahrain-cegah-terus-masuknya-pasukan-yaman-ke-kerajaan/
Saudi Tanpa Tirai; VIDEO
Film Dokumenter yang Menelanjangi Kejahatan kerajaan Arab Saudi wahabi salafi takfiri
RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM
– Sebuah situs Amerika “Netflix” baru-baru ini memposting sebuah video
dengan judul “Saudi Tanpa Tirai”, yang menceritakan tentang kehidupan di
dalam kerajaan, dan metode pemenggalan kepala bagi pria dan wanita,
serta penyiksaan bagi penentang rezim yang berkuasa. Video ini juga
menceritakan cara mencuci otak para pelajar di sekolah untuk menanamkan
pemikiran terorisme dan sektarian dalam pikiran mereka. (Baca juga: Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi “Penjual Islam”)
Video yang berdurasi 18 menit itu,
dimulai dengan adegan pemenggalan kepala dan menyeret wanita ke tanah
kemudian memenggal kepalanya, lalu host mulai berkata; “ini bukan negara
ISIS, ini adalah Saudi, sekutu kita”. (Baca juga: Cegah Ekstrimisme, Sunnah-Syiah Kompak Hancurkan Superioritas Arab Saudi dan Wahabi)
Video ini juga menggambarkan istana
keluarga kerajaan, dan kehidupan para petinggi yang kaya raya. Kemudian
memperlihatkan gambaran daerah-daerah kumuh di Jeddah, di mana hidup
para pengemis dan rumah-rumah yang kumuh, dan host kembali menjelaskan
“bahwa sepertiga dari penduduk Saudi hidup di bawah garis kemiskinan,
dan pengemis dengan jumlah besar tersebar di kerajaan Saudi”.
Silahkan klik link berikut ini untuk menyaksikannya https://youtu.be/UMkP72QMwkM
Arab Saudi mengutuk pejabat Amerika dan
barat yang menyiarkan video kehidupan penguasa dan kondisi negara Saudi.
Dan ini, tentu mengingatkan hubungan 15 orang dari 19 pelaku serangan
11 Sepetember di New York, yang berasal dari Saudi. Kemudian menegaskan
bahwa para penguasa Saudi terlibat dalam serangan ini, dan Osamah Bin
Laden adalah kerabat dekat keluarga kerajaan Al Saud, yang berkuasa dan
mendirikan aliansi gerakan wahabi yang menyebar terror di seluruh dunia
dan menghabiskan milyaran dolar untuk penyebarannya.
Video ini juga menggambarkan
penjara-penjara Saudi, dimana penyiksaan dan kondisi yang menyedihkan
dan tidak manusiawi. Ali Nimr adalah contoh dari 16 model yang dihukum
pancung karena ia ikut andil dalam demonstrasi menentang pemerintah,
yang diceritakan dalam documenter ini. (Baca juga: AWAS! Sekolah Anakmu Disusupi Pemikiran Takfiri Wahabi)
Film dokumenter ini juga menayangkan
cerita seorang siswa tingkat sekolah dasar, bagaimana pencucian otak di
seluruh sekolah-sekolah sesuai kurikulum dan pendidikan ala ideologi
wahhabi yang menimbulkan perpecahan, penyimpangan agama dan sektarian.
Film ini juga menayangkan adegan brutal,
bagaimana memperlakukan anggota badan dengan dalih Amar Ma’ruf nahi
Munkar, dan melarang wanita dan pemuda berbeda pendapat dan pemikiran
dengan ajaran mereka. (ARN) / https://arrahmahnews.com/2016/09/18/saudi-tanpa-tirai-video/
Teroris Gunakan Gencatan Senjata Untuk Menyusun Kekuatan
SALAFYNEWS.COM, SURIAH –
Moskow menekankan bahwa kelompok-kelompok bersenjata sedang
mempersiapkan operasi militer besar terhadap pemerintah Suriah, dengan
memanfaatkan gencatan senjata yang diprakarsai oleh AS dan Rusia untuk
menyusun kekuatan dan menyiapkan amunisi dan senjata.
Kantor berita Sputnik melaporkan bahwa
baru-baru ini telah terjadi ketegangan antara Moskow dan Washington
pasca serangan udara AS ke pangkalan militer Suriah di Deir Ezzor, yang
menunjukkan adanya kerjama dan koordinasi antara serangan AS dan
serangan ISIS tujuh menit setelah itu.
Pemerintah Damaskus juga menyatakan Amerika sekali lagi membuktikan dirinya berkerjasama dengan teroris ISIS.
Di sisi lain, tentara Suriah dan
sekutunya juga sibuk memerangi kelompok teroris yang didukung oleh rezim
Zionis Israel di Quneitra.
Tentara Suriah dalam sebuah operasi
berhasil menarget perkumpulan teroris di beberapa tempat yang berbeda
dengan peluru kendali. Dalam serangan ini, sejumlah teroris tewas atau
terluka. [Sfa] / http://www.salafynews.com/teroris-gunakan-gencatan-senjata-untuk-menyusun-kekuatan.html
PM Irak; Selama Ada Turki, teroris ISIS Akan Tetap Ada
SALAFYNEWS.COM, BAGHDAD
– Perdana Menteri Irak kembali menekankan kehadiran tentara Turki di
tanah Irak mencegah kehancuran kelompok teroris ISIS/Daesh.
Kantor berita al-Maalomah melaporkan
Haedar al-Abadi pada konferensi pers pada hari Minggu, mengatakan bahwa
tekanan Turki atas kehadiran pasukannya di Irak, tidak dapat dibenarkan,
dan menambahkan “jika Turki benar-benar ingin perang melawan ISIS, maka
Turki harus menerima permintaan pemerintah Irak untuk menarik
pasukannya dari negara itu”.
Haedar al-Abadi juga mengatakan, “kami
ingin membangun hubungan yang konstruktif dengan Turki, namun Ankara
bersikeras memaksakan kehadiran pasukannya di tanah kami.. dan itu akan
berdampak buruk atas hubungan kedua negara”.
Selain itu, Abadi juga menyatakan bahwa
pembebasan Mosul akan menjadi pukulan besar bagi teroris ISIS, dan “kami
dalam tahap perencanaan operasi pembebasan itu.. kami mencoba
mengurangi kemungkinan jatuhnya korban sipil dan militer dalam operasi
yang akan digelar segera”. [Sfa] / http://www.salafynews.com/pm-irak-selama-ada-turki-isis-akan-tetap-ada.html
Memanas, Rusia Tantang Zionis Amerika ke Suriah
SALAFYNEWS.COM, RUSIA –
Duta besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Samantha Power pada pertemuan
darurat Dewan Keamanan (DK) PBB, menyatakan, Rusia harusnya “malu”
untuk “aksi” menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB setelah bom
koalisi menewaskan 65 pasukan Angkatan Darat Suriah.
Menanggapi hal itu, Zakharova malah
mengolok-olok pernyataan Power, dan melemparkan tantangan kepada Duta
Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Samantha Power. Zakharova
menantang Power untuk melakukan perjalanan ke Suriah.
Tantangan Zakharova ini merupakan respon
atas pernyataan yang dibuat oleh Power di PBB. Dimana, Power
melemparkan tudingan balik bahwa bukan AS yang melindungi kelompok
teroris, melainkan Rusia.
Menurut Power, Zakharova dan Rusia
harusnya malu karena telah melemparkan tudingan semacam itu. Power
menyebut AS adalah salah satu negara yang paling serius memerangi
terorisme.
Tak lama setelah pernyataan Power
muncul, Zakharova melalui akun Facebooknya menatang diplomat AS itu
untuk berkunjung ke Suriah. Zakharova berujar dengan datang ke lokasi
kejadian, dia akan tahu fakta yang sebenarnya.
“Untuk yang tersayang Samantha Power,
untuk mengetahui arti dari kata ‘malu,’ Saya sangat mendorong Anda untuk
melakukan perjalanan ke Suriah dan berbicara dengan orang di sana untuk
diri sendiri,” tulis Zakharova dalam akun Facebooknya, seperti dilansir
buzzfeed pada Senin (19/9).
“Mari kita pergi bersama-sama. Jangan
takut. Tak seorang pun akan meletakkan jari pada Anda di hadapan saya.
Kecuali, tentu saja, orang-orang Anda tidak lagi ‘keliru’ menyerang
sasaran yang salah. Anda akan membuat banyak kenangan baru. Dan mencari
tahu apa ‘malu’ berarti dalam prosesnya,” sambungnya.
Gencatan senjata Suriah mulai berlaku
awal pekan ini, tapi sekarang banyak mempertanyakan apakah terobosan
kesepakatan itu akan berumur pendek pasca insiden di Deir al-Zor. [Sfa] / http://www.salafynews.com/memanas-rusia-tantang-amerika-ke-suriah.html
Colin Powell; 200 Rudal Nuklir Zionis Israel Diarahkan ke Republik Islam Iran
SALAFYNEWS.COM, WASHINGTON
– Israel mengarahkan 200 rudal nuklirnya ke Iran. Demikian pernyataan
Mantan Menlu Amerika Colin Powell dalam sejumlah emailnya yang bocor,
seperti dilaporkan The Independent, 16 September.
Menurut laporan itu, email tentang
rudal-rudal itu dikirimkan Collin Powel kepada seorang rekannya tahun
lalu. Email-email itu sendiri dibocorkan oleh kelompok peretas DCLeaks
yang mempublikasikannya melalui blog LobeLog yang biasa membahas
isyu-isyu internasional.
Menurut laporan itu, hal itu membuktikan
bahwa Amerika sebenarnya mengetahui dengan pasti tentang kepemilikan
senjata nuklir oleh Israel, meski Israel membantah memilikinya. Sejumlah
pengamat memperkirakan Israel memiliki setidaknya 400 senjata nuklir,
dan email Powell adalah sumber paling penting yang mengkonfirmasi hal
itu.
Menurut laporan itu, e-mail-email yang
dikirim Powel kepada donatur Partai Demokrat Jeffrey Leeds adalah
berkaitan dengan pidato PM Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Congress
Amerika, yang berisi peringatan tentang dampak ‘buruk’ perundingan
nuklir dengan Iran.
“Para negosiator tidak akan mempedulikan kata-katanya,” demikian salah satu e-mail Powell.
“Bagaimana pun Iran tidak akan
menggunakan senjata nuklirnya, jika mereka mampu membuatnya. Orang-orang
Iran sudah tahun bahwa Israel memiliki 200 rudal nuklir yang semuanya
diarahkan ke Iran, sementara kita punya ribuan (senjata nuklir),” tambah
Powel dalam e-mailnya itu.
Dalam kesepakatan perundingan nuklir
Iran dengan negara-negara besar tahun lalu, disepakatan bahwa Iran akan
mengurangi cadangan uraniumnya ke tingkat yang aman, yaitu 98 persen,
dan mengurangi kemampuan pengayaan uraniumnya sebaimana mengurangi
penelitian dan pengembangan nuklir selama 15 tahun.
Powell sendiri secara terbuka memuji
kesepakatan nuklir Iran dan menyebutnya sebagai ‘kesepkatan yang sangat
baik’, demikian katanya kepada NBC’s Meet the Press September 2015 lalu.
Sebaliknya, ia meragukan kemampuan Iran untuk mewujudkan senjata nuklir
dalam setahun. Meski demikian, Iran tidak akan bisa dihadang untuk
membuat senjata nuklir jika benar-benar menginginkannya. Ia juga
menyebut bahwa Iran berhak untuk melakukan penelitian dan pengembangan
nuklir untuk energi.
Dalam email-email yang bocor itu terkuak
juga bahwa Powel meragukan kapabilitas kedua calon presiden Amerika
mendatang. Donald Trump, menurutnya adalah ‘aib nasional yang
terkucilkan di dunia internasional’. Sedangkan tentang Hillary Clinton,
Powel menyebutnya sebagai ‘tamak dan tidak transformasional’. / http://www.salafynews.com/colin-powell-200-rudal-nuklir-israel-diarahkan-ke-iran.html
Kesaksian Tahanan kerajaan arab Saudi wahabi salafi takfiri di Guantanamo Soal Serangan 9/11
SALAFYNEWS.COM, KUBA –
Salah satu dari tahanan asal Saudi di penjara Guantanamo, memberikan
kesaksian bahwa seorang anggota keluarga kerajaan Arab Saudi yang
terhubung dengan kelompok teroris al-Qaeda, terlibat dalam serangan 11
September 2001 di New York.
Ghassan Abdullah al-Sharbi salah satu
anggota al-Qaeda yang telah dihukum karena keterlibatnya dalam serangan
9/11, mengakui bahwa salah satu anggota kerajaan Saudi yang telah
memasukkannya ke dalam jajaran anggota al-Qaeda, terlibat dalam serangan
menara kembar WTC pada 11 September 2001, Associated Press
mempublikasikan laporan ini yang baru saja terungkap.
Sharbi pada Juli lalu, mengatakan pada
interogator Amerika bahwa “Mufti Saudi” mendorongnya untuk
berpartisipasi dalam operasi melawan Amerika, yakni sebuah operasi yang
mengharuskannya belajar cara mengemudikan pesawat.
Sharbi juga mengatakan Mufti Saudi yang
membujuknya saat itu terlihat berbicara dengan seorang pejabat penting,
dan ia memanggilnya dengan sebutan “Raja” dalam sambungan telepon.
Dalam intrograsi, Sharbi menekankan
bahwa Mufti itu berbicara dengan salah satu anggota keluarga kerajaan
Saudi, yang sedang menyampaikan kemampuan dirinya dalam melakukan
operasi di Amerika.
Ghassan Abdullah al-Sharbi bersama dua
teroris lainnya yang terlibat dalam serangan 11 September di New York,
melewati pelatihan penerbangan di Phoenix.
Setelah Pentagon mempublikasikan
pengakuan Sharbi, kedutaan Saudi di Washington menolak berkomentar
apapun atas pengakuan itu. [Sfa] / http://www.salafynews.com/kesaksian-tahanan-saudi-di-guantanamo-soal-serangan-911.html
Bukti Video, Daging Kurban Jamaah Haji Dikirim ke Restoran Saudi
SALAFYNEWS.COM, SAUDI –
Sebuah akun Youtube dengan nama ameed900 memposting sebuah video yang
menunjukkan kemana distribusi daging hewan kurban dan kurban dari jemaah
haji Mekkah. (Baca: Idul Adha, Pemimpin Chechnya Kirim 2500 Domba Kurban ke Suriah)
Video ini juga menampilkan tayangan yang
menjelaskan bahwa semua restoran di Arab Saudi menerima daging ini dan
menjualnya kepada orang-orang, restoran ini menyajikan hidangan yang
berasal dari daging kurban tersebut selama tiga bulan mendatang dan
video ini memberitahukan kepada para warga dan peziarah agar tidak makan
di restoran-restoran ini. (Baca: Denny Siregar: Inilah Tahun Kegalauan Kerajaan Wahabi Saudi)
Terlihat juga dalam video
pendistribusian daging kurban yang tidak higienis dan layak, banyak dari
daging tersebut yang jatuh di atas tanah dan beberapa diantaranya
diletakkan di dalam mobil tanpa pembungkus atau diangkut dalam lemari
es. Silahkan klik videonya di https://youtu.be/CAkG5Nwavss (SFA) / http://www.salafynews.com/bukti-video-daging-kurban-jamaah-haji-dikirim-ke-restoran-saudi.html
Republik Indonesia (Islam Sunni) - Republik Islam Iran (Islam Syi'ah) Sepakat Meningkatkan Kerjasama Ekonomi
Indonesia dan Iran sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. Hal tersebut merupakan salah satu hasil pembicaraan antara Wakil Presiden Indonesia dengan Presiden Iran di sela-sela KTT Gerakan Non Blok, di Pulau Margarita, 18 September 2016.
Menurut Kantor Berita ABNA, Kerja sama ekonomi yang saat ini
tengah terus dijajagi antara Tehran-Jakarta antara lain di bidang energi
dan migas, termasuk pasokan LPG dari Iran serta pengembangan studi
pendahuluan antara Pertamina dan NIOC untuk pengembangan dua sumur
minyak di Iran. Wapres RI juga menyampaikan bahwa beberapa bulan yang
lalu telah menerima kunjungan delegasi bisnis dari Iran. Kedua pemimpin
sepakat untuk mendorong kalangan bisnis kedua negara untuk meningkatkan
hubungan. “Saatnya sangat tepat bagi kedua negara untuk terus
meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi,” ucap Wakil Presiden Jusuf
Kalla.
Presiden Rouhani dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga membahas mengenai kontribusi kedua negara dalam perdamaian dunia. Kedua pemimpin sepakat mengenai pentingnya kesatuan Umat Islam dan pentingnya meningkatkan kerjasama di antara umat Islam. Kedua Pemimpin sepakat untuk terus memberikan dukungan kepada Palestina. “Dukungan Indonesia dan Iran yang kuat terhadap kemerdekaan Palestina sangat penting untuk memberi dorongan politis bagi tercapainya kemerdekaan dan persatuan Palestina,” tutur Wapres RI.
Presiden Rouhani sekali lagi menyampaikan undangan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo untuk melakukan kunjungan ke Iran. Pembahasan kedua pemimpin akan ditindaklanjuti oleh Pertemuan kedua Menteri Luar Negeri di New York, disela-sela berlangsungnya Sidang Umum PBB.
Indonesia dan Iran terus berupaya untuk memanfaatkan berbagai peluang untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua Negara. Pada tahun 2015 total nilai perdagangan Indonesia – Iran mencapai USD 273 juta. Produk ekspor Indonesia ke Iran meliputi minyak kelapa sawit, kertas dan produk kertas, bahan baku tekstil, ban, karet, bubuk coklat, biji kopi, karton dan produk kayu.
Sedangkan jumlah wisatawan Iran yang datang ke Indonesia pada tahun 2015 mencapai hampir 5.400 orang dan wisatawan Indonesia ke Iran mencapai sekitar 3.500 orang. / http://id.abna24.com/service/indonesia/archive/2016/09/19/779972/story.html
Presiden Rouhani dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga membahas mengenai kontribusi kedua negara dalam perdamaian dunia. Kedua pemimpin sepakat mengenai pentingnya kesatuan Umat Islam dan pentingnya meningkatkan kerjasama di antara umat Islam. Kedua Pemimpin sepakat untuk terus memberikan dukungan kepada Palestina. “Dukungan Indonesia dan Iran yang kuat terhadap kemerdekaan Palestina sangat penting untuk memberi dorongan politis bagi tercapainya kemerdekaan dan persatuan Palestina,” tutur Wapres RI.
Presiden Rouhani sekali lagi menyampaikan undangan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo untuk melakukan kunjungan ke Iran. Pembahasan kedua pemimpin akan ditindaklanjuti oleh Pertemuan kedua Menteri Luar Negeri di New York, disela-sela berlangsungnya Sidang Umum PBB.
Indonesia dan Iran terus berupaya untuk memanfaatkan berbagai peluang untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua Negara. Pada tahun 2015 total nilai perdagangan Indonesia – Iran mencapai USD 273 juta. Produk ekspor Indonesia ke Iran meliputi minyak kelapa sawit, kertas dan produk kertas, bahan baku tekstil, ban, karet, bubuk coklat, biji kopi, karton dan produk kayu.
Sedangkan jumlah wisatawan Iran yang datang ke Indonesia pada tahun 2015 mencapai hampir 5.400 orang dan wisatawan Indonesia ke Iran mencapai sekitar 3.500 orang. / http://id.abna24.com/service/indonesia/archive/2016/09/19/779972/story.html
Tidak Percaya Terhadap Zionis AS Merupakan Bagian dari Kekuatan Lunak Republik Islam Iran
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyatakan, ketidakpercayaan mutlak terhadap kekuatan hegemonik khususnya Amerika Serikat merupakan komponen penting dari kekuatan lunak Iran dan ketidakpercayaan ini harus terus meningkat.
Menurut Kantor Berita
ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma
Sayyid Ali Khamenei menyatakan, ketidakpercayaan mutlak terhadap
kekuatan hegemonik khususnya Amerika Serikat merupakan komponen penting
dari kekuatan lunak Iran dan ketidakpercayaan ini harus terus meningkat.
Rahbar mengatakan hal itu
dalam pertemuan pada hari Ahad (18/9) dengan para komandan dan pejabat
tinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Tehran. Ayatullah Khamenei
menyinggung isu "penyimpangan komponen kekuatan lunak pemerintah Islam"
dan berkata, "ketidakpercayaan mutlak pada kekuatan hegemonik global,
yang saat ini dipimpin Amerika, merupakan salah satu elemen kekuatan
lunak Republik Islam Iran."
Rahbar menambahkan bahwa
ketidakpercayaan mutlak terhadap Washington adalah hasil dari
rasionalitas yang berasal dari pemikiran dan pengalaman. "Kami telah
menyaksikan permusuhan Amerika selama bertahun-tahun pasca [kemenangan]
Revolusi [Islam tahun 1979] dan [juga] selama perundingan nuklir
baru-baru ini serta berbagai isu lainnya."
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa melindungi keamanan negara di dalam dan luar perbatasan Iran merupakan tugas mendasar IRGC.
Beliau menekankan peran IRGC
di berbagai sektor selain keamanan dan pertahanan, termasuk peran
konstruksi, pembangunan, bantuan kepada yang membutuhkan serta isu-isu
yang berkaitan dengan budaya dan seni. Menurutnya, langkah tersebut
harus terus diambil dan masyarakat harus diberi informasi dalam hal
ini.
Pemimpin Besar Revolusi Islam
Iran menegaskan bahwa IRGC jangan sampai puas dengan kemajuannya di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan harus mencapai ufuk-urufk
baru di saat musuh terus meningkatkan sarana dan mencatat kemajuan.
Ayatullah Khamenei kemudian
menjelaskan bahwa pencagaan keamanan negara merupakan masalah yang
sangat penting, yang akan menyediakan ruang bagi kemajuan spiritual dan
material masyarakat.
"Melindungi keamanan internal
dan luar negeri merupakan di antara tugas IRGC [yang paling penting] dan
jika tidak ada keamanan eksternal dan jika musuh tidak dihadang di luar
perbatasan, maka keamanan internal juga akan lenyap."
Ayatullah Khamenei menekankan
bahwa Angkatan Bersenjata Iran harus meningkatkan kekuatan mereka setiap
hari untuk melawan ancaman militer terhadap Republik Islam.
Menyinggung keimanan sebagai
faktor utama di balik penguatan kemampuan pertahanan negara, Rahbar
mengatakan ini merupakan makna sejati dari perang asimetris, karena
meskipun mereka memiliki senjata dan peralatan andalan dalam negeri,
namun mereka tidak memiliki iman.
Ayatullah Khamenei lebih
lanjut menyatakan bahwa penafian perspektif bahwa independensi negara
disamakan dengan isolasi, termasuk di antara isu-isu besar pendistorsian
komponen kekuatan lunak pemerintahan Islam.
Seraya menekankan bahwa
"independensi, budaya dan keyakinan [agama]" membentuk identitas bangsa,
Ayatullah Khamenei mendesak para pejabat Iran untuk tetap waspada dalam
menghadapi plot musuh untuk menyusup ke dalam dan menguasai negara.
Terkait sejumlah pernyataan
soal pentingnya perundingan dengan Amerika Serikat terkait isu-isu
regional, Ayatullah Khamenei mengatakan, "Perundingan dengan Amerika
bukan hanya sia-sia, tetapi juga berbahaya," karena akan menjadi celah
untuk infiltrasi AS. / http://id.abna24.com/service/iran/archive/2016/09/19/779974/story.html
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah:
Pertentangan Sunni dan Syiah, Merupakan Tindakan Tidak Produktif
“Islam ini bersaudara dan harus beriringan. Jadi jangan mau lah menurutkan hawa nafsu yang kemudian membuat ummat islam terpecah belah, berkelahi, dan itu akan diambil manfaatnya oleh orang lain.”
Menururt Kantor Berita ABNA, Guru Besar
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof. Dr.
Azyumardi Azra, MA menilai pertentangan paham antara Sunni dan Syiah di
beberapa kawasan termasuk Bondowoso, merupakan tindakan yang tidak
produktif. Dan bahkan dinilai hanya menghabiskan energi.
“Sunni dan Syiah ini bersaudara.
Sumbernya juga sama yaitu Alquran dan Hadist. Dan pertikaian-pertikaian
itu hanya karena soal politik atau soal pengaruh saja,” tuturnya usai
memberikan kuliah umum kepada mahasiswa program Magister dan Doktor, di
Institut Agama Islam Negeri Jember, Sabtu (17/9/2016)
Menurut mantan Rektor UIN Syarif
Hidayatullah ini, Sunni dan Syiah harus menjalin komunikasi aktif demi
kemaslahatan ummat. Pertentangan yang terjadi selama ini hanya akan
menguntungkan pihak ketiga yang menginginkan NKRI terpecah dan
memanfaatkan hal tersebut untuk menggantikan ideologi Pancasila.
“Kalau kaum Sunni dan Syiah ini
ribut-ribut seperti ini apalagi di Indonesia, maka itu tidak akan
menguntungkan bagi islam nusantara secara keseluruhan, karena kita sudah
lihat permusuhan antara Sunni dan Syiah di Timur Tengah, di Pakistan
itu merugikan ummat islam secara keseluruhan. Itulah yang ditunggu oleh
orang-orang yang tidak suka dengan Islam. Dan yang dapat keuntungan
negara yang membenci islam. Jadi jangan mau Indonesia ini jadi kancah
pertarungan,” paparnya.
Prof. Dr. Azyumardi Azra menambahkan,
bahwa perbedaan Sunni dan Syiah hanya soal politik. Sementara pijakan
hukumnya sama-sama menggunakan ilmu fiqih yaitu ilmu yang mempelajari
tentang hukum-hukum islam.
“Perbedaan Sunni dan Syiah ini hanya
soal politik, kalau fiqihnya sama aja. Sering orang sunni ekstrim bilang
syiah menghalalkan kawin muth’ah, setelah saya tanya ke orang syiah
ternyata gak ada. Kawin muth’ah itu hanya dulu waktu jaman perang.
Justru sekarang yang mempraktekkan nikah muth’ah itu orang arab yang
datang ke Cisarua, Bogor,” ungkapnya.
Beliau berpesan agar seluruh ummat islam
khususnya di Indonesia untuk menjaga kerukunan. Sebab seluruh ummat
islam bersaudara dan harus beriringan. Jangan sampai menuruti hawa nafsu
yang akan menyebabkan ummat islam terpecah belah dan orang lain yang
akan mengambil manfaat dari perpecahan tersebut.
“Islam ini bersaudara dan harus
beriringan. Jadi jangan mau lah menurutkan hawa nafsu yang kemudian
membuat ummat islam terpecah belah, berkelahi, dan itu akan diambil
manfaatnya oleh orang lain,” pungkasnya. / http://id.abna24.com/service/indonesia/archive/2016/09/18/779778/story.html
Ayatullah Makarim Shirazi:
Wahabi Doktrin Buatan, yang Tidak Ada Kaitannya dengan Islam
“Wahabi adalah agama buatan dan tidak memiliki keterkaitan dengan Islam sama sekali. Wahabi dibentuk untuk menimbulkan kekacauan di tubuh umat Islam untuk mudah dijajah dan dikuasai oleh musuh.”
Menurut Kantor Berita ABNA,
Ayatullah al Uzhma Nashir Makari Shirazi sebelum memulai kelas Kharij
Fiqihnya di Masjid A’dzham Qom Republik Islam Iran kamis (15/9)
mengatakan, “Nabi Muhammad Saw bersabda, jika kalian menghendaki hati
yang lembut dan terhindar dari hati yang keras dan perangai yang kasar,
maka cintai dan sayangilah anak yatim, makanlah bersama mereka dengan
makanan yang juga kalian makan, dan asuhlah mereka ditengah-tengah
kalian.”
Ulama marja taklid tersebut
lebih lanjut menambahkan, “Egosi, arogan, keras hati dan perangai yang
kasar adalah tanda-tanda mengerasnya hati pada manusia, sebagaimana yang
kita lihat pada ISIS dan Wahabi hari ini. Al-Qur’an menyebut suatu
kelompok dari Bani Israel yang hatinya sekeras batu bahkan lebih keras
lagi, sebab batu juga terkadang menunjukkan kelembutan.”
“Namun rasa simpatik dan
kasihan tidak tampak lagi dari pengikut Wahabi dan ISIS. Mereka dengan
mudah melakukan pembunuhan dan pembantaian kepada sesama manusia dengan
cara-cara yang biadab.” Lanjutnya.
“Yang membuat mereka dengan
mudah melakukan pembunuhan adalah meyakini bahwa yang mereka bunuh itu
bukan muslim tapi orang-orang kafir yang dalam keyakinan mereka, halal
darahnya untuk ditumpahkan bahkan bernilai ibadah. Ini adalah kesalahan
fatal dalam memahami teks-teks agama. Setiap orang yang mengucapkan
syahadat dan meyakininya, maka ia adalah muslim yang terjaga baginya
tiga hal, nyawanya, hartanya dan kehormatannya. Namun bertolak belakang
dengan doktrin Wahabi, siapa saja diluar Wahabi maka bukan muslim, yang
layak dimusuhi dan diperangi.” Tambahnya.
Ayatullah Makari Shirazi lebih
lanjut mengatakan, “Islam Nabiullah Muhammad Saw adalah Islam yang
mengajarkan kasih sayang dan perdamaian hatta kepada non muslim
sekalipun. Ajaran Islam adalah penegakan keadilan, hatta kepada golongan
yang dibenci sekalipun tetap Islam meminta agar umatnya berlaku adil.
Namun yang dilakukan oleh kelompok Wahabi adalah membunuhi orang-orang
non muslim, menangkapi perempuan dan anak-anak mereka untuk kemudian
mereka perdagangkan di pasar budak. Tegas kami katakan, yang seperti ini
bukan ajaran Islam dan tidak pantas mengatasnamakan Islam.”
“Islam kalian bukanlah
Islamnya Nabi Muhammad Saw. Persatuan ulama Ahlus Sunnah sendiri telah
menyebut Wahabi bukan bagian dari Ahlus Sunnah, dan kami juga mengatakan
Wahabi juga bukan bagian dari kami, bahkan kami bersepakat mengatakan,
Wahabi bukan bagian dari agama Islam.” Tegasnya.
“Wahabi adalah agama buatan
dan tidak memiliki keterkaitan dengan Islam sama sekali. Wahabi dibentuk
untuk menimbulkan kekacauan di tubuh umat Islam untuk mudah dijajah dan
dikuasai oleh musuh.” Tambahnya. / http://id.abna24.com/service/iran/archive/2016/09/17/779659/story.html
Mufti Ahlus Sunnah Malaysia:
Meski Ada Perbedaan dengan Sunni, Syiah Tetap Saudara Semuslim
“Kita tidak punya hak untuk mengkafirkan umat Syiah. Mereka bersyahadat dan prinsip-prinsip keyakinan mereka, tidak bertentangan dengan prinsip syahadat yang mereka juga ucapkan."
Menurut Kantor Berita ABNA,
Mufti Ahlus Sunnah negara bagian Penang Malaysia mengatakan, “Meski
terdapat perbedaan antara Islam Sunni dengan Islam Syiah, namun Syiah
juga sebagaimana Ahlu Sunnah, sama-sama pengikut agama Islam.
Dr. Wan Salim Wan Mohd Noor
dengan menukil hadits dari Nabi Muhammad Saw lebih lanjut mengatakan,
“Sewaktu umat Islam sama-sama menghadap ke Ka’bah saat shalat, maka
harus berlaku persaudaraan Islam.”
Berbeda dengan sejumlah ulama
Malaysia yang terpengaruh pemahaman Wahabi dan Salafi dengan menyebut
Syiah bukan bagian dari kaum muslimin, ulama Penang ini dalam
wawancaranya dengan media setempat mengatakan, “Kita tidak punya hak
untuk mengkafirkan umat Syiah. Mereka bersyahadat dan prinsip-prinsip
keyakinan mereka, tidak bertentangan dengan prinsip syahadat yang mereka
juga ucapkan."
Dr. Wan Salim lebih lanjut
mengatakan, “Perilaku saling mengkafirkan dan saling mempertentangkan
perbedaan tidak akan memberi manfaat bagi kaum Muslimin bahkan lebih
banyak memberi keuntungan pada pihak musuh yang memang menghendaki umat
ini lemah dan berpecah belah.”
Dalam beberapa tahun terakhir,
pemerintah Malaysia yang mendukung invasi Arab Saudi ke Yaman berdampak
pada kebijakan-kebijakan anti Syiah dinegara tersebut. Termasuk
keluarnya fatwa yang menyebutkan Syiah sebagai ajaran sesat dan bukan
bagian dari Islam. Ditetapkan pula pelarangan ajaran Syiah berkembang di
Malaysia. Melalui fatwa itu, kepolisian agama Malaysia kerap kali
membubarkan majelis-majelis Syiah dan menangkapi para aktivisnya. / http://id.abna24.com/service/asia/archive/2016/09/17/779675/story.html